Professional Documents
Culture Documents
Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Stroke
Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Stroke
Tipe oklusif/Penyumbatan
stroke yang
disebabkan
karena adanya
penyumbatan
pembuluh darah
Tipe hemoragi/perdarahan
stroke yang
disebabkan
karena
perdarahan
intrakranial
DEFINISI
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah
ke bagian otak.
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang
berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,
atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab
selain daripada gangguan vascular
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal
dengan CVA ( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan
fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam
beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam )
dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang
terganggu.
kenaikan tekanan darah yang akut atau
penyakit lain yang menyebabkan melemahnya
pembuluh darah
FAKTOR RISIKO
Faktor resiko………
• usia ---insidensi stroke sebanding dgn meningkatnya
usia----di atas umur 55 th, insidensinya meningkat 2
kali lipat
• Hipertensi----ada hubungan langsung antara tingginya
tekanan darah dengan resiko terjadinya stroke
• jenis kelamin----insidensi pada pria 19% lebih tinggi
drpd wanita
• TIA (transient ischemic attack)----60% kasus stroke
iskemi didahului dengan TIA----makin sering terjadi,
makin besar resiko terjadinya stroke
SNH aterotrombosis
atau emboli
Gejala
SH hipertensi
Infus manitol
Untuk lokasi
perdarahan
dekat permukaan
otak
Obat-obat yang digunakan pada
terapi serangan akut
Terapi trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA) :
alteplase
Terapi antiplatelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamol-aspirin ,
Urutan pilihan : Aspirin atau dipiridamol-aspirin, jika alergi
atau gagal : clopidogrel, jika gagal : tiklopidin
Terapi antikoagulan : masih kontroversial karena resiko
perdarahan intrakranial
Agen: heparin, unfractionated heparin, low-molecular-weight
heparins (LMWH), heparinoids warfarin
Terapi pemeliharaan (pencegahan)
stroke
• Terapi Antiplatelet
Aspirin : menghambat sintesis tromboksan
Tiklopidin dan klopidogrel jika terapi aspirin
gagal
• Terapi Antikoagulan (masih dalam penelitian,
efektif untuk pencegahan emboli jantung pada
pasien stroke
• Terapi hormon estrogen (Pada wanita post-
menopause terapi ini terbukti mengurangi
insiden terjadinya stroke
Terapi pemeliharaan (pencegahan)
stroke….
• Antihipertensi (dibutuhkan karena hipertensi merupakan
faktor resiko : 50% pada stroke iskemik dan 60% pada stroke
hemoragik)
• Obat pilihan : golongan AIIRA (angiotensin II receptor
antagonis) contoh : candesartan, golongan ACE inhibitor
(prazosin, isosorbid njitrat)
• Terapi memulihkan metabolisme otak, tujuan :
Meningkatkan kemampuan kognitif
Meningkatkan kewaspadaan dan mood
Meningkatkan fungsi memori
Menghilangkan kelesuan
Menghilangkan dizzines
Contoh: citicholin, codergocrin mesilate, piracetam
• Terapi rehabilitasi ( fisioterapi, terapi wicara dan bahasa, dll)
Evaluasi outcome terapi
• Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau :
profil kolesterol, BB, rokok, hipertensi, dll
• Pasien dgn terapi antikoagulan dipantau terhadap
paramater koagulasi/perdarahan
• Pasien yang mendapat aspirin dipantau kemungkinan
gangguan/perdarahan GIT
• Pasien yang dapat tiklopidin dipantau efek samping
dan interaksi obatnya: periksa darah rutin untuk
deteksi adanya neutropenia
PENGKAJIAN
• Pengkajian Primer
– Airway.
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya
penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk.
– Breathing.
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,
timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur,
suara nafas terdengar ronchi /aspirasi.
– Circulation.
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada
tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap
dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin,
sianosis pada tahap lanjut.
Pengkajian Sekunder
1. Aktivitas dan istirahat.
Data Subyektif:
• kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, kehilangan
sensasi atau paralysis.
• Mudah lelah, kesulitan istirahat (nyeri atau kejang
otot).
Data obyektif:
• Perubahan tingkat kesadaran.
• Perubahan tonus otot ( flaksid atau spastic), paraliysis
(hemiplegia), kelemahan umum.
• Gangguan penglihatan
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
• Riwayat penyakit jantung (penyakit katup jantung,
disritmia, gagal jantung , endokarditis bacterial),
polisitemia.
Data obyektif:
• Hipertensi arterial
• Disritmia, perubahan EKG
• Pulsasi : kemungkinan bervariasi
• Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta
abdominal
3. Dst
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d
terputusnya aliran darah : penyakit oklusi,
perdarahan, spasme pembuluh darah
serebral, edema serebral.
2. Kerusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan
neuromuskuler, kelemahan, parestesia,
flaksid/ paralysis hipotonik, paralysis spastis.
Kerusakan perceptual / kognitif.
3. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan
adanya depresan pusat pernapasan.
NCP
1. Perubahan perfusi jaringan serebral
– Batasan karakteristik :
• Renal : perubahan tekanan darah diluar batas,
hematuri, oliguri/anuria
• GIT : nausea, Bising usus (hipoaktif)
• Pheriperal : edema, sianosis, perubahan karakteristik
kulit
• Cerebral : abnormal berbicara, kelemahan
ekstremitas, status mental, reaksi pupil, kesulitan
menelan, respon motorik
• Kardiopulmonal : RR, AGD, Dyspnea, aritmia, nyeri
dada
• Faktor yg berhubungan :
– Kerusakan transport oksigen ke alveoli dan
atau membran kapiler
– Hipovolemia
– Hipoventilasi
– Penurunan Hb dalam darah
– Tidak sebanding antara ventilasi dengan
aliran darah
• Tujuan :
perfusi jaringan cesebral terpenuhi
• Indikator :
1. Pengisian kapiler refil adekuat
2. Kekuatan pulsasi perifer distal
3. Tingkat sensasi normal
4. Warna kulit normal
5. Kekuatan fungsi otot
6. Tidak ada edema perifer
• NOC :
– Tidak pernah menunjukkan, jarang menunjukkan,
kadang menunjukan, sering menunjukkan, selalu
menunjukkan.
– Status sirkulasi, indikator :
• TD, kekuatan nadi, rata-rata TD, CVP, fungsi paru dbn
• Tidak ada hipotensi ortostatik
• Agd dbn
• Tidak ada suara nafas tambahan
• Tdka ada edema,
• Tdk ada distensi vena juguler
• Tdk ada asites
• NIC : ……
NIC ……
• Cek nadi perifer
• Catat warna kulit dan temperatur
• Cek kapiler refil
• Cek adanya edema (a four point scale)
• Jaga kehangatan klien
• Monitor status cairan monitor Hb dan
hematokrit
• Monitor perdarahan, status hemodinamik,
neurologi tiap 4 jam