You are on page 1of 11

TM 5

DURKHEIM:
T H E E L E M E N TA RY F O R M O F R E L I G I O U S L I F E
(1912)
THE ELEMENTARY FORM
OF RELIGIOUS LIFE (1912)
 Agama merupakan bentuk terakhir dari fakta sosial non material
 Durkheim mencoba memahami agama dengan mempelajari
fenomena beragama masyarakat primitive. Menurutnya
menemukan akar agama lebih mudah dilakukan dibandingkan
mempelajarinya dari masyarakat modern yang kompleks. “Kita
tidak dapat memahami agama paling modern tanpa menelusuri
sejarah dari berbagai peranan yang telah membentuknya… kita
harus memulai dengan kembali kepada bentuk paling sederhana
dan paling tua dari hal tersebut (agama), yaitu totemisme…”
APA ITU AGAMA?
Supranatural?
 Durkheim: supranatural Agar seseorang dapat menamakan sesuatu hal sebagai fakta
adalah segala hal yang supranatural, ia harus sudah memiliki kesadaran akan adanya
melampaui pemahaman sesuatu yang bersifat natural. Itu artinya orang tersebut harus
manusia yang berasal dari mempunyai kesadaran akan aturan-aturan yang terdapat dalam
dunia misteri yang tidak alam semesta, bahwa setiap fenomena alam saling terhubung
dapat dipahami atau sesuai dengan hukumnya.
dimengerti.
APA ITU AGAMA?
Ilahi (dewa, dll)?
istilah ‘dewa’ dengan kata yang lebih
konsep tersebut bermasalah karena terdapat
inklusif, yaitu dengan istilah agama besar yang tidak memiliki gagasan
‘makhluk spiritual’, tentang dewa-dewa, roh atau kepercayaan kepada
Ilahi adalah subjek sadar yang ‘tuhan’, seperti Buddhisme misalnya
memiliki kapasitas superior melebihi
manusia biasa, seperti arwah orang
mati, jin-jin, setan dan juga dewa-
dewa.
APA ITU AGAMA?
Taylor: Anisme
Pemikiran Tylor mengenai Animisme tidak mungkin dilakukan karena
Istilah yang Tylor gunakan mengasumsikan sebuah perjalanan kebelakang yang sangat panjang dan
untuk menyebut orang- kemudian mencoba menelusuri kembali masa lalu untuk membayangkan ide-
orang primitif yang ide orang-orangt primitif, di mana faktanya gagasan masyarakat modern
memikirkan dan dengan masyarakat primitif sangat berbeda. Gagasan Animisme
mempertanyakan apa yang mengandaikan sebuah ciptaan dari ketiadaan karena menurut Durkheim tidak
ada fakta dari sebuah pengalaman biasa, bisa memberi kita ide tentang
menyebabkan dirinya
sesuatu yang sifatnya di luar dari dunia pengalaman biasa tersebut. Seorang
mengalami perubahan manusia akan tetap seorang manusia ketika ia melihat dirinya di dalam
keadaan seperti terjaga, mimpi29 . Dengan demikian teori Animisme Tylor oleh Durkheim dianggap
tidur, pingsan, sakit dan tidak dapat menjelaskan agama dan memberikan jawaban mengenai asal
mati. mula agama
APA ITU AGAMA?
Bagi Mueller, agama merupakan usaha manusia untuk
Frederich Max Miller: menjelaskan sesuatu yang tak terjelaskan dan
mengungkapkan apa yang tak terungkapkan, sebuah harapan
Naturisme kepada yang tak terbatas. Durkheim memandang bahwa teori
agama Mueller hendak menyatakan bahwa tidak ada
Ilmuwan Jerman yang menggunakan pemahaman
naturalistik dalam memahami berbagai hal,
keimanan yang bukan pertama-tama berasal dari indera.
termasuk agama. Menurutnya sebagai bagian dari Teori agama Mueller memandang bahwa fenomena yang
kesadaran kita, agama harus dimulai dari diperlihatkan alam kepada manusia merupakan syarat bagi
