You are on page 1of 57

PENGUKURAN DEBIT &

KECEPATAN ALIRAN

Hidrologi Terapan
Umi Kalsum, S.T., MPSDA
• Hidrometri merupakan ilmu
pengetahuan tentang cara-cara
pengukuran dan pengolahan data
unsur-unsur aliran. Pada bab ini akan
diberikan uraian tentang beberapa
cara pengukuran data unsur aliran
meliputi tinggi muka air, debit aliran
dan kualitas air.
PENGERTIA
N
Hidrometri adalah cabang ilmu (kegiatan) pengukuran air, atau pengumpulan dan
dasar bagi analisis hidrologi (harto,1993)

Hidrometri secara umum adalah ilmu untuk mengukur air atau


ilmu untuk mengumpulkan data dasar bagi analisa hidrologi.
Dalam arti luas hidrometri  sebagai suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari pengukuran air pada siklus hidrologi atau ilmu
tentang pengumpulan dan pemrosesan data dasar untuk analisa
hidrologi.
Dalam analisa hidrolo gi hanya akan d i pakai untuk
pengumpulan data aliran sungai yang paling diperlukan yaitu
tinggi muka air dan debit aliran.
SURVEI
HIDROMETRI
SECARA UMUM CAKUPAN KEGIATAN HIDROMETRI DAN
KEGUNAAN DATA HASIL PENGUKURAN HIDROMETRI DAPAT
DITUNJUKKAN PADA BAGAN SEPERTI PADA GAMBAR.

H Q Hidrograf
Cek debit
data
muka
air Lengkung
debit
      i
   
   
    
Q t Analisis statsitik,
    peramalan,
    Hidrograf
H muka air Q ketersediaan air, dll.
     
    t
    

Qs Hidrog
raf
  
sedime Variabel
  
  n
  u
n
   
t Lengkun hidrologi lain &
Qs
g
Pos Duga sedimen meteorologi
Air t
Pengukuran
debit
Variabel Analisis penggerusan,
Pengambilan hidrologi lain & pendangkalan,
Analisa
sam el kondisi DAS sedimentasi waduk, dll.
laboratorium
sedimen
STASIUN
PENGUKURAN
• Satuan debit sering dipakai m3/detik, pengukuran debit sampai
saat ini belum dapat dilakukan secara otomatis karena harus
diukur secara lansung yaitu dengan bantuan alat pengukur
kecepatan aliran sungai dan pengukuran luas penampang aliran
sungai
• Pengukuran yang langsung dilakukan di stasiun hidrometri
meliputi tinggi muka air, kecepatan aliran, luas penampang aliran,
dan p e n g a m b i l a n s a mp e l air. Sam pel air d i a n a l i s i s di
laboratorium guna mengetahui kandungan atau konsentrasi
sedimen melayang (suspended load).
Tempat pengukuran hidrometri disebut “stasiun hidrometri” yang
kebanyakan berupa tempat pengukuran tinggi muka air dan debit aliran.

• Pemasangan alat pengukur tinggi muka air harus dipilh tempat


yang memungkinkan pengamatan seluruh keadaan tinggi muka air,
dari batas terendah sampai batas tertinggi.

Adapun syarat lain yang masih harus dipertimbangkan adalah :


1. Pemilihan pada bagian sungai yang lurus.
2. Arus sungai uniform dan dihindari sedapat mungkin arus turbulen.
3. Penampang sungai yang stabil dan tidak terjadi luapan.
4. Tidak terpangaruh back water curve, biasanya diletakkan di bagian hilir dari
pertemuan antara dua sungai.
5. Mudah didatangi setiap saat dan bebas dari gangguan tanaman air.
KEGUNAAN HIDROMETRI
KEGUNAAN HIDROMETRI SECARA UMUM INFORMASI
DAN/ATAU DATA HASIL HIDROMETRI DIPERLUKAN UNTUK
KEPERLUAN PERENCANAAN, OPERASIONAL ATAU
MONITORING SISTEM BANGUNAN AIR
Contoh penggunaan data hasil hidrometri :
1. Muka air sungai untuk monitoring/peringatan dini banjir.

2. Debit aliran kontinyu untuk estimasi ketersediaan air pada


perencanaan bangunan suplai air (bending irigasi, embung,
captering, waduk, dll).

