You are on page 1of 44

KONSEP PERILAKU

KESEHATAN

ekarudypurwana@yahoo.co.id
PENGERTIAN PERILAKU
 Dari segi biologis, perilaku adalah suatu
kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan.
 semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik
yang dapat diamati langsung maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar.
(Notoatmodjo, 2003).
 Seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). (Skinner, 1938 yang dikutip dalam
Notoatmodjo,2003).
RESPONS TERHADAP STIMULUS PERILAKU
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA :
 Dilihat dari bentuk
a. Perilaku Tertutup (Covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup (covert), Misalnya: Seorang
ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan,
seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular
melalui hubungan seks, dan sebagainya.
b. Perilaku Terbuka (Overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang ibu
memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya
ke puskesmas untuk diimunisasi.
PERILAKU KESEHATAN
 Perilaku kesehatan adalah suatu respon
seseorang atau organisme terhadap stimulus
atau objek yang berkaitan dengan sakit atau
penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, dan minuman serta lingkungan.
(Dinas Kesehatan Polewali Mandar,2008)
BENTUK PERILAKU
a. Bentuk pasif
Adalah respon internal yang terjadi di
dalam diri manusia dan tidak secara
langsung bisa dilihat orang lain,misalnya
berpikir,tanggapan,sikap atau
pengetahuan.
b. Bentuk aktif
Adalah apabila perilaku ini jelas bisa dilihat
PERILAKU KESEHATAN DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 3
KELOMPOK :

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health


maintenance)
2. Perilaku pencarian dan penggunaan system atau
fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut
perilaku pencarian pengobatan (health seeking
behavior).
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespons lingkungan,
baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan
sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya.Klasifikasi lain tentang
perilaku kesehatan antara lain: 
PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN (HEALTH MAINTENANCE)

perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara


atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu
perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3
aspek:
a) Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan
penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan
bilamana telah sembuh dari penyakit.
b) Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang
dalam keadaan sehat., bahwa kesehatan itu sangat
dinamis dan relatif, perlu diupayakan supaya mencapai
tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c) Perilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan
minuman dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan
penyakit. 
PERILAKU PENCARIAN DAN PENGGUNAAN SYSTEM ATAU
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, ATAU SERING DISEBUT
PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN (HEALTH SEEKING
BEHAVIOR).

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau


tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit atau kecelakaan. Tindakan atau
perilaku ini di mulai dari mengobati sendiri
(selftreatment) sampai mencari pengobatan
ke luar negeri.
PERILAKU KESEHATAN
LINGKUNGAN
 Adalah bagaimana seseorang merespons
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
sosial budaya dan sebagainya, sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi
kesehatannya .
KLASIFIKASI LAIN TENTANG PERILAKU
KESEHATAN:

a. Perilaku hidup sehat

b. Perilaku Sakit(illness behavior)

c. Perilaku peran sakit ( the sick role behavior)


A. PERILAKU HIDUP SEHAT
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan
dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara
lain :
 Menu seimbang
 Olahraga teratur
 Tidak merokok
 Tidak minum-minuman keras dan narkoba
 Istirahat yang cukup
 Mengendalikan stress
 Perilaku atau gaya hidup lain yang positif
bagi kesehatan
B. PERILAKU SAKIT(ILLNESS
BEHAVIOR)

