Professional Documents
Culture Documents
DALAM EKONOMI
NERISA AGNESIA WIDIYANTO, SP., M.SI
FUNGSI PERMINTAAN
Q a bP
0 b Qd
atau
a 1
P Q
b b
SUATU BARANG, JIKA DIJUAL SEHARGA RP 5000
PERBUAH AKAN TERJUAL SEBANYAK 3000 BUAH. AKAN
TETAPI, JIKA DIJUAL DENGAN HARGA LEBIH MURAH
YAITU RP 4000 PERBUAH, MAKA JUMLAH PERMINTAAN
TERHADAP BARANG TERSEBUT MENINGKAT MENJADI
6000 BUAH. BAGAIMANAKAH FUNGSI
PERMINTAANNYA ? GAMBARKAN FUNGSI PERMINTAAN
TERSEBUT PADA GRAFIK KARTESIUS.
SOLUSI
P1 = 5000, Q1 = 3000
P2 = 4000, Q2 = 6000 P
P – P1 = Q – Q1 P = -1/3 Qd +
P2 – P1 Q2 – Q1 6000
6000
P – 5000 = Q – 3000
4000 – 5000 6000 - 3000
P = -1/3 QD + 6000 Qd
0
18000
JADI FUNGSI
PERMINTAANNYA :
Qd = 18.000 – 3P
PERMINTAAN SUATU BARANG SEBANYAK 500 BUAH PADA
SAAT HARGANYA 40.000. APABILA SETIAP KENAIKAN HARGA
SEBESAR 1.250 AKAN MENYEBABKAN JUMLAH PERMINTAAN
MENGALAMI PENURUNAN SEBESAR 250, BAGAIMANA FUNGSI
PERMINTAANNYA DAN GAMBARKAN FUNGSI
PERMINTAANNYA PADA GRAFIK KARTESIUS ?
SOLUSI
P
42.500
P1 = 40.000 , Q1 = 500
∆ P = 1.250, ∆Q= -250 P = -5Q +
(P – P1) = M (Q – Q1) 42.500
M = ∆P / ∆Q
= 1.250 / -250
= -5 0 Q
8500
P = -5Q + 42.500
FUNGSI PENAWARAN
FUNGSI PENAWARAN MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PRODUK YANG
DITAWARKAN OLEH PRODUSEN UNTUK DIJUAL DENGAN HARGA PRODUK.
P2 = 6000, Q2 = 6000
P – P1 = Q – Q1
P = 1/3Q +
P2 – P1 Q2 – Q1 4000 4000
Qs
P = 1/3Q + 4000 0
Penawaran suatu barang sebanyak 500 buah
pada saat harga 40.000. Apabila setiap kenaikan
harga sebesar 1.250 akan menyebabkan jumlah
penawaran mengalami peningkatan sebesar 250,
bagaimana fungsi penawarannya dan
gambarkan fungsi penawaran tersebut pada
Grafik Jartesius
solusi P
P1 = 40.000, Q1 = 500
∆P = 1.250, ∆Q = 250
37.500
(P – P1) = m (Q – Q1)
m = ∆P/∆Q = 5
- 7500
Qs
0
P = 5Q + 37.500
Keseimbangan Pasar
Qd Qs P
Qs
Pe
E
Qd
0 Qe Q
Contoh Kasus 1 :
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?...
P
15 15 – P = - 6 + 2P
21 = 3P, P=7
Qs
Q = 15 – P
E = 15 – 7 = 8
7
3 Jadi, Pe = 7
Qd
Qe = 8
0 8 15
Q
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
• Di pasar terkadang permintaan suatu
barang dipengaruhi oleh permintaan
barang lain.
• Ini bisa terjadi pada dua macam produk
atau lebih yang berhubungan secara
- substitusi (produk pengganti)
- komplementer (produk pelengkap).
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
Contoh Produk substitusi :
•Beras dengan gandum,
•minyak tanah dengan gas elpiji,
Contoh produk komplementer
•teh dengan gula,
•semen dengan pasir,
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
Secara matematis fungsi
permintaan dan fungsi penawaran
produk yang beinteraksi mempunyai
dua variabel bebas, yaitu
(1)harga produk itu sendiri, dan
(2)harga produk lain yang saling
berhubungan
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
Dimana
•Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
•Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
•Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
•Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
•Px = Harga produk X
•Py = Harga produk Y
•a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
•Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
KESEIMBANGAN PASAR
DUA MACAM PRODUK
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua
macam produk yang mempunyai hubungan substitusi sebagai
berikut:
Semakin banyak barang yang diproduksi dan terjual, semakin besar pula
penerimaannya. Penerimaan total (total revenue) adalah hasilkali
jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut.
Secara matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang,
kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik
pangkal.
R Q P f Q
Contoh Kasus 7 :
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp. 200,00 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini !!!
Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ???
Penyelesaian :
R = Q X P = Q X 200 = 200 Q
Bila Q = 350, maka ; R = 200 X 350 = 70.000
R R 200Q
70.000
40.000
0 Q
200 350
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN
Fungsi Biaya. Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variable cost).
FC k
VC f Q vQ
C g Q FC VC k vQ
C
FC : biaya tetap
C k vQ VC : biaya variabel
C : biaya total
VC vQ
k : konstanta
v : lereng kurva VC dan kurva C
k FC k
0 Q
Contoh Kasus 6 :
Diketahui : FC = 20.000 , VC = 100 Q
Ditanyakan : Tunjukkan persamaan dan kurva totalnya !!! Berapa biaya total
yang dikeluarkan jika diproduksi 500 unit barang ???
