You are on page 1of 39

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
Di Fasilitas
Kesehatan
Potensi masalah kesehatan pekerja cukup besar yakni pekerja dapat
mengalami penyakit akibat kerja, cedera akibat kecelakaan kerja,
penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATS (General Agreement
on Trade in Service), K3 merupakan salah satu prasyarat

Upaya memberikan jaminan


K3 adalah bentuk upaya keselamatan, kesehatan dan

K3
untuk menciptakan peningkatan derajat kesehatan
tempat kerja yang pekerja dengan cara pencegahan
aman, sehat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
pencemaran. kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi
Undang-undang no 1 tahun 1970

Pimpinan tempat kerja wajib


melakukan pembinaan terhadap
karyawannya dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja serta
dalam pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan
Tujuan K3
The Joint ILO WHO The Joint ILO WHO Committee
Committee on Occupational on Occupational Health, 1985
Health, 1950
• Peningkatan kapabilitas pekerja
Meningkatnya derajat (fisik, psikis, keselamatan
kesehatan dan produktivitas kerja)
kerja para pekerja di • Kesejahteraan (kemampuan
fasyankes untuk hidup produktif secara
• Upaya peningkatan Kesehatan ekonomi dan sosial)
pekerja • Peningkatan mutu lingkungan
• Upaya pencegahan PAK
• Upaya penyembuhan dan kerja
pemulihan • Pengorganisasian yang
• Upaya pelindungan pekerja menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja
KECELAKAAN AKIBAT KERJA PENYAKIT AKIBAT KERJA
Kecelakaan kerja ( accident ) adalah suatu Penyakit yang diderita
kejadian atau peristiwa yang tidak karyawan/pekerja akibat faktor risiko
diinginkan yang merugikan terhadap yang spesifik, berasal dari lingkungan
manusia, merusak hartabenda atau
kerugian terhadap proses (Didi Sugandi,
tempat kerja, peralatan kerja,
2003). material/bahan baku yang dipakai,
proses produksi, cara kerja, limbah
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang dan hasil produksi atau mempunyai
tidak terduga dan tidak diharapkan yang
dapat mengakibatkan kerugian harta asosiasi yang kuat dengan
benda, korban jiwa / luka / cacat maupun pekerjaannya yang umumnya terdiri
pencemaran. dari 1 (satu) agen penyebab
BAB I
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
6 STANDAR, 23 KRITERIA, 84 ELEMEN PENILAIAN

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6

PERENCANA TATA MANAJEMEN MANAJEMEN PENGAWASAN PERAN DINAS


AN KELOLA SUMBER FASILITAS & PENGENDALI KESEHATAN
PUSKESMAS ORGANISASI DAYA KESELAMAT AN KAB/KOTA
MANUSIA AN (MFK) PENILAIAN
KINERJA
• 2 KRITERIA • 4 KRITERIA • 5 KRITERIA • 8 KRITERIA • 3 KRITERIA • 1 KRITERIA
• 11 EP • 10 EP • 14 EP • 27 EP • 15 EP • 7 EP
Standar 1.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1.3.3
FILE KEPEGAWAIAN

1.3.2 1.3.4
URAIAN TUGAS ORIENTASI PEGAWAI

1.3.1 1.3.5
KETERSEDI PENYELENGGARA
AAN SDM AN
K3
1.3.5
Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
POKOK PIKIRAN
•Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait
dengan pekerjaan yang dilakukan dalam terkait dengan pekerjaan yang
dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung.
•Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi
bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko epidemiologi penyakit
infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit
infeksi proses pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan
kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan.
1.3.5
Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

POKOK PIKIRAN
•Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang
dilakukan oleh pengguna layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh
sesama pegawai
•Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus
memahami bagaimana cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara
mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti tertusuk
jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami identifikasi
risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah
kesehatan dan keselamatan lainnya
1.3.5 Penyelenggaraan K3
1.Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan,
dilaksanakan, dan dievaluasi.
Elemen Penilaian
2.Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala
terhadap karyawan untuk menjaga kesehatan
karyawan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
3.Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi
karyawan sesuai dengan tingkat risiko dalam
pelayanan.
4.Dilakukan konseling dan tindak lanjut
terhadap karyawan yang terpapar penyakit
infeksi atau penyakit/cedera akibat kerja.  
Kegiatan K3 di puskesmas
Pos UKK (sektor
Keluar
informal)
Pemberdayaan masyarakat
Program GP2SP (ASI eksklusif, kes
reproduksi, KIA, anemi, gizi, dll), P2P,
Pembinaan Tempat kerja lingkungan kerja, pengolahan
makanan, dll

