You are on page 1of 16

Pembelajaran Manajemen Kinerja

Pelaksanaan manajemen kinerja yang berhasil dalam organisasi harus


melibatkan para individu dan manajer untuk memahami :
a)Bagaimana manajemen kinerja dilaksanakan
b)Pentingnya manajemen kinerja
c)Pengembangan keahlian dan ketrampilan yang diperlukn oleh karyawan dan
manajer

Tujuan prgram pembelajaran manajemen kinerja adalah:


a)Menjelaskan kepada individu dan manajer mengenai dasar pemikiran
terhadap proses pembelajaran manajemen kinerja dimana mereka terlibat.
Proses tersebut mencakup factor-faktor penentu keunggulan bisnis yang
mengharuskan suatu organisasi untuk mengenalkan manajemen kinerja dan
diskripsi proses-prosesnya.
b)Menguraikan kontribusi manajemen kinerja: mengapa pembelajaraan
manajemen kinerja menjadi penting; bagaimana cara penyusunannya dan
manfaat bagi pegawai dan organisasinya
c)Mengembangkan keahlian dan ketrampilan pegawai yang harus digunakan
dalam organisasi
1
A. Dasar Pemikiran Manajemen Kinerja

a) Manajemen kinerja dianggap berkaitan dengan:

 Kelalaian (itu bukan urusan saya),


 Kecurigaan (buang-buang waktu saja),
 Kesinisan (kami sudah tahu itu semua) atau permusuhan (itu tidak akan
berhasil).
Reaksi-reaksi yang negative ini harus diselesaikan melalui kepemimpinan
dari puncak, komunikasi (secara lesan, penggunaan intranet, dan
brosur), pelatihan, pembimbingan dan pengarahan.
b) Pengembangan “high-performance culture”. Manajemen puncak harus
mendemonstrasikan manajemen kinerja akan meningkatkan efektivitas
organisasi dan kinerja secara menyeluruh.
c) Manajemen kinerja harus dikelola dalam organisasi dan diperlakukan
sebagai “core value”

2
B. Kontribusi.

Penjelasan manajemen kinerja kepada manajer dan individu harus


menekankan pada:
a)Kebutuhan partnership dan dialog. Bagi manajer dan ketua tim, Penekanan
terhadap penjelasan manajemen kinerja adalah bahwa mereka membantu,
membimbing dan memberikan pendampinga, bukan memutuskan. Bagi
individu, penjelasan harus ditekankan kepada bagaimana mereka memperoleh
manfaat dari “self assesment” dan bagian peran yang dapat mereka mainkan
untuk mengembangkan keahliannya.
b)Pertukaran informasi (umpan balik) yang terbuka dan jujur
c)Manajer dan individu secara bersama sama melibatkan diri dalam
pelaksanaan manajemen kinerja untuk dapat memperoleh manfaat bagi
mereka

Manajemen kinerja bukan merupakan kegiatan yang mudah. Hal ini


memerlukan pihak-pihak yang terlibat dengan keahlian yang tinggi dan
keahlian tersebut menjadi faktor yang belum dikembangan atau dipraktikkan
dalam organisasi.
3
Tidak semua manajer dan individu bersedia untuk menerima umpan balik, jika
mereka belum pernah melakukan sebelumnya.

a)Menerima, merespon dan bereaksi terhadap umpan balik merupakan


keahlian yang tidak lasim yang tidak berbeda bagi banyak orang.
b)Kesepakatan terhadap diskripsi peran, tujuan dan persyaratan kemampuan,
aplikasi ukuran kinerja dan metode analisis serta penggunaan hasil evaluasi
juga menjadi kesepakatan yang aneh.
c)Konsep perencanaan pengembangan personal dan pembelajaran diri sendiri
menjadi sesuatu yang baru bagi banyak orang
d)Manajer harus mengembangkan kemampuan dalam pembimbingan kepada
individu
e)Manajer dan individu juga harus mengetahui cara mempersiapkan dan
melaksanakan pertemuan evaluasi kinerja

4
Kemampuan utama yang harus diketahui oleh individu dalam manajemen
kinerja antara lain:
•Penyiapan gambaran peran dan tanggungjawab yakni pendifinisian lingkup
hasil utama dan persyaratan kompetensi
•Pendifinisian tujuan
•Identifikasi dan penggunaan ukuran kinerja
•Pemberian dan penerimaan umpan balik
•Pengambilan bagian dalam pertemuan untuk evaluasi yaitu untuk memastikan
bahwa ada dialog yang benar antara manajer dan pada individu secara
bersama-sama, berterus terang dan secara bebas untuk berdiskusi mengenai
kondisi kinerja dan kebutuhan pembelajaran
•Identifikasi kebutuhan pembelajaran dan penyiapan serta implementasi
rencana pengembanga personal.
•mendiognosa dan pemecahn masalah kinerja
•Pelatihan

5
C. Pembelajaran Formal

Program pembelajaran manajemen kinerja harus mencakup seluruh keahlian


yang berbentuk modul-modul tentang proses-proses dan keahlian secara
keseluruhan. Contoh program evaluasi kinerja disajikan sebagai berikut:

1. Tujuan workshop:

Untuk mengikuti workshop, para pesertanya harus:


a) Memahami tujuan evaluasi kinerja
b) Mengetahui cara mempersiapkan evaluasi yang konstruktif
c) Mengetahui cara melakukan evaluasi kinerja yang efektif
d) Dapat menyediakan umpan balik yang baik
e) Dapat memperoleh pemahaman awal berkaitan dengan
proses pelatihan dan pembimbingan

6
2. Program:
9.00 Tujuan workshop
9.30 Tujuan evaluasi kinerja
10.00 Persiapan untuk evaluasi
10.30 Minum kopi
10.45 Pemberian umpan balik
11.15 Pelaksanaan evaluasi
12.30 Makan siang
13.30 Praktik dalam pelaksanaan evaluasi (1)
15.00 Minum teh
15.15 Praktik dalam pelaksanaan evaluasi (2)
16.30 Menggunakan hasil evaluasi dengan baik
17.00 Penutupan

7
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam manajemen
kinerja, maka berikut ini disajikan kursus-kursus secara
keseluruhan.

“Kegiatan pembelajaran manajemen kinerja di perusahaan


farmasi skala besar”

1) Workshop manajemen kinerja

Workshop selama 2 hari ini bertujuan memberikan pengetahuan dan


keahlian/ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan keseluruhan
proses manajemen kinerja secara efektif.
Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat:
 menggambarkan 4 langkah dalam proses manajemen kinerja dan
keahlian/ketrampilan yang harus dimiliki
 Dapat menerapkan pendekatan terstruktur dalam menyusun tujuan tim,
target personal dan rencana pengembangan serta melaksanakan evaluasi
kinerja secara efektif

8
 Dapat menjelaskan perbedaan antara evaluasi kinerja dan
evaluasi karir
 Dapat memraktikkan keahlian utama yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap tahap dalam proses manajemen kinerja
 Dapat melaksanakan proses manajemen kinerja ditempat
kerja dengan dukungan pembimbingan dari manajernya,

Format workship adalah workshop 2 hari yang dirancang bagi individu yang
memerlukan pemahaman dan memraktikkan konsep dan kehalian manajemen
kinerja.

2) Keahlian dalam pembimbigan

Pembimbingan (coaching) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepada


individu/manajer dalam memanfaatkan/melihat peluang yang ada dalam
pekerjaan masing-masing dan menggunakan peluang-peluang tersebut
secara sadar untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dan
akhirnya meningkatkan kinerjanya.

9
Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat:
Menggambarkan dan menerapkan factor-faktor yang membantu
orang lain untuk belajar
Dapat menerapkan pendekatan sistematis untuk mencapai
pembelajaran melalui pemanfaatan peluang dalam pekerjaan
masing-masing
Memraktikkan perilaku keahlian dalam pembimbingan yang
efektif

Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi


individu yang telah memiliki pengalaman dalam melaksanakan
system manajemen kinerja.

3) Workshop pengembangan individu


Tujuan workshop ini adalah memberikan pemahaman yang jelas dan terperinci
kepada para peserta mengenai apa yang dimaksud dengan rencana
pengembangan dan bagaimana implementasinya secara efektif.
10
Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat:
Memperoleh rencana pengembangan individu yang telah
disepakati
Menerapkan keahlian dalam meningkatkan kinerja

Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi mereka yang
telah memiliki pengalaman manajemen kinerja dan mereka yang ingin
meningkatkan pemahamannya dan keahliannya dalam perencanaan
pengembangan individu. Untuk itu, workshop lebih menekankan kepada
penyelesaian masalah-masalah yang nyata di tempat kerja dan kasus-kasus
nyata ditempat kerja yang lain.

