You are on page 1of 66

METALURGI FISIK

Disusun Oleh

Jurusan Teknik Mesin


FT - UNS
MK. Metalurgi fisik
Standar Kompetensi :
mampu menganilisis struktur mikro logam
dalam kaitannya dengan sifat mekaniknya
Materi Pokok :
1. Struktur kristal logam
2. Diagram fasa
3. Perlakuan panas
4. Pengaruh proses pembentukan dan anil
thd strukt. Mikro & sifat mekanik logam
STRUKTUR KRISTAL LOGAM

 Struktur atom
 Struktur kristal
 Ketidaksempurnaan kristal
 Mekanisme deformasi
Pertemuan ke-2 membahas :

 Struktur atom
 Struktur kristal
STRUKTUR ATOM

Konsep dasar :
 Atom terdiri atas inti yang dikelilingi
oleh elektron
 Inti tersusun atas proton dan netron
 Proton bermuatan positif, netron
bermuatan netral, dan elektron
bermuatan negatif
Model Atom Bohr

 Atom tersusun atas inti yang


dikelilingi oleh elektron dengan
tingkat energi tertentu
 Elektron bergerak pada lintasan/
posisi yang dinamakan orbital
 Elektron dapat berpindah orbital
dengan menyerap atau
melepaskan energi
Model Atom Mekanika Gelombang

 Elektron memiliki karakteristik sebagai


gelombang dan partikel
 Posisi elektron dideskripsikan dengan
“distrubusi kemungkinan” atau awan elektron
 Elektron (posisi & energi) dikarakterisasikan
oleh bilangan kuantum
Perbandingan antara Model Atom Bohr vs
Model Atom Mekanika Gelombang

(a) Model Atom Bohr


(b) Model Atom Mekanika
Gelombang
Bilangan Kuantum
Dinyatakan dalam 4 parameter :
 Bilangan kuantum utama yang menunjukkan
nomor kulit (n=1, 2, 3, 4 .. atau K, L, M, N…)
 Bilangan kuantum kedua menunjukkan sub-kulit
yang ditempati elektron (s, p, d, atau f)
 Bilangan kuantum ketiga menunjukkan banyaknya
tingkat energi (s=1, p=3, d=5, & f=7)
 Bilangan kuantum ke-empat menunjukkan arah
putaran elektron (searah atau berlawanan dengan
arah jarum jam)
Energi relatif elektron pada kulit dan
sub-kulit
Banyaknya elektron pada kulit dan
sub-kulit
Ikatan Atom

 Ikatan atom dapat diilustrasikan dengan


menganalisis interaksi 2 atom yang
didekatkan dari jarak pisah yang jauh
 Jika atom terpisah pada jarak yang jauh
maka interaksi 2 atom tersebut diabaikan,
sedangkan jika jarak atom semakin dekat
maka terjadi gaya (gaya tarik & tolak)
antara 2 atom tersebut.
Skema pengaruh jarak atom terhadap
gaya & energi antara 2 atom
Tipe ikatan atom

Terdapat 3 tipe ikatan primer pada bahan


padat :
 Ikatan ion
- paduan antara unsur logam dgn non-
logam
- elektron valensi atom unsur logam
diberikan ke atom unsur
Skema yang menggambarkan ikatan
ion
 Ikatan kovalen :
- 2 atom atau lebih melakukan
sharing
elektron
- ikatan kovalen dapat mempunyai
ikatan yang sangat kuat seperti pada
intan & juga dapat lemah seperti
bismuth
Skema yang menggambarkan ikatan
kovalen
 Ikatan logam
- elektron valensi tidak terikat kuat
ke
atom sehingga dapat bergerak bebas
di seluruh logam
- Ditemukan pada logam &
paduannya
Skema yang menggambarkan ikatan
logam
STRUKTUR KRISTAL
 Di dalam logam padat, atom-atom tersusun
secara teratur dan berulang dalam pola tiga
dimensi. Struktur seperti itu disebut dengan
kristal
 Struktur kristal berpengaruh terhadap sifat
bahan
 Untuk mendeskripsikan struktur kristal,
atom dianggap sebagai bulatan (bola) padat
yang memiliki diameter tertentu
Contoh struktur kristal
Sel satuan
Pengertian :
Pola geometri terkecil dan berulang
Jenis-jenis sel satuan

1. FCC (Face Centered Cubic)


2. BCC (Body Centered Cubic)
3. Hexagonal Close Packed
Struktur kristal dari beberapa logam
Bidang kristalografi
Dinyatakan dalam indeks Miller (h k l)
cara menentukan indeks Miller :
- cari panjang potong pada sumbu x,
y
dan z
- Lakukan pembalikan dari angka yang
diperoleh
- Kalikan (dengan faktor pengali) hasil
pembalikan sehingga diperoleh
bilangan bulat yang terkecil
Contoh bidang kristalografi
Arah kristalografi
Dinyatakan dalam [u v w] yang
merupakan vektor.
Contoh :

Indeks arah di atas = [120]


Struktur Kristal susunan rapat
Sel satuan FCC dan HCP merupakan
kristal susunan rapat. Dapat
dideskripsikan di dalam bidang susunan
rapat. Jika pusat atom pada bidang
susunan rapat diberi label, maka
susunan kedua kristal (FCC & HCP)
dapat digambarkan sebagai berikut :
Susunan rapat FCC dan HCP

(a) FCC dengan susunan :


ABCABC….
(a) HCP dengan susunan :
ABAB…..
Susunan rapat FCC
Susunan rapat HCP
Butir