Penyelesaian :
C = FC + VC C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, maka ; C = 20.000 + 100 (500) = 70.000
C C 20.000 100Q
70.000 VC 100Q
50.000
20.000 FC
0 500 Q
Fungsi Biaya
• Dilambangkan dengan C (Cost) atau TC (Total
Cost)
• Terdiri atas dua jenis fungsi biaya, yaitu :
FC = 100.000.000
Q
Variabel Cost
• Variabel cost atau fungsi biaya yang berubah-ubah atau
biaya variabel (VC) merupakan fungsi biaya yang
besarnya bergantung dari jumlah produk yang
diproduksi.
• Jadi : VC = f(Q) merupakan hasil kali antara biaya
produksi per unit dengan jumlah barang yang
diproduksi.
• Jika P adalah biaya produksi per unit, dimana biaya
produksi per unit senantiasa lebih kecil dibandingkan
harga jual perunit barang, maka :
VC = P x Q
dengan : P = biaya produksi per unit
Q = jumlah produk yang diproduksi
Contoh 3
Suatu produk diproduksikan dengan biaya produksi Rp.
3.000 per unit. Bagaimana fungsi biaya variabelnya
dan gambarkan fungsi tersebut pada grafik.
Jawab : VC = P x Q → VC = 3.000 Q
VC
Gambar Grafik:
Karena intersepnya
tidak ada (nol) maka
fungsi biaya variabel
digambarkan melalui VC = 3.000 Q
titik (0,0) dengan
gradien positif
Q
Total Cost
• Fungsi Total Cost (TC) merupakan penjumlahan antara
biaya tetap dengan biaya variabel.
• TC = FC + VC
• Contoh 4 :
Dari contoh 2 dan contoh 3 diatas, dimana biaya tetap
yang dikeluarkan sebuah perusahaan sebesar Rp.
100.000.000,- dan biaya variabelnya : 3.000 Q, maka
TC = 100.000.000 + 3.000 Q.
Ternyata intersep dari fungsi total biaya adalah sama
dengan biaya tetapnya dan gradiennya sama dengan
gradien fungsi biaya tetap. Hal ini mencerminkan
bahwa penggambaran fungsi total biaya haruslah
melalui titik (0,FC) dan sejajar dengan grafik VC.
Contoh 4
Gambar Grafik TC :
TC
100.009.000
100.006.000
100.000.000
Q
ANALISIS PULANG-POKOK
BIAYA VARIABEL
P BIAYA TETAP
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
PEMETAAN BEP
Daerah Laba PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
BIAYA VARIABEL
P BIAYA TETAP
0 Volume (unit)
Daerah
Rugi
C, R
R r Q
0
C cQ
Q : jumlah produk
TPP 0 R : penerimaan total
C : biaya total
: profit total ( = R – C )
TPP : (break-even point / BEP)
0
0 Q
Q'
ASUMSI – ASUMSI PENERAPAN BEP
C , R,
C
60.000
}
50.000
VC
40.000 TPP
20.000 FC
0 Q
100 200 300
PENDEKATAN MENGHITUNG BEP
PENDEKATAN PERSAMAAN
PENDEKATAN GRAFIK
PENDEKATAN PERSAMAAN
RUMUS : Y = cx - bx - a
Y = laba
c = harga jual per unit
X = jumlah produk yang dijual
B = biaya variabel per satuan
A = biaya tetap total
Cx = hasil penjualan
Bx = biaya variabel total
…
Biaya Usaha :
Biaya Penjualan Rp 2.400.000 Rp 3.600.000
Biaya Adm Rp 2.600.000 Rp 2.400.000
Jumlah Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 11.000.000
Total Biaya Rp 7.500.000 Rp 24.000.000 Rp 31.500.000
40.000.000 TC
BEP
18.750.000
7.500.000 FC
Maka :
ΔC
------ akan bernilai positif dan kurang dari satu
Δ Yd
ΔC
0 < ------ < 1
Δ Yd
Berdasarkan keempat asumsi tersebut, maka
fungsi konsumsi dapat ditulis kedalam bentuk
persamaan :
C = a + b Yd
Dimana :
C = konsumsi
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
a = konsumsi dasar tertentu yang tidak
tergantung pada pendapatan
b = kecenderungan konsumsi marginal
(MPC)
Hasrat Mengkonsumsi Marjinal dan
Rata-rata
Hasrat mengkonsumsi / MPC (marginal
propensity to consume) didefinisikan sbg
perbandingan antara pertambahan konsumsi
(ΔC) yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposible (ΔY)
(ΔS)
MPS =
(ΔY)
Hasrat Menabung Rata-rata
Hasrat menabung rata-rata / APS (average
propensity to save), menunjukkan
perbandingan antara tabungan (S) dengan
pendapatan disposibel (Y).
Nilai APS dapat dihitung dg formula :
S
APS =
Y
Apabila diperhatikan :
•Pada persamaan tabungan MPS = (1 – b)
Berarti :
MPS = 1 – MPC
MPS + MPC = 1
Contoh :
Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan
C = 15 + 0,75 Yd, pendapatan yang dapat
dibelanjakan adalah Rp 30 milyar.
a.Berapa nilai konsumsi agregat ?
C = a+by
MPC = C2-C1/Y2-Y1
APC = C/Y
A = (APC-MPC)Y
MPC = b
C-C1/C2-C1 = Y-Y1/Y2-Y1
TERIMA KASIH