You are on page 1of 30

INDIKASI & KOMPLIKASI INTUBASI

DINAS KESEHATAN LANTAMAL XII PONTIANAK


DAFTAR ISI

1 Indikasi Intubasi

2 Komplikasi Intubasi

3 Ilustrasi Kasus

4
Company Logo
1. INDIKASI INTUBASI
Definisi
 Intubation: the introduction of a tube into a
hollow organ 1
Intubasi endotrakeal
 memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima
glotis, sehingga ujung distalnya berada pada area
pertengahan pita suara dan bifurkasio trakea 2
 Intubasi endotrakeal : gold standard manajemen jalan
napas 3
Company Logo
Indikasi Intubasi
1 2 3

menjaga mempermu mencegah


patensi dah aspirasi
jalan ventilasi dan
napas; positif dan regurgitasi.
oksigenasi;
Company Logo
A. Berkaitan dengan pembedahan dan anestesi
 Pada pembedahan yang menggunakan obat-obat
pemblok neuromuskular, seperti pembedahan regio
abdomen
 Akses jalan napas yang harus dibagi dengan
pembedahan, seperti pembedahan THT
 Posisi pasien yang membatasi jalan napas atau yang
menghalangi trakea, seperti posisi lateral atau pronasi.
 Diramalkan akan ada kesulitan jalan napas.
 Risiko aspirasi isi perut atau darah, seperti obstruksi
gastrointestinal bagian atas, sepsis, trauma fasial,
Company Logo

perdarahan pada jalan napas atas oleh sebab apapun 1


 Pembedahan yang mengganggu pertukaran gas
 Pembedahan yang lama
 Teknik jalan napas lain tidak efektif

B. Penyakit kritis
 Ketidakmampuan mempertahankan jalan napas, seperti
pada koma oleh sebab apapun
 Gangguan fungsi respirasi (hipoksemia atau hiperkapnia),
tidak berespon pada manajemen non invasif
 Mencegah hiperkapnia, misalnya pada peningkatan
Company Logo

tekanan intrakranial. 1
Contoh :
 Respiratori : apnea, hypopnea, respiratory arrest,
kenaikan usaha bernapas yang tidak hilang dengan
intervensi lain.
 Penurunan status mental : butuh proteksi jalan napas.
 Agitasi psikomotor yang butuh sedasi
 Instabilitas hemodinamik, BP systolic < 70 mmHg
 Penurunan pH yang progresif
 Ensefalopati
 PaO2 < 45 mmHg dengan pemberian O2
Company Logo

 Dll...
Kontraindikasi Intubasi
 Pasien tidak mampu ekstensi kepala
 Trauma sedang-berat pada tl. servikal atau
leher
 Infeksi pada area epiglottis
 Fraktur mandibula atau trismus
 Hipoksia sedang
 Perdarahan orofaringeal yang tak terkontrol
 Trakeostomi intak 1
Company Logo
Teknik Intubasi Endotrakeal
Metode
Orotracheal
Nasotracheal

Modifikasi teknik intubasi


Awake intubation
Rapid sequence induction (start 1:12)
Company Logo
DAFTAR ISI

1 Indikasi Intubasi

2 Komplikasi Intubasi

3 Ilustrasi Kasus

4
Company Logo
2. KOMPLIKASI INTUBASI
Faktor Predisposisi Komplikasi
Faktor pasien
 Bayi, anak (laring kecil); Mallampati ¾; kelainan
kongenital; keadaan emergensi
Faktor tenaga medis
 Keterampilan, kemampuan manajemen krisis,
intubasi yang terburu-buru
Faktor peralatan
 Jenis ETT, penggunaan stylet dan penggunaan cuff
Company Logo

1
JV Divatia, K Bhowmick. Complications of endotracheal intubation and other airway
management procedures. Indian J. Anaesth. 2005; 49(4):308-18
Company Logo
Komplikasi
Saat laringoskopi dan Saat sudah terintubasi Saat ekstubasi
intubasi
Malposisi Malposisi (ekstubasi tidak Trauma saluran napas
disengaja, intubasi (edema dan stenosis
bronkial) glotis, subglotis, trakeal;
suara serak akibat paralisis
pita suara; malfunsi laring
dan aspirasi)

