You are on page 1of 43

KUANTITAS DAN ANALISIS

DEMOGRAFI
C
Jenis kelamin
Komposisi penduduk
Usia
Pertumbuhan penduduk

Kuantitas Penduduk
Proyeksi pertumbuhan
penduduk

Angka Kelahiran

Angka Kematian

Persebaran

Kepadatan penduduk
Komposisi Penduduk Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin
 Komposisi penduduk  pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria
tertentu.
 Tujuannya  Sebagai dasar pembuatan kebijakan terkait peningkatan
kualitas SDM.
 Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, ada
beberapa konsep dan ukuran yang bisa kita pelajari, antara lain:

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Angka beban tanggungan (Dependency Ratio)


RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
 Sex ratio  perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki
dan penduduk perempuan.
 Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki
dalam tiap 100 penduduk perempuan.
 Rumusnya :

Keterangan :
L = Jumlah penduduk Laki-
laki
P = Jumlah penduduk
Perempuan
Contoh Soal
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi papua
sebagai berikut:
Penduduk laki-laki = 1.171.160 jiwa
Penduduk perempuan = 1.062.370 jiwa
Berapa sex ratio Provinsi Papua ?

Sex ratio = L / P X 100


= 1.171.160 / 1.062.370 X 100 = 110

Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 110 penduduk laki-


laki.
Angka tersebut menunjukan penduduk laki-laki lebih banyak daripada
penduduk perempuan.
ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN
(DEPENDECY RATIO)

 Angka beban ketergantungan menunjukan jumlah usia tidak produktif yang


kebutuhan ekonomi (hidupnya) merupakan tanggung jawab penduduk usia
produktif.
 Angka beban ketergantungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

DR = xK
Keterangan :
DR = Angka beban ketergantungan
Penduduk tidak produktif = penduduk umur 0-14 tahun dan 65 tahun keatas
Penduduk produktif = penduduk umur 15-64 tahun
K = Konstanta, nilainya 100
Contoh Soal
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data provinsi Papua sebagai
berikut:
Usia 0-14 tahun= 825.855 jiwa
Usia 15-64 tahun= 1.384.513 jiwa
Usia >65 tahun= 23.162 jiwa
Berapa angka beban ketergantungan Provinsi Papua ?

𝟖𝟐𝟓
DR = .𝟖𝟓𝟓 +𝟐𝟑 .𝟏𝟔𝟐
𝑿 𝟏𝟎𝟎=𝟔𝟏
Artinya, setiap 100 1.384.513
penduduk usia produktif di
Provinsi Papua menanggung
beban kebutuhan ekonomi
terhadap 61 orang usia tidak
produktif.
Pertumbuhan Penduduk
 Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara factor-
factor yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk.
 Ada beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi.
 Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi 2,yaitu:

Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk


alami total
Pertumbuhan penduduk alami dan total
 Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dan jumlah
kematian.
 Dalam pertumbuhan alami , jumlah imigran dan emigran tidak diperhitungkan
karena jumlahnya dianggap tidak signifikan.
 Sedangkan, Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan jumlah penduduk
yang melakukan migrasi (imigrasi dan emigrasi).
Rumus :
T alami=Po + (L - M) T total = Po + (L-M) + (I-E)

Keterangan :
Po = Jumlah penduduk tahun awal M = jumlah kematian
T = pertumbuhan penduduk I = Jumlah Imigrasi
L = jumlah kelahiran E = Jumlah Emigrasi
Contoh Soal :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi Papua sebagai berikut:
Jumlah penduduk awal tahun 1999 = 1.000.0000
Kelahiran= 25.000 jiwa
Kematian= 5.000 jiwa
Migrasi masuk = 1.000 jiwa
Migrasi keluar = 500 jiwa
Pertumbuhan penduduk alami dan total Provinsi Papua adalah … dan …

T total = Po+(L-M) + (I-E)


T alami = Po+(L-M)
= 1.000.000 +
=1.000.000 +
(25.000-5.000) + (1.000-500)
(25.000-5.000)
= 20.000 + 500
= 1.020.000
= 1.020.500
PROYEKSI PENDUDUK
 Penghitungan penduduk melalui perkiraan untuk waktu yang akan datang
dinamakan proyeksi penduduk.
 Proyeksi penduduk juga didasarkan pada 3 komponen yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi.
 Ketiga komponen tersebut menentukan banyaknya jumlah penduduk dan struktur
penduduk dimasa depan.
 Rumus perhitungan proyeksi penduduk :

Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = Po (1+r)n Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = angka pertambahan penduduk
n = periode dalam tahun
Contoh Soal

Berdasarkan data kependudukan dunia tahun 2011 jumlah penduduk


Indonesia 225.000.000 jiwa dengan tingkat pertumbuhan setiap tahun1,4%.
Proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2016 adalah?