Kumpulan sel satuan yang mempunyai


orientasi kristal yang sama
Kebanyakan kristal logam padat tersusun
atas sejumlah banyak butir, dimana bahan
seperti ini disebut dengan polikristal
Tahapan proses pembekuan yang
menggambarkan terbentuknya butir
Tugas 1 :

Jawablah pertanyaan di buku “Materials


Science and Engineering – An
Introduction” – Karangan William D
Callister, Jr – soal :
1) 3.2
2) 3.3
3) 3.34
Pertemuan ke-3 membahas :

 Ketidaksempurnaan kristal
 Mekanisme deformasi
KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL
Di dalam kristal logam nyata terdapat cacat
atau ketidaksempurnaan
 Keberadaan dari ketidaksempurnaan ini
berpengaruh terhadap karakteristik bahan
 Beberapa jenis ketidaksempurnaan kristal
: kekosongan, self instertistitials,
ketidakmurnian, dislokasi, cacat
interfasial
Cacat kekosongan & self insterstitial
Cacat ketidakmurnian
a. Instertisi
b. Substitusi
Cacat dislokasi
a. Dislokasi sisi
b. Dislokasi ulir
Cacat interfasial
a. Kembaran
b. Batas butir
Pemeriksaan mikroskopi

Pengamatan butir :
a. Permukaan yang sudah dipolish
& dietsa terbentuk lekukan di
batas butir sehingga memberikan
karekteristik pemantulan yang
berbeda
b. Hasil foto spesimen paduan besi-
kromium
MEKANISME DEFORMASI
Suatu logam jika diberi gaya maka akan
mengalami deormasi atau perubahan bentuk
Terdapat 2 jenis deformasi yaitu :
- deformasi elastis :
terdeformasi pada saat pembebanan &
akan kembali ke bentuk semula pada saat
beban dilepaskan
- deformasi plastis :
deformasi yang bersifat permanen
 Kekuatan bahan terkait dengan seberapa mudah
atau sulit suatu logam mengalami deformasi plastis
pada saat pembebanan
Makanisme deformasi pada skala
mikroskopis

a. Deformasi elastis :
b. Deformasi plastis
- Terjadi slip atau pergeseran atom-atom
- Pada saat bergeser, terjadi pemutusan ikatan
atom
Kekuatan material teoritis

th = G/2
Deformasi plastis melalui pergerakan
dislokasi
 Kekuatan logam nyata jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kekuatan teoritisnya
Contoh :
baja : G = 83000 Kgf/mm2
th = 13200 Kgf/mm 2

Sedangkan  luluh baja : 20 Kgf/mm 2

 Perbedaan tersebut disebabkan karena pada


logam nyata mempunyai cacat dislokasi yang
menyebabkan atom-atom logam mudah
mengalami slip pada saat pembebanan
(lanjutan)
 Mekanisme pergerakan dislokasi
(a) Pergerakan dislokasi sisi
(b) Pergerakan dislokasi ulir
Sistem slip
 Pergerakan dislokasi lebih mudah terjadi
pada bidang dan arah tertentu dalam
kristal logam. Kombinasi bidang dan arah
slip ini diistilahkan sistem slip
 Bidang slip merupakan bidang yang
mempunyai kerapatan atomnya paling
tinggi
 Arah slip mengarah ke arah yang
kerapatan atomnya paling tinggi
Contoh sistem slip pada FCC
Sistem slip pada FCC, BCC, HCP
Mekanisme penguatan logam

 Kekuatan logam dipengaruhi oleh mudah


tidaknya dislokasi bergerak pada saat
pembebanan
 Semakin dislokasi sulit bergerak maka
kekuatan logam akan semakin tinggi
 Penguatan logam dilakukan dengan cara
menghambat pergerakan dislokasi
Contoh metoda penguatan logam
a. Penghalusan ukuran butir
Batas butir merupakan penghambat
pergerakan dislokasi, karena :
- antar butir satu dengan yang lainnya
mempunyai arah kristalografi yang
tidak sama
- di batas butir, terdapat ketidakteraturan
susunan atom sehingga terbentuk
diskoniuitas sistem slip antar butir
Pergerakan dislokasi antar butir

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan


bahwa penguatan dapat dilakukan dengan cara
menghaluskan butir karena semakin halus
ukuran butir menyebabkan semakin banyaknya
keberadaan batas butir di suatu logam
b. Penguatan/pengerasan regangan
- Logam meningkat kekerasannya jika
mengalami pengerjaan dingin (deformasi
plastis yang dilakukan di bawah
temperatur rekristalisasi)
- Peningkatan kekerasan tersebut
disebabkan karena pada saat pengerjaan
dingin terjadi peningkatan jumlah dislokasi
- Tingginya peningkatan kekuatannya
dipengaruhi oleh besarnya deformasi
plastis
Pengaruh besarnya deformasi plastis
terhadap kekuatan dan keuletan logam
Model pertambahan jumlah dislokasi setelah
dilakukan deformasi plastis

Titik D dan D’
merupakan
pengahambat
gerakan dislokasi
Deformasi plastis melalui terbentuknya
kembaran

Perubahan bentuk yang terjadi relatif lebih kecil


dibandingkan dengan deformasi plastis melalui
slip
Tugas 2

Jawablah pertanyaan di buku “Materials


Science and Engineering – An
Introduction” – Karangan William D
Callister, Jr – soal :
1) 4.22
2) 7.16
3) 7.17
4) 7.19

You might also like