Pelayanan kesehatan kerja Promotif, preventif, kuratif,


rehabilitatif (penyakit umum dan
penyakit akibat kerja)
Kedalam

Penerapan K3 Manajemen K3
Standar K3

Pelayanan Kesehatan kerja


Promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) tingkat pertama
merupakan tempat kerja dimana terdapat
berbagai bahaya yang dapat mengancam
kesehatan dan keselamatan, baik terhadap
petugas, pasien,pendamping pasien,
pengunjung maupun masyarakat sekitar.
SASARAN

K3
o Petugas,pasien,pendamping
Wajib pasien, pengunjung
o Proses kerja/ cara kerja
o Alat dan bahan kerja
Permenkes 52 /2018 o Tempat kerja dan lingkungan
kerja
Suhu, bising, radiasi,
getaran, pencahayaan,
tekanan
FISIK
Listrik, mekanik,
lingkungan KESELA
KIMIA
MATAN
Padat, cair, gas, uap
POTENSI
BAHAYA
Virus, bakteri,
parasit, jamur,
Posisi kerja, postur ERGONOMI BIOLOGI
kerja, cara kerja,
gerakan berulang,
lingkungan kerja, Beban kerja, konflik di tempat kerja,
PSIKO SOSIAL shift kerja, jam kerja, ketidakpuasan,
alat kerja
tidak ada penghargaan, hubungan
atasan dan bawahan, dll
PENERAPAN K3 di FASYANKES

SMK3
STANDAR K3
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sistem Manajemen K3 (SMK3)
Penerapan SMK3 merupakan
suatu kebijaksanaan strategis 1. Penetapan tujuan
dan mempunyai arti penting 2. Penetapan kebijakan
dalam upaya peningkatan 3. Perencanaan
kualitas SDM maupun
perlindungan tenaga kerja dari 4. Pelaksaan
aspek ekonomi, sosial, budaya rencanaPemantauan
dan politis dan evaluasi
5. Peninjauan dan
peningkatan kinerja

(PMK No. 52 Tahun 2018 tentang K3 di fasyankes)


1. Tujuan SMK3
Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terukur, terstruktur dan terintegrasi
Menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
fasyankes
Tempat kerja yang aman untuk pasien dan pengunjung
Mencegah dan mengurangi KAK dan PAK
2. Penetapan kebijakan K3
Kebijakan K3 meliputi :
• Penetapan kebijakan dan
Komitmen tujuan program
• Penetapan organisasi K3
• Penetapan dukungan
pendanaan, sarana dan
prasarana

Pembentukan Tim K3/ penanggung jawab K3


PERENCANAAN
•Selaras dengan sistem manajemen fasyankes
•Mengacu pada kebijakan pelaksanaan K3
•Penetapan indikator kinerja, skala prioritas, jangka waktu
pencapaian,sumber daya, dll
•Berdasarkan :
oHasil tinjauan awal sumber daya yang ada
oHasil Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan upaya
pengendalian
oLaporan PAK dan KAK
oPeraturan perundang2an, standar
oDisesuaikan dengan standar fasyankes
Sumber daya yang diperlukan untuk penerapan K3

• Sumber dana (alokasi


•SDM yang terlatih dan realisasi
K3/Kesehatan kerja anggaran)
(dokter, perawat,
SKM) dan • Sarana dan prasarana
administrator terkait K3 (ruang
pelayanan, peralatan,
•Lingkungan kerja APD, buku
(IPAL, spill kit, pencatatan
alert/sign/symbol pelaporan, media
bahan berbahaya, penyuluhan, wastafel,
Safety Data Sheet APAR, karet anti slip
bahan berbahaya, dll) di ram, dll)
Contoh indikator kinerja
•Adanya komitmen dan kebijakan
•Adanya SK Tim/penanggungjawab
•Adanya rencana kerja
•Adanya SDM yang terlatih
•Standar K3 yang dilaksanakan
•Adanya SOP
•Adanya pencatatan pelaporan
•Dan lain-lain
4. PELAKSANAAN RENCANA

•Penyedian SDM
•Penyediaan sarana dan
prasarana
•Kegiatan2
5. Pemantauan dan Evaluasi
Dengan cara , antara lain :
• Pemeriksaan
• Pengujian
• Pengukuran kuantitatif lingkungan kerja
• Pengukuran kualitatif  inspeksi
Dilaksanakan oleh SDM yang berkompeten
Dilakukan evaluasi 1x/tahun  peninjauan dan peningkatan kinerja
6. Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja Peninjauan ulang terhadap
penerapan (penetapan
kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi) setiap tahun