3. Debit besar/banjir untuk menentukan nilai debit banjir pada


perencanaan tanggul, bendung, spillway waduk, dll.
PENGUKURAN MUKA
AIR
Peralatan
•Secara umum pengukuran muka air
menggunakan:
1)papan duga air (peilschaal), 2) pelampung
atau 3) sensor elektronik/gelombang
•Untuk pengukuran secara manual (diamati &
dicatat hasilnya secara langsung) digunakan
papan duga air
•Untuk pengukuran secara kontinyu
menggunakan pengukur otomatis (automatic
water level recorder, AWLR) tipe pelampung
atau sensor elektronik/gelombang
PENGUKURAN MUKA AIR
Cara pengukuran:
•Pengukuran muka air secara manual dapat dilakukan dengan
memasang peilschaal di pinggir alur sungai, di dinding pilar
jembatan atau di dinding saluran.
•Untuk pengukuran secara otomatis dipasang pada pos AWLR
dengan pengambilan hasil rekaman secara periodik.
•Tipe AWLR dapat berupa grafik (gulungan kertas berskala)
atau digital menggunakan sensor ultrasonic dan data logger.
Tinggi muka air dengan
mudah dapat didapat
secara kontinyu dengan
bantuan alat AWLR
(automatic water level
recorder).
PENGUKURAN DEBIT
ALIRAN AIR
Cara pengukuran
• Pengukuran debit aliran (saluran atau sungai)
sebenarnya tidak dapat dilakukan secara
langsung.
• Yang dapat diukur langsung di lapangan adalah
kedalaman atau ketinggian muka air (h) dan
kecepatan arus aliran (v).
• Rumus debit aliran: q = a * vr q : debit aliran
(m3/s) a : luas tampang basah aliran (m2) vr :
kecepatan arus rerata (m/s)
PENGUKURAN DEBIT
ALIRAN AIR
Cara pengukuran
• Untuk menghitung luas tampang basah (A)
diperlukan data lebar (L) dan kedalaman air
(D).
• Dalam praktek karena bentuk tampang aliran
pada alur alam (sungai) tidak teratur, maka
diukur pada beberapa pias.
• Masing-masing pias (Ai) diukur kecepatan rerata
Vri.
• Debit aliran pada pias: Qi = Ai * Vri
• Debit total pada lokasi alur yang diukur
merupakan penjumlahan dari semua debit
masing-masing pias.
PENGUKURAN DEBIT
ALIRAN AIR
Cara pengukuran
• Pengukuran di sungai yang cukup lebar atau
di perairan pantai dapat dilakukan dengan
menggunakan perahu
• Pengukuran dapat secara merawas,
menggunakan bantuan jembatan atau kabel
gantung.
PENGUKURAN DEBIT ALIRAN
AIR
Cara pengukuran
• Untuk kemudahan dalam pengumpulan data
debit aliran, tidak perlu selalu dilakukan
pengukuran debit aliran secara rutin (mahal
dan sulit, terutama musim aliran besar).
• Nilai debit aliran diestimasi berdasarkan
data muka air (H) dan persamaan/kurva
hubungan antara H dan Q yang disebut
Rating Curve.
• Persamaan hubungan H dan Q dapat
ditetapkan berdasarkan hasil pengukuran H
dan Q pada beberapa kondisi muka air,
diproses dengan analisis regresi.
PENGUKURAN DEBIT
ALIRAN AIR

H
Q=AV A=BH
V = 1/n R2/3 I1/2 R = A/P
P = B + 2H
B
A1 A2 A3 A4

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 Q1 = A1 V1
Q2 = A2 V2
V1
V2 V4
dst..
V3
A & V setiap pias diukur
Pengukuran kecepatan aliran
metode mean-area
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN
AIR
Prinsip dasar pengukuran:
• Hasil yang diinginkan adalah kecepatan aliran rerata
untuk luas penampang aliran pada ketinggian/kedalaman
air tertentu.
• Diukur pada beberapa kedalaman untuk ditentukan
kecapatan reratanya.

Metode dan peralatan pengukuran:


• Pengukuran secara kasar dengan pelampung
• Pengukuran mean-area-method & mid-section
method.
• Alat ukur utama: current meter
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN
AIR
LIKU KALIBRASI (RATING CURVE)
Pengertian dan kegunaan Rating Curve:
•Kurva/grafik hubungan spesifik antara muka
air/kedalaman aliran dan debit aliran.
•Untuk monitoring debit aliran sungai
berdasarkan hasil pengukuran muka
air/kedalaman air.
Metode pembuatan Rating Curve:
•Melakukan pengukuran debit aliran (Q) pada
beberapa kondisi muka air/kedalaman air (H)
• Plotting posisi hubungan Q & H.
•Analisisregresi non-linear untuk
mendapatkan persamaan hubungan Q & H.

Data muka air dapat diperoleh dengan cara
membaca posisi muka air pada papan duga
berskala pada saat pengukuran atau dengan
membaca grafik fluktuasi muka air hasil
perekaman oleh alat AWLR.