Pn = Po (1+r)n
= 225.000.000 (1 + 1,4%)5
= 225.000.000 (1+0,014)5
= 225.000.000 (1,014) 5
= 225.000.000 (1,0721)
= 241.222.500
KELAHIRAN (NATALITAS)
 Kelahiran merupakan salah satu factor kependudukan yang bersifat
menambah jumlah penduduk.

 Tingkat kelahiran bergantung pada jumlah pasangan usia subur dan jumlah
bayi yang dilahirkan.

 Terdapat beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan


menghambat kelahiran (antinatalitas)
Pembatasan usia
menikah
Menikah di usia muda

Faktor Antinatalitas
Faktor Pronatalitas

Program KB
Tingkat kesehatan
Pembatasan tunjangan
anak
Anggapan banyak anak
banyak rejeki
Anggapan anak
merupakan beban
Pengukuran Kelahiran

Angka Kelahiran Kasar (Crude


Birth Rate atau CBR)

Angka Kelahiran Menurut


Umur (Age Specific Birth Rate
atau ASBR )
Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate atau CBR)
 Menunjukan jumlah kelahiran tiap 1000 penduduk setiap tahun.

 Rumus CBR :
B = Jumlah anak yang lahir (birth) pada
tahun tertentu
CBR= X k P = Penduduk penduduk (population)
pada tahun tertentu
K = Konstanta, nilainya 1000
Contoh Soal :
Pada suatu daerah terdapat penduduk sejumlah 25.000.000 jiwa
dan jumlah bayi yang lahir dalam setahun sebanyak 500.000 kelahiran.
Berapakan nilai CBR untuk daerah tersebut?

CBR= X k CBR= X 1000 = 20

Artinya, ada 20 kelahiran dalam setiap 1000 penduduk wanita


Angka kelahiran kasar dibedakan menjadi 3
golongan:

 Tinggi, jika angka kelahiran kasar suatu daerah lebih


dari 30 tiap 1000 wanita.

 Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu daerah


berkisar antara 20-30 tiap 1000 wanita.

 Rendah, jika angka kelahiran kasar suatu daerah


kurang dari 20 tiap 1000 wanita.
Angka Kelahiran Menurut Umur
(Age specific birth rate atau ASBR)
• ASBR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000
wanita golongan umur tertentu setiap tahun.
• Rumusnya :

ASBR = X k

Keterangan :
Bx = Jumlah anak yang lahir (birth) dari wanita kelompok umur x
Px = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Konstanta, nilainya 1000
Contoh Soal
Pada suatu wilayah terdapat 100.000 wanita yang berumur antara 25-29 tahun
dan jumlah kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tersebut sebanyak 20.000
orang. Berapa nilai ASBR wilayah tersebut ?

ASBR = x K
ASBR = x 1000 = 200

Artinya, ada 200 kelahiran dalam setiap 1000 penduduk


wanita pada kelompok umur 25-29tahun
KEMATIAN (MORTALISTAS)

• Mortalitas  Salah satu diantara komponen demografis yang


mengurangi jumlah penduduk disuatu wilayah.

