Professional Documents
Culture Documents
Inisiasi Tuton Ke - 8 Mata Kuliah: Sistem Hukum Indonesia Program Studi: Ilmu Hukum Fakultas: Fhisip
Inisiasi Tuton Ke - 8 Mata Kuliah: Sistem Hukum Indonesia Program Studi: Ilmu Hukum Fakultas: Fhisip
A. Istilah
Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu merupakan sumber hukum perlu
terdapat unsur-unsur sebagai berikut.
1) Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (unsur material).
2) Kebiasaan itu harus diterima sebagai Hukum (unsur psikologis).
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
B. Perjanjian Internasional (Traktat)
Hal membuat perjanjian internasional dapat dibagi lagi dalam 3 tahap yaitu:
a. perundingan (negotiation),
b. penandatanganan (signature),
c. pengesahan (ratification).
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
B. Perjanjian Internasional (Traktat)
Secara umum suatu perjanjian bisa punah atau berakhir karena:
a. telah tercapai tujuan perjanjian itu.
b. habis waktu berlakunya perjanjian itu.
c. punahnya salah satu pihak peserta perjanjian atau penuhnya objek perjanjian
itu.
d. adanya persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.
e. diadakannya perjanjian antara para peserta kemudian yang meniadakan
perjanjian yang terdahulu.
f. