Professional Documents
Culture Documents
Tax Planning - PPH25
Tax Planning - PPH25
dan Pengendalian atas Penghasilan
Usaha dan Penghasilan Lainnya
Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan SUN dan bunga simpanan
yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi OP
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivative yang diperdagangkan di
bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya
yang diterima oleh perusahaan modal ventura
Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha
real estate, dan persewaan tanah atau bangunan
Perbedaan-perbedaan nilai peredaran usaha menurut SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Masa PPN, yang
mungkin timbul antara lain dikarenakan oleh :
1. Terdapat penghasilan yang diakui pada PPh Badan namun bukan objek PPN.
contoh : bunga, dividen, pendapatan selisih kurs
2. Terdapat nota retur paja keluaran yang beda waktu
3. Selisih kurs atas penggunaan mata uang asing, dimana biasanya penjualan yang dicatat pada
buku besar menggunakan kurs yang ditetapkan perusahaan, dan nilai penyerahan BKP dan JKP
pada SPM PPN menggunakan kurs pajak.
4. Terdapat penghasilan yang diakui sebagai penyerahan BKP dan/atau JKP namun bukan objek
PPh melainkan merupakan biaya, contoh pemakaian sendiri, penyerahan antar cabang,
pemberian cuma-cuma.
5. Tedapat penjualan aset yang dikenakan PPN (PPN Pasal 16D), namun dicatat laba/rugi atas
penjualan aset pada Laporan Keuangan Laba Rugi Wajib Pajak.
6. Uang muka penjualan yang telah diakui sebagai objek PPN namun masih
dilaporkan di neraca pada SPT PPh Badan
7. Terdapat BKP dan JKP yang dicatat pada penghasilan lain-lain pada SPT Badan.
PPN Jika Terjadi Kekurangan
KELUARAN
Pemungutan PPN, maka
dikenakan sanksi :
1. Bunga 2% per bulan
( Maks. 24 Bulan )
Jika Ada yang 2. Penalti 2 % dari
Belum dilaporkan DPP yang belum
dipungut
PPN
PPN
MASUKAN
4 Pengujian Kebenaran Penghasilan
A. Benchmarking; adalah suatu proses sistematik dalam
membandingkanproduk, jasa atau praktik suatu organisasi terhadap
competitor atau pemimpin industri untuk menentukan apa yang harus
dilakukan dalam mencapai tingkat kinerja yang tinggi
Tujuan Manfaat
• Menjadi pedoman dan sebagai • Supporting tools bagi program
pembanding dengan kondisi SPT intensifikasi/ penggalian potensi
Tahunan yang dilaporkan Wajib Pajak; pajak;
• Membantu pengawasan kepatuhan Wajib • Alat bantu dalam penghitungan
Pajak, terutama menyangkut kepatuhan tax gap.
materialnya.
4 Pengujian Kebenaran Penghasilan
Beberapa cara untuk menguji kebenaran perhitungan peredaran usaha
selain rekonsiliasi peredaran usaha yang dilaporkan pada SPM PPN dan
pada SPT Badan.
1. Pengujian dokumen
2. Uji Arus Uang
3. Uji Arus Piutang
4. Uji Arus Baran
4 Pengujian Kebenaran Penghasilan
PENGUJIAN DOKUMEN
Dilakukan dengan Pengecekan secara sampling untuk mengecek
kebenaran nilai uang dan barang.
4 Pengujian Kebenaran Penghasilan
UJI ARUS UANG Pengeluaran kas/bank : xxx
Melakukan rekonsiliasi antara penerimaan Saldo akhir kas/bank : xxx (+)
pada bank atau kas dengan penjualan WP.
Perlu diperhatikan bahwa nilai penerimaan Total : xxx
tidak selalu sama dengan peredaran usaha Saldo awal kas/bank : xxx (-)
karena jumlah penerimaan biasanya telah
dikurangi biaya-biaya dan terpungut pajak. Penerimaan kas/bank : xxx
Pelunasan : xxx
Piutang akhir : xxx (+)
Total : xxx
Piutang awal : xxx (-)
2. Tarif Spesifik
Tarif Bea Keluar per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x Jumlah Satuan
Barang x Nilai Tukar Mata Uang.
5 Pengendalian Bea Keluar
Dalam perhitungan bea keluar khusus untuk barang campuran CPO dan turunannya diatur harga dan tariff yang
digunakan adalah harga dan tariff ekspor yang tertinggi dari barang yang dicampur tersebut dengan jumlah barang
adalah volume dan atau berat total. Sedangkan untuk campuran bijih (raw material atau ore) mineral harga yang
digunakan adalah harga ekspor tertinggi dengan jumlah barang adalah berat total.
CONTOH
KASUS
US Perhitungan PPh Pasal 25
•PT Abadi yang bergerak pada bidang manufaktur, pada bulan April 2013 melaporkan
SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2012 dengan keterangan sebagai berikut:
•Penghasilan Kena Pajak (Penghasilan Neto) yang dilaporkan di Induk SPT Tahunan PPh
sebesar Rp. 500.000.000,00 dan untuk PPh yang terutang diasumsikan tarif PPh Badan
yang digunakan adalah 25%.
•Namun Penghasilan Kena Pajak tersebut terdiri dari penghasilan neto dari kegiatan
usaha setelah ditambah dengan laba penjualan aktiva Rp. 10.000.000,00 dan laba selisih
kurs Rp. 5.000.000,00.
•Kredit PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 yang dilaporkan berjumlah Rp.
•100.000.000,00
•Kredit PPh Pasal 24 yang dilaporkan berjumlah Rp 10.000.000,00
•Bagaimana pengelompokan jenis penghasilan yang ada untuk menghitung besarnya PPh
Pasal 25 yang harus disetorkan PT Abadi setiap bulannya di Tahun 2013?
US Perhitungan PPh Pasal 25
• > ASUMSIKAN TARIF PAJAK 25%
• BERAPA PPH Pasal 25 setiap bulannya ?