Trauma saluran napas Trauma saluran napas Laringospasme


(kerusakan gigi, bibir, (inflamasi mukosa, ulserasi
lidah, mukosa, dislokasi mukosa)
mandibula, diseksi
retrofaringeal)
Company Logo

Refleks fisiologis terhadap   Edema paru bertekanan


prosedur (takikardia, negatif
hipertensi, laringospasme)
Malposisi
Intubasi esofageal
 Distensi abdomen, suara napas (-)
 Pemantauan dengan etCO2, auskultasi setiap
melakukan intubasi endotrakeal
Intubasi bronkial
 Intubasi terlalu dalam, masuk ke cabang bronkus
utama
 Salah satu paru tidak mengalami ventilasi  pirau
kanan-kiri  hipoksia; sebaliknya terjadi overdistensi
dan barotrauma
Company Logo
Malposisi
Intubasi esofageal
 Cabut
 Berikan bag-valve mask 30 detik
Intubasi bronkial
 Kempiskan balon, tarik 1-2 cm ke arah atas,
konfirmasi posisi dengan auskultasi
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Refleks Otonom
Hipertensi, takikardia, aritmia,
hipertensi intrakranial dan intraokular
Peningkatan kadar katekolamin
Bahaya bagi pasien yang hipertensi,
IHD, disfungsi miokardial
 Pemberian lidocaine, opioid, antagonis beta dosis
rendah
Refleks vagal  bradikadria (atropin 
Company Logo

respons)
Bronkospamse dan Laringospasme
Spasme bronkus dicegah dengan
antikolinergik, steroid, agonis beta-2,
antestesi topikal, opioid; selain itu
memperdalam anetesia
Laringospasme, banyak terjadi pada
ekstubasi yang dilakukan pada
anestesia yang terlalu dangkal  perlu
dilakukan reintubasi
Company Logo
Company Logo
Laringospasme
Stimulasi n. laringeus superior
Kontraksi otot-otot secara involunter
dan tak terkendali
Umumnya terjadi saat ekstubasi (stage
2 anestesi)
Atasi: ventilasi positif atau
suksinilkolin (0,25 – 1 mg/kg BB)
Company Logo
Trauma Langsung
Bibir, gigi, lidah, hidung, faring, laring,
bronkus
Dapat pula perforasi esofagus, trakea,
bronkus
Paralisis pita suara akibat kelumpuhan
n. larringeus rekurens
 Cegah overinflasi balon, cegah gerakan ETT selama
Company Logo

berada di posisinya
Tension Pneumothorax
Ventilasi dengan tekanan positif,
intubasi endobronkial, trauma akibat
stilet1
Penurunan TD, hipoksia tanpa sebab
jelas, pemelahan suara napas
ipsilateral, pergeseran mediatsinum
kontralateral, perkusi hiperresonan
Company Logo
Obstruksi Pipa Endotrakeal
Gigitan
Tertekuk
Materi dalam lumen tuba (sekret,
bekuan darah, benda asing)

Ventilasi menjadi lebih berat, dapat


terdengar wheezing
Company Logo
Aspirasi Isi Lambung
Company Logo
Edema Laring
Stridor inspiratori, croup
Trauma langsung laringoskopi,
intubasi, batuk berlebihan, infeksi
saluran napas atas
Penggunaan steroid untuk profilaksis,
namun belum terbukti secara klinis
Company Logo

Wittekamp BHJ, van Mook WNKA, Tjan DHT, Zwaveling JH, Bergmans DCJJ. Clinical review:
post-extubation laryngeal edema and extubation failure in critically ill adult patients. Critical
Care. 2009; 13:233
Company Logo
Contents

1 Indikasi Intubasi

2 Komplikasi Intubasi

3 Ilustrasi Kasus
Company Logo
Company Logo

You might also like