AWLR : Automatic Water Level Recorder
CONTOH PEMBERIAN SKALA PAPAN DUGA TEGAK
(MUZET, 1980)
CONTOH
PEMBACAAN PAPAN
DUGA AIR (MUZET,
1980)
SKETSA PEMASANGAN PAPAN DUGA AIR
BERTINGKAT (MUZET, 1980)
PAPAN DUGA
AIR
BERTINGKAT
Berdasarkan prinsip mekanisme pengukuran muka
air terdapat AWLR sebagai berikut:

1. AWLR dengan pelampung yang dihubungkan dengan sistem


perekam grafik fluktuasi muka air pada kertas grafik. Pada tipe
ini perlu dilakukan setup   awal untuk ketelitian hasil pencatatan
muka air pada kertas grafik yang berputar dengan kecepatan
tertentu sesuai waktu. Pada waktu tertentu (misal setiap bulan
sekali, kertas grafik diganti yang baru untuk perekaman waktu
berikutnya.

2. AW LR dengan sensor elektronik dimana data muka air direkam


secara digital dengan sistem d a t a logger  . Pada tipe ini sebelum
dipasang di lapangan, sensor perekam muka air harus dikalibrasi
di laboratorium agar mendapat hasil yang akurat. Pengambilan
data dari sistem dat a logger   ke media penyimpan data digital
melalui PC dalam format digital dapat dilakukan setiap periode tertentu
(misal mingguan) tergantung kapasitas energi tersedia (batere). Satuan
periode pencatatan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, misal
menitan, jam-jaman, dll.
Sketsa penampang pos duga air tipe konsol
(Puslitbang Pengairan, 1986)
SKETSA PENAMPANG POS
DUGA AIR TIPE PEMBILAS
SKETSA PENAMPANG POS DUGA AIR TIPE KERANGKA
BAJA

Keuntungan AWLR adalah dapat mengetahui
perubahan muka air secara terus menerus
sehingga data muka air ekstrim (maksimum
dan minimum) dapat diperoleh. Pada
penggunaan papan duga kondisi ekstrim
tersebut belum tentu dapat tercatat, kecuali
jika pada saat terjadi debit besar/banjir
petugas pengamat melakukan pengamatan
secara khusus untuk me ngukur m u k a air
maksimum.
SKETSA HASIL REKAMAN TINGGI MUKA AIR
DENGAN CARA MANUAL DAN OTOMATIS (MUZET,
1980)
PENEMPATAN
AW L R
Secara u m u m penempatan alat duga muka air seharusnya
mengikuti kriteria sebagai berikut ini.

Lokasi stasiun hidrometri pada ruas sungai dengan pola


aliran yang sejajar, tidak terdapat perbedaan kecepatan
aliran yang signifikan pada sepanjang tampang aliran.
Pemasangan alat duga air dipilih pada lokasi dengan
penampang alur sungai yang relatif teratur dan stabil,
tidak mudah terjadi pengendapan akibat sedimentasi
atau pendangkalan akibat erosi.

Hubungan antara muka air dan debit dengan kepekaan yang


cukup, perubahan debit kecil dapat nampak dalam
perubahan tinggi muka air.

Tidak terdapat gangguan tanaman dan pengaruh
“backwater”.


Lokasi stasiun hidrometri sebaiknya mudah untuk
didatangi setiap saat dan setiap keadaan oleh pengamat.
PENGUKURAN KECEPATAN
ARUS DENGAN
PELAMPUNG

Pengukuran kecepatan aliran dengan
menggunakan pelampung dapat dilakukan
apabila dikehendaki besaran kecepatan
aliran dengan tingkat ketelitian yang relatif
rendah. Cara ini masih dapat digunakan
untuk praktek dalam keadaan:


Unt uk memperoleh gambaran kasar tentang
kecepatan aliran,karena kondisi sungai yang sangat
sulit diukur, misal dalam keadaan banjir, sehingga
dapat membahayakan petugas pengukur.
PENGUKURAN KECEPATAN ARUS DENGAN
PELAMPUNG

L
Perlu mendapat perhatian bahwa cara ini
akan mendapatkan kecepatan arus pada
permukaan, sehingga untuk memperoleh
kecepatan rerata pada penampang sungai
hasil hitungan perlu dikoreksi dengan
koefisien antara 0,85 – 0,95. Selain itu
pengukuran dengan cara ini harus dilakukan
beberapa kali mengingat distribusi aliran
permukaan yang terjadi tidak merata.
Dianjurkan paling tidak pengukuran
dilakukan 3 kali, kemudian hasilnya dirata-
ratakan.
PENGUKURAN KECEPATAN ARUS
DENGAN
V eloci ty H ead Rod 

Dengan alat ini hasil pengukuran yang didapat
 juga tidak begitu teliti d a n yang terukur adalah
kecepatan aliran permukaan. Sebaiknya digunakan
pada pengukuran yang dikehendaki secara cepat
pada kecepatan aliran yang lebih besar dari
1m/detik. Cara pengukuran dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Letakkan alat pada tempat yang akan diukur
dengan posisi sejajar dengan arus aliran.
2. Setelah aliran kembali tenang, baca ketinggian
muka air aliran (H).
3. Putar alat 90 o , sehingga tegak lurus aliran,
kemudian baca tinggi muka air yang terjadi (H2 ).
 
