You are on page 1of 17

5.

Gesekan Statis dan Gesekan Luncur

Fisika Terapan
KHAIRUL AMRI Jurusan Teknik Mesin
NIDN : 0013128101
Gesekan
Gesekan memiliki sifat aneh
• Mesin tidak dapat bekerja tanpa gesekan : mobil tidak bisa start dan
stop jika tidak ada gesekan ban dengan jalan
• Mesin harus bekerja melawan gesekan : piston, ring, bearing, roda
gigi,

Untuk tahap awal Gesekan tidak tergantung pada


1. Kecepatan geseran
2. Luas permukaan
3. Suhu
Gesekan hanya tergantung pada jenis bahan

2
Gaya Normal
 gaya tegak lurus permukaan a N
N F
N
N
W

4. Gaya normal yang


tegak lurus dengan
W
gaya berat W
W
W

1. Gaya normal 2. Gaya normal 3. Saat lift


sama dengan pada bidang dipercepat, Gaya
gaya berat W miring (N) dan normal lebih
besar dari W
W gaya berat
Gaya Gesekan
suatu gaya yang bekerja antara dua permukaan yang bersentuhan dan bersifat
melawan arah gerak benda

Gaya Gesekan ada 2


1. Gesekan Statis
2. Gesekan kinetis
1. Gesekan Statis
Gaya Gesekan yang timbul ketika benda dalam keadaan diam. Muncul
untuk mengimbangi gaya dari arah berlawanan.

Fs,max = μs N fGesekan F

μs : koefisien gesek statik


N : Gaya Normal
2. Gesekan Kinetis
Gesekan yang terjadi ketika benda bergerak.

Nilainya bergantung kecepatan


Untuk kecepatan tak terlalu tinggi: nilainya konstan N

fk =μk N m F
μk : koefisien gesek kinetis f
N : Gaya Normal
W : Gaya Berat W
m : massa benda
F : Gaya tarik
f = gaya gesekan (statis atau kinetik)

Umumnya gaya gesek kinetik < gaya gesek statik


Gaya Gesekan (lanjutan)

Secara eksperimen dibuktikan bahwa :


1. µk lebih kecil dari µs
2. µk bergantung pada kelajuan relatif permukaan, akan tetapi untuk kelajuan
sekitar 1 cm/s hingga beberapa m/s µk hampir konstan
3. µk (seperti µs) bergantung pada sifat permukaan-permukaan yang
bersentuhan akan tetapi tidak bergantung pada luas kontak (makroskopik)
Benda pada bidang miring

N = W cos α. kemungkinan keadaan benda


tersebut, jika:
1. benda diam maka W sin α < ƒs(max)
2. benda tepat akan bergerak maka W sin α =
ƒs(max) dan ƒs(max) = μs. N
3. benda bergerak maka W sin α > ƒk dan berlaku
hukum II Newton:

HK Newton 2 jika benda bergerak ke bawah


ΣF = m.a
W sin α − ƒk = m.a
W sin α - μk.N = m.a
W sin α - μk.W cos α = m.a
Contoh Soal
Gerak Benda dalam Lift
Gambar seseorang yangberada di dalam lift. Beberapa kemungkinan peristiwa,
antara lain:
a. Lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan.Komponen gaya pada sumbu y adalah:

ΣFy = N – w
lift dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap (GLB) pada
komponen sumbu y, berarti ay = 0, sehingga:
ΣFy = 0
N–w=0
N = w = m.g
Gerak Benda dalam Lift (lanjutan)
Gerak Benda dalam Lift (lanjutan)

b. Lift dipercepat ke atas Komponen gaya pada sumbu y adalah:

ΣFy = N – w

Dalam hal ini, lift bergerak ke atas mengalami percepatan a, sehingga:

ΣFy = N – w
N – w = m.a
N = w + (m.a)
dengan:
N = gaya normal (N)
w = berat orang/benda (N)
m = massa orang/benda (kg)
a = percepatan lift (m/s2)
Gerak Benda dalam Lift (lanjutan)
c. Lift dipercepat ke bawah , Komponen gaya pada sumbu y adalah:

ΣFy = w – N

Dalam hal ini, lift bergerak ke bawah mengalami


percepatan a, sehingga:
ΣFy = m.a
w – N = m.a

N = w – (m.a)
dengan:
N = gaya normal (N)
w = berat orang/benda (N)
m = massa orang/benda (kg) Catatan: Apabila lift mengalami
a = percepatan lift (m/s2) perlambatan, maka percepatan a = -a.
Lift
Lift
Lift
Lift

You might also like