Mencakup respons seseorang terhadap sakit


dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit,
pengetahuan tentang penyebab dan gejala
penyakit, pengobatan penyakit dan
sebagainya.
C. PERILAKU PERAN SAKIT ( THE SICK ROLE
BEHAVIOR)
 Perilaku ini mencakup :
 Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
 Mengenal atau mengetahui fasilitas atau
sarana pelayanan atau penyembuhan
penyakit yang layak.
 Mengetahui hak(misalnya: hak memperoleh
perawatan,pelayanan kesehatan dan
kewajiban orang sakit (memberitahukan
penyakitnya kepada orang lain terutama
kepada dokter atau petugas kesehatan,tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain,
dan sebagainya.
TEORI PERILAKU
1. Teori naluri (Instinct Theory)
Dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari
psikologi sosial. Perilaku itu disebabkan karena insting
yang merupakan perilaku yang innate, perilaku yang
bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena
pengalaman.
2. 2. Teori Dorongan (Drive Theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme
itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu.
Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-
kebutuhan organisme yang mendorong organisme
berperilaku. Teori ini disebut juga teori reduction.
3. Teori Insentif (Incentive Theory)
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku
organisme itu disebabkan karena adanya insentiv atau
reinforcement ada yang positif dan ada yang negative.
Reinforcement positif adalah berkaitan dengan
hadiah, reinforcement negative berkaitan dengan
hukuman.
4. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku
orang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi
internal (motif, sikap, dsb) ataukah oleh keadaan
eksternal.
DOMAIN PERILAKU
 Meskipun perilaku adalah bentuk respons
atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme
(orang),namun sangat tergantung pada
karakteristik atau faktor-faktor lain dari
orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang
membedakan respons terhadap stimulus yang
berbeda disebut determinan perilaku.
DETERMINAN PERILAKU INI DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU :
a.Determinan atau faktor internal, yakni
karakteristik orang yang bersangkutan, yang
bersifat given atau bawaan, misalnya : tingkat
kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,
dan sebagainya.
b.Determinan atau faktor eksternal, yakni
lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.
Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor
yang dominan yang mewarnai perilaku
seseorang.
PERILAKU MANUSIA MENJADI 3 DOMAIN,RANAH
ATAU KAWASAN YAKNI:

 kognitif(cognitive),
 afektif(affective),
 psikomotor(psychomotor).
PROSES ADOPSI PERILAKU
. Penilitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan
yakni
 Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek)
terlebih dahulu.
 Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus.
 Evaluation (menimbang-nimbang baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya). 
 Triall, orang telah mencoba perilaku baru.
 Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
tehadap stimulus.
TINGKAT PENGETAHUAN DI
DALAM DOMAIN KOGNITIF
 Pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
 Tahu (know)
 Memahami (comprehension)
 Applikasi (Aplication)
 Analisis (analysis)
 Sintesis (Synthesis)
 Evaluasi (Evaluation)
 TAHU (KNOW)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
mengingat kembali (recall). Tahu merupakan
tingkat yang paling rendah dan untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain
menyebutkan,meguraikan,mendefinisikan,me
nyatakan dan sebagainya.
 MEMAHAMI (COMPREHENSION)

Memahami diartikan sebagai suatu


kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara
benar
 APPLIKASI (APLICATION)
 Diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi yang real atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, perinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
ANALISIS (ANALYSIS)
 Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-
komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. 
 SINTESIS (SYNTHESIS)
 Sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada misalnya
menyusun,merencanakan, meringkas,
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu
teori.
 EVALUASI (EVALUATION)
 Berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi. Evaluasi ini
didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
SIKAP (ATTITUDE)
 Sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek.
KOMPONEN POKOK SIKAP
 Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:
w Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep
terhadap suatu objek
w Kehidupan emosional atau evaluasi
terhadap suatu objek
w Kecenderungan untuk bertindak (tend to
behave)
(Alport,1954 yang dikutip dalam Notoatmodjo)
BERBAGAI TINGKATAN SIKAP
terdiri dari :
 menerima (receiving),
 merespon (responding)
 menghargai (valuing),
 bertanggung jawab (responsible)
PRAKTEK ATAU TINDAKAN (PRACTICE)
terdiri dari :
 persepsi (perception),
 respon terpimpin (guided response)
 mekanisme (mechanism),
 adopsi (adoption).
FAKTOR PENENTU (DETERMINAN)
PERILAKU KESEHATAN
 Kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu faktor
perilaku dan diluar perilaku.
PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3 FAKTOR YAITU:

a. faktor pembawa (predisposing faktor)