H 2 
H 1 
 
 

Pengukuran kecepatan arus dengan Vel ocity Head Rod  


PENGUKURAN KECEPATAN ARUS
DENGAN
T RU P P S RI PPLE METER 
 

• ALAT UKUR KECEPATAN A RU S INI M E M P U N YA I


KETELITIAN HASIL YA N G LEBIH BAIK DARI ALAT
TERDAHULU. P RI N SI P YA N G D I G U N A K A N ADALAH
DEN G A N MEN G A MATI S U D U T YA N G D I B E N T U K OLEH
RIAK PADA HILIR BATANG YA N G D I PA N C A N G PADA
ALIRAN SUNGAI. MAKIN BESAR KECEPATAN ALIRAN,
S U D U T INI AKAN M A K I N KECIL.
• P EN G U K U RA N DAPAT D I LA K UK A N SEBAGAI
BERI K UT INI.

Pengukuran kecepatan arus dengan T ru p p s Ri ppl e Meter  


 
PENGUKURAN KECEPATAN ARUS
DENGAN

Cur rent Meter  

Alat ini paling u m u m digunakan karena dapat


menghasilkan ketelitian yang c uk up baik. Prinsip
kerja alat ukur ini adalah dengan mencari
hubungan antara kecepatan aliran dan kecepatan
putaran baling-baling c u r r e n t m eter   tersebut.

Alat ini ada dua macam, yaitu c u r r e n t meter dengan
s um bu mendatar dan dengan s u m b u tegak seperti
terlihat pada gambar di bawah. Bagian-bagian alat ini
terdiri dari:
  –baling-baling sebagai sensor terhadap kecepatan,
terbuat dari streamline styling yang dilengkapi dengan
propeler, generator, sirip pengarah dan kabel-kabel,
contact box, merupakan bagian pengubah putaran
menjadi signal elektrik yang berupa suara atau gerakan
jarum pada kotak moni tor berskala, kadang juga dalam
bentuk digital, head phone yang digunakan unt uk
mengetahui jumlah putaran baling-baling (dengan suara
“klik”), kadang bagian ini diganti dengan monitor box
yang memiliki jendela penunjuk kecepatan aliran
secara langsung.
CURRENT METER TIPE SUMBU
TEGAK
CURRENT METER TIPE SUMBU
MENDATAR
PRINSIP PENGUKURAN DAN HITUNGAN DEBIT SUATU
SALURAN
PENGUKURAN KUALITAS
AIR
Pada kegiatan hidrometri untuk perencanaan sistem tata air (tata
saluran) seringkali perlu disertai dengan pengukuran kualitas air.
Umumnya parameter kualitas air yang diperhatikan adalah nilai pH yang
menunjukkan tingkat keasaman air, DHL yaitu daya hantar listrik
( electric co n d u ctivity  ) yang dapat dikorelasikan dengan salinitas atau
kadar garam air di saluran/sungai dan nilai kandungan Fe. Di lahan rawa
umumnya dijumpai air dengan tingkat keasaman tinggi dengan nilai pH
rendah jauh di bawah 7. Nilai D H L yang tinggi mengindikasikan
pengaruh air asin dari aliran pasang laut atau muara yang dapat masuk
ke lahan. Kandungan Fe dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya sifat
beracun air terhadap tanaman, yaitu jika nilainya lebih besar dari 10
p p m dan kondisi saluran terbuka akan dapat teroksidasi karena
berhubungan dengan udara. Hal ini perlu diperhatikan terutama dalam
perencanaan kedalaman saluran drainase, yang mana jika terlalu dalam
atau proses pembuangan air terlalu besar dapat terjadi over- drainage
yang menyebabkan potensi penyebaran toxic/racun tersebut.
Pengukuran nilai pH dapat dilakukan dengan
menggunakan pH s t i c k dengan ketelitian 1
skala, atau dengan pH meter yang dapat
menunjuk langsung nilai keasaman air secara
digital. DHL dapat diukur dengan EC meter yang
dapat dilakukan langsung di lapangan. Nilai
kadar Fe diukur di lapangan dengan mengambil
sampel air yang diberi 3 macam reagen kimia:
H2SO4 2N, KmnO4 0,1N dan NH4CNS 20%.
Selanjutnya warna yang terjadi dapat dijadikan
petunjuk untuk mengetahui nilai kadar Fe
berdasar standar warna yang ada.
 PH METER
DAYA HANTAR LISTRIK
SURVEI SEDIMEN
KUALITAS AIR
TERIMA
KASIH

You might also like