You are on page 1of 43

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN

BUILDING & PLANT SAFETY INSTITUTE


MOTTO :
TAKES

one minute to write a safety rule


one hour to hold a safety meeting
one week to plan a safety program
one month to print it in operating
one year to win a safety award
one life time to make a safe worker

BUT IT TAKES ONLY

One second to destroy it all with an accident


DEFINISI SUATU KEADAAN DARURAT

• Setiap kejadian yang tidak direncanakan


yang membahayakan terhadap :
– Penghuni Bangunan
– Isi Bangunan
– Struktur fisik dari suatu bangunan
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
DEFINISI
Suatu ketentuan yang memuat prosedur penanggulangan dalam
menghadapi keadaan darurat meliputi tindakan yang harus
dilakukan serta siapa-siapa yang harus melakukannya

TUJUAN
Agar upaya dan tindakan terpadu dalam menanggulangi keadaan
darurat dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tertib, efektif dan
efisien, sehingga penghuni gedung selamat dan aset terselamatkan.
GOAL/TARGET DARI PROSEDUR
KEADAAN DARURAT
• Memastikan adanya suatu organisasi keadaan
darurat yang lengkap dengan semua sasarannya.
• Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang diperlukan
atau dilakukan untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya suatu kejadian.
• Sebagai bahan masukan dalam pengambilan
keputusan Top Manajemen.
Prosedur Keadaan Darurat
– Prosedur saat melihat awal terjadinya kebakaran
– Prosedur pemberitahuan kondisi darurat
– Prosedur penanggulangan kebakaran
– Prosedur tindakan evakuasi
– Prosedur keadaan darurat medis
– Prosedur evaluasi pasca kebakaran
– Prosedur Menghadapi Ancaman Bom
– Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat Sipil, Huru-hara,
demo dsb
– Prosedur Menghadapi bencana gempa
– Pedoman bagi setiap Orang dalam keadaan darurat
SKEMA PEMBUATAN
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI
RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

EVALUASI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. TANGGAP DARURAT


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


TANGGAP DARURAT TANGGAP DARURAT
Kategori Keadaan Darurat
Keadaan Darurat Tingkat I (Tier I)
keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa manusia dan harta benda (asset), yang secara normal
dapat diatasi oleh personil jaga dan suatu instalasi/pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah
dipersiapkan, tanpa perlu adanya regu bantuan yang dikonsinyir.
– Keadaan darurat kategori ini mempunyai satu atau lebih karakter sebagai berikut:
– Kecelakaan skala kecil atas suatu daerah tunggal atau satu sumber saja
– Kerusakan asset atau luka korbannya terbatas
– Karyawan yang bertugas dengan alat yang tersedia dibantu regu tanggap darurat sudah cukup untuk
menanggulanginya

Keadaan Darurat Tingkat II (Tier II)


• suatu kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan dan material
yang tersedia di instalasi/pabrik tersebut, tidak lagi mampu mengendalikan keadaaan darurat tersebut,
Terjadi beberapa korban manusia.
– Meliputi beberapa unit atau beberapa peralatan besar yang dapat melumpuhkan kegiatan
instalasi/pabrik.
– Dapat merusak harta benda pihak lain didaerah setempat (diluar daerah instalasi).
– Tidak dapat dikendalikan oleh tim tanggap darurat dan dalam pabrik itu sendiri, bahkan harus minta
bantuan pihak luar.

