Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2
Kelompok 2
Nama Kelompok
Maritza Sadiralia H 22.02.51.3003
Baihaqy Hadi T 22.02.51.3004
Agil Indriyanti Y 22.02.51.3006
Yoselyne Aulia N 22.02.51.3009
Dika stevani 22.02.52.6002
Ely Idris 22.02.51.6006
Almira Salsabila A 22.02.51.6007
Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum
Matril Sumber Hukum
Dalam Arti
Formil
1. Pengaruh
Hukum alam Pasal 38 ayat 1
2. Equity Mahkamah
Nasional
Latar Belakang
Sumber hukum diartikan sebagai kekuatan atau
faktor yang membantu dalam pembentukan hukum
sebagai bentuk perwujudan atau gejala sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Sumber hukum internasional merupakan berbagai materi,
kebiasaan, atau asas yang mengandung atau menjelaskan
aturan-aturan hukum internasional.
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, dalam konteks hukum
internasional, substansi hukum internasional dapat
bersumber dari praktik negara, praktik organisasi
internasional, praktik entitas selain negara, dan tulisan
para pakar hukum internasional.
Sumber Hukum Formil
Secara formal, sumber hukum mengandung pengertian sebagai sumber yang memuat ketentuan-
ketentuan hukum yang dapat diterapkan sebagai kaidah dalam suatu perkara konkret, atau tempat
ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah hukum dapat ditemukan, atau sumber yang memberikan
jawaban atas pertanyaan di mana kita dapat menemukan atau mendapatkan ketentuan-ketentuan hukum
yang dapat diterapkan sebagai kaidah di dalam suatu persoalan yang aktual/konkret.
Menurut Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional (ICJ), walaupun tidak secara eksplisit
dicantumkan, menyatakan bahwa dalam mengadili perkara-perkara yang diajukan kepadanya,
Mahkamah Internasional akan mempergunakan:
1.Perjanjian-perjanjian internasional.
2.Kebiasaan-kebiasaan internasional, merupakan kebiasaan umum dan telah diterima sebagai hukum.
3.Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
4.Keputusan Pengadilan dan Pendapat sarjana yang terkemuka di dunia.
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, dari Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah
Internasional dapat disimpulkan ada 2 kategori sumber HI dalam arti formal,
yaitu:
a.Sumber hukum utama/primer, adalah sumber hukum yang sifatnya
palingutama artinya sumber hukum ini dapat berdiri sendiri-sendiri
meskipun tanpakeberadaan sumber hukum yang lain. Sumber hukum
primer antara lain:
1.Perjanjian internasional
Perjanjian yang diadakan antara anggota-anggota masyarakat bangsa-
bangsa dan bertujuan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu.
Perjanjian internasional mengakibatkan pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian saling menyetujui, menimbulkan hak dan kewajiban dalam
bidang internasional. Kedudukan perjanjian internasional sebagai sumber
hukum internasionals angat penting mengingat perjanjian internasional
lebih menjamin kepastian hukum karena dibuat secara tertulis..
Contoh: Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik
tahun 1969
Bentuk-bentuk Perjanjian Internasional:
Treaty: biasanya untuk perjanjian-perjanjian penting,
baik perjanjian multilateral maupun perjanjian
bilateral.
Protocol: biasanya untuk perjanjian yang melekat
pada perjanjian lain (tambahan).
Arrangement & Memorandum of Understanding:
biasanya untuk perjanjian-perjanjian yang bersifat
teknis.
Convention: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
multilateral.
Pact: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
multilateral.
Covenant, Charter, Statute: biasanya digunakan
sebagai anggaran dasar/hukum dasar dari suatu
Organisasi Internasional.
3.Prinsip-prinsip
2.Hukum kebiasaan
hukum umum yang
internasional
diakui
Adanya prinsip - prinsip hukum umum sebagai
Tidak setiap kebiasaan internasional dapat menjadi sumber hukum primer. Sangat penting bagi
sumber hukum, Ada dua syarat untuk dapat dikatakan pertumbuhan dan perkembangan hukum
menjadi sumber hukum yaitu internasional sebagai sistem hukum positif,
harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat karena prinsip - prinsip hukum umum ini
umum (unsur material). melandasi semua hukum yang ada didunia,baik
Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum hukum internasional maupun hukum nasional
(unsur psikologis) Contoh : Prinsip pada sunt servanda,prinsip
Contoh : Kebiasaan untuk memberikan sambutan itikad baik,prinsip resiprositas,prinsip
kehormatan waktu kedatangan untuk memberikan yurisprudensi domestic dan prinsip - prinsip
sambutan kehormatan waktu kedatangan tamu resmi hukum umum
dari negara lain dengan tembakan mariam
merupakan sumber hukum tambahan yang baru
mempunyai daya ikat bagi hakim dalam
memutuskan perkara apabila didukung oleh
Sumber hukum sumber hukum primer. Bahwa sumber hukum
tambahan/subsidier subsidier tidak dapat berdiri sendiri