You are on page 1of 21

PENGARUH LUBANG TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KELAPA SAWIT


DI LAHAN GAMBUT
Dosen pengampu : Ir. Dzulkifli M.Si
Oleh :
KELOMPOK III

• Chandra Hermawan : 214110113


• Renniarti : 214110177
• Alvin Prasetyo : 214110034
• Rezky Seprian : 214110349
• Renol Vallen S. : 214110162
• Astrid Marshela : 214110224
PENDAHULUAN
Pada diskusi ini kelompok 3 membahas
tentang Pengaruh lubang tanam terhadap
pertumbuhan dan produksi kelapa sawit di
lahan gambut. Budidaya kelapa sawit di lahan
gambut telah menjadi topik pembicaraan karena dampak
lingkungan dan sosialnya. Lahan gambut adalah ekosistem
vital yang menyimpan karbon dalam jumlah besar, dan ketika
dibuka untuk perkebunan kelapa sawit, dapat menyebabkan
deforestasi, emisi gas rumah kaca, dan dampak negatif lainnya.
Cont’d

•Dalam beberapa tahun terakhir,


tumbuh minat untuk memahami
bagaimana lubang tanam dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi kelapa sawit di lahan
gambut.
•Lubang tanam mengacu pada galian
kecil yang dibuat di tanah gambut
untuk menampung bibit kelapa sawit.
•Ukuran dan bentuk lubang tanam ini
diduga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil pohon kelapa
sawit, serta dampak lingkungan dari
perkebunan tersebut.
LATAR BELAKANG

Kelapa sawit adalah tanaman yang dibudidayakan secara


luas, khususnya di Asia Tenggara, yang ditanam untuk
buahnya yang kaya minyak, yang digunakan dalam
berbagai produk, termasuk makanan, kosmetik, dan
biofuel. Tanah gambut adalah jenis tanah yang umum
ditemukan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan
Malaysia, di mana sebagian besar produksi kelapa sawit
dunia terjadi. Tanah gambut dicirikan oleh kandungan
organiknya yang tinggi, kesuburan yang rendah, dan
drainase yang buruk, sehingga sulit untuk ditanami.
Cont’d

• Untuk memitigasi
dampak lingkungan dan
sosial dari budidaya
kelapa sawit di lahan
gambut, ada sejumlah
praktik terbaik yang bisa
diikuti.
• Ini termasuk mengguna • meminimalkan
kan praktik penggunaan penggunaan pupuk dan
lahan yang pestisida, dan
bertanggungjawab, menerapkan praktik
menghindari penanaman pengelolaan
di lahan gambut dalam, berkelanjutan.
Dalam presentasi ini, kami akan mengeksplorasi
penelitian yang telah dilakukan mengenai dampak
penanaman pit pada pengembangan dan produksi kelapa
sawit di lahan gambut. Kami akan membahas berbagai
faktor yang mempengaruhi ukuran dan bentuk lubang
tanam, antara lain kondisi tanah, iklim, dan kerapatan
tanam. Kami juga akan meninjau berbagai metode yang
telah digunakan untuk menilai dampak lubang tanam
terhadap pertumbuhan dan produksi kelapa sawit,
termasuk analisis hara tanah, pemantauan hasil, dan
pengukuran pertumbuhan perkembangan pohon. 
PENTINGNYA LUBANG TANAM
• Lubang tanam penting dalam • Ukuran dan bentuk lubang
budidaya kelapa sawit di tanam dapat mempengaruhi
tanah gambut karena jumlah tanah yang tersedia
memberikan ruang yang untuk pertumbuhan akar, serta
diperlukan bagi bibit kelapa distribusi unsur hara di dalam
sawit untuk tumbuh di dalam tanah. Selain itu, lubang tanam
tanah. dapat mempengaruhi kadar air
tanah.
• Tanah gambut terkenal dengan
• Ukuran dan bentuk lubang
drainase yang buruk dan
kesuburan yang rendah, dan
tanam dapat mempengaruhi
lubang tanam dapat membantu jumlah tanah yang tersedia
memperbaiki kondisi tanah untuk pertumbuhan akar, serta
dengan menyediakan ruang distribusi unsur hara di dalam
untuk penambahan bahan tanah. Selain itu, lubang tanam
organik, pupuk, dan pembenah dapat mempengaruhi kadar air
tanah lainnya. tanah.
Cont’d
• Ukuran lubang tanam yang ideal
untuk kelapa sawit di lahan gambut
di Indonesia dapat bervariasi
tergantung beberapa faktor seperti
jenis tanah, kedalaman tanah dan
kerapatan tanam.