Keadaan Darurat Tingkat III (Tier III)


Keadaan darurat tingkat III (Tier III) ialah keadaan darurat berupa malapetaka/bencana dahsyat dengan akibat
lebih besar dibandingkan dengan Tier II, dan memerlukan bantuan, koordinasi pada tingkat nasional.
Maksud & Tujuan
Aspek Kemanusiaan
• Mencegah atau membatasi jatuhnya korban manusia dan/atau timbulnya bahaya terhadap
kesehatan manusia, berikut tatanan sosialnya, serta kerusakan fisik dalam menciptakan
lingkungan yang aman dalam masyarakat.
• Mengungsikan/memindahkan sumber daya manusia/aset ketempat yang yang aman
(evakuasi)
• Menyelamatkan jiwa: Melindungi pegawai dan penduduk disekitarnya dan kecelakaan.
• Menolong dan membenikan pengobatan kepada orang-orang yang terluka dan lain-lain.
Aspek Pencegahan Kerugian :
• Memperkecil kerugian terhadap harta benda perusahaan, produksi perusahaan, dan
lingkungan sekitarnya.
• Menyelamatkan harta benda dan lingkungan (mengurangi kerugian/kerusakan)
• Mencegah menjalarnya keadaan darurat
• Mengurangi bahaya yang timbul dalam keadaan darurat

Aspek Komersial :
• Memberikan informasi ke media masa dan bekerja sama dengan pihak luar tentang keadaan
darurat
• Menjamin kelangsungan operasi perusahaan agar kegiatan bisnis dan produksi tidak
terhenti/terputus.
• Memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang bahaya industri dan langkah-
langkah penanggulangannya dalam upaya mengurangi resiko bencana.
Jenis Prosedur Keadaan Darurat

• Prosedur keadaan darurat interen (local standing


procedure), pedoman pelaksanaan penanggulangan
keadaan darurat untuk masing-masing unitl/fungsi.
Pedoman ini hanya dipergunakan oleh unit/fungsi
bersangkutan untuk menanggulangi keadaan darurat
yang terjadi di unitnya dalam batasan masih mampu
ditanggulangi.

• Prosedur Keadaan darurat Umum (Utama), pedoman


perusahaan secara menyeluruh didalam menanggulangi
keadaan darurat yang cukup besar atau dapat
membahayakan unit kerja lain
Respon manusia terhadap temperatur
o
C
200
Kerusakan fatal berupa kekeringan kulit dalam
180 waktu 30 detik

150
Tidak dapat ditolerir dalam 5 menit
120 Tidak dapat ditolerir dalam 15 menit
Tidak dapat ditolerir dalam 25 menit
95

65 Masih dapat ditolerir selama kurang dari 1 jam (tergantung


kelembaban, pakaian, dan aktivitas)
35
Daerah nyaman termal (tergantung kelembaban, gerakan udara,
10 dan faktor-faktor lain)

0
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas-Gas Terhadap Kondisi Tubuh
Manusia (ASHRAE)

Bisa bunuh diri


kalo begini
caranya…
Tim Fire Emergency
Koordinator
Keadaan Darurat
Kebakaran

Tim
Penanggulangan
Kebakaran Inti

Kepala Peran Kebakaran


Lantai / Area Kerja

Petugas Petugas Pencari & Petugas Operator / Petugas Medis


Pemadam Evakuasi Penyelamat Keamanan Teknisi
Apa peranan saya?

Kemana saya harus pergi kalau


keadaan darurat?
Tugas Kepala Peran Kebakaran
Lantai / Area Kerja
• Memahami dengan baik Petunjuk Pengendalian
Keadaan Darurat Kebakaran termasuk peranannya
saat keadaan darurat kebakaran
• Memastikan bahwa personil pemadam kebakaran di
bawah komandonya mengetahui secara persis
peranannya.
• Memahami cara kerja Sistem Alarm Kebakaran dan
penggunaan Alat Pemadam Api Ringan.
• Memiliki hubungan dan koordinasi yang baik dengan
Kepala Regu lainnya
Petugas Pemadam / Petugas Evakuasi / Petugas
Pencari & Penyelamat / Petugas Keamanan / Operator /
Teknisi
• Memahami cara kerja Sistem Alarm Kebakaran serta sistem
pemberitahuan kebakaran
• Memahami Prosedur Pengendalian Keadaan Darurat
Kebakaran dan lokasi jalur evakuasi (EXIT)
• Mengenal lokasi dan penggunaan alat pemadam kebakaran
yang digunakan pada tahap awal kebakaran (APAR)
• Memastikan bahwa pintu keluar tetap tertutup dan tidak
terkunci selama jam kerja dan memastikan koridor , lobi ,
dan tangga bebas dari benda-benda yang menghalangi
sirkulasi.
• Memastikan APAR dan selang kebakaran, serta sarana
pemadaman / proteksi kebakaran lainnya ada dalam
keadaan baik dan siaga.
Warning Systems dan Emergency Alarms

