You are on page 1of 11

FINTECH HIJAU

Yelsi Yunita
(2020312009)
Fintech Hijau
Fintech hijau atau green fintech adalah teknologi keuangan yang berfokus pada solusi
keuangan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial.
Fintech hijau bertujuan untuk menciptakan produk, layanan, dan infrastruktur
keuangan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak
lingkungan negatif.

Fintech hijau merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menciptakan
solusi keuangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mendorong
inovasi dan teknologi keuangan yang ramah lingkungan, fintech hijau dapat
membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti pengurangan emisi
karbon, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan konservasi sumber daya alam.
Menurut Ramona, Green Finance atau Pembiayaan Hijau adalah sebuah konsep dalam
perbankan yang bertujuan untuk mempromosikan investasi ramah lingkungan dan
proyek pembangunan jangka panjang. Hal ini juga bertujuan untuk mendistribusikan
produk. Pengeluaran modal untuk proyek atau pembangunan yang lebih ramah
lingkungan adalah fokus utama Green Finance.
Jenis-jenis Fintech hijau
• Investasi Hijau: Fintech hijau dapat membantu memfasilitasi investasi ke proyek-proyek
yang ramah lingkungan seperti energi terbarukan, efisiensi energi, atau proyek-proyek
yang mendukung lingkungan.

• Layanan keuangan hijau: Fintech hijau dapat membantu menawarkan layanan keuangan
yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan mencakup aplikasi yang membantu
mengoptimalkan pengeluaran dan mengurangi konsumsi energi, serta platform yang
memfasilitasi pembayaran digital yang lebih ramah lingkungan.

• Pinjaman Hijau: Fintech hijau dapat membantu memfasilitasi pinjaman yang


berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk proyek-proyek seperti energi terbarukan
atau bangunan hijau.
• Asuransi Hijau: Fintech hijau dapat membantu mengembangkan produk asuransi yang
lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan mencakup asuransi yang melindungi risiko
lingkungan seperti perubahan iklim atau bencana alam, serta produk asuransi yang
membantu mendorong praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.

• Blockchain Hijau: Fintech hijau dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk


memperkuat solusi keuangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dasar hukum fintech Hijau
Di beberapa negara, terdapat undang-undang dan peraturan yang mengatur mengenai
fintech hijau dan memberikan dasar hukum bagi aktivitas fintech hijau. Namun, hal ini
tergantung pada negara masing-masing dan masih terus berkembang. Beberapa contoh
undang-undang dan regulasi yang ada di beberapa negara terkait fintech hijau:

• Eropa: Di Eropa, terdapat undang-undang seperti "European Green Deal" dan "Taxonomy
Regulation" yang menetapkan kriteria lingkungan untuk kegiatan investasi dan mengatur
penggunaan istilah "hijau" dalam produk keuangan.
• Amerika Serikat: Di AS, beberapa negara bagian telah mengeluarkan regulasi
untuk mendukung aktivitas fintech hijau, seperti California Green Bond Market
Development Program dan New York Green Bank.

• Indonesia: Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan


beberapa peraturan, seperti POJK No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, yang mengatur aktivitas fintech
secara umum.
Contoh penggunaan fintech hijau
• Platform pinjaman hijau: Fintech hijau dapat membantu memfasilitasi pinjaman
hijau untuk proyek-proyek yang berkelanjutan seperti energi terbarukan, efisiensi
energi, atau transportasi ramah lingkungan.

• Aplikasi penghematan energi: Fintech hijau juga dapat membantu pengguna untuk
menghemat energi dengan memberikan saran dan rekomendasi penghematan energi
yang personal melalui aplikasi.

• Asuransi hijau: Fintech hijau dapat membantu memfasilitasi asuransi yang berkaitan
dengan lingkungan, seperti asuransi untuk penggunaan energi terbarukan atau
asuransi untuk kerusakan lingkungan.
Proses dalam pengembangan pada fintech hijau
Beberapa proses yang biasanya terlibat dalam pengembangan fintech hijau,
yaitu:

Identifikasi masalah lingkungan yang ingin diselesaikan: Fintech hijau biasanya


berfokus pada masalah lingkungan tertentu, seperti pengurangan emisi karbon,
pengelolaan limbah, penghematan energi, dan sebagainya.

Pengembangan teknologi: Setelah masalah lingkungan teridentifikasi, fintech hijau


mengembangkan teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Teknologi yang dikembangkan bisa berupa aplikasi mobile, platform online, atau alat
lainnya yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan.
Uji coba dan evaluasi: Setelah teknologi dikembangkan, fintech hijau melakukan uji
coba dan evaluasi untuk memastikan teknologi tersebut efektif dalam mengatasi
masalah lingkungan yang dituju.

Peluncuran layanan: Setelah teknologi diuji coba dan dievaluasi, fintech hijau
meluncurkan layanan mereka untuk digunakan oleh masyarakat atau lembaga
keuangan.

Monitoring dan pelaporan: Setelah layanan diluncurkan, fintech hijau terus memantau
dan melaporkan kinerja lingkungan layanan mereka kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti pelanggan, investor, atau regulator.
Kesimpulan
Fintech hijau merupakan sebuah inovasi teknologi yang bertujuan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengatasi masalah lingkungan dengan
memanfaatkan teknologi digital. Fintech hijau muncul sebagai solusi untuk
menghubungkan antara inovasi teknologi dan isu lingkungan, dengan mengembangkan
teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah lingkungan dan mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Fintech hijau memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat
dan lingkungan, seperti memberikan akses keuangan kepada sektor-sektor hijau,
mendorong pengembangan inovasi teknologi ramah lingkungan, dan membantu
mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

You might also like