You are on page 1of 24

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


DENGAN KESTABILAN EMOSI SISWA KELAS XII DI SMAN 2
MARTAPURA SAAT PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh :
Novia Rahmah (NIM.20191440119031)

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
JURUSAN DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2022
Media sosial pada era sekarang ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
aktivitas kehidupan sehari-hari dari hampir semua orang terutama remaja. Kelompok
usia 13-17 tahun merupakan pengguna berat media sosial, dengan 87% memiliki
akses ke komputer, dan 58% ke perangkat tablet/smartphone. Media sosial telah
menjadi ruang dimana kita membentuk dan membangun hubungan, membentuk
identitas diri, mengekspresikan diri, dan belajar tentang dunia di sekitar kita. Namun
perlu diingat kembali bahwa seperti halnya teknologi pada umumnya, penggunaan
media sosial tentunya memiliki pengaruh baik dan buruk pada berbagai aspek
kehidupan penggunanya, terutama pada segi kesehatan mental pengguna

Latar Penggunaan internet atau media sosial meningkat signifikan selama pandemi Covid-
19. Arahan dari pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah menjadi faktor
Bela- utama meningkatnya aktivitas di dunia maya tersebut.Media sosial merupakan
kang kemajuan teknologi yang saat ini menjadi kebutuhan umat manusia.

Pada saat pandemi terjadi sekarang menggunakan internet khususnya media sosial
untuk mengobati kesendirian dan pengganti hubungan tatap muka yang tidak
diperolehnya dalam kehidupan sehari- hari karena takut melakukan kontak langsung
dengan orang lain dan lebih memilih komunikasi online. Konten dari media sosial
yang sangat luas tanpa batas membuat penggunanya dengan sangat bebas
mengakses dan melihat apapun, termasuk yang mengandung unsur yang memicu
perubahan suasana perasaan. Ketika stimulus emosional didapatkan oleh individu
dengan intensitas yang tinggi, maka individu tersebut akan mengalami perubahan
suasana perasaan sehingga berdampak pada perubahan kestabilan emosi.
Pertanyaan Masalah
Apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan sosial media dengan
kestabilan emosi pada remaja SMAN 2 Martapura Tahun 2021?

TUJUAN PENULISAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

1. Mengidentifikasi karakteristik responden yang


menggunakan sosial media pada remaja SMAN 2
Tujuan umum penelitian ini Martapura Tahun 2021.
2. Mengidentifikasi intensitas penggunaan sosial
adalah mengetahui hubungan media pada remaja SMAN 2 Martapura Tahun
antara intensitas penggunaan 2021
sosial media dengan kestabilan 3. Mengidentifikasi kestabilan emosi pada remaja
emosi pada remaja SMAN 2 SMAN 2 Martapura Tahun 2021
4. Mengidentifikasi hubungan antara intensitas
Martapura Tahun 2021. penggunaan sosial media dengan kestabilan
emosi pada remaja SMAN 2 Martapura Tahun
2021
Manfaat Penelitian

Bagi Tempat
Bagi Responden
Penelitian

Hasil penelitian ini dapat


menjadi acuan dalam
memberikan informasi Dapat memberikan
penggunaan sosial media manfaat dan
dapat mempengaruhi pengetahuan tentang
suasana hati yang dapat penggunaan sosial
mengganggu kestabilan media dengan
emosi, sehingga kestabilan emosi pada
diharapkan bagi remaja remaja SMAN 2
dapat meningkatkan Martapura Tahun
sikap kritis dalam 2021.
menggunakan sosial
media.
Manfaat Penelitian

Bagi Institusi Bagi Peneliti


Pendidikan Selanjutnya

Dapat memberikan referensi


tentang bahan pembelajaran
dan diharapkan dapat Hasil penelitian ini
memperluas wawasan dapat dijadikan dasar
penelitian pada bidang ilmu teoritis untuk
psikologi, khususnya ilmu pengembangan
psikologi sosial, yaitu penelitian tentang
mengenai adanya hubungan kestabilan emosi
antara penggunaan sosial dengan variable
media dengan kestabilan lainnya yang dapat
emosi pada remaja serta mempengaruhi
menambah wawasan dalam kestabilan emosi.
pembuatan karya tulis ilmiah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
SOSIAL MEDIA

Sosial media sebagai


alat komunikasi antar
manusia dimana dapat
menciptakan, berbagi,
dan bertukar informasi
dalam jaringan internet.
Emosi
Remaja
Remaja merupakan masa perkembangan serta
peralihan antara masa anak-anak ke masa
dewasa yang mencakup perkembangan fisik,
intelektual, emosi dan sosial. Masa remaja
berlangsung antara umur 13-18 tahun
BAB III
METODE PENELITIAN

Desain Menggunakan metode


Penelitian penelitian survey analitik
pendekatan cross sectional.