Sistem komunikasi yang digunakan adalah sistem peringatan


dini dan emergency alarm untuk menginformasikan adanya
kondisi darurat.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Terjadi Kebakaran
• Bila anda meninggalkan kantor perhatikan bahwa semua
peralatan yang menggunakan listrik seperti kalkulator, mesin
tik, mesin fotocopy, komputer, water dispenser, alat pemanas,
termasuk penerangan telah diputuskan hubungan listriknya.
• Merokok di tempat yang telah ditentukan,
• Jika didapati kerusakan listrik agar segera menghubungi
petugas yang terkait
• Pelihara koridor-koridor yang menuju tangga darurat selalu
tetap bebas hambatan
• Pastikan tidak ada barang-barang didepan Hidran Box atau
APAR yang dapat menghalangi dalam mencapainya.
Perencanaan Evakuasi
• Prosedur evakuasi dan perencanaan jalan
keluar yang aman.
• Prosedur wajib diikuti oleh seluruh karyawan
dalam kondisi darurat maupun dalam latihan
tanggap darurat
• Penentuan Petugas evakuasi serta tugas &
tanggung jawabnya
PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN
PADA BANGUNAN GEDUNG

A. Pada Saat Jam Kerja


B. Diluar Jam Kerja
Alarm kebakaran akan berbunyi bilamana :
 Ada aktivasi manual alarm (manual break glass atau
manual call point).
 Ada aktivasi dari detektor panas maupun asap.
 Ada aktivasi dari sistem sprinkler otomatis.
Prosedur Pada Saat Jam Kerja

Peringatan (alarm) tahap pertama.


• Peringatan (alarm) tahap I merupakan tanda bekerjanya sistem
dan nampak pada :
– Panel alarm lantai,
– Panel alarm utama
• Pemberitahuan untuk siaga bagi seluruh karyawan / umum
(public address) dengan dua tahap teks :
– pengecekan ke lokasi
– Pemberitahuan hasil : terjadi alarm palsu atau kebakaran
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Terjadi Kebakaran
• Jangan membebani muatan pada satu stop kontak secara
berlebihan,
• Pelajari lokasi alat pemadam api & cara memakainya
• Cari dan pelajari jalan keluar dalam keadaan darurat
• Hitunglah pintu-pintu dan bagian lainnya antara ruangan
tempat tinggal dengan pintu darurat, sehingga bilamana
koridor dalam keadaan gelap atau penuh asap, anda telah
hafal untuk menemukan pintu ke tangga kebakaran
• Temukan Tombol Fire Alarm/Manual Break Glass. Pastikan
bahwa anda tahu mengaktifkannya
• Lakukan Pelatihan Evakuasi secara berkala
Peringatan Tahap Kedua

Merupakan tanda dimulainya tindakan evakuasi,


setelah memperoleh konfirmasi akan kondisi
kebakaran yang terjadi.

