You are on page 1of 14

GAJI DAN TUNJANGAN

Oleh,
Roby Irzal Maulana, SIP, MM
Rata-Rata Gaji di ASEAN
• rata-rata gaji pekerja per bulan di Indonesia
tercatat sebesar Rp 3,67 juta. Pada umumnya,
seluruh pegawai di Indonesia menerima gaji di
kisaran Rp 2,5 juta - Rp 5 juta per bulan.
• Singapura Rp 35,8 juta
• Malaysia Rp 11,87 juta per bulan
• Thailand Rp 6,31 juta
• Myanmar Rp 4,5 juta
• Filipina Rp 4,3 juta
10 Negara Bergaji Tertinggi di
Dunia
• Amerika Rp 33 juta Per Bulan
• Irlandia Rp 32 juta Per Bulan
• Luxemburg Rp 30 juta Per Bulan
• Swiss Rp 28 juta Per Bulan
• Autralia Rp 27 juta Per Bulan
• Inggris Rp 26 juta Per Bulan
• Kanada Rp 2,5 juta Per Bulan
• Norwegia Rp 24,5 juta Per Bulan
• Korea Selatan Rp 24 juta Per Bulan
• Belanda Rp 23 juta Per Bulan
Pengertian

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima

karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang

karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan

perusahaan.
Tujuan Pemberian Upah dan Gaji

a. Ikatan Kerja Sama


Dengan pemberian upah dan gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal
antara pengusaha/pemilik dengan karyawan.

b. Kepuasan Kerja
Dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.

c. Pengadaan Efektif
Jika program upah dan gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang
qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika upah dan gaji yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi para karyawannya.

e. Stabilitas Karyawan
Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin, karena
turnover relatif kecil.

f. Disiplin
Dengan pemberian upah dan gaji yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang
berlaku.

g. Pengaruh Pemerintah
Jika program upah dan gaji sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Tahapan Utama Dalam Pemberian Upah dan Gaji

Program pemberian upah dan gaji harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta
dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat
perhatian dengan sebaik-baiknya supaya upah dan gaji yang akan diberikan merangsang gairah
dan kepuasan kerja karyawan.

a. Asas Adil
Besarnya upah dan gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan
prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, dan tanggung jawab. Jadi adil bukan berarti
setiap karyawan menerima upah dan gaji yang sama besarnya. Sehingga tercipta suasana kerja
sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas dan stabilitas karyawan akan lebih baik.
b. Asas Layak dan Wajar
Upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif
yang ideal. Penetapan besarnya upah dan gaji didasarkan atas batas upah minimal Pemerintah
dan eksternal konsistensi yang berlaku. Manajer Personalia diharuskan selalu memantau dan
menyesuaikan upah dan gaji dengan eksternal konsistensi yang berlaku. Hal ini penting supaya
semangat kerja dari karyawan yang qualified tidak berhenti.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Perencanaan dan
Penentuan Gaji
a. Tingkat gaji yang lazim
Tingkat upah dan gaji bisa sangat tergantung pada ketersediaan (supply) tenaga kerja di pasar
tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja.
b. Serikat Buruh
Serikat Buruh bisa menjadi kekuatan besar yang dapat memaksa perusahaan untuk memberikan
upah dan gaji yang lebih besar bila dibandingkan dengan hasil evaluasi jabatan.
c. Pemerintah
Pemerintah dapat menentukan tarif upah minimum, jam kerja standar, dan tunjangan yang
harus dipatuhi oleh pengusaha. Karena Pemerintah merupakan lembaga yang berkepentingan
dengan kesejahteraan pekerja sebagai warga negara.
d. Kebijakan dan Strategi Penggajian
Perusahaan bisa menaikkan gaji karyawan diatas rata-rata harga pasar dalam upaya menghadapi
persaingan. Kebijakan yang memperhatikan tuntutan serikat buruh untuk mencegah terjadinya
kerusuhan yang dapat menimbulkan biaya yang sangat besar.
e. Biaya dan Produktivitas
Apabila harga pokok barang tinggi, dapat menurunkan penjualan dan keuntungan perusahaan.
Sehingga akan mengakibatkan kemampuan perusahaan membayar pekerja. Untuk mengatasi
tantangan ini perusahaan menciptakan sistem penggajian bertingkat (two-tiered wage).
Pengertian

