You are on page 1of 21

Rancangan Materi

Presentasi
ESPA4110
Inisiasi 5

UANG DAN PERANAN UANG


DALAM PEREKONOMIAN
Uang dan Peranannya
dalam Perekonomian
Kompetensi Khusus

Setelah mempelajari modul ini, secara khusus mahasiswa dapat


menjelaskan
tentang:
1. Definisi uang
2. Fungsi-fungsi uang;
3. Jenis-jenis uang;
4. Konsep permintaan uang;
5. Konsep penawaran uang;
6. Bank sentral;
7. Kebijakan moneter.
Definisi Dan Fungsi Uang

Definisi Uang

• Ilmu ekonomi tradisional: uang adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum.

• Ilmu ekonomi modern: uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga
lainnya juga untuk pembayaran hutang.

• Jadi, pembeda definisi uang pada ilmu ekonomi tradisional dengan ekonomi modern
adalah bahwa dalam ekonomi modern kekayaan berharga bisa dibilang sebagai uang.

Syarat-syarat benda bisa menjadi diterima sebagai uang:


 diterima sebagai alat tukar oleh banyak pihak
 nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
 mudah dibawa ke mana-mana
 mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
 tahan lama
 jumlahnya terbatas (tidak berlebihan)
 bendanya mempunyai mutu yang sama
Fungsi Uang
• Sebagai alat tukar (medium of exchange)
sebagai alat tukar menunjukkan bahwa uang dapat digunakan untuk
mempermudah pertukaran barang dan jasa

• Sebagai satuan hitung (unit of account)


Uang dikatakan berfungsi sebagai satuan hitung karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan:
• Nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan (alat penunjuk
harga).
• Besarnya kekayaan, dan
• Besar kecilnya pinjaman.

• Uang sebagai penyimpan nilai


Uang dapat berfungsi sebagai alat penyimpan nilai karena uang dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang.

• Uang sebagai alat pembayaran yang tertunda


Yaitu fungsi uang untuk melakukukan pembayaran yang tertunda atau yang
akan dating, seperti kredit. Salah satu syarat dapat dijadikan pembayaran
tertunda adalah nilainya harus stabil
Jenis Uang

o Uang komoditas (commodity money)


Uang yang memiliki nilai intrinsik (bernilai penuh) sebagai uang sama dengan nilainya sebagai
barang. Contoh uang komoditas ini adalah uang emas dan perak.
o Uang fiat (fiat money)
yaitu uang yang tidak memiliki nilai intrinsik. Contoh uang fiat adalah uang
uang kertas. Nilainya sebagai uang lebih tinggi dari pada nilainya sebagai
barang. Bahkan tidak bernilai sama sekali sebagai barang
Uang Beredar

• Kekayaan berlikuiditas tinggi


Harta-harta yang bersifat uang, yaitu berbagai jenis kekayaan yang dapat
ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang cepat dan tanpa
terjadi kerugian

• Tabungan dan deposito berjangka


kekayaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang hampir sama tingginya
dengan uang, yaitu mudah dicairkan menjadi uang. (tingkat likuiditas tinggi
untuk tabungan dan deposito dengan jangka pendek menyebabkan mereka
dinamakan sebagai uangkuasi atau hampir seperti uang (near money)).
PERMINTAAN TERHADAP UANG

Motif Pemintaan uang menurut Keynes:


o Transaksi (transaction motive)
Motif transaksi adalah dorongan memegang uang untuk kebutuhan transaksi atau
pembayaran. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula permintaan uang
untuk kebutuhan transaksi

o Berjaga-jaga (precautionary motive)


Permintaan akan uang juga bertujuan untuk berjaga-jaga. Karena masa depan
tidak dapat diprediksi, maka masyarakat memerlukan uang untuk ditabung yang
nantinya akan digunakan untuk menghadapi masalah-masalah yang mungkin
timbul dimasa depan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan.

o Spekulasi (speculation motive)