Perbaikan dan peningkatan kinerja,


berdasarkan :
- Perubahan peraturan
- Perkembangan ilmu pengetahuan
- Hasil kajian PAK dan KAK
- Saran dan masukan dari SDM fasyankes
Standar K3 di Fasyankes
Standar K3
di Fasyankes 6. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
1. Pengenalan potensi bahaya 7. Pengelolaan sarana dan prasarana
dan pengendalian risiko dari aspek K3
2. Penerapan kewaspadaan 8. Pengelolaan peralatan medis dari
standar aspek K3
3. Penerapan prinsip ergonomi 9. Kesiapsiagaan menghadapi bencana
4. Pemeriksaan kesehatan 10. Pengelolaan Bahan Berbahaya
berkala Beracun (B3) dan limbah B3
5. Pemberian imunisasi 11. Pengelolaan limbah domestik
1. Pengenalan potensi bahaya
dan pengendalian risiko K3
• Identifikasi potensi bahaya
• Sosialisasi potensi bahaya
yang ditemukan
• Penilaian risiko
• Pengendalian risiko

Manajemen Risiko
2. Penerapan
Kewaspadaan Standar
Penerapan Pengelolaan
Kebersihan
Penggun peralatan
tangan aan APD medis

Penanganan
Pengendalia Penanga limbah benda
n lingkungan nan linen tajan

Perlindungan
kesehatan
Penempat Etika
Manual handling

Shift kerja
3.Penerapan
prinsip
ergonomi
Postur kerja

Workstation
4. Pemeriksaan
kesehatan berkala

•Pemeriksaan kesehatan sesuai


pajanan yang ada
•Dilakukan oleh tenaga yang
berkompeten
•Tersedia anggaran
•Dilakukan analisis hasil
pemeriksaan
•Ada penentuan kelaikan kerja
5. Pemberian imunisasi

•Dilakukan imunisasi untuk


SDM yang berisiko
•Tersedia anggaran
•Pelaporan
1. Tidak merokok di tempat kerja 7. Makan sebelum bekerja
2. Tidak menkonsumsi NAPZA dan 8. Menggunakan air bersih dan
alkohol mandi setelah bekerja
3. Menkonsumsi makanan sehat dan 9. Cukup tidur dan istirahat
10. Kendalikan emosi
minuman air yang cukup
11. Rekreasi
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air 12. Menerapkan peraturan dan
mengalir prosedur kerja
5. Menggunakan APD sesuai 13. Membuang sampah pada
pekerjaannya tempatnya
6. Melakukan aktifitas fisik dan olahraga
secara teratur

6. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS) di fasyankes
7. Pengelolaan sarana dan prasarana di
puskesmas dari aspek K3

•Penanggungjawab
•SOP
•Jadwal dan pelaksanaan kegiatan pemantauan, pemeriksaan,
pengujian
•Tersedia air bersih
•Instalasi listrik memenuhi pesyaratan keamanan
•Bangunan memenuhi pesyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan
8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3

•Pemantauan pengelolaan peralatan medis


(penerimaan, penyimpanan, penggunaan,
pemeliharaan, dll)
•Pemantauan pelaksanaan sterilisasi alat
•Uji fungsi dan uji coba peralatan, dll
9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat
dan bencana termasuk kebakaran
•Identifikasi risiko kondisi darurat •Terdapat tim tanggap darurat
atau bencana •SOP2, pelaksanaan sesuai prosedur
•Dilakukan analisis risiko bencana •Tersediat alat/prasarana kondisi
melalui HVA tools (hazard darurat termasuk kebakaran
vulnerability assesment) •Dilakukan analisis potensi bahaya,
•Terdapat penetapan kebijakan penentuan area berisiko
pimpinan untuk pengendalian •Simulasi kebakaran
kondisi darurat atau bencana dalam •Pemeriksaan peralatan
bentuk surat keputusan. •Program kesiapsiagaan, evaluasi
•Terdapat prosedur tanggap darurat program
atau bencana
10. Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbah B3

•Terdapat penanggung jawab


•SOP pengelolaan B3 dan limbah B3
•Sarana pengelolaan limbah B3
•Pemberian label dan simbol
•Tersedia lembar MSDS
•Tersedia SOP penanganan tumpahan B3
•Tersedia spill kit
11. Pengelolaan limbah domestik

Penanggung jawab
SOP
Tempat sampah (dilapisi plastik, dan
terpilah )
Tersedia APD bagi petugas pengelola
PENUTUP
Dengan melaksanakan K3
Pekerja sehat dan selamat

Mutu pelayanan meningkat

MASYARAKAT SEHAT
TERIMA KASIH

You might also like