• Namun secara umum, ukuran yang


direkomendasikan untuk menanam
pohon kelapa sawit di lahan gambut
di Indonesia adalah diameter 60-
80cm dan kedalaman 60-70cm.

• Selain itu, kerapatan tanam kelapa


sawit yang dianjurkan di lahan
gambut di Indonesia adalah antara
150 hingga 170 pohon per hektar,
yang berarti harus tersedia ruang
yang cukup antar lubang tanam
agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Lubang tanam dapat memberikan beberapa efek
positif pada pertumbuhan dan produksi kelapa sawit
di tanah gambut
• Peningkatan drainase dan aerasi: Lubang tanam dapat meningkatkan
drainase dan aerasi tanah, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan pohon kelapa sawit yang optimal.
• Menggali lubang tanam memungkinkan kelebihan air mengalir dari akar,
mencegah genangan air dan kekurangan oksigen di tanah. Aerasi tanah
yang lebih baik juga dapat membantu merangsang pertumbuhan akar dan
meningkatkan penyerapan nutrisi.
• Pengakaran dan penguatan posisis yang lebih baik: Lubang tanam dapat
mendorong pertumbuhan dan penahan akar yang lebih baik, yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan hasil minyak sawit yang optimal.
• Pertumbuhan akar dan penahan yang lebih baik juga dapat membantu
meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi risiko pohon tumbang
selama badai.
• Mengurangi kejadian penyakit dan hama: Lubang tanam dapat membantu
mengurangi kejadian penyakit dan hama di perkebunan kelapa sawit.
A. Drainase Tanah B. Aerasi Tanah

C. Pohon Kelapa sawitt tumbang


Contoh dari implementasi teknik lubang tanam
terhadap kelapa sawit di indonesia

Diambil dari :
• SMART Palm Oil Plantation Management Policy, 2019
• SMART Sustainable Palm Oil Policy, 2020
• Wahid, M.B., Zakaria, R., & Taha, R. (2015). Agronomic
performance and oil quality of oil palm planted on peat soil
using various soil amendments. Journal of Oil Palm
Research, 27(4), 390-398.
• Lestari, A.S., & Prasetyo, L.B. (2015). Fertilizer management
and optimization of oil palm cultivation on peatland in PT
Agro Harapan Lestari, West Kalimantan. Proceedings of the
International Symposium on Oil Palm and Environment
(ISOPE), 16-18 September 2015, Bali, Indonesia.
• Tolan Tiga Indonesia website:
http://tolantigaindonesia.com/
• Yulianda, F., Nurhasybi, A., & Mardhiah, A. (2020). Growth
and yield of oil palm on peat soils with various organic
matter application rates. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 578(1), 012053.
Mengemukakan bahwa :
1. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
(SMART): SMART adalah salah satu perusahaan kelapa
sawit terbesar di Indonesia dan telah berhasil
menerapkan penanaman lubang di perkebunan lahan
gambutnya. SMART menggunakan ekskavator untuk
menggali lubang tanam, kemudian mengisinya dengan
bahan organik dan memperbaiki tanah sebelum ditanami
kelapa sawit.
2. Harapan Lestari Agricultural PT (LAH): AHLI merupakan salah
satu anak perusahaan Sinar Mas Group yang berhasil
menerapkan teknik penanaman lubang di perkebunan lahan
gambut di Kalimantan Barat. Lubang tanam diisi dengan
bahan organik, kotoran ayam dan pembenah tanah lainnya
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan
unsur hara esensial bagi kelapa sawit. Teknik ini telah
meningkatkan hasil kelapa sawit dan memperbaiki kualitas
tanah, menunjukkan efektivitas lubang tanam di tanah
gambut.
3. PT Tolan Tiga Indonesia: PT Tolan Tiga Indonesia adalah
perusahaan kelapa sawit yang berhasil menerapkan teknik
penanaman lubang di perkebunan lahan gambutnya di Riau.
Perusahaan menggunakan alat penggali untuk menggali
lubang tanam, yang kemudian diisi dengan bahan organik,
pupuk dan pembenah tanah lainnya. Teknik ini telah
meningkatkan tingkat pertumbuhan dan hasil pohon kelapa
sawit, dengan hasil yang lebih tinggi dan kualitas buah yang
lebih baik.
Penerapan lubang tanam pada budidaya kelapa sawit di lahan gambut di
Indonesia telah menghasilkan peningkatan hasil dan kualitas buah kelapa
sawit yang signifikan.
• Misalnya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART)
melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit hingga 20% setelah
menerapkan teknik lubang tanam di perkebunan lahan gambutnya.
Penggunaan bahan organik dan bahan pembenah tanah pada lubang
tanam meningkatkan kesuburan tanah sehingga menghasilkan
pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit yang lebih baik.
• PT Agro Harapan Lestari (AHLI) melaporkan peningkatan hasil kelapa
sawit hingga 25% setelah menerapkan teknik lubang tanam di
perkebunan lahan gambutnya di Kalimantan Barat. Penggunaan kotoran
ayam dan bahan pembenah tanah lainnya pada lubang tanam
meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah sehingga pertumbuhan
dan kualitas buah kelapa sawit menjadi lebih baik.
• PT Tolan Tiga Indonesia juga melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit
setelah menerapkan teknik lubang tanam di perkebunan lahan
gambutnya di Riau. Penggunaan bahan organik, pupuk, dan bahan
pembenah tanah lainnya pada lubang tanam memperbaiki kondisi tanah
dan ketersediaan unsur hara, sehingga menghasilkan pertumbuhan dan
produktivitas kelapa sawit yang lebih baik.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART):
SMART

