You are on page 1of 13

Pengawas minum

obat (PMO)
Tujuan pembelajaran
Peserta mampu :
1. Menjelaskan tentang PMO
2. Menyebutkan tugas dan peran PMO
3. Menjelaskan pentingnya kontrol obat dengan PMO
4. Mengisi kartu kontrol PMO
Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)

Setiap pasien memulai pengobatan harus didahului menentukan


satu orang untuk menjadi PMO.

a. Persyaratan PMO
• dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, harus disegani dan dihormati oleh pasien,
• Tinggal dekat dengan pasien,
• Bersedia sukarela,
• Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)

b. Peran seorang PMO


• Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur
• Memberi dorongan pasien agar mau berobat teratur,
• Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak
• Memberi penyuluhan pada pasien, anggota keluarga pasien
TB, dan juga masyarakat umum
Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)
c. Pengetahuan PMO
Minimal PMO memahami informasi penting tentang TB
untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya antara
lain:
• TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau
kutukan
• TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
• Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan
dan cara pencegahannya
• Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan
tahap lanjutan)
• Pentingnya pengawasan, supaya pasien berobat secara
teratur
• Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya
segera meminta pertolongan ke faskes.
Mengapa PMO penting??
• Pengobatan TBC lama
• Jumlah obat yang ditelan
banyak
• Efek samping obat bervariasi
(ringan-berat)
Yang perlu dipantau
• Keteraturan minum obat
• Pemeriksaan dahak ulang
• Pemeriksaan rutin ke Faskes

KARTU KONTROL PMO


Tatalaksana Pengobatan TB
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)
/ 4(HR)3

Tahap Awal Tahap Lanjutan


tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu
Berat Badan
RHZE (150/75/400/275) selama 16 minggu
RH (150/150)

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT


38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Tatalaksana Pengobatan TB

Dosis paduan OAT KDT Kategori 2 :


2(HRZE)S / (HRZE) /5(HR)3E3
Tahap Awal Tahap Lanjutan
tiap hari 3 kali seminggu
Berat Badan
RHZE (150/75/400/275) + S RH (150/150) + E(400)
Selama 56 hari Selama 28 hari selama 20 minggu
30-37 kg 2 tab 4KDT 2 tab 4KDT 2 tab 2KDT
+ 500 mg Streptomisin + 2 tab Etambutol
inj.

38-54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 4KDT 3 tab 2KDT


+ 750 mg Streptomisin + 3 tab Etambutol
inj.

55-70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 4KDT 4 tab 2KDT


+ 1000 mg Streptomisin + 4 tab Etambutol
inj.

≥71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT


+ 1000mg Streptomisin   + 5 tab Etambutol
inj.
FOLLOW UP

KATEGORI BULAN PENGOBATAN


PENGOBATAN 1 2 3 4 5 6 7 8

Pasien baru (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------)  

2(HRZE)/ X (X)   X X
4(HR)ӡ apabila apabila apabila
hasilnya BTA hasilnya hasilnya
positif, BTA BTA
dinyatakan positif, positif,
tidak konversi*. dinyatakan dinyatakan
gagal * gagal*.
Pasien (====) (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------) (-------)

pengobatan X (X) X     X
apabila
ulang apabila apabila
hasilnya
2(HRZE)S hasilnya BTA hasilnya
BTA positif,
/(HRZE)/ positif, BTA
dinyatakan
5(HR)ӡEӡ dinyatakan positif,
gagal*
tidak konversi*. dinyatakan
gagal*
KARTU KONTROL PMO
• KETERANGAN
• √ : PASIEN MINUM OBAT
• X : PASIEN TIDAK MAU MINUM OBAT
• __ : BUKAN JADWAL MINUM OBAT
• = : PEMERIKSAAN DAHAK TELAH DILAKUKAN
• O : JADWAL PEMERIKSAAN DAHAK ULANG

You might also like