Professional Documents
Culture Documents
{LOGAM}
Disusun Oleh Kelompok III
Ervando parulian marbun 212865041
Hizkia simangunsong 212865075
Rama j sigalingging 212865073
Christina tambunan 212865049
M. wira susanto siagian 212865087
Ansyaad tanjung 212865124
Rifky purba 212865044
Mardippul j manullang 192860001
Rahul sinaga 192860005
Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai banyak kekayaan alam
baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Banyak sekali jenis bahan
tambang yang ada di Indonesia, antara lain emas.
Salah satu daerah yang memiliki tambang emas adalah PT. Agincourt Resources (PTAR) yang berada
di daerah Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Dalam kegiatan
penambangannya, proses pembongkaran batuan dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan.
Produksi emas dan perak di Tambang Emas Martabe di mulai sejak tanggal 24 Juli 2012. Tambang
Emas Martabe meliputi area seluas 30 km2 dan termasuk dalam Kontrak Karya (KK) generasi
keenam yang dikeluarkan pada tahun 1997 dengan area konsesi seluas 1.639 km2 .
Gambar 2.1. penambangan PT.Agincourt Resource
2.1. Persiapan Tambang
Persiapan tambang adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menyingkap endapan mineral untuk siap
ditambang. Proses yang termasuk disini adalah semua tahapan yang diperlukan untuk suatu tambang menuju
ke penjadwalan produksi yang lengkap, termasuk disini perencanaan, perancangan, konstruksi dan lain lain.
Kegiatan awal yang dilakukan untuk menganalisis endapan logam atau non logam di wilayah tertentu
berdasarkan keterdapatan anomali geologi yang mencerminkan adanya karakteristik endapan bahan
galian tersebut.
Eksplorasi
Kegiatan lanjutan dari penyelidikan umum yang telah mendefinisikan endapan bahan galian yang
kemudian akan dicari parameter spesifik dari endapan bahan galian tersebut, seperti geometri, luas dan
kadar endapan menggunakan metodelogi yang sama seperti yang dilakukan pada penyelidikan umum
namun lebih advance sehingga dapat memberikan tingkat kepercayaan yang semakin tinggi.
Feasibility Study (Studi Kelayakan)
Kegiatan pengkajian dan penentuan suatu kegiatan penambangan endapan bahan galian yang sudah
dilakukan penyelidikan sebelumnya. Kegiatan penambangan akan ditentukan layak dilakukan atau tidak
menurut pertimbangan secara teknis dan ekonomis dengan memperhatikan keselamatan kerja dan
kelestarian lingkungan hidup.
Persiapan Penambangan
Persiapan tambang adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menyingkap endapan mineral untuk siap
ditambang. Proses yang termasuk disini adalah semua tahapan yang diperlukan untuk suatu tambang
menuju ke penjadwalan produksi yang lengkap, antara lain perencanaan, konstruksi dan lain-lain.
Persiapan tambang mengikuti pada umumnya studi kelayakan pada tahap I dan II yang dikembangkan
sejauh mungkin dan informasi yang lebih baik tersedia selama tahapan beruntut dari proyek.
Penambangan
Penambangan adalah salah satu dari kegiatan pertambangan yang bisa juga didefinisikan sebagai kegiatan
pengambilan endapan bahan tambang yang berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kerak bumi, pada
permukaan bumi, dan di bawah permukaan bumi, baik secara mekanis maupun manual.
Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian (Mineral dressing) adalah pengolahan mineral dengan tujuan untuk memisahkan
mineral berharga dan gangue-nya (tidak berharga) yang dilakukan secara mekanis, menghasilkan produk
yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan yang kadarnya rendah (tailing). Proses pemisahan ini
didasarkan pada sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan
menguntungkan
Pemurnian
Pada kegiatan pengangkutan dan pemasaran ini tentunya tidak terlepas dari konsumen yang
akan membeli produk dari hasil pertambangan ini, sehingga jikalau sudah tersedia pasarnya,
kemudian akan dikirim sesuai prosedur yang ada.
2.3 Hauling (pengangkutan)
Proses hauling adalah suatu kegiatan pengangkutan bauksit mulai dari Pit (lokasi
penambangan), Washing Plant (tempat pencucian), hingga ke pelabuhan (Jetty) yang dimana
pengangkutan dilakukan dengan alat angkut seperti dump truck, power scrapper, belt conveyor,
hingga diangkut ketempat pengolahan/pemurnian logamnya.
2.4. Pengolahan/pemurnian Logam
Sebelum diproses lebih lanjut dilakukan terhadap bijih-bijih, terlebih dahulu bijih-bijih tersebut
dikerjakan, antara lain dengan cara pemecahan, pengayakan atau sizing dan pembenahan (ores
dressing).
A. Pemecahan bijih-bijih.
Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran melintang 1200 -
1500 mm. Dalam pengerjaan metallurgi biasanya dibutuhkan ukuran bijih-bijih yang cukup halus
(kadang sampai 0,1 mm), sehingga bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan tersebut harus
diperkecil atau dipecah terlebih dahulu.