4) Workshop evaluasi kinerja


Manajemen kinerja merupakan proses secara berkelanjutan yang diarahkan
untuk meningkatkan efektivitas bisnis melalui peningkatan kinerja individu.

11
Perencanaan, pengembangan dan evaluasi kinerja harus dilakukan beberapa
kali selama 1 tahun terhadap target yang telah ditetapkan, mendiskusikan
pencapaian, dan kemajuan rencana pengembangan. Workshop ini dapat
membantu orang-orang untuk melakukan diskusi secara efektif terhadap
evaluasi kinerja selama setahun dan kinerja tahunan.

Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat:


Menggambarkan praktik-praktik yang baik untuk mengevaluasi kinerja
Mengaplikasikan pendekatan terstruktur untuk mempersiapkan dan
melaksanakan pertemuan evaluasi
Menciptakan kondisi/lingkungan yang mendukung kinerja yang baik
Menerapkan berbagai metode pemberian penghargaan atas kinerja

Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi semua tingkatan
yang telah memahami manajemen kinerja dengan baik dan mereka yang ingin
meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan diskusi evaluasi kinerja
yang efektif dan menekankan kinerja yang baik.

12
3. Metode
Pembelajaran terutama untuk pengembangan keahlian harus
dicapai dengan menggunakan metode partisipatif yakni diskusi
yang terarah, permainan peran, dan latihan-latihan yang lain.
Diskusi yang terarah
a) Metode ini bertujuan untuk membuat para peserta berpikir
keras mengenai titik-titik pembelajaran. Pada saat melakukan
pertemuan evaluasi, trainer seharunya mengajukan
pertanyaan seperti:
b) Apa pendapat anda mengenai cara mengadakan pertemuan
evaluasi yang baik? Apakah anda dapat memberikan contoh
dari pengalaman anda terdahulu?
c) Apa pendapat and mengenai sesuatu yang masih memerlukan
perbaikan atau terjadi kesalahan dalam pertemuan evaluasi
tersebut? Apakah anda dapat memberikan contoh?
d) Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang tepat 13
e) Bagaimana anda menyusun pertemuan evaluasi yang baik
f) Hal-hal apa saja yang seharusnya didiskusikan dalam
pertemuan evaluasi?
g) Mengapa penilaian sendiri menjadi sangat penting?
.
Permainan peran

Metode ini biasanya didasarkan pada tulisan singkat yang


menjelaskan mengenai situasi yang sama dari pandangan
setiap peserta, sehingga para peserta dapat memahami apa
yang dirasakan seperti dalam posisi tersebut.

Peserta kursus kemudian diminta untuk memainkan peran dan


teman yang lain diminta untuk menilai kinerjanya. Setiap orang
yang memainkan peran juga akan menggambarkan
perasaannya mengenai evaluasi, dan menilai kinerja atau
perilaku orang lain.

14
Latihan-latihan yang lain

Suatu pendekatan yang lebih realistis adalah mewajibkan para


peserta untuk melaksanakan tugas yang akan dinilai kinerjanya
oleh anggota kursus lainnya. Ini menjadi latihan kelompok. Jika
ada waktu yang cukup, setiap anggota dapat bergantian untuk
memimpin kelompok dan dinilai kinerjanya oleh kelompok yang
lain. Latihan semacam ini juga dapat digunakan untuk
memraktikkan dalam merumuskan tujuan tim dan mengevaluasi
kinerja tim.

Bentuk latihan yang lain adalah mewajibkan satu anggota kursus


untuk melakukan presentasi singkat mengenai suatu topic
tertentu, menugaskan anggota kursus yang lain untuk menilai
presenter, dan meminta orang ketiga untuk menilai kualitas
penilaian. Metode ini memberikan peluang untuk memraktikkan
keahlian dalam memberikan penialian.
15
D. Pembelajaran Tidak Formal
Program pelatihan formal merupakan program yang bermanfaat,
tapi masih belum mencapai cukup lengkap. Keahlian manajemen
kinerja dapat dikembangkan dengan metode yang terbaik melalui
pembimbingan dan pendampingan dilapangan. Departemen
sumber daya manusia dapat berperan penting dalam
mengorganisasi kegiatan pembelajaran ini, tapi metode ini
menjadi terbaik dengan menggunakan manajer lini yang
berpengalaman sebagai pendamping dan pembimbing.

16

You might also like