Tempat Penelitian SMAN 2 Martapura Tahun 2022


Populasi Sampel

Dalam penelitian ini


Populasi pada penelitian ini adalah siswa Kelas
XII SMAN 2 Martapura Tahun 2021 berjumlah pengambilan sampel
217 orang dilakukan dengan tekhnik
Simple Random Sampling,
sehingga sampel tersebut
dapat mewakili
karakteristik populasi
yang telah dikenal
sebelumnya.
Definisi Operasional
Variabel definisi Parameter Alat Ukur skala Hasil Ukur
Variabel Keadaan emosi Pengukuran kestabilan Kuesioner Ordinal 1. Emosi Stabil : jika
Independent remaja yang emosi diukur dengan skor ≥ dari 6
Kestabilan tidak mudah menggunakan skala 2. Emosi tidak Stabil : jika skor
Emosia terganggu dan kestabilan emosi yang < dari 6.
berubah ketika terdiri dari tiga karakteristik (Devi Julian Surya,2016)
mendapatkan kestabilan emosi yaitu
rangsangan dari mampu mengekspresikan
luar. emosi sesuai norma yang
berlaku, memiliki
pemahaman terhadap
respon-respon emosi
sederhana seperti
menangis, tertawa, dan
marah sangat penting
dimiliki agar mampu
memberikan reaksi emosi
sesuai dengan bentuk
perasaan yang sedang
dirasa, dan mampu menilai
situasi yang ada dan baru
mengekspresikan emosinya
setiap ia menghadapi
keadaan.
 
Variabel definisi Parameter Alat Ukur skala Hasil Ukur
Variabel Merupakan Frekuensi Kuesi Ordinal 1. Tinggi : Skor 0
Dependent cerminan penggunaan media oner 2. Rendah : Skor 1
Intensitas dari suatu sosial diluar jam   (Resti Punkasaningtiyas,
Penggunaan semangat sekolah   2017)
Media Sosial remaja yang  
dituangkan
dalam
frekuensi
penggunaan
media sosial
sebagai alat
untuk
berkomunik
asi dengan
orang lain
tanpa batas
yang berupa
pesan
gambar,
suara, video
yang
dilakukan
secara rutin.
Editing

Coding
Pengolahan
Data

Tabulating
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Nama Sekolah    :SMAN 2 Martapura
• Alamat Sekolah   : Jl.SMPN 3 Indrasari Kelurahan
Sekumpul Kecamatan Martapura Kota Kabupaten
Banjar - Kalimantan Selatan Kode Pos 70651
• Telepon  :0511-6234853
• Email:smada_mtp@yahoo.co.id
• Kepala Sekolah : Saryono S.Pd
Kondisi Guru dan Staf
• Jumlah Guru Tetap 13 Orang
• Jumlah Staf 2 Orang
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
a. Usia Responden

No Usia Jumlah Presentase


Responden (%)
1 17 tahun 14 20,6
2 18 tahun 46 67,6
3 19 tahun 8 11,8
Total 68 100,0

b. Jenis Kelamin

NO Jenis Jumlah Presentase


Kelamin Responden (%)

1 Laki – laki 43 63,2%


2 Perempuan 25 36,8%
Total 68 100,0
Analisa Univariat Analisa Bivariat
Hubungan Intensitas
a. Intensitas Penggunaan Media Sosial Penggunaan Media Sosial
Siswa Kelas XII di SMAN 2 Martapura
Dengan Kestabilan Emosi Siswa
Tahun 2022
Kelas XII Di SMAN 2
No Intensitas Penggunaan Jumlah Presentas Martapura Tahun 2022
Media Sosial Responde e (%) Kestabilan Emosi
n Intensitas P-
No Penggunaan Tidak Stabil Total Valu
1 Tinggi Media Sosial Stabil e
55 80,9
2 Rendah 13 19,1 Tinggi 39 16 55  
Total 68 100,0 1 57,4% 23,5% 80.9  
%  
0,0
2 Rendah 0 13 13 00
b. Kestabilan Emosi Siswa Kelas XII di 19,1% 19,1  
%
SMAN 2 Martapura Tahun 2022  
Total 39 29 68  
57,4% 42,6% 100.
N Kestabilan Emosi Siswa n % 0%
o
1 Tidak Stabil 39 57,4
2 Stabil 29 42,6
Total 68 100,0
PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
• Usia
Hasil lembar observasi atau kuesioner menurut karakteristik
responden berdasarkan usia responden, dapat diketahui bahwa
mayoritas responden berada pada usia 18 tahun, yaitu sebanyak
46 orang (67,6%). Usia 18 tahun berada pada usia remaja
menengah, dimana pada masa ini merupakan masa peralihan dari
anak-anak menuju dewasa, tidak semua remaja dapat
mengendalikan emosinya, emosi dapat berubah secara tiba-tiba
terutama pada remaja (Juwita E.P, 2015). Menurut peneliti,usia
seseorang yang menggunakan media sosial dapat menyebabkan
emosi yang tidak stabil lebih-lebih bagi remaja seperti perasaan
kecemasaan, kesepian hingga membuat depresi pada
penggunanya. Media sosial dapat membuat usia remaja
mengalami kurang tidur karena penggunaan yang cukup lama
sehingga membuat kondisi tubuh dan emosinya tidak sehat.
• Jenis Kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden
adalah laki-laki(63,2%). Akses internet oleh penduduk berusia di atas 5 tahun
meningkat, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Namun, berdasarkan
publikasi Statistik Sosial Budaya 2020 persentase pengguna internet
perempuan lebih rendah daripada laki-laki.Berdasarkan data publikasi
tersebut, persentase pengguna internet perempuan pada 2020 hanya sebesar
39,49% sedangkan pengguna laki-laki mencapai 48,31%. Secara total,
pengguna internet perempuan dan laki-laki pada 2020 mencapai 89,9% dari
total jumlah penduduk Indonesia (APJII, 2018). Menurut asumsi peneliti hasil
penelitian ini mayoritas laki-laki karena responden yang ada dalam penelitian
ini didominasi oleh laki-laki.Selain itu peneliti juga berasumsi media sosial
perempuan lebih rendah dari laki-laki karena perempuan memang lebih teliti
ketika melakukan sesuatu termasuk dalam penggunaan media sosial,
perempuan dapat mengendalikan identitas online dan offline mereka.
Beberapa perempuan melaporkan identitas nama lengkap dapat
menyebabkan penguntit online dan offline. Perempuan juga khawatir teman
atau anggota keluarga akan bereaksi negatif jika perangkat yang mereka
gunakan menunjukkan mereka memiliki/melihat informasi sensitif.
Intensitas Penggunaan Media Sosial Siswa Kelas XII di SMAN 2
Martapura Tahun 2022