Perberlakuan evakuasi harus melalui sistem


pemberitahuan umum
Prosedur bagi..
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN
GEDUNG
Saat melihat api :
• TETAP TENANG JANGAN PANIK !
• Bunyikan alarm dengan menekan tombol manual call point,
atau dengan memecahkan manual break glass dan menekan
tombol alarm, sambil teriak kebakaran-kebakaran.
• Beritahu PMK lantai melalui telepon darurat.
• Bila memungkinkan (jangan mengambil resiko) padamkan
api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)
yang terdekat.
• Jika api /kebakaran tidak dapat dikuasai atau dipadamkan
lakukan evakuasi segera melalui pintu keluar (EXIT)
Prosedur bagi..
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN GEDUNG
Saat mendengar alarm tahap I :
• Dengarkan tahapan bunyi alarm tahap II.
• Kunci semua lemari dokumen / file.
• Berhenti memakai telepon intern & extern.
• Matikan semua peralatan yang menggunakan listrik.
• Pindahkan keberadaan benda-benda yang mudah terbakar.
• Selamatkan dokumen penting.
• Bersiaga dan siap menanti instruksi / pengumuman dari PJL
maupun KKK.
Prosedur bagi.
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN GEDUNG
Saat mendengar alarm tahap II :
• Berdiri di depan pintu kantornya secara teratur, jangan
bergerombol dan bersedia untuk menerima instruksi.
• Evakuasi akan dipandu oleh petugas evakuasi melalui tangga
darurat terdekat menuju tempat berhimpun di luar gedung.
• Jangan sekali-sekali berhenti atau kembali untuk mengambil
barang-barang milik pribadi yang tertinggal.
• Tutup semua pintu kantor yang anda tinggalkan (tapi jangan
sekali-sekali mengunci pintu-pintu tersebut) Untuk mencegah
meluasnya api dan asap
Prosedur bagi..
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN GEDUNG

PADA SAAT EVAKUASI


• Tetap tenang, Jangan panik !
• Jangan sekali-sekali menggunakan LIFT untuk berevakuasi, Segera
menuju tangga darurat yang terdekat
• Berjalanlah biasa dengan cepat, JANGAN LARI
• Lepaskan sepatu dengan hak tinggi
• Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas
tangan
• Beritahu tamu/pelanggan yang yang kebetulan berada di ruang /
lantai tersebut untuk berevakuasi bersama yang lain.
Prosedur bagi..
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN GEDUNG

PADA SAAT EVAKUASI


• Agar tidak tarjadi kemacetan di tangga darurat :
– Gunakan pintu ke luar terdekat dan turun menuruni tangga pada satu
jalur secara tertib (jangan saling mendahului)
– Usahakan selalu pada jalur kiri saat turun.
– Saat mendekati ruang tangga di lantai berikut, menepilah sedikit ke sisi
kanan untuk memberi ruangan bagi orang-orang yang baru masuk
tangga dari lantai tersebut
• Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat
dengan ambil napas pendek-pendek, upayakan merayap atau
merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan
bertabrakan dengan orang-orang dibelakang anda
• Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah napas anda
dan cepat menuju pintu darurat kebakaran.
Prosedur bagi..
SELURUH PENGHUNI / KARYAWAN GEDUNG

Pada waktu pengungsian diluar gedung


• Pusat berkumpulnya para pengungsi ditentukan ditempat
• Setiap pengungsi diminta agar senantiasa tertib dan teratur
• Petugas evakuasi dari setiap kantor agar mencatat karyawan
yang menjadi tanggung jawabnya.
• Apabila ada karyawan yang terluka, harap segara melapor
kepada petugas P3K (pertolongan pertama pada Kecelakaan)
untuk mendapatkan pengobatan
• Jangan kembali kedalam gedung sebelum tanda aman
dimumumkan Petugas 
Prosedur bagi..
Kepala Peran Kebakaran
Lantai
Saat mendengar alarm tingkat pertama (siaga) atau diberitahu informan
mengenai kejadian kebakaran, segera :
– memastikan tempat kejadian (lokasi) api / kebakaran dan bergerak
menuju lokasi serta mengambil komando pemadaman kebakaran
– Melapor ke Koordinator Keadaan Darurat yang berada di POSKO
dengan menggunakan alat komunikasi darurat.
– menghubungi Regu Pemadam kebakaran di bawah komandonya
untuk menuju lokasi kebakaran
– memberitahu setiap orang dalam bangunan untuk tetap waspada /
siaga untuk perintah evakuasi
– Memimpin Tim Peran Kebakaran Lantai/Area kerja.
Prosedur bagi …
Kepala Peran Kebakaran Lantai /Area Kerja yang
Berdekatan

