Professional Documents
Culture Documents
# # Estetika Resepsi.
# # Estetika Resepsi.
Jan Mukarovsky (1979, Aesthetic Function, Norm, and Value as Social Fact)
• Estetika Resepsi: Fungsi estetis berkait dengan nilai sebagai fakta sosial.
• Norma estetis sebagai regulator terhadap fungsi estetis itu sendiri, aturan
yang bergerak secara terus-menerus dan selalu diperbarui.
• Dalam karya seni, norma estetis selalu dilanggar.
• Dalam perkembangannya, seperti sistem dalam genre sastra selalu
mengembangkan norma-norma baru.
• Dalam masyarakat maju, norma estetis diterima dalam waktu relatif cepat
• Nilai estetik tidak semata dihasilkan melalui struktur intrinsik melainkan
yang lebih dominan melalui kontak dengan masyarakat.
L
Peran Estetika Resepsi dalam Analisis Karya Sastra
F. de Saussurean 4 J. Mukarovsky
penanda (signifier) dan 1 2 3 3 2 1 artefak dan objek estetis
petanda (signified)
Artefak
Merupakan perangkat material,
Petanda (signified) huruf-huruf yang tercetak pada
Gambaran mental, yaitu pikiran halaman kertas.
atau konsep aspek mental dari
Bahasa..
Objek estetis
Merupakan representasi artefak yang
Penanda (signifier) terjadi dalam pikiran pembaca, dalam
Bunyi yang bermakna atau coretan kesadaran kolektif: aktivitas pembaca,
yang bermakna (aspek material), apa konkretisasi
yang dikatakan dan apa yang .
ditulis/dibaca
Implikasi dalam Penelitian
J. Mukarovsky
GO
Pendapatnya dibantah oleh Juhl (1980: Interpretation:
an Essay in the Philosophy of Literary Criticism. New
Jersey: Princeton University Press.
1. Pernyataam pengarang secara intensional mendahului
pembacaan secara linguistik
Formalis dan Strukturalisme
2. Ada kaitan logis antara pernyataan arti sebuah karya
Pengarang dan pembaca seolah memiliki tujuan masing- dengan niat penulisnya.
masing, teks lahir menjadi entitas yang otonom. Bahkan,
dalam teori postrukturalisme teks dianggap sebagai 3. Adanya hubungan langsung antara pengarang dan
konstruksi anonimitas. karyanya.
4. Karya sastra tidak otonom.
Ilmu pengetahuan berkembang terus, pendapat pada saat 5. Karya sastra berarti hanya memiliki satu arti.
tertentu sudah diterima secara total, pada saat yang lain Menurut Juhl, niat itu bukan pernyataan eksplisit
ditolak sama sekali. pengarang, tetapi niat terwujud dalam proses
penyusunan kalimat.
Implikasi dalam Penelitian
Juhl (1980). Interpretation: an Essay in the Philosophy of Literary Criticism. New Jersey: Princeton University
Press.
Membedakan pengertian antara “arti” (meaning) dan “makna”(significance). Arti direpresentasikan oleh teks,
sedangkan makna merupakan hubungan antara arti, person, konsep, situasi, dan segala sesuatu yang
diimajinasikan.
Juhl sependapat dengan Mukarovsky mengenai “makna”.
Artinya, “makna” berbeda-beda sesuai dengan situasi pembaca. Masalah yang ditolak Juhl: pemahaman tentang
“arti”. Menurut Juhl: ”arti” tidak ambigu, “arti” hanya satu sebagaimana diniatkan oleh penulis. “Arti” tidak
berubah oleh karena dalam bentuk artefak karya hanya dihasilkan satu kali. Apabila sudah diluar karya yang sudah
tercetak ternyata penulis memiliki maksud lain maka maksud tersebut dianggap sebagai karya yang berbeda dan
dengan sendirinya merupakan kualitas otonom yang berbeda pula.
Geoffrey Leech (1983). Semantics : the Study of Meaning. Great Britain: Pelican Books.
Membedakan 7 tipe makna: (1) Makna konseptual, makna denotatif/kognitif sebagai makna utama Bahasa; (2)
Makna konotatif, apa yang diacu melebihi makna secara konseptual, sebagai ciri umum Bahasa sastra; (3) Makna
stilistika, apa yang dikomunikasikan secara social; (4) Makna afektif, apa yang dikomunikasikan dari sikap penulis;
(5) Makna reflektif, apa yang diasosiasikan dari ekspresi yang sama; (6) Makna kolokial, asosiasi yang diperoleh
melalui kata-kata yang muncul di lingkungannya; dan (7) Makna tematik, makna menurut cara penulis dalam
menata pesannya.
Horizon Harapan
Dasar-dasar yang dirintis J. Mukarovsky (1979) dilanjutkan oleh H.R. Jauss (1983). Toward an
Aesthetic of Reception. Minneapolis: University of Minnesotta Press.
Konsep Jauss adalah horizon harapan yang tersusun atas 3 kriteria.
1. Norma generik, norma yang ada dalam teks kemudian dibaca oleh pembaca.
2. Pengalaman dan pengetahuan pembaca terhadap teks yang dibaca sebelumnya.
3. Kontras antara fiksi dan fakta, yaitu kemampuan pembaca untuk menerima teks baru.
Very Fast
Menurut Jauss (1983) Lorem ipsum dolor sit
amet consectetur.
SEMIOTIKA
STRUKTURAL
STILISTIKA
TO BE
PROCESS
TERIMA
KASIH ....