didalamnya termasuk pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, dan nilai-nilai.
b. faktor pendukung (enabling faktor) yang
terwujud dalam lingkungan fisik, sumber
daya, tersedia atau tidak tersedianya
fasilitas dan sarana kesehatan
c. faktor pendorong (reinforcing faktor) yang
terwujud di dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan maupun petugas lain,
teman, tokoh yang semuanya bisa menjadi
kelompok referensi dari periaku masyarakat.
(green 2003)
KESIMPULAN (PERILAKU)
 bahwa perilaku seseorang atau masyarakat
tentang kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi
dari orang yang bersangkutan. Disamping itu
ketersediaan fasilitas kesehatan dan periaku
petugas kesehatan juga mendukung dan
memperkuat terbentuknya perilaku
PEMBENTUKAN PERILAKU
1. Kondisioning atau kebiasaan 
Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku
seperti yang diharapkan. Misalnya,bangun pagi,
menggosok gigi, mengucapkan salam dan
terimakasih (Suryani, 2003 yang dikutip dalam
Notoatmodjo, 2003).
2. Pengertian (Insight)
Misalnya datang kuliah jangan sampai terlambat,
karena hal itu dapat mengganggu teman-teman yang
lain.
3. Menggunakan model
Misalnya kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai
contoh anak-anaknya, pemimpin sebagai panutan
yang dipimpinnya.
MODEL-MODEL PERILAKU KESEHATAN
1. Model Suchman
Model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari
perilaku sakit yang tampak pada orang mencari,
menemukan dan melakukan perawatan medis. Ada
empat unsur yang merupakan faktor utama perilaku sakit
yaitu perilaku itu sendiri, sekuensinya tempat atau ruang
lingkup dan variasi perilaku selama tahap-tahap
perawatan medis.
2. Model Hochbaum, Kasl dan Cobb, Rosenstock
Hipotesis HBM adalah perilaku pada saat mengalami
gejala penyakit dipengaruhi secara langsung oleh
persepsi individu mengenai ancaman penyakit dan
keyakinannya terhadap nilai manfaat dari suatu tindakan
kesehatan.
PERUBAHAN (ADOPSI) PERILAKU
DAN INDIKATORNYA
 Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah
suatu proses yang kompleks dan memerlukan
waktu yang relatif lama.Secara teori
perubahan perilaku atau seseorang menerima
atau mengadopsi perilaku baru dalam
kehidupannya melalui tiga tahap yaitu;
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. praktik
1. PENGETAHUAN
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu
terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
keluarganya. Indikator-indikator apa yang dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, di kelompokkan ;

a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit meliputi:


 Penyebab penyakit
 Gejala atau tanda-tanda penyakit
 Bagaimana cara pengobatan, atau kemana mencari pengobatan
 Bagaimana cara penularannya
 Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi, dan sebagainya

b.Pengetahuan cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, mell:


 Jenis-jenis makanan yang bergizi
 Manfaat makan yang bergizi bagi kesehatannya
 Penting olahraga bagi kesehatan
 Penyakit-penyakit atau bahaya-bahaya merokok, miras, narkoba dll.

c.Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan


 Manfaat air bersih
 Cara pembuangan limbah sehat, tmsk buang kotoran yg sehat, sampah
 Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat
 Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan, dsb
2. SIKAP
 sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang
terhadap stimulus atau objek (dalam hal ini adalah masalah
kesehatan, termasuk penyakit).  indikator untuk sikap
kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan :
a. Sikap terhadap sakit dan penyakit
Adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang
terhadap: gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab
penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan
penyakit, dan sebagainya. 
b. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-
cara memelihara dan cara-cara(berperilaku) hidup sehat. 
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap
lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
PRAKTEK ATAU TINDAKAN (PRACTICE)

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek


kesehatan,mengadakan penilaian atau pendapat
terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya
diharapkan ia akan melaksanakan atau
mempraktekkan apa yang diketahui. Inilah yang
disebut praktek (practice) kesehatan atau dapat
juga dikatakan perilaku kesehatan (overt behavior).
Indikator praktek kesehatan ini juga mencakup hal-
hal tersebut di atas, yakni:
a. Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit
b. Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan
c. Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan
CONTOH KASUS

a. Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit:


pencegahan penyakit, mengimunisasikan anaknya,
melakukan pegurasan bak mandi seminggu sekali,
menggunakan masker pada waktu kerja di tempat
yang berdebu dan penyembuhan penyakit.
b. Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan:mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, melakukan olahraga secara teratur, tidak
merokok,tidak minum-minuman keras dan
narkoba,dan sebagainya.
c. Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan:
membuang air besar di jamban (WC),membuang
sampah di tempat sampah, menggunakan air bersih
untuk mandi,cuci,masak dan sebagainya.
ASPEK SOSIO PSIKOLOGI PERILAKU
KESEHATAN
 Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan
perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
berasal dari dalam individu itu sendiri.
 Faktor-faktor tersebut antara lain: Susunan saraf
pusat, Persepsi, Motivasi, Emosi, dan Belajar
persepsi adalah pengalaman yang dihasilakan
melalui indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, dan sebagainya. Motivasi diartikan
sebagai dorongan untuk bertindak dan mencapai
suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan
gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
terimakasih

You might also like