You are on page 1of 32

• Disusun Oleh :

• Ayu Ambarwati
Pendamping :
LAPORAN KASUS
dr. Bayu Aji Adi
Nugroho
Diajukan guna memenuhi syarat tugas Program Internsip Dokter di
HIV/AIDS
Puskesmas Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah periode IV tahun 2022
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Bp. Jumadi


 Usia : 60 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Alamat : Tawangharjo
 RM : 010967
 Tanggal Pemeriksaan : 07 Desember 2022
KELUHAN UTAMA

Dilakukan anamnesis dengan pasien tanggal 07 Desember 2022


pukul 09.30 WIB di ruang Poli Umum Puskesmas Tawangharjo.

Pasien datang ke Puskesmas Tawangharjo dengan keluhan


sariwan yang tak kunjung sembuh sejak 1 tahun yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke Puskesmas Tawangharjo dengan keluhan sariwan yang tak kunjung sembuh sejak 1 tahun
yang lalu. Pasien berkunjung ke puskesmas bersama dengan istri nya. Pasien mengatakan keluhan ini di sertai
dengan batuk kering dan rasa gatal di seluruh tubuh. Keluhan tak kunjung membaik walapun sudah di minumi
obat sehingga pasien merasa lemas, pusing dan pasien merasa berat badannya turun, yang di buktikan dengan
pengakuan pasien yang sebelumnya 60 kg sedangkan saat ini berat badan pasien 45kg

Pasien saat ini merupakan seorang supir yang sudah bekerja kurang lebih 12 tahun. Pasien mengaku dulunya
sering bergonta ganti pasangan.

Dari anamnesis yang di lakukan, perlu dilakukan screening VCT pada pasien dan istri nya. Serta di lakukan
pemeriksaan TCM untuk mendeteksi TB Paru.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital
Nadi: 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,9OC
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
BB : 45kg
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
✘ Kepala : Mesocephal, rambut berwarna hitam putih, kulit kepala tidak ada kelainan, alopesia (-)
✘ Kulit : Pucat (+), Jaundice (-)
✘ Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
✘ Telinga :Bentuk normal, darah (-/-), sekret (-/-).
✘ Hidung : Septum deviasi (-), secret (-)
✘ Leher : tidak ada pembesaran KGB
STATUS LOKALIS

Bp. Jumadi; Usia : 65 tahun

Lidah : stomatitis (+), plak putih (candidiasis oral)


pada
seluruh mulut bagian dalam
STATUS LOKALIS

Ibu Karmi; Usia : 63 tahun


Tampak gambaran herpes zoster (+)
STATUS INTERNUS

PARU-PARU
JANTUNG
Inspeksi: hemithorax dextra dan sinistra
Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak
simetris, retraksi (-)
Palpasi: iktus kordis teraba pada apex
Palpasi: stem fremitus sama kuat pada
jantung
seluruh lapang paru
Perkusi : DBN
Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: BJ I-II normal, murmur
Auskultasi: suara napas vesikuler (+/+),
(-), gallop (-)
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN ABDOMEN

Inspeksi Bentuk datar, massa (-), kemerahan (-)

Auskultasi Bising usus 20x / menit

Timpani 4 kuadran
Hepar : dalam batas normal
Perkusi Lien : dalam batas normal
Ginjal : nyeri ketok costovertebrae (-/-)

Palpasi nyeri tekan apigastrium (-)


PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS
Superior Inferior

Akral dingin -/- -/-


Edem -/- -/-
Clubbing Finger -/- -/-
Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani di seluruh region
abdomen

Ekstremitas : akral hangat, CRT<2 detik,


sianosis (-), edema (-)
HASIL VCT
HASIL TCM

BP. JUMADI : TCM (-)


IBU. KARMI : TCM (-)
DIAGNOSIS KERJA

BP. JUMADI
HIV/AIDS Stadium III (BB turun >10% + Infeksi
opportunistik (candidiasis oral)
IBU. KARMI
HIV/AIDS Stadium II (herpes zooster (+))
TATALAKSANA FARMAKOLOGI

R/ Telura tab No. XIV


s.1.d.d tab 1
R/ CTM tab No. X
s.3.d.d tab 1
R/ Vit C tab No. X
s.3.d.d tab 1
TINJAUAN PUSTAKA

HIV : Human Immunodeficiency Virus.

Merupakan virus penyebab AIDS. Terdapat dalam


cairan tubuh pengidapnya seperti darah, air mani,
atau cairan vagina. Pengidap HIV akan tampak
sehat sampai HIV menjadi AIDS dalam waktu 5-10
tahun.
AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome

AIDS merupakan suatu sindrom yang menurunkan kekebalan


tubuh yang disebabkan HIV, sehingga tubuh tidak dapat
memerangi penyakit.
HIV&AIDS
• Tipe: viral
• Cara penularan:
• hubungan seks vaginal, oral dan anal.
• Darah/produk darah yang terinfeksi
• Penggunaan jarum suntik bergantian
• Penularan dari ibu ke bayi saat mengandung, melahirkan maupun menyusui
• Prinsip penularan : ESSE
• Gejala:
• Tidak ada gejala pada saat terinfeksi pertama kali
• Gejala awal seperti flu, demam, kehilangan nafsu makan, BB menurun, lemah dan pembengkakan
saluran getah bening (menghilang setelah seminggu sampai satu bulan)
• Virus akan dormant selama beberapa tahun
• Virus melemahkan sistem kekebala tubuh sehingga menimbulkan infeksi oportunistik
BAGAIMANA GEJALA AIDS?