pengalaman inderawi, seperti halnya seluruh munculnya ide religius secara langsung dalam pemikiran.
pengetahuan kita. Menurut Mueller hidup religius Naturisme sebagai gagasan yang memandang bahwa agama
pertama-tama muncul dari kemampuan panca merupakan bentuk insting alami manusia dalam merespon
indera manusia merespon fenomena-fenomena di fenomena-fenomena alam. Melalui berbagai fenomena alam,
sekitarnya. Seperti berbagai pengalaman lainnya,
Naturisme membangun gagasan tentang Yang Ilahi dan Tak
pengalaman religius manusia berasal dari
pengalaman inderawi
Terbatas
APA ITU AGAMA?
Dalam kepercayaan totem terdapat ‘tuhan’ yang masyarakat
Durkheim:Totemisme suku sembah, namun ‘tuhan’ itu berbentuk kekuatan
impersonal, ‘tuhan’ yang tanpa nama atau sejarah, yang
menyatakan dirinya melalui berbagai benda yang ada di alam
Totemisme merupakan suatu sistem
semesta. Pusat seluruh kepercayaan dan ritual klan adalah
kepercayaan dan ritual yang dilakukan kekuatan impersonal. Kekuatan impersonal yang merupakan
oleh suatu kelompok suku atau klan prinsip-prinsip totem adalah kekuatan yang berada di balik
demi menjaga hubungan dengan simbol-simbol totem. Kekuatan impersonal memiliki
suatu jenis binatang atau tumbuhan kekuasaan luas, baik secara fisik maupun mental, atas
tertentu. Hubungan ini diungkapkan kehidupan seluruh anggota klan. Tiap-tiap anggota klan harus
dalam upacara-upacara khusus dan menghormati kekuatan tersebut dan merasa punya tanggung
aturan-aturan perkawinan di luar jawab moral untuk melaksanakan upacara-upacara
suku. penyembahan terhadapnya. Dengan upacara-upacara ini,
masyarakat merasa semakin mempunyai ikatan satu sama lain,
memiliki kesetiaan dan loyalitas yang tinggi 4
SAKRAL DAN PROVAN
 Kekuatan Sosial beragama
SAKRAL PROFAN
Hal-hal yang mempunya nilai yang tidak dapat Profan merupakan sesuatu yang dianggap tidak
dibandingkan dengan nilai-nilai kemanusiaan memiliki nilai suci atau biasa. Kedua hal yang
lainnya. Sesuatu yang sakral adalah sesuatu berbeda itu merupakan fondasi untuk melihat
yang diletakkan terpisah, yang tidak ada kehidupan keberagamaan manusia, baik sebagai
kaitannya dengan keduniawian atau yang individu maupun kelompok. Pemahaman sakral dan
profan. sakral adalah kekuatan impersonal yang profan ini digunakan untuk melihat ruang, waktu,
disebut sebagai moralitas. menurut Durkheim alam dan eksistensi manusia.
kekuatan religius adalah kekuatan moral karena
ia terbuat dari kolektivitas moral para individu.
Moralitas bukan lagi moralitas jika tidak lagi
mengandung unsur agama
AGAMA DAN MASYARAKAT
 Sumber agama menurut Durkheim adalah masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang
menentukan apakah sesuatu sakral atau profan khususnya dalam kasus totemisme
(agama masyarakat primitive). Totemisme merupakan kesadaran kolektif dan
sekaligus fakta sosial non material.
 Masyarakat dan agama (kesatuan kolektif) adalah sama. Agama adalah cara
masyarakat memperlihatkan dirinya sendiri dalam bentuk fakta sosial non material.
 Durkheim mendewakan masyarakat dan produk-produk utamanya. “Orang tak
mau menjatuhkan sumber keetuhannnya sendiri atau sumber kehidupan
masyarakat. Durkheim konservatif karena menolak tindakan revolusi yang
dianggap akan menghancurkan masyarakat.
The Elementary Forms of The Religious Life

ANIMISM ABSTRA
E K

MODERN

You might also like