Tunjangan dan jasa disebut juga proteksi atau kompensasi


tidak langsung yang diberikan/disediakan oleh perusahaan
kepada pekerja. Proteksi dapat memberikan rasa aman, baik
dari sisi finansial, kesehatan maupun keselamatan fisik bagi
pekerja, sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang
dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
nilai tambah perusahaan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pemberian Tunjangan
a. Tanggung Jawab (responsibility)
Semakin tinggi tanggung jawab yang diemban seseorang terhadap kelangsungan usaha
perusahaan, semakin tinggi pula tunjangan/proteksi yang diberikan oleh perusahaan.
b. Keahlian (skill)
Tunjangan yang diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus akan lebih
tinggi dibandingkan dengan pekerja yang tidak memerlukan keahlian khusus.
c. Kerja Otak/Mental (mental effort)
Karyawan yang lebih mengandalkan kemampuan kerja otak atau mental (white collar)
biasanya memperoleh tunjangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang lebih
mengandalkan kekuatan fisik (blue collar).
d. Kondisi Kerja (working condition)
Semakin berat kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja, semakin tinggi program proteksi
yang diterapkan.
e. Peraturan Pemerintah (Government Rule)
Pemerintah membuat peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan
perlindungan bagi pekerja melalui Jamsostek. Selain itu, pemerintah mewajibkan
perusahaan untuk memberikan hak cuti bagi penyegaran fisik dan mental pekerja.
SANTUNAN SEBAGAI SARANA PROTEKSI
1. Peranan Imbalan Tidak Langsung
Imbalan tidak langsung adalah imbalan yang diberikan perusahaan kepada
karyawan yang tidak dikaitkan dengan kinerja karyawan. Seperti jaminan
keamanan, keselamatan, kesehatan dan santunan.

Imbalan tidak langsung dapat berperan dalam :


a. Pencapaian tujuan sosial/masyarakat
Dengan pemberian fasilitas pelayanan kesehatan, membantu karyawan cacat,
asuransi jiwa dan uang pesangon akan menurunkan beban masyarakat ketika
sakit, pensiun atau kematian.
b. Pencapaian tujuan perusahaan
Pemberian tunjangan berupa waktu tidak bekerja seperti cuti, liburan, dan
istirahat, akan membantu karyawan dalam mengurangi kelelahan dan
meningkatkan produktivitas ketika bekerja.
c. Pencapaian tujuan karyawan
Keuntungan nyata yang diperoleh karyawan dari perusahaan sebagai pemberi
kerja dengan memberi tunjangan adalah dapat menekan biaya hidup yang lebih
rendah karena adanya jaminan.
2. Pemberian Jaminan Asuransi

Jaminan asuransi yang dapat diberikan kepada karyawan antara lain :


a. Asuransi Kesehatan
Merupakan asuransi yang memberikan perlindungan kepada karyawan apabila karyawan atau
keluarganya mengalami masalah kesehatan yang harus memperoleh penanganan medis, seperti
dokter maupun rumah sakit. Premi yang dibayar perusahaan kepada perusahaan asuransi
dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan persentase tertentu.

b. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa hanya menanggung diri pribadi karyawan, apabila terjadi kecelakaan kerja yang
dapat menghilangkan nyawa karyawan atau karyawan mengalami cacat permanen. Sama
seperti asuransi kesehatan, premi asuransi dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan
persentase tertentu.

c. Asuransi karena ketidakmampuan fisik/mental karyawan


Apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan pekerja mengalami
ketidakmampuan fisik/mental sehingga tidak dapat bekerja secara penuh, secara ekonomis
perusahaan tidak mungkin membiayai karyawan yang tidak produktif. Oleh karena itu,
perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi. Karyawan akan memperoleh
santunan sesuai dengan polis yang telah dijanjikan.
3. Tunjangan Berupa Istirahat Kerja

a. Istirahat selama jam kerja


Bentuk dari tunjangan ini umumnya ditemui selama jam kerja, seperti waktu istirahat, waktu
makan, dan waktu untuk melaksanakan ibadah.

b. Cuti Sakit
Memberikan kompensasi kepada pekerja bila dia tidak bekerja dikarenakan sakit.

c. Cuti Liburan
Perusahaan menerapkan kebijakan memberikan cuti dan liburan kepada karyawan selama
beberapa hari dalam satu tahun dan memberikan kompensasi kepada mereka selama masa
itu. Hal ini bertujuan untuk menyegarkan kembali para karyawan dari tugas-tugas rutin
sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas.

d. Bebas dari kehadiran


Biasanya diberikan dalam hal karyawan (wanita) sedang hamil, sakit yang memerlukan
istirahat tambahan, dan lain-lain.

e. Asuransi Pengangguran
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang diberhentikan bukan karena kesalahan mereka
sendiri.
4. Beberapa Bentuk Santunan Pekerja

Perusahaan memberikan berbagai bentuk santunan kepada karyawan, yang merupakan


strategi dari divisi SDM dalam rangka meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan.
Beberapa bentuk santunan yang umumny diberikan adalah :

a. Santunan Pendidikan
Untuk meningkatkan kualitas SDM, perusahaan memberikan santunan biaya pendidikan
kepada karyawan yang memenuhi kualifikasi tertentu dan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Karyawan yang memperoleh santunan pendidikan ini akan diikat dengan suatu
perjanjian tertentu.

b. Santunan Keuangan
Perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan untuk membeli produk perusahaan dengan
harga diskon. Program santunan keuangan yang lain adalah program pemilikan saham oleh
karyawan. Sumber dana pembelian saham dipotong dari gaji karyawan dengan persentase
tertentu.

c. Santunan Sosial
Contohnya seperti bantuan biaya memindahkan harta milik, biaya mencari tempat tinggal
baru, biaya tempat tinggal sementara, biaya perumahan, dan lain-lain.

You might also like