You are on page 1of 26

Fluida Statis

Oleh Tim Teaching:


Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T.
Purwaditya Nugraha, S.Si., M.T.
Selvi Misnia Irawati, S.Si., M.T.
Fluida Statis
adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak
bergerak atau bergerak dengan kecapatan
konstan.
Hukum Stokes dan Viskositas
Hukum Stokes
 Berbunyi : ”Jika sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam
maka bola itu akan bekerja suatu gaya gesek dalam bentuk gaya
gesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak bola itu
sendiri”.
Hukum Stokes
 Gaya gesek antara suatu permukaan benda padat yang
bergerak dengan fluida akan sebanding dengan suatu
kecepatan relatif gerak benda ini kepada fluida.

 Hambatan gerak di dalam fluida disebabkan gaya gesek


antara bagian fluida yang melekat ke permukaan suatu
benda dengan bagian fluida di sebelahnya.

 Gaya gesek tersebut sebanding dengan koefisien viskositas


(η) fluida.
Menurut Stokes, gaya gesek yaitu :

Keterangan:
Fs adalah gaya gesek (N)
r adalah jari-jari benda (m)
v adalah kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)

Persamaan diatas dikenal dengan hukum Stokes.

Penentuan η dengan memakai hukum Stokes bisa dilakukan dengan


percobaan kelereng jatuh. Sewaktu kelereng dijatuhkan dalam bejana
kaca yang berisi cairan yang hendak ditentukan koefisien
viskositasnya, kecepatan kelereng semakin lama akan semakin cepat.
 Sesuai pada hukum Stokes, makin cepat gerakannya, maka makin
besar gaya geseknya. Hal ini yang menyebabkan gaya berat
kelereng tepat setimbang dengan gaya gesek dan kelereng jatuh
dengan kecepatan tetap sebesar v hingga berlaku persamaan:
Viskositas
 Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
atau kecilnya gesekan di dalam fluida.

 Semakin besar viskositas (kekentalan) fluida, maka sulit fluida untuk


mengalir dan menunjukkan bahwa sulit suatu benda bergerak di dalam
fluida tersebut.

 Dalam zat cair, viskositas dihasilkan gaya kohesi antara molekul zat
cair. Akan tetapi jika dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat
tumbukan antara molekul gas.

 Zat cair lebih kental daripada gas, hingga untuk mengalirkan zat cair
dibutuhkan gaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan gaya yang
diberikan untuk mangalirkan gas.
 Jika sebuah bola pada gambar diatas yang mana massa jenisnya lebih
besar daripada massa jenis fluida dan berjari-jari r, dimasukkan kedalam
fluida zat cair, maka bola itu akan jatuh di percepat sampai suatu saat
kecepatannya maksimum.

 Pada kecepatan Vmaks, benda bergerak beraturan sebab gaya beratnya


telah diimbangi gaya gesek fluida.
 Jika sebuah benda memiliki bentuk bola dan jatuh bebas ke dalam suatu
fluida kental (lihat gambar), kecepatannya akan bertambah sebab pengaruh
gravitasi bumi hingga mencapai pada suatu kecepatan terbesar yang tetap.

 Kecepatan terbesar yang tetap itu dinamakan dengan kecepatan terminal.


Ketika kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan:
Cara Menentukan Viskositas
Cara menentukan viskositas pada suatu suatu zat adalah
memakai alat yang dinamakan dengan viskometer. Terdapat
beberapa macam viskometer yang biasa dipakai yaitu :

Viskometer kapiler / Ostwald


Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu
yang diperlukan bagi cairan itu sendiri untuk lewat antara 2
tanda saat mengalir sebab gravitasi melalui viskometer
Ostwald. Waktu alir dari cairan tersebut yang diuji akan
dibandingkan dengan waktu yang diperlukan bagi zat yang
viskositasnya diketahui untuk lewat 2 tanda tersebut
Viskometer Hoppler

Berdasarkan hukum Stokes kecepatan bola maksimum, terjadi


keseimbangan hingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides.
Prinsip kerjanya yaitu melontarkan bola ( yang terbuat dari kaca )
melalui tabung gelas yang berisi zat cair dan diselidiki. Kecepatan
jatuhnya bola adalah fungsi dari harga resiprok sampel.

Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya yaitu sample digeser ke dalam ruangan antara dinding


luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk tepat
ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini yaitu terjadinya aliran
sumbat yang disebabkan oleh geseran yang tinggi hingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini yang
menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini
disebut aliran sumbat.
Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya yaitu sebuah sampel ditempatkan tepat ditengah-


tengah papan, Lalu kemudian dinaikkan sampai posisi di bawah
kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan berbagai macam
kecepatan dan sampelnya digeser kedalam ruang semi transparan
yang diam dan kerucut yang berputar.
Faktor Yang Mempengaruhi
Viskositas
Ada beberapa faktor yang dapatmempengaruhi viskositas,
didantaranya yaitu sebagai berikut :

Tekanan
 Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, Akan tetapi
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.

Temperatur
 Viskositas turun dengan naiknya suhu. Akan tetapi viskositas gas
naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan
molekulnya mendapat energi. Molekul-molekul cairan bergerak
sampai gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan begitu
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
Kehadiran zat lain
 Penambahan gula tebu mampu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahan tambahan seperti misalnya bahan suspensi menaikkan
viskositas air. Pada minyak / gliserin adanya penambahan air mampu
mengakibatka viskositas turun karena gliserin maupun minyak bisa
semakin encer.

Ukuran dan berat molekul


 Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.

Berat molekul
 Viskositas akan naik andai ikatan rangkap semakin banyak.

Kekuatan antar molekul


 Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen.
Konsentrasi larutan
 Viskositas akan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu
larutan dengan konsentrasi tinggi akan mempunyai viskositas yang
tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya
partikel zat yang terlarut untuk setiap satuan volume.

You might also like