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART)


melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit hingga 20% setelah
menerapkan teknik lubang tanam di perkebunan lahan gambutnya.
Penggunaan bahan organik dan bahan pembenah tanah pada lubang
tanam meningkatkan kesuburan tanah sehingga menghasilkan
pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit yang lebih baik.
PT Agro Harapan Lestari (AHLI)

PT Agro Harapan Lestari (AHL) melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit


hingga 25% setelah menerapkan teknik lubang tanam di perkebunan lahan
gambut di Kalimantan Barat. Penggunaan kotoran ayam dan perubahan tanah
lainnya di lubang tanam meningkatkan ketersediaan hara tanah,
menghasilkan peningkatan pertumbuhan kelapa sawit dan kualitas buah.
PT Tolan Tiga Indonesia

PT Tolan Tiga Indonesia juga melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit


setelah menerapkan teknik lubang tanam di perkebunan lahan gambutnya di
Riau. Penggunaan bahan organik, pupuk, dan bahan pembenah tanah lainnya
pada lubang tanam memperbaiki kondisi tanah dan ketersediaan unsur hara,
sehingga menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit yang
lebih baik.
• Tanah gambut merupakan lingkungan yang menantang untuk budidaya
kelapa sawit karena sifatnya yang asam, tergenang air, dan miskin unsur
hara.
• Lubang tanam adalah teknik yang digunakan untuk memperbaiki kondisi
tanah dan mendorong pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit yang
lebih baik di tanah gambut.
• Lubang tanam dapat membantu mengatasi tantangan budidaya kelapa sawit
di tanah gambut dengan memperbaiki drainase dan aerasi, meningkatkan
ketersediaan unsur hara, mendorong perkembangan akar dan penjangkaran
yang lebih baik, serta mengurangi timbulnya penyakit dan hama.
• Ukuran lubang tanam yang ideal untuk budidaya kelapa sawit di lahan
gambut di Indonesia pada provinsi Riau adalah 50cm x 50cm x 40cm.
• Contoh sukses budidaya kelapa sawit di lahan gambut di Indonesia dengan
menggunakan lubang tanam telah menghasilkan peningkatan hasil dan
kualitas buah kelapa sawit yang signifikan.
• Perusahaan seperti PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
(SMART), PT Agro Harapan Lestari (AHL), dan PT Tolan Tiga Indonesia telah
melaporkan peningkatan hasil kelapa sawit hingga 20-25% setelah
menerapkan teknik lubang tanam di kebun mereka. perkebunan lahan
gambut.
• Dengan memperbaiki kondisi tanah dan menyediakan unsur hara penting
bagi pohon kelapa sawit, lubang tanam dapat membantu meningkatkan
produktivitas dan mempromosikan praktik penggunaan lahan berkelanjutan
di perkebunan lahan gambut.
Alasan mengapa lubang tanam penting :
• Lubang tanam penting dalam budidaya kelapa sawit di lahan gambut karena
beberapa alasan.
• Pertama, tanah gambut memiliki drainase dan aerasi yang buruk, yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit. Dengan menggali
lubang tanam, kelebihan air dapat keluar dan udara dapat mencapai akar,
mendorong pertumbuhan dan hasil yang lebih baik