Ketika mendengar alarm tahap pertama ( siaga ) atau diberitahu


mengenai kejadian kebakaran, segera :
– Melakukan pengecekan di lokasi di bawah pengawasan-nya
untuk memastikan kesiagaan dalam pengendalian
kebakaran atau melakukan evakuasi.
– Siaga untuk instruksi Iebih lanjut.
– Menghubungi Pos Pusat Pengendali Kebakaran untuk
mengetahui status keadaan darurat
Prosedur bagi..
Kepala Peran
Kebakaran Lantai
Saat api tidak dapat dipadamkan, membesar atau
menyebar ke lantai lainnya
– Mengintruksikan Petugas Teknis mematikan listrik dilantai
kebakaran.
– Mengintruksikan PMK lantai untuk meningkatkan upaya
kebakaran dengan hidran.
– Memberikan instruksi pada Petugas Evakuasi, untuk evakuasi
– Melaporkan situasi terakhir kepada KKK di Pos Pusat
Pengendali Kebakaran.
Prosedur bagi….
Petugas Pemadam kebakaran
Lantai
Ketika mendengar alarm tahap pertama ( siaga ) atau
diberitahu mengenai kejadian kebakaran, segera :
– Memastikan di mana lokasi kebakaran.
– Bergerak menuju lokasi kebakaran tersebut
melalui jalan terdekat dengan membawa APAR.
– Melapor kesiagaan untuk tindakan pemadaman
kepada Pemimpin Regu.
– Melakukan tindakan pemadaman kebakaran tanpa
harus membahayakan keamanan masing - masing
personil.
Prosedur bagi ….
Petugas Evakuasi
• Melacak jalan, meyakinkan jalan aman, tidak ada
bahaya, hambatan ataupun jebakan pintu tertutup.
• Memimpin para penghuni meninggalkan, ruangan,
mengatur dan memberi petunjuk tentang rute dan
arus evakuasi menuju ke tempat berkumpul (muster
point / assembly point / daerah kumpul) melalui jalan
dan tangya darurat.
Prosedur bagi ….
Petugas Keamanan
• Mengatur Lingkungan sekitar lokasi untuk memberikan
ruang yang cukup untuk mengendalikan kebakaran, dan
mengamankan orang yang tidak bertugas dalam kebakaran.
• Mengamankan dokumen atau peralatan penting dan
penyebaran api dan asap atau benda terbakar dan juga
terhadap air yang mungkin dapat merusakkannya.
• Mengamankan daerah kebakaran lantai tersebut dari
kemungkinan tindakan seseorang misalnya mencuri barang-
barang yang sedang diselamatkan diselamatkan, mencopet
penghuni yang sedang panik, dll
• Menangkap orang yang jelas-jelas melakukan tindakan
kejahatan dan membawanya ke pos komando
Apa Yang Perlu Dilakukan Bila Terperangkap Asap

• Ambil napas pendek, upayakan merayap untuk


menghindari asap.
• Dilarang meloncat ke luar gedung, tunggu pertolongan tiba.
• Telpon seseorang akan keberadaan anda, (kontak POSKO)
• Ketuklah pintu kuat-kuat, atau beri tanda pada orang yang
berada di bawah, lewat jendela untuk menarik perhatian
mereka.
• Jauhi diri anda dari api. Gunakan handuk atau kain basah
untuk mengganjal celah di bawah pintu agar mencegah
api/asap masuk kedalam ruangan.
MOTTO :
TAKES

one minute to write a safety rule


one hour to hold a safety meeting
one week to plan a safety program
one month to print it in operating
one year to win a safety award
one life time to make a safe worker

BUT IT TAKES ONLY

One second to destroy it all with an accident

You might also like