Faktor yang mempengaruhi tindakan penggunaan untuk tujuan spekulasi adalah
tinggi rendahnya tingkat suku bunga. Membeli surat berharga, obligasi, saham
adalah motif masyarakat memegang uang untuk tujuan spekulasi
Permintaan Uang Untuk Transaksi dan Berjaga-jaga

o Permintaan uang untuk


transaksi dan berjaga jaga
dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Jika
pendapatan naik maka
permintaan uang untuk
kebutuhan transaksi dan
berjaga-jaga, dan
sebalikmya
o Formula:
Mtp = f(Y)

o Pada tingkat pendapatan Ya


maka permintaan
Permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga
adalah Ma. Jika endapatan
naik menjadi Yb maka
kebutuhan untuk transaksi
juga meningkat menjadi Mb
Permintaan Uang untuk Spekulasi

o Permintaan uang untuk


spekeluasi (Ms) dipengaruhi
oleh tingkat bunga (r) ,
semakin tinggi tingkat bunga
semakin sedikit permintaan
uang untuk tujuan spekulasi,
dan sebaliknya
o Formula:
Ms = f(r)

o Contoh permintaan uang untuk


tujuan spekulasi adalah
membeli surat berharga seperti
membeli saham, obligasi dan
instrumen keuangan lainnya.
Permintaan Uang dalam Ekonomi

o Permintaan uang dalam


perekonomian untuk
transaksi dan berjaga-jaga
(Mtp), tidak dipengaruhi
oleh tingkat bunga, sehingga
kurvanya berbentuk vertical
o Permintaan uang (Money
demand, MD) dalam
perekonomian, merupakan
penjumlahan permintaan
uang untuk transaksi,
berjaga-jaga dan spekulasi
o Permintaan uang dalam
perkonomian yang
menjelaskan hubungan
antara jumlah uang yang
diminta (D) dengan tingkat
bunga (r)
o Terdapat hubungan negatif
antara tingkat Bungan dan
jumlah permintaan uang
Efek Perubahan Permintaan Uang
terhadap Suku Bunga
o Kurva penawaran uang (money
supply, MS) adalah berbentuk
vertikal, karena jumlah uang
dalam perekonomian adalah
tetap
Kurva penawaran uang o Meningkatnya jumlah
permintaan uang yang mungkin
diperlukan untuk kebutuhan
transaksi, berjaga-jaga dan
spekulasi uang akan
menyebabkan kenaikan tingkat
bunga
o Pergeseran kurva permintaan
uang dari MD1 ke MD2 akan
menyebakan suku Bungan naik
dari r0 menjadi r1
Penawaran Uang

• Penawaran Uang Dalam Pandangan Klasik, terbagi dua teori yaitu:


1.Teori kuantitas uang (quantity theory of money)
2.Teori keseimbangan tunai (cash balance theory).

• Pandangan kedua teori ini terhadap penawaran uang mempunyai pandangan


yang sama, yaitu: ”perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan
perubahan yang sama persentasenya dengan tingkat harga. Kenaikan
penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan
penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang
sama”
Teori Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang umumnya dijelaskan dengan menggunakan persamaan pertukaran

M.V = P.Y
o M = uang dalam pengertian yang sempit (M1), V = seberapa sering uang yang tersedia berpindah
tangan dalam masyarakat selama periode tertentu, P = adalah tingkat harga (dalam hal ini adalah
Indeks harga, dan Y = Pendapatan
o Jumlah uang beredar dikali kecepatan peredaran uang adalah sama dengan tingkat harga dikali
pendapatan
o Teori kuantitas uang  Irving Fisher : “perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan
perubahan yang sama tingkatanya terhadap harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut
adalah ke arah yang sama”.
Asumsi Penawaran Uang Dalam Pandangan Klasik

Teori kuantitas didasarkan pada dua asumsi:


• Laju peredaran uang (V) adalah tetap
 Laju peredaran uang dipengaruhi beberapa faktor seperti sistem
pembayaran gaji, ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem
pengangkutan dan kepadatan penduduk. Dalam jangka pendek faktor-
1) tidak mengalami perubahan, maka cara-cara
faktor tersebut
masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja juga tidak akan
berubah.
• Kesempatan kerja penuh
 Jumlah barang-barang tidak dapat ditambah karena kesempatan kerja
penuh selalu tercapai. Selain itu penawaran tidak akan pernah
berkurang dari produksi barang pada kesempatan kerja penuh, karena
setiap barang yang diproduksi akan dibeli masyarakat (supply creates
its own demand). Sehingga untuk memaksimumkan keuntungan,
mereka akan selalu memproduksi barang di tingkat kesempatan kerja
penuh.
Teori Keseimbangan Tunai
o Dikembangkan oleh Alfred Marshall (Moneteris) .
o Teori keseimbangan tunai berpendapat perubahan dalam penawaran uang
akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya.
o Persamaan :
M = k.P.T

o M, P, T mempunyai arti yang sama dengan teori kuantitas uang, dan k adalah
bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang oleh mereka dalam bentuk
tunai)

o Pendapat moneteris pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar dapat


menghindari inflasi dan mencapai perekonomian yang kuat. Oleh karenanya
kebijakan moneter adalah alat yang paling tepat untuk mengendalikan kegiatan
ekonomi.
Kritik terhadap Teori kuantitas

 Pemisalan bahwa Y tetap kurang tepat


Hal ini disebabkan kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai dalam perekonomian, yang banyak
berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan faktor-faktor produksi secara penuh dan
menyebabkan pengangguran. Sehingga jumlah barang-barang (T) masih bisa ditambah.

 Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang
Terdapatnya faktor lain yang mempengaruhi laju peredaran uang, diantaranya inflasi dan pengangguran yang
tinggi. Tingkat pengangguran yang tinggi mengurangi pengeluaran masyarakat sehingga mengurangi laju
peredaran uang.

 Hubungan antara penawaran uang dan harga lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas.
Persamaan MV = PT tidak dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana perubahan penawaran uang
akan memepengaruhi harga dan jumlah produksi barang dan jasa, saat menghadapi masalah pengangguran.

 Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk mempermudah kegiatan tukar
menukar dan transaksi uang.
 Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang terhadap suku bunga
Hal ini disebabkan dalam teori klasik suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan
tabungan untuk investasi. Sedangkan menurut Keynes, penawaran uang dapat mempengaruhi suku
bunga.
Penawaran Uang: Pandangan Modern

o Kurva permintaan dan


penawaran uang dalam
perekonomian yang
ditentukan suku bunga.
o Jumlah penawaran uang
dalam jangka pendek adalah
tetap, ditentukan oleh Bank
Sentral
o Kurva penawaran jangka
pendek adalah inelastik
sempurna, sejajar dengan
sumbu vertical
o Jika penawaran uang
bertambah dari MS0 menjadi
MS1, sedangkan permintaan
uang tetap (MD) maka akan
menyebabkan penurunan
suku bunga dari E0 menjadi
E1
Peran Bank Sentral
dan Kebijakan Moneter

• Bank Sentral dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan yang diberi
tanggung jawab untuk menjaga kestabilan harga, mengatur dan mengawasi
kegiatan lembaga – lembaga keuangan, dan menjaga kestabilan neraca
pembayaran  bank sentral memiliki otoritas dalam membuat kebijakan
moneter.

• Perbedaan Kegiatan Bank Sentral dan Bank Umum


1. Hanya ada satu Bank Sentral: dalam perekonomian hanya terdapat satu bank
sentral, sedangkan jumlah bank umum lebih banyak
2. Kepemilikan: Bank Sentral adalah milik pemerintah, sedangkan bank umum
kebanyakan dimiliki oleh swasta
3. Tujuan Kegiatan: Tujuan Bank sentral adalah untuk menjaga kestabilan
ekonomi, sedangkan tujuan kegiatan bank umum adalah untuk mendapatkan
keuntungan
4. Kekuasaan untuk Mencetak Uang Kertas dan Logam ada pada bank sentral
Fungsi Utama Bank Sentral

Terdapat lima (5) Fungsi Utama Bank Sentral adalah


1. Bank sentral sebagai bank kepada pemerintah
2. Bank sentral sebagai bank kepada bank umum
3. Mengawasi bank umum dan lembaga keuangan lainnya
4. Mengawasi kestabilan kurs valuta asing
5. Mencetak uang logam dan uang kertas
Kebijakan Moneter

 Tujuan dari kebijakan moneter adalah mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku
bunga dalamperekonomian.
 Instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh Bank Sentral:
 Operasi Pasar Terbuka
Bank Sentral dapat mempengaruhi penawaran atas jumlah uang dengan melakukan jual
beli surat-surat berharga.
 Suku Bunga Diskonto
Suku bunga diskonto merupakan salah satu instrumen dalam menjalankan kebijakan
moneter kuantitatif, yaitu dengan cara mengubah suku bunga yang ditetapkan oleh
bank sentral apabila bank umum meminjam atau mendiskontokan surat berharga ke
bank sentral.
 Giro Wajib Minimum
Jika bank mempunyai kelebihan cadangan dana, maka hal efektif yang dapat
dilakukan bank sentral adalah dengan menaikkan tingkat cadangan minimum.
Sehingga bila cadangan minimum jumlahnya dinaikkan maka kelebihan cadangan
dana bank-bank perdagangan akan dihapuskan.

You might also like