• Kedua, tanah gambut miskin unsur hara, yang dapat membatasi pertumbuhan dan
hasil pohon kelapa sawit. Dengan menambahkan bahan organik dan pupuk ke
dalam lubang tanam, unsur hara esensial dapat dialirkan langsung ke zona akar,
menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan hasil yang lebih tinggi. Ketiga, lubang
tanam mendorong pertumbuhan dan perakaran yang lebih baik, yang dapat
membantu pohon kelapa sawit menahan angin kencang dan hujan lebat yang
biasa terjadi di lahan gambut. Hal ini dapat mengurangi risiko pohon tumbang
dan kerusakan infrastruktur di sekitarnya.
• Terakhir, lubang tanam dapat membantu mengurangi timbulnya penyakit dan
hama, yang dapat berdampak signifikan pada hasil panen kelapa sawit. Dengan
mempromosikan tanaman yang lebih sehat, lubang tanam dapat membantu
mencegah penyebaran penyakit dan meminimalkan kerusakan akibat hama.
• Secara keseluruhan, penggunaan lubang tanam di perkebunan kelapa sawit di
lahan gambut diperlukan untuk memperbaiki kondisi tanah, mendorong
pertumbuhan dan hasil yang lebih baik, serta memastikan praktik penggunaan
lahan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
menanam kelapa sawit di tanah gambut adalah tugas yang sulit
karena karakteristik unik dari lingkungan ini. Namun, menggunakan
lubang tanam dapat sangat memperbaiki kondisi tanah,
meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit. Dengan
memperbaiki drainase dan aerasi, meningkatkan ketersediaan unsur
hara, mendorong perkembangan dan fiksasi akar yang lebih baik,
serta mengurangi serangan penyakit dan hama, lubang tanam dapat
meningkatkan hasil kelapa sawit dan perkebunan gambut. dapat
mempromosikan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan di
Kasus keberhasilan budidaya kelapa sawit di lahan gambut di
Indonesia dengan menggunakan lubang tanam menunjukkan
efektivitas teknik ini dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
buah kelapa sawit. Oleh karena itu, penggunaan lubang tanam sangat
penting ketika menanam kelapa sawit di tanah gambut dan harus
diterapkan oleh perusahaan perkebunan untuk memastikan
penggunaan lahan yang berkelanjutan dan produktif.
Referensi
• Henson IE. (2016). Palm oil cultivation on tropical peat: the effect of
planting hole size and organic amendments on oil palm
performance. PhD Thesis, University of Nottingham.
• Husni, M.H.A., Zakaria, W., and Henson, I.E. (2017). Planting hole
size and management for oil palm on tropical peat. Journal of Oil
Palm Research, 29(1), 15-26.
• Ritung, S., Nugroho, K., Setiawan, B.I., and Boer, R. (2011). Land
Cover Map of Indonesia. LAPAN-IPB-UNPAD.
• SMART. (2019). SMART's Circular Economy Approach on Peatland
Management.
https://www.smart-tbk.com/media/1440/smart-circular-economy-a
pproach-on-peatland-management.pdf
• AHL. (2018). Responsible Management of Peatland Ecosystems.
https://www.goldenagri.com.sg/app/uploads/2019/03/Responsible
-Management-of-Peatland-Ecosystems.pdf
• Tolan Tiga Indonesia. (2021). Sustainability Report 2020.
https://www.tolantigaindonesia.com/upload_file/TTI%20Sustainabi

You might also like