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa mayoritas


responden memiliki intensitas penggunaan media sosial yang
tinggi(91,7%). Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik
disimpulkan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki intensitas
penggunaan media sosial yang tinggi. Menurut peneliti zaman sekarang
ini, sudah bukan hal aneh lagi melihat para pelajar menggunakan
smartphone, mulai dari pelajar SMA, SMP, bahkan SD pun sudah ada
yang menggunakannya. Dengan perkembangan smartphone yang begitu
pesat, tentunya hal itu juga berimbas pada berkembangnya media
internet. Media internet yang awalnya hanya digunakan sebagai wadah
untuk mencari informasi dan chatting, telah berkembang menjadi sebuah
jaringan baru yang dikenal sebagai media sosial.Durasi penggunaan oleh
pelajar SMA rata-rata memiliki intensitas yang tinggi karena mereka
sangat tergantung pada media sosial, media sosial mereka dijadikan
sebagai sarana untuk mencari informasi, hiburan maupun berkomunikasi
dengan teman. Media sosial dengan pengunaan waktu yang lama pada
penelitian ini karena memenuhi kebutuhan akan informasi maupun
hiburan remaja.Hal ini lah yang menyebabkan hasil penelitian intensitas
penggunaan media sosial tinggi.
Kestabilan Emosi Siswa Kelas XII di SMAN 2 Martapura Tahun
2022
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa mayoritas
kestabilan emosi responden adalah tidak stabil yaitu sebanyak
39 responden (57,4%). Menurut asumsi peneliti pengguna
sosial media dapat mengekspresikan emosi dengan
memposting foto atau video yang dapat diberi caption sesuai
dengan keinginannya. Individu berinteraksi dengan teman-
temannya melalui tanda like, love dan komentar. Ketika
individu mendapatkan love atau like sedikit dan komentar
merupakan bentuk interaksi yang dilakukan dalam sosial
media. Terlalu sering menggunakan sosial media maka akan
meningkatkan ketidakstabilan emosi pada remaja, sebab
remaja akan sering merasa cemas atau merubah moodnya
ketika mendapatkan komentar negatif.
•  
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Kestabilan
Emosi Siswa Kelas XII di SMAN 2 Martapura Tahun 2022

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui hasil uji chi-square


didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05),
maka H1 diterima artinya ada hubungan Intensitas penggunaan
media sosial dengan kestabilan emosi siswa kelas XII di SMAN 2
Martapura Tahun 2022. Menurut peneliti pengguna internet
khususnya pengguna media sosial dengan waktu yang lama di
kalangan remaja akan mempengaruhi kestabilan emosinya, dan
ditemukan bahwa remaja pengguna internet, khususnya social
media cenderung kurang memiliki emosi yang tidak stabil.
Media sosial dengan durasi penggunaan lama merupakan salah
satu yang dapat menyebabkan perasaan kecemasaan, kesepian
hingga membuat depresi pada penggunanya yang membuat
emosi tidak stabil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah


dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
• Hasil penelitian menurut karakteristik responden berdasarkan
usia responden, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berada pada usia 18 tahun, yaitu sebanyak 46 orang (67,6%).
Jenis kelamin responden mayoritas dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 43 orang (63,2%).
• Mayoritas responden memiliki intensitas penggunaan media
sosial yang tinggi yaitu sebanyak 55 responden (91,7%).
• Mayoritas responden memiliki kestabilan emosi yang tidak stabil
yaitu sebanyak 39 responden (57,4%).
• Ada hubungan Intensitas penggunaan media sosial dengan
kestabilan emosi siswa kelas XII di SMAN 2 Martapura Tahun 2022

You might also like