• Definisi mati menurut PBB dan WHO  keadaan menghilangnya


semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.
Faktor-faktor Faktor-faktor
antimortalitas : promortalitas :

Kurangnya kesadaran masyarakat


Fasilitas kesehatan yang memadai
mengenai kesehatan

Lingkungan yang bersih dan


Fasilitas kesehatan kurang memadai
teratur

Ajaran agama yang melarang


Sering terjadi kecelakaan lalulintas
bunuh diri

Bencana alam yang memakan


Tingkat kesehatan yang tinggi
korban
PENGUKURAN TINGKAT KEMATIAN
Tingkat kematian kasar atau
Crude Death Rate (CDR)

Tingkat kematian menurut umur atau


Age Specific Death Rate (ASDR)

Tingkat kematian bayi atau


Infant Mortality Rate (IMR)
Tingkat Kematian Kasar
Crude Death Rate (CDR)
• CDR  Angka yang menunjukkan jumlah kematian dari setiap 1000
penduduk per tahun.
• Dapat dirumuskan sebagai berikut :

KETERANGAN :
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
CDR= X k P = Jumlah penduduk pada tahun tertentu
K = Konstanta (1000)
Golongan Tingkat
Kematian
Tingkat kematiannya tinggi  Jika CDR > 20 jiwa setiap 1000 penduduk /
tahun

Tingkat kematiannya sedang  Jika CDR = 10 sampai 20 jiwa setiap 1000


penduduk / tahun

Tingkat kematiannya rendah  Jika CDR < 10 jiwa setiap 1000 penduduk /
tahun
CONTOH
SOAL :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi Papua sebagai
berikut :
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah kematian = 3.500 jiwa
Berapakah tingkat kematian kasar di Provinsi Papua ?

CDR = X k Artinya, tingkat kematian kasar di


= X 1000 Provinsi Papua pada tahun 2000
= 3,5 adalah 4 jiwa setiap 1000 penduduk
=4 per tahun.
Tingkat Kematian Menurut Umur
Age Specific Death Rate (ASDR)
• ASDR  Angka yang menyatakan banyaknya kematian pada
kelompok umur tertentu dari setiap 1000 penduduk dalam kelompok
umur yang sama.

• Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
Dx = Jumlah kematian dalam kelompok umur x
CDR= X k Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur x
K = Konstanta (1000)

SMA N 94
Contoh Soal :

Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi Papua


sebagai berikut:
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah penduduk berusia 60-64 tahun = 1.500 jiwa
Jumlah kematian penduduk berusian 60-64 tahun = 10 jiwa
Berapakah tingkat kematian menurut umur di Provinsi Papua ?

ASDR = X k Artinya, tingkat kematian


= X 1000 menurut umur di Provinsi
= 6,66 Papua pada tahun 2000
=7 adalah 7 jiwa setiap 1000
penduduk

TIM PKM GEOGRAFI


Tingkat Kematian Bayi
Infant Mortality Rate (IMR)
• IMR  Perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya
kurang dari 1 tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun tertentu.
• Dapat di rumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
Do = jumlah kematian bayi pada tahun tertentu
IMR= X k B = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
K = Konstanta (1000)

TIM PKM GEOGRAFI


CONTOH SOAL :
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data provinsi papua
sebagai berikut :
Jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Jumlah kelahiran pada tahun 2000 = 3.500 jiwa
Jumlah kematian bayi = 25 jiwa
Berapakah tingkat kematian bayi di provinsi papua ?

Artinya, tingkat
IMR = Xk kematian bayi di
= X 1000 Provinsi Papua pada
= 7,1 tahun 2000 adalah 7
=7 jiwa setiap 1000
penduduk

TIM PKM GEOGRAFI


KEPADATAN DAN
PERSEBARAN
PENDUDUK
Oleh : TIM PKM GEOGRAFI
Pengertian

 Kepadatan penduduk adalah angka yang


menunjukan jumlah rata-rata penduduk untuk
tiap satuan luas pada suatu wilayah atau Negara.

 Persebaran atau distribusi penduduk adalah hasil


dari penyebaran penduduk disuatu wilayah atau
Negara.

TIM PKM GEOGRAFI


FAKTOR PERSEBARAN DAN KEPADATAN
PENDUDUK
Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih lokasi tempat tinggal yang baik dan
strategis

Faktor Biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk disetiap daerah berbeda-beda.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan tingkat kematian,kelahiran dan
perkawinan.

