Professional Documents
Culture Documents
Komunikasi Dan Diskusi Dalam Tim Audit
Komunikasi Dan Diskusi Dalam Tim Audit
• Komunikasi dalam tim audit adalah proses yang dilakukan oleh tim yang
melaksanakan audit untuk memperoleh data dan informasi, mengendalikan dan
mengkoordinasi kegiatan, meningkatkan mutu audit, serta memperbaiki citra
auditor. Dalam komunikasi dengan tim audit, auditor penyelia memberikan
pengarahan mengenai audit yang baik, menjelaskan langkah-langkah audit
yang ditempuh, menyamakan persepsi antara auditor penyelia dengan ketua
dan anggota tim, serta pembagian tugas kepada anggota yang dituangkan
dalam progam audit. Komunikasi dalam audit bisa melalui wawancara,
kuesioner, konfirmasi, data terbuka, presentasi, rapat, serta laporan hasil audit.
• Diskusi dalam tim audit adalah proses untuk melaksanakan program kerja audit
berdasarkan langkah-langkah yang ditetapkan, mengidentifikasi permasalahan
yang ditemukan, mengatasi masalah yang dijumpai, merumuskan dan
menyepakati hasil audit, memperoleh tanggapan dan persetujuan final, serta
memastikan bahwa kertas kerja audit disusun secara memadahi.
Perencanaan Audit
5
rinci saldo.
Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan
audit.
Entitas Klien
8
Pelaporan
13
Internal
14
Komunikasi setelah dan akhir audit merupakan tahap penting dalam proses
audit yang melibatkan komunikasi antara auditor dan entitas klien. Berikut adalah
beberapa komunikasi yang umum terjadi setelah dan akhir audit:
-Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit
-Melakukan pengujian Tambahan untuk Penyajian dan Pengungkapan
-Mengumpulkan Bukti Final
-Menerbitkan Laporan Audit
-Komunikasi dengan Manajemen dan Pihak yang Bertanggung jawab atas Tata
Kelola
Komunikasi setelah dan akhir audit penting untuk memastikan pemahaman
yang jelas dan saling pengertian antara auditor dan entitas klien. Hal ini juga
membantu dalam memperbaiki kelemahan yang diidentifikasi selama audit dan
memastikan tindakan yang tepat diambil untuk meningkatkan proses dan
pengendalian entitas klien.
Integrating academic excellence and humanistic values
Universitas Sanata Dharma
KASUS 1 Hal. 48
16
KASUS 1 Hal. 48
17
KASUS 1 Hal. 48
18
KASUS 1 Hal. 48
19
Pertanyaan :
1. Apakah tindakan Paula sudah tepat? Jelaskan
argumentasi anda
2. Apakah tindakan Priska dapat dibenarkan? Jelaskan!
3. Buatlah program audit untuk memeriksa piutang
usaha!
KASUS 1 Hal. 48
20
Jawaban No 1:
Belum tepat, karena menurut kami dalam persoalan
tersebut Paula menyuruh Priska untuk mengabaikan
saldo piutang kecil dan menolak perbaikan program
audit serta memprioritaskan deadline diatas kulaitas
audit yang dilakukannya.
KASUS 1 Hal. 48
21
Jawaban No 2 :
Ya, menurut kami tindakan Priska dapat dibenarkan, itu
karena dalam memeriksa piutang usaha PT Klien Priska
telah mengambil sempel dari debitur dengan saldo
besar dan saldo kecilnya. Dengan kata lain Priska telah
mengikuti prosedur sampling yang umum digunakan
dalam pemeriksaaan sebuah piutang usaha.
KASUS 1 Hal. 48
22
Jawaban No 3 :
Mempelajari dan mengevaluasi pengendalian internal atas piutang dan transaksi
penjualan.
Membuat daftar piutang per tanggal neraca.
Meminta buku besar pembantu piutang usaha per tanggal neraca yagn antara lain
menunjukkan nama pelanggan, saldo piutang, umur piutang.
Memeriksa perhitungan nilai piutang dalam faktur penjualan, buku besar
pembantu piutang dan buku besar.
Memeriksa umur piutang dari beberapa pelanggan ke buku besar pembantu
piutang dan faktur penjualan.
Mengirimkan konfirmasi piutang.
KASUS 1 Hal. 48
23
Memeriksa penagihan sesudah tanggal neraca dengan memerika buku besar kas dan
bukti penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati
tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan.
Memeriksa apakah ada wesel yang didiskontoan untuk mengetahui kemungkinan
adanya kewajiban bersyarat.
Memeriksa daftar penenetuan allowance for bad debts dan memeriksa apakah
jumlah yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
Test sales cut-of dengan jalan memeriksa faktur penjualan, nota kredit dan lain-lain,
lebih kurang dua minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah
barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim
per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu alasannya. Periksa apakah ada faktur
penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan dalam periode berikutnya.
KASUS 1 Hal. 48
24
25
TERIMA KASIH