Setelah terinfeksi HIV biasanya tidak ada gejala dalam waktu 5-10
tahun, kemudian AIDS mulai berkembang dan menunjukkan gejala
sebagai berikut :
• Kehilangan berat badan secara drastis.
• Diare yang berkelanjutan.
• Pembengkakan pada leher dan/atau ketiak.
• Batuk terus menerus.
• Bila anda terinfeksi HIV, segera lakukan tes darah.
5 TANDA MINOR
A. Batuk kering tidak sembuh-
sembuh
B. Kulit gatal di seluruh tubuh
C. Herpes zoster (mirip cacar air)
yang tidak kunjung sembuh
D. Candidiasis, mengangkat ruam
pada mulut, lidah, tenggorokan
E. Pembengkakan kelenjar (leher,
ketiak, selangkangan) dengan
atau tanpa infeksi aktif.
Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi
HIV yang paling lanjut
A. Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala
apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
B. Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor
dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas
yang tak sembuh- sembuh)
C. Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung
lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru).
D. Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran
tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru
(bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai
indikator AIDS.
HIV/AIDS

• Tidak menular melalui:


• Bersentuhan, pelukan, ciuman
• Sharing alat makan dan minum
• Gigitan nyamuk
• Keringat, air mata, air kencing, ludah
• Berenang bersama
• Memakai WC umum
• Deteksi dini hanya dengan tes
HIV
• VCT
• PITC
HIV/AIDS

• Pengobatan:
• Belum ada pengobatan
• Anti retroviral terapi untuk memblok perkembangan virus
• Pengobatan infeksi oportunistik
• Konsekuensi yang mungkin:
• Hampir semua penderita akan menjadi AIDS
• Pada bayi dengan ibu Hiv kemungkinan tertular 20-30% tanpa adanya pencegahan
• Pencegahan:
• Tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita HIV
• Penggunaan kondom menurunkan resiko penularan
• Pemeriksaan pada darah donor
• Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan
diterima bebas HIV
• Gunakan alat suntik sekali pakai
• Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.
PROGRAM HIV AIDS

• Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


• Tindakan Pencegahan
• Testing dan konseling
• Pengobatan, Pelayanan dan perawatan
KIE
• Tujuan:
• Melaksanakan pendidikan dan memberikan informasi yang tepat dan benar
tentang HIV/AIDS kepada masyarakat luas agar dapat mengembangkan
sikap dan perilaku positif untuk melindungi dirinya dan orang lain dari
penularan HIV;
• Mengembangkan jiwa dan semangat saling membantu dan non
diskriminasi terhadap para mengidap HIV/penderita AIDS serta
lingkungannya yang terdekat : isteri/suami, keluarga, teman sekerja dan
sepergaulan;
• Memberikan penjelasan luas tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional
Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta pelaksanaannya sesuai
situasi dan kondisi setempat.
KELOMPOK SASARAN
KIE

• Masyarakat umum:
• Cara penularan, kemungkinan dampak, cera pencegahan, pemberian
informasi yang tepat dan benar
• Petugas kesehatan (swasta, pemerintah dna masyarakat)
• Pemberian informasi dasar tentang penularan dan penyebaran HIV
serta cara pencegahannya, pemeriksaan untuk deteksi dini, motivasi
pasien untuk pemeriksaan HIV sukarela dan melakukan konseling
yang tepat. melaksanakan kewaspadaan (universal precautions)
dalam perawatan penderita untuk melindungi dirinya dan penderita
lain.
KELOMPOK SASARAN KIE

• Perorangan dan lembaga-lembaga


• Gerakan pendidikan pencegahan HIV/AIDS misainya, para guru dan pemimpin/pemuka-
pemuka agama dan masyarakat, lembaga keagamaan dan media massa.
• Wanita dan Remaja
• Wanita dan remaja penting sekali baik sebagai anggota masyarakat yang dalam hidup
sehari-hari rawan terhadap penularan HIV/AIDS tetapi juga berpotensi sebagai pendidik
dan motivasi yang sangat ampuh
• Orang beresiko Tinggi
• Orang-orang yang pekerjaan atau gaya hidupnya menyebabkan mereka menghadapi
kemungkinan resiko lebih tinggi untuk ketularan dan menularkan HIV seperti misalnya :
para tuna susila, pasangan dari suami/isterinya, pecandu narkotika suntikan dan orang-
orang tertentu yang karena pekerjaannya menyebabkan dia terpisah dari keluarga untuk
waktu lama dan melibatkan diri dalam hubungan seksual dengan "pasangan sementara“
• Penderita HIV dan AIDS
• diberi pengetahuan tentang hidup dengan penyakitnya dan cara-cara untuk mencegah
penularan kepada orang lain.
TESTING DAN KONSELING
HIV

• VCT (Voluntary Counseling and tetsing)


• Tes secara sukarela yang diawali dengan konseling mengenai HIV/AIDS
• PITC (Provider Initiative Testing and Counseling)
• Tes yang dilakukan atas saran petugas kesehatan karena melihat gejala yang
mengarah ke HIV, dites dahulu baru dikonseling
PENGOBATAN, PELAYANAN DAN PENGOBATAN (CST)

• Perawatan komprehensif
• Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan pelayanan dukungan
secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids),
dan keluarganya
• Perawatan berkesinambungan
• Perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan pelayanan dukungan
secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids),
dan keluarganya
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR WB

You might also like