Faktor Kebudayaan & Teknologi


Daerah dengan masyarakat yang memiliki pola piker modern
dan teknologi yang maju akan tumbuh lebih cepat

TIM PKM GEOGRAFI


Menghitung Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Indonesia
Rumusmenghitungkepadatanpenduduk= tahun 2010=
Contoh :

= 124 jiwa/km2

Peta Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun 2010

TIM PKM GEOGRAFI


Analisis Demografi
Teknik yang digunakan untuk mengukur dinamika penduduk sepanjang
waktu yang berkaitan dengan jumlah, distribusi, komposisi penduduk, dan
komponen perubahannya melalui komponen perubahannya (kelahiran,
kematian, dan migrasi).

Dapat digunakan oleh pemerintah dalam pembuatan kebijakan


pembangunan.
Manfaat Analisi
Demografi

Dapat digunakan untuk referensi merancang strategi pemasaran


oleh pengusaha dan industry

Dapat digunakan untuk mengetahui daya dukung lingkungan dan


kaitannya terhadap populasi penduduk

TIM PKM GEOGRAFI


Oleh :
KUALITAS PENDUDUK TIM PKM GEOGRAFI
KUALITAS PENDUDUK
Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang tinggi memungkinakan penduduk mengolah sumber
daya alam dengan baik. Sebaliknya bila pendidikan rendah maka dapat
menyebabkan lambatnya kenaikan taraf hidup dan menghambat proses
pembangunan.

Menurut Tingkat Kesehatan


Penduduk suatu Negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat
kesehatannya tinggi.
Menurut Mata Pencaharian
Semakintinggipendidikan, kualitastenagakerja pun
semakinmeningkatsehinggalapangankerjadapatterisiolehtenagakerja yang
berkualitas.
Menurut Pendapatan Perkapita

Tinggipenghasilan, makintinggi pula tarafhidupseseorang.


Tarafhidupsuatunegaradipengaruhiolehpendapatan rata-rata perkapita Negara
tersebut.
Pendapatanperkapitadapatdihitungdenganrumus :

Pendapatan per kapita =


Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk atau migrasi adalah pergerakan atau perpindahan
penduduk dari suatu tempat ketempat lain.
Berdasarkan proses terjadinya, perpindahan penduduk (migrasi)
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Migrasi internal (migrasi local)
• Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah kedaerah
lain dalam lingkup suatu Negara.contoh perpindahan penduduk dari desa ke
kota.
Migrasi internasional
• Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke
Negara lain.
• Migrasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu imigrasi dan
emigrasi.Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari Negara lain ke Negara
kita. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari Negara kita ke Negara lain.
Transmigrasi umum

• Transmigrasi adalah Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang pelaksanaan


perpindahan penduduk dari dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.
wilayah brpenduduk padat
ke wilayah berpenduduk
jarang. Transmigrasi sektoral
• Transmigrasi merupakan Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yang biayanya
salah satu upaya
ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan
pemerintah dalam mencapai
keseimbangan penyebaran
pemerintah daerah tujuan.
penduduk, memperluas
kesempatan kerja, Transmigrasi spontan atau swakarsa
meningkatkan produksi, dan
meningkatkan pendapatan.
Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang seluruh
biayanya ditanggung sendiri.
Urbanisasi
• Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
atau dari kota kecil ke kota besar.

Faktor • Kota menyediakan lapangan kerja


penarik • Kota memiliki fasilitas umum yang baik
Urbanisasi • Kota merupakan pusat kebudayaan dan pendidikan

• Desa mengalami kelebihan penduduk


Factor
• Fasilitas didesa kurang memadai
pendorong • Banyak penduduk desa pergi ke kota untuk
Urbanisasi memperbaiki taraf hidup yang rendah
Dampak negatif urbanisasi
Dampak positif
urbanisasi

Bagi Perkotaan  Terpenuhinya tenaga


kerja diberbagai
Bagi Pedesaan sector industry.
Bertambahnya
pemukiman kumuh di  Terjadinya proses
Pembangunan di desa kota akulturasi
mengalami hambatan. kebudayaan dari
penduduk di
Tingkat pengangguran di berbagai daerah.
Desa kekurangan tenaga kota semakin banyak
kerja  Dapat menyebarkan
Bahasa Indonesia ke
Tingkat kejahatan di kota berbagai pelosok
meningkat daerah.
Udah dulu ya kakak… 
Jangan lupa belajar yang rajin
yaa kakakkkk… 

You might also like