You are on page 1of 12

Modul ke:

03 Fakultas
HUMAN RELATIONS
Metode Pembelajaran Dalam Human
Fakultas Ilmu Relations
Komunikasi
Program Studi
Program Studi
Ilmu Gadis Octory, SIKom, MIKom
Komunikasi
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Pendahuluan
• .
Pada dasarnya individu adalah unik, dimana individu satu
dan lainnya memiliki perbedaan dalam berbagai hal.
Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari
perbedaan fisik, pola berpikir dan cara-cara merespon
atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-
masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
menyerap pembelajaran yang diberikan

<
← MENU AKHIRI >

Proses pembelajaran tentu tidak terbatas hanya pada
ruang lingkup pendidikan saja, melainkan bersifat
universal. Pembelajaran bagi manusia merupakan
proses yang akan dilakukan terus menerus seumur
hidupnya.
Begitu halnya ketika manusia berada dalam
lingkungan atau dunia kerja. Setiap individu tentu harus
mempelajari dan beradaptasi dengan lingkungan
kerjanya, mempelajari tugas-tugasnya, dan senantiasa
meng up grade dirinya agar dapat memiliki peran dan
mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
<
← MENU AKHIRI >

Titik sentral human relations adalah manusia. Dan
titik sentral human relations dalam orgranisasi
kekaryaan adalah karyawan. Manusia karyawan ini
harus ditinjau dari segi manusiawinya. Untuk
mempraktekan human relations, seorang pemimpin
harus mempelajari sifat serta tabeat manusia
karyawan

<
← MENU AKHIRI >

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif, maka
proses pembelajaran harus:
Teknis Interaktif

1. Terbuka
Orientasi kepada pembelajaran
pada perusahaan pengalaman
Orientasi baru (CE),
pada pegawai
2. Hal ini terefleksi dari apa yang
Memerintah merekadan
Menjelaskan amati dalam
Mendengarkan
pengalamannya tersebut (OR),
Memaksakan kepatuhan Membangun komitmen
3. Kemudian mengintegrasikan kesimpulan-kesimpulan tersebut
dalam teori-teori yangOrientasi
Orientasi tugas/pekerjaan rasionalManusia
(AC), dan
4. Menerapkan
Tidak fleksibel teori-teori tersebut dalam (fleksibel)
Adaptable situasi dan kondisi-
kondisi baru (AE).
Tidak mengindahkan kebutuhan Memuaskan kebutuhan

Menciptakan ketakutan dan Menimbulkan kepercayaan dan


ketegangan pengertian
<
← MENU AKHIRI >

Karakteristik Cara Belajar

Gaya Belajar Karakteristik


Gaya Belajar Visual 1). Rapi dan teratur, 2). berbicara dengan cepat, 3). mampu memrencanakan dan mengatur
(Visual learners) jangka panjang dengan baik, 4). teliti dan rinci, 5). mementingkan penampilan, 6).  lebih mudah
mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, 7). mengingat sesuatu berdasarkan
asosiasi visual, 8) memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik, 9). biasanya tidak
mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, 10). sulit menerima
instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis), 11). Merupakan
pembaca yang cepat dan tekun, 12). lebih suka membaca daripada dibacakan, 13). dalam
memberikan respon terhadap segala sesuatu, 14). ia selalu bersikap waspada, 14).
membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan, 15).
jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretancoretan tanpa arti selama berbicara,
16). lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, 17). sering menjawab pertanyaan
dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak”, 18). lebih suka mendemonstrasikan sesuatu
daripada berpidato/ berceramah, 19). lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari
pada musiki, 20). sering kali menegtahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai
menuliskan dalam kata-kata, kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin
memperhatikan.

<
← MENU AKHIRI >

Gaya Belajar 1). sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar), 2). mudah terganggu
Auditorial (Auditory oleh keributan atau suara berisik, 3). menggerakan bibir dan mengucapkan
Learners) tulisan di buku ketika membaca, 4). lebih senang mendengarkan (dibacakan)
daripada membaca, 5). jika membaca maka lebih senang membaca dengan
suara keras, 6). dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara,
7). mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam
bercerita, 8). berbicara dalam irama yang terpola dengan baik, 9). berbicara
dengan sangat fasih, 10). lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang
lainnya. 11). belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada apa yang dilihat, 12). senang berbicara, berdiskusi dan
menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, 13). mengalami kesulitan jika harus
dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi, 14). lebih
pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada
menuliskannya, 15). lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca
buku humor/komik.

<
← MENU AKHIRI >

Gaya belajar .
1). berbicara dengan perlahan, 2). menanggapi perhatian fisik, 3).
Kinestetik menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka, 4). berdiri
dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, 5). banyak gerak
fisik, 6). memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar, 7). belajar
melalui praktek langsung atau manipulasi, 8). menghafalkan sesuatu
dengan cara berjalan atau melihat langsung, 9). menggunakan jari
untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca, 9). banyak
menggunakan bahasa tubuh (non verbal), 10). tidak dapat duduk diam
di suatu tempat untuk waktu yang lama, 11). sulit membaca peta
kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut, 12). menggunakan kata-
kata yang mengandung aksi, 13). pada umumnya tulisannya jelek, 14).
menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik),
15). ingin melakukan segala sesuatu

<
← MENU AKHIRI >

Para manajer dituntut untuk mengenal karakteristik gaya
pembelajaran karyawannya dengan cara bertanya dan
pendekatan. Selain itu, setiap perlu untuk
mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang
paling menonjol dari diri seseorang individu yang
bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang
cukup tentang karakter cara belajar dirinya), sehingga
diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana
dalam memilih metode yang sesuai .

<
← MENU AKHIRI >

Extravert intravert
berpikir empiris; berpikir empiris,
berpikir intuitif, berpikir intuitif,
berperasaan empiris berperasaan empiris,
berperasaan intuitif.

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
DeVito, J. A. (2011). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima.
Pamulang: Karisma Publishing Group.
Effendy, Onong Uchjana. 2019. Human Relations & Public Relations.
Bandung: Mandar Maju
Erozkan, A. (2013). The Effect of Communiction Skills and Interpersonal
Problem Solving Skills on Social Self-Efficacy. Educational Sciences:
Theory & Practice 13. (2). 739-745
 

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih
Gadis Octory, SIKom, MIKom

You might also like