B. Pengayakan (sizing).
Bijih-bijih yang sudah dipecah kemudian dipisah-pisahkan menurut besar / ukuran butir, proses
pemisahan ini dinamakan pengayakan atau sizing. Pengayakan ini diperlukan agar jangan sampai
terjadi pemecahan bijih yang terlalu kecil (lebih kecil dari ukuran yang diperlukan).
Pengayakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan ayakan berupa batang-batang baja
yang berbentuk kisi-kisi (bar screen), berupa jarring-jaring kawat (vibration screen) atau ayakan
yang berupa siiinder (revolving / cylinder screen).
C. Pembenahan bijih-bijih (ores dressing)
Yang dimaksud dengan pembenahan bijih-bijih (ores dressing) adalah pemrosesan bijih-bijih
dengan tidak merubah sifat-sifat kimia atau sifat fisik dari bijih-bijih tersebut.
Tujuan dari ores dressing ini adalah untuk memisahkan bijih-bijih dari bahan-bahan ikutan dari
kotoran-kotoran yang biasa disebut tailing. Dengan pemisahan tailing akan diperoleh bijih-bijih dengan
prosentase bahan tambang yang lebih tinggi yang biasa disebut consentrate.
Ores dressing ini sangat panting datam metallurgy modern karena dengan proses ini biaya/ongkos
pemisahan barang-barang tambang dari bijih-bijihnya menjadi diperkecil, dan juga dapat
menyederhanakan pengerjaan bijih-bijih yang lebih lanjut.
Cara-cara yang biasa digunakan untuk pemisahan barangbarang tambang dari bahan-bahan
ikutannya :
1. Bijih-bijih yang berharga dipilih / disortir antara lain berdasarkan warna dan bentuk bijih-bijihnya.
Pemilihan ini biasanya dilakukan pada permukaan yang datar atau pada konveyor sortir.
2. Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan l kerapuhan bijihbijih.
3. Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam hal ini bijih-bijih diluncurkan pada bidang miring
sehingga bahan-bahan yang lebih ringan akan meluncur lebih cepat.
4. Pemisahan secara elektro static, yaitu pemisahan bijih-bijih berdasarkan konduktifitas listriknya,
kapasitat dan sifat-sifat kelistrikannya.
5. Pemisahan secara magnetis, dimana bahan-bahan tambang dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat
amgnetiknya.
6. Pemisahan berdasarkan grafitasi bijih-bijih tambang. Dalam hal ini bijih-bijih dibedakan berdasarkan
kecepatan tenggelam atau jatuhnya bijih-bijih tersebut dalam suatu cairan atau udara.
1.1. Pemrosesan Bijih-bijih ( Ores Processing )
Yang dimaksud dengan pemerosesan bijih-bijih adalah proses pemisahan logam murni atau
senyawanya dari bijih-bijihnya. Proses pemisahan ini secara umum dibagai atas dua golongan yaitu
pyrometaiiurgy dan hydrometallurgy.
A. Pyrometalurgy:
Pada proses pyrometallurgy, pemisahan logam dilakukan dengan cara menaikkan temperatur
bijih-bijih tersebut. Proses dasar dari pyrometallurgy adalah peleburan, pemanggangan, dan destilasi.
Pada proses peleburuan, bijih-bijih dipanaskan sampai tempertur tertentu sehingga cukup untuk
mencairkan logam yang dikehendaki dari biji-biji tersebut. Dengan demikian bahan yang sudah
melebur akan terpisah dengan sendirinya dari bahan-bahan fainnya akibat perbedaan berat jenis dari
bahan-bahan yang terdapat pada bijih-bijih tersebut.
B. Hidrometallurgy
Prinsip dasar hidrometalurgy adalah pelarutan bijih-bijih dengan asam atau basa yang sesuai
dengan jenis logarn yang terdapat pada bijih-bijih yang dikerjakan, kemudian dari larutan tersebut
logarn atau senyawanya dipisahkan dari larutan dengan cara elektrolisa atau dengan cara
pengendapan.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen
encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat
selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian
dipisahkan dari material yang tak diinginkan. Peralatan yang dipergunakan adalah : a.
Electrolysis / electrolytic cell,
b. Bejana pelindian (leaching box). Proses pemisahan seperti ini biasa dilakukan untuk
logam-logam ringan ( Al, Mg, Na, K, Cu, dsb).
C. Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik sebagai
sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil
pelindian.
1. Rangkuman
Bijih-bijih logam adalah material yang diperoleh dari hasil penambangan yang biasanya masih berbentuk
butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan. Proses pengolahan bijih-bijih logam terdiri dari beberapa tahap
yang dimulai dari proses pemecahan dan pengayakan, proses pemisahan untuk mendapatkan bahan
tambang dengan konstentrat yang lebih tinggi, dan proses pemurnian
2.5. Pemasaran Tambang
Pada proses pemasaran lebih diutamakan dengan cara promosi hasil logam yang telah dimurnikan
kemarket atau pasar yang bisa mengklaim dari hasil produksi mineral logam tersebut dengan
melakukan sistem kontrak keperusahan-perusahaan asing yang berkejasama dengan perusahaan
PT.Agincourt resourch.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH