You are on page 1of 45

MANAJEMEN TANGGAP DARURAT

BIDANG KESEHATAN SAAT BENCana


dr. Dien Kalbu Ady
ISI MATERI
1. Memahami & mengerti Manajemen Pos Pengungsian
2. Memahami & mengerti sistem layanan medis setempat saat kon-
disi normal dan tanggap darurat
3. Memahami & mengerti Pembiayaan Kesehatan selama masa
tanggap darurat
4. Memahami & mengerti Layanan kesehatan dasar dalam tanggap
darurat
5. Memahami & mengerti Local wash system and supply
6. Memahami & mengerti Manajemen logistik medis
7. Memahami & mengerti Pola penyakit dan Kebutuhan logistik
medis berdadsarkan jenis bencana
8. Memahami & mengerti Peran Medical Officer dalam Koordinasi
Logistik Medis
9. Memahami & mengerti manajemen data dan informasi medis

Program Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan


Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan 2
dan Bencana
MANAJEMEN POS PEN-
GUNGSIAN
1. POS KOMANDO DAN KEDUDUKAN
MEDIS DI DALAMNYA
Pos Komando dan Koordinasi Tanggap Darurat Bencana skala
nasional berkedudukan di kantor LPB / MDMC PP Muham-
madiyah, untuk skala regional berkedudukan di kantor LPB /
MDMC PW Muhammadiyah, sedangkan skala daerah berke-
dudukan di kantor LPB / MDMC PD Muhammadiyah, atau
tempat lain sesuai dengan kondisi yang ada.

Dalam struktur PosKo, terdapat unit kerja medis yang dipimpin


oleh koordinator medis (medical officer).
• Tugas unit kerja medis di PosKo utama adalah:
a. Menyusun rencana kegiatan medis
b.Menghubungi dan menginventaris rumah sakit di wilayah terdekat
c. Menempatkan tim medis rumah sakit di lokasi titik pelayanan yang
telah ditentukan
d.Menentukan jumlah rumah sakit yang akan dilibatkan pada setiap
periode pergantian sesuai dengan jumlah titik lokasi pelayanan yang
telah ditentukan dan disepakati oleh Ketua PosKo tanggap darurat
bencana
e. Menyediakan dan membuat daftar obat dan alat kesehatan diser-
tai tim farmasi yang akan melakukan pencatatan distribusi obat yang
diperlukan
f. Mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan tim medis
yang terdiri dari rumah sakiit Muhammadiyah yang bekerja di lapan-
gan
Tugas unit kerja medis di PosKo lapangan adalah:
a.Membuat perencanaan kegiatan medis Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan baik secara stanby di lokasi PosKo la-
pangan maupun mobile ke kamp pengungsian, ataupun pe-
mukiman lokasi tempat tinggal korban
b.Mengidentifikasi penyakit dan obat yang diperlukan
c.Melakukan pencatatan medis sebagau laporan perkembangan
pasien dan kegiatan yang dilakukan
d.Membuat klinik lapangan apabila memungkinkan dengan
kondisi, situasi, dan kelayakan lokasi jenis bencana terjadi
2. PRINSIP DAN SYARAT PENDIRIAN
POS PENGUNGSIAN
a. sesuai dengan pengkajian dan h. Akses cukup
analisis kebutuhan hunian
b. Adanya bantuan awal yang i. Akses yang aman terhadap layanan
diperlukan dalam mendirikan hunian air, sanitasi, fasilitas kesehatan,
c. Berlokasi di tempat aman j. upaya pembuatan saluran imbah
d. Mempertimbangkan kerentanan k. Dibangun prinsip swakelola
e. Terdapat kantor administratif, l. cukup ruang berteduh
gudang, tempat tinggal staf, dan
daerah karantina m. Penempatan ruangan sesuai dengan
f. Terbebas dari reruntuhan budaya lokal
g. Terhindar dari potensi penyakit n. Pembuatan hunian sesuai iklim:
maupun vektor tertentu
3. MANAJEMEN POS PENGUNGSIAN SESUAI
STANDAR MEDIS (MODIFIKASI SPHERE)
Manajemen pos pengungsian menjadi sangat penting dibuat sesuai stan-
dar medis dikarenakan seringnya permasalahan penyakit yang terjadi,
terutama disebabkan oleh:
1.Kerusakan lingkungan dan pencemaran
2.Jumlah pengungsi banyak, menempati satu ruangan sempit, sehingga harus
berdesakan
3.Pada umumnya tempat penampungan tidak memenuhi syarat kesehatan
4.Ketersediaan air bersih yang seringkali tidak mencukupi baik jumlah
maupun kualitasnya
5.Diantara para pengungsi banyak ditemui orang-orang risiko tinggi, seperti:
balita, ibu hamil, dan usia lanjut
6.Pengungsian berada pada daerha endemis penyakit menular, dekat sumber
pencemaran, dan lain-lain
7.Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
8.Kerusakan pada sarana kesehatan yang seringkali diikuti dengan padamnya
listrik yang berisiko pada kualitas vaksin
SISTEM LAYANAN MEDIS
SETEMPAT SAAT KON-
DISI NORMAL DAN
TANGGAP DARURAT
PENGERTIAN SISTEM LAYANAN
MEDIS
• Layanan Gawat Darurat
Terdapat tiga subsistem dalam SPGDT yaitu pra RS, RS dan antar RS.
1.Sistem pra-RS Sehari-hari:
2.Sistem pra-RS pada bencana
3.Sistem Intra Rumah Sakit
4.Sistem Antar Rumah Sakit

• Layanan Non Gawat Darurat

• Sistem Rujukan
1.Pos medis lapangan
2.RS Rujukan
KORBAN DALAM KEADAAN
GAWAT DARURAT
• Memerlukan penilaian cepat
• Pengelolaan yang tepat
• Menghindari kematian dan kecacatan
TUJUAN DARI SEMUA PENO-
LONG ADALAH:

“Harus dapat
menyelamatkan nyawa
sebanyak mungkin”
“melakukan tindakan
sepraktis mungkin bagi
jumlah korban sebanyak
FASE PRA RUMAH SAKIT
Petugas yang pertama tiba
Memberikan laporan yang cepat ditempat kejadian
Melakukan penilaian bahaya secara cepat
Memulai pengaturan lalu-lintas
Meminta bantuan tambahan
Memulai triage dan melaporkan untuk dievakuasi
Mengidentifikasi tempat perawatan
Menugaskan anggota tim atau crew untuk melakukan tugas
masing-masing
Melakukan penilaian awal dan pengobatan
Evakuasi dan transportasi
Mengalihkan komando ke petugas komando insiden
FASE PRA RUMAH SAKIT
Komando insiden
Membuat pos komando
Mengembangkan organisasi komando
Membuat tujuan dan meminta sumber daya
Melanjutkan proses triage, perawatan dan transportasi
bagi semua pasien
Membuat tempat perawatan
Menyediakan keselamatan di tempat
Menginformasikan bencana masal ke rumah sakit terdekat
Mengadakan komunikasi dengan instansi terkait
FASE PRA RUMAH SAKIT
Sistem Komando Insiden:
Komando Insiden (tanggung jawab atas kegiatan)
Bagian Operasional
Kegiatan taktis (polisi, pemadam kebakaran, SAR,medis,
dll)
Bagian Perencanaan
Mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan
rencana
Bagian Logistik
Menyediakan peralatan untuk operasi
Bagian Keuangan
FASE RUMAH SAKIT
Petugas rumah sakit melakukan perencanaan
sebelum korban tiba
•Persiapan peralatan
•Resusitasi lanjutan
•Diagnostik
•Terapi definitif
HOSPITAL PREPAREDNESS

Incidence
site/ Im-
pact zone

Field Hospital/ Advance


Hospital Medical Post (AMP)
FASE ANTAR RUMAH SAKIT
• Proses rujukan
LANGKAH-LANGLAH DALAM
KONDISI GAWAT DARURAT:
1. Triage – memilah korban sesuai kondisi
2. Primary survey (ABC) – menstabilkan korban
3. Evakuasi – memindah korban ke tempat aman
4. Transportasi – mengirim korban ke fasilitas
yg sesuai secepat&seaman mungkin
5. Dokumentasi – pencatatan jumlah korban,
identitas, data triage, fasilitas yg dikirim
TRIAGE

• Suatu cara untuk menentukan prioritas


penanganan pasien dalam jumlah banyak
• Menggunakan metode yang standar untuk
semua negara (universal)
START
(SIMPLE TRIAGE AND
RAPID TREATMENT)
LABEL TRIAGE
• mudah terlihat
• sesuai standar yg ada
• dpt difiksasi dgn aman (tdk mudah lepas/robek)
• memungkinkan perubahan label
• memungkinkan catatan klinis
KEBIJAKAN KEMENTRIAN KESEHATAN MENGENAI
RESPON TANGGAP DARURAT DI BIDANG
KESEHATAN
Kebijakan umum penanganan krisis kesehatan :
1.Dalam penanggulangan bencana bidang kesehatan pada prinsipnya tidak dibentuk
sarana prasarana secara khusus, tetapi menggunakan sarana dan prasarana yang telah
ada,
2.Dalam hal terjadinya bencana, pelayanan kesehatan dan pemenuhan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, obat, dan perbekalan kesehatan yang tidak dapat diatasi oleh dinas kese-
hatan kabupaten/kota setempat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota terdekat harus
memberi bantuan, selanjutnya secara berjenjang merupakan tanggung jawab dinas kese-
hatan propinsi dan pusat.
3.Setiap kabupaten/kota dan propinsi berkewajiban membentuk satuan tugas kesehatan yang
mampu mengatasi masalah kesehatan pada penanggulangan bencana di wilayahnya secara
terpadu, berkoordinasi dengan Satlak PB dan Satkorlak PB.
4.Dalam penanggulangan bencana agar mengupayakan mobilisasi sumber daya dari in-
stansi terkait, sektor swasta, LSM, dan masyarakat setempat.
5.Membentuk regionalisasi pusat bantuan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
dalam sembilan regional
6. Negara lain, organisasi internasional, lembaga sosial internasional, dan
masyarakat internasional dapat memberikan bantuan kepada para korban ben-
cana, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, tidak
mengikat, dan dilakukan tanpa syarat.
7. Segala bantuan yang berbentuk bahan makanan harus disertai label/petunjuk kompo-
sisi kandungan, cara pemakaian, halal, dan tanggal kadaluwarsa.
8. Bantuan-bantuan tersebut, dapat berupa bantuan teknis (peralatan maupun tenaga
ahli yang diperlukan) dan bantuan program (keuangan untuk pembiayaan pro-
gram) pada tahap penyelamatan, tanggap darurat, rehabilitasi, rekonstruksi, dan repa-
triasi.
9. Institusi dan masyarakat dapat menolak bantuan yang sekiranya bisa membahayakan
kesehatan dan keselamatan jiwa korban bencana.
10. Apabila bencana yang terjadi disesrtai gangguan keamanan dan keselamatan petugas
kesehatan, maka dimintakan bantuan TNI dan POLRI.
11. Bila diperlukan angkutan udara, laut, dan darat sesuai keperluan, dikoordinasikan den-
gan Departemen Perhubungan, Departemen Pertahanan, TNI, Polro, dan instansi lain-
nya termasuk BUMN.
12. Pada masa tanggap darurat, pelayanan kesehatan dijamin oleh pemerintah sesuai ke-
tentuan yang berlaku. Peayanan kesehatan pascatanggap darurat disesuaikan dengan
kebijakan Menteri Kesehatan dan Pemda setempat.
Pendekatan klaster kesehatan

Pendekatan klaster (cluster approach) adalah suatu model koordinasi dengan


mengelompokkan berdasarkan gugus kerja untuk memberi respon darurat
yang lebih terfokus.
KETERSEDIAAN SARANA KESEHATAN
SELAMA BENCANA
• Ketentuan pemenuhan sarana kesehatan adalah sebagai
berikut.
1.Satu unit kesehatan dasar/10.000 orang (unit kesehatan dasar
adalah sarana kesehatan yang melayani kesehatan dasar
umum)
2.Satu pusat kesehatan/50.000 orang
3.Satu rumah sakit kabupaten/250.000 orang
JENIS LAYANAN MEDIS DARURAT SE-
LAMA MASA TANGGAP DARURAT
a. Jenis layanan medis darurat selama masa tanggap darurat
• Layanan klinik menetap
• Layanan klinik keliling
• Layanan transfusi darah
• Layanan laboratorium
• Rumah sakit lapangan
• Ambulans gawat darurat
• Pengendalian infeksi dalam lingkungan pelayanan kesehatan dan
keamanan pasien
• Pengolahan sampah medis
• Penanganan jenazah
b. Tingkat kebutuhan terhadap layanan kesehatan selama masa
tanggap darurat
SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN SELAMA
MASA TANGGAP DARU-
RAT
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESE-
HATAN SELAMA BENCANA

1. Prinsip pembiayaan kesehatan selama tanggap daru-


rat
2. Mekanisme pembiayaan yang diberlakukan oleh
pemerintah selama masa tanggap darurat
3. Jaringan pemerintah dan nonpemerintah dalam
mengatasi kesenjangan pembiayaan kesehatan
GAP PEMBIAYAAN KESEHATAN
DALAM BENCANA
Dalam pembiayaan kesehatan, tidak jarang terdapat masalah yang
ditemukan, diantaranya:
1.Pencatatan korban oleh dinas kesehatan tidak menyeluruh
2.Dinas kesehatan tidak proaktif dalam melakukan pencatatan
3.Keterbatasan sumber daya

Dalam mengisi gap tersebut, Muhammadiyah sebagai lembaga yang


besar sebaiknya mampu mengisi dengan memanfaatkan alternatif
pembiayaan dari sumber dana yang disebutkan di atas.
LAYANAN KESEHATAN DASAR
DALAM TANGGAP DARURAT
1. Pengendalian Penyakit Menular
2. Deteksi dan Respon Kejadian Luar Biasa
3. Kesehatan Anak
4. Kesehatan Seksual dan Reproduksi
5. Cedera
6. Kesehatan Jiwa
7. Penyakit Tidak Menular
8. Pengawasan dan pengamanan makanan dan minuman
LOCAL WASH SYSTEM AND SUPPLY

1. Pasokan Air, Sanitasi, dan Promosi Keber-


sihan (WASH)
2. Promosi Kebersihan
3. Pasokan Air
4. Pembuangan Tinja
5. Pengendalian Vektor
6. Pengelolaan Limbah Padat
MANAJEMEN LOGISTIK MEDIS

1. Prinsip Dasar Pengelolaan Logistik


2. Prinsip Pengelolaan Logistik Medis
POLA PENYAKIT DAN
KEBUTUHAN LOGISTIK
MEDIS BERDASARKAN
JENIS BENCANA
PERAN MEDICAL OFFICER DALAM
KOORDINASI LOGISTIK MEDIS
Medical officer di PosKo utama harus mampu men-
ganalisis kebutuhan obat dan logistik medis sesuai
RHA, mampu melakukan mengkoordinir inventarisasi
dan pelaporan logistik medis yang dilakukan oleh tim
pos pelayanan medis, serta melakukan pelaporan pada
Incident Commander.
MANAJEMEN DATA DAN
INFORMASI MEDIS
• Pelaporan Data Medis
a.Informasi medis saat bencana
b.Data yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan
saat bencana
c.Peringatan dini KLB
• Form Laporan
• Monitoring dan Evaluasi
TERIMAKASIH

Program Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan


Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan 45
dan Bencana

You might also like