You are on page 1of 17

KELOMPOK 7

AZURANDA MARDIAH FITRI


DOLIANA PUTRI
AGNES MONICA GUSWANDA
RINI PUSPITA SARI

DOSEN PEMBIMBING : Ns. LINDA ANDRIANI, M.Kep


TERAPI TEBARU DALAM
KEPERAWATAN
TERAPI KOMPLEMENTER

 Terapi komplementer dikenal dengan terapi


tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern 
 Terapi komplementer merupakan terapi untuk
mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar
dokter. Terapi ini biasanya pasien jalani
bersamaan dengan pengobatan dokter
sebagai pengobatan tambahan, pelengkap,
atau pendukung.
TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER

 Terapi komplementer adalah praktik atau


perawatan yang telah terbukti secara
medis sebagai pelengkap
dari terapi atau pengobatan utama. 

 Terapi ini dapat membantu meningkatkan


kualitas hidup pasien dan membuat
pasien merasa lebih sehat. Namun, terapi
komplementer tidak boleh digunakan
sebagai pengganti pengobatan medis.
Jenis-jenis terapi komplementer

Terapi komplementer dalam keperawatan dibagi dalam beberapa jenis


menurut John Hopkins Medicine :
 Akupuntur
 Ayuvreda
 Homeopati
 Naturopati
 Chiropractic
 Reiki
 Terapi elektromagnetik
 Movement therapies
 Qigong
Akupuntur adalah teknik pengobatan
tradisional dari Cina yang menggunakan
Akupuntur jarum suntik. Kulit nantinya akan ditusuk
jarum tipis dari logam kemudian
diberikan stimulasi listrik.

Ayurveda adalah salah satu sistem penyembuhan holistik tertua


di dunia. Pengobatan ini dikembangkan lebih dari 3.000 tahun
yang lalu di India.
Ayurveda Metode ini didasarkan dengan keyakinan bahwa kesehatan dan
kebugaran bergantung pada keseimbangan antara pikiran, tubuh,
dan jiwa.
Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan kesehatan yang
baik, bukan melawan penyakit. Tetapi perawatan mungkin
ditujukan untuk masalah kesehatan tertentu. 
Naturopati adalah bentuk perawatan kesehatan yang
Naturopati menggabungkan pengobatan modern dengan metode
tradisional.
Ini termasuk alternatif, terapi alami untuk pengobatan
modern. Naturopati berfokus pada kemampuan tubuh untuk
menyembuhkan dirinya sendiri.

Homeopati adalah pengobatan alternatif berdasarkan teori


Homeopati mengobati 'suka dengan suka'.
Homeopati mengklaim dapat merangsang respons penyembuhan
terhadap penyakit dengan memberikan zat yang meniru gejala
penyakit tersebut pada orang sehat.
Chiropractic adalah pengobatan untuk
mengatasi disfungsi sendi di tulang
Chiropractic belakang bagian bawah yang dapat
menghasilkan nyeri punggung bagian
bawah.

Reiki adalah bentuk terapi Jepang yang bertujuan untuk


Reiki meningkatkan tingkat energi dan meningkatkan relaksasi
dan kesejahteraan.
sentuhan lembut non-invasif dan non-manipulatif.
Reiki tidak akan menyembuhkan penyakit, tetapi dapat
membantu tubuh merasa lebih rileks dan damai.
Terapi elektromagnetik menggabungkan
berbagai jenis energi untuk meningkatkan
Terapi elektromagnetik kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama
dengan memanipulasi medan energi tubuh. 

Movement therapies seperti Yoga dan  thaichi adalah


praktik yang memberikan efeknya terutama pada aliran
Movement therapies dan keseimbangan sistem energi halus tubuh dan,
pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, pada
biomekanik tubuh dalam hal fleksibilitas, koordinasi,
keseimbangan, dan kekuatan.
Qigong

Qigong adalah praktik penyembuhan Tiongkok


kuno yang menggabungkan meditasi,
pernapasan terkontrol, dan gerakan lembut.
Latihan ini dimaksudkan untuk mengolah energi
dan kekuatan alam ke dalam tubuh seseorang
untuk meningkatkan kesehatan mental, fisik,
dan spiritual yang lebih baik.
Terapi plasma Konvalesen
Untuk pasien covid-19
Terapi plasma konvalesen merupakan
salah satu metode pengobatan yang kini
digunakan untuk menangani pasien
COVID-19, khususnya dengan gejala
berat. Pengobatan ini diketahui dapat
meningkatkan peluang kesembuhan
pasien COVID-19.

Terapi plasma konvalesen (TPK)
merupakan terapi dengan
menggunakan plasma yang berasal dari
orang yang sudah sembuh (konvalesen)
dari suatu penyakit untuk diberikan kepada
orang yang sedang menderita penyakit
yang sama.
Tujuan Terapi Plasma
Konvalesen

 Mempercepat penyembuhan dan


pemulihan
 Meringankan gejala yang dialami,
seperti sesak napas, nyeri dada, atau
demam.
 Mencegah komplikasi dan
menurunkan tingkat keparahan
penyakit
 Menurunkan risiko kematian
Kriteria Pasien COVID-19
Penerima Terapi Plasma
Konvalesen

Terapi plasma konvalesen memang bisa digunakan pada


pasien COVID-19, tapi tidak pada setiap kasus. Terapi ini
ditujukan pada pasien COVID-19 berusia minimal 18 tahun
yang mengalami gejala berat atau kondisi kritis dan tengah
menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, terapi plasma konvalesen juga bisa
dipertimbangkan untuk diberikan kepada pasien COVID-19
gejala sedang yang memiliki penyakit komorbid, seperti
diabetes, asma, atau sistem imunitas tubuh yang lemah.
Prosedur Terapi Plasma
Konvalesen  Sebelum melakukan donor plasma
konvalesen, penyintas COVID-19 yang
telah memenuhi kriteria di atas perlu
menjalani proses skrining terlebih dahulu,
berupa tes darah dan rapid antigen atau
PCR, serta pemeriksaan lainnya, seperti
pengukuran tinggi badan, berat badan,
tekanan darah, dan pemeriksaan
hemoglobin
 Setelah dinyatakan layak, pendonor akan
diminta persetujuannya untuk
mendonorkan darahnya. Kemudian,
dokter atau petugas kesehatan akan
melakukan prosedur pengambilan donor
plasma konvalesen menggunakan
mesin apheresis. Prosedur ini biasanya
berlangsung kurang lebih 45 menit.
tahapan pemberian plasma
konvalesen pada pasien  Sebelum prosedur
Sebelum melakukan terapi plasma konvalesen,
COVID-19 dokter atau perawat akan mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan, seperti jarum,
selang infus, dan kantung plasma konvalesen
yang sesuai dengan golongan darah pasien.

 Selama prosedur
dokter atau perawat akan membersihkan dan
mensterilkan area kulit lengan, tempat jarum
akan dimasukkan, dengan alkohol. Setelah itu,
jarum dimasukkan ke pembuluh darah, lalu
direkatkan dengan plester. Prosedur terapi
plasma konvalesen akan berlangsung sekitar
1−2 jam. Prosedur ini umumnya mirip
dengan transfusi darah.
Lanjutan...
 Setelah prosedur
Setelah menjalani terapi plasma konvalesen,
pasien COVID-19 akan terus diawasi oleh
dokter atau perawat.
Hal ini bertujuan untuk memantau kondisi pasien
setelah mendapatkan terapi plasma konvalesen.
Selama terapi ini dilakukan, dokter juga mungkin
akan memberikan obat-obatan lain sesuai
kebutuhan pasien, misalnya antivirus untuk
covid-19, seperti  remdesivir atau favipirapir.
Thank you
Any Question??

You might also like