You are on page 1of 15

Askep Gawat Darurat

Keracunan
THE A TEAM
GADAR S1 KEPERAWATAN SDHB
Pendahuluan
• Pada hakekatnya semua zat dapat
menjadi racun, tergantung pada dosis dan
cara pemberiannya
Definisi
• Keracunan adalah proses masuknya zat
racun ke dalam tubuh dalam jumlah
banyak yang mempunyai efek yang
membahayakan yang dapat disebabkan
ketidaksengajaan maupun kesengajaan
Cara racun masuk ke dalam tubuh :

• Dimakan
• Diminum
• Dihirup
• Tersuntikan
• Terserap lewat kulit
Manifestasi Klinis
• Orang sehat mendadak sakit
• Gejala tidak sesuai dengan patologi tertentu
• Menjadi progresif dengan cepat karena dosis
yang berat dan intolerable
• Anamnesa menunjukkan ke arah keracunan
terutama pada kasus bunuh diri atau kecelakaan
• Keracunan kronik pada orang-orang yang
berada pada lingkungan zat kimia
Penatalaksanaan Umum
• Memastikan kepatenan jalan napas,
ventilasi dan oksigenasi :
– Kaji ventilasi adekuat dengan observasi
usaha ventilasi melalui analisa gas darah atau
spirometri
– Kaji tanda vital kardiovaskuler ( nadi, tekanan
darah, tekanan vena sentral, suhu )
– Siapkan untuk ventilasi mekanik jika terjadi
depresi pernapasan
Penatalaksanaan…

– Berikan oksigen untuk depresi pernapasan, tidak


sadar, sianosis dan syok
– Cegah aspirasi isi lambung dengan posisi kepala
diturunkan, menggunakan jalan napas oropharingeal
– Stabilkan fungsi kardiovaskuler dan pantau EKG
– Masukkan keteter urin untuk memantau fungsi ginjal
– Dapatkan spesimen darah untuk tes konsentrasi obat
atau racun
– Pantau status neurologi
– Lakukan pemeriksaan fisik cepat
Penatalaksanaan…

• Tentukan zat yang merupakan racun :


jumlah, waktu tertelan, gejala, usia, berat
klien dan riwayat kesehatan yang tepat
• Tangani syok dengan tepat
• Cegah atau hentikan penerapan racun
yang telah masuk ke tubuh. Gunakan
prosedur pengosongan lambung sesuai
ketentuan
• Berikan pengobatan spesifik atau antidot
• Dukung klien yang mengalami kejang
Penatalaksanaan…

• Bantu dalam menjalankan prosedur untuk


mendukung penghilangan zat yang
tertelan jika hal-hal diatas tidak efektif :
– Diuresis
– Dialisis
– Hemoperfusi
– Karbon dosis ganda
• Pantau takanan vena sentral sesuai
indikasi
• Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit
Penatalaksanaan…

• Menurunkan peningkatan suhu


• Berikan analgetik yang sesuai untuk nyeri
• Bantu mendapatkan spesimen darah, urin,
isi lambung dan muntah
• Monitor ketat klien yang mengalami koma
• Pantau dan atasi komplikasi seperti
hipotensi, disritmia jantung dan kejang
Pencegahan atau penghambatan
penyerapan racun :
1. Kosongkan lambung
– Emesis
• Mekanik
• Obat-obatan : air garam pekat, CuSO4
• Kontraindikasi : keracunan zat korosif, penurunan
kesadaran, kejang
– Bilas lambung
• pasang gudel & NGT
• bilas dgn air, cairan norit, NaHCO3 5%
• bilas 250 cc 20X
• pasien telungkup ( untuk pasien yang tidak sadar dan
keracunan zat korosif
– Bilas usus besar
• pencahar
• klisma : cairan sabun/gliserin
Penghambatan…

2. Encerkan racun di lambung :


– Dengan air biasa, susu, putih telur atau norit
– Meminimalkan penyerapan racun
3. Bila racun melalui kulit atau mata
– lepas pakaian yang terkena racun
– cuci dan bilas bagian tubuh yang terkena
dengan air dan sabun
4. Bila racun melalui inhalasi
– pindahkan pasien ke tempat terbuka
– beri napas buatan ( bukan Mouth to Mouth )
Penghambatan…

5. Bila racun melalui suntikan


– pasang turniquet proksimal suntikan, jaga
denyutan masih teraba, lepas selama 1 menit
tiap 15 menit
– kompres es pada daerah suntikan
– beri injeksi ephinefrin 1/1000 dosis 0.3-0.4
mg per im
Pemeriksaan Diagnostik
• Blood alcohol/ drug level
• DPL
• Blood glucose
• Electrolytes
• Liver function test
• Nutritional test
• Urinalysis
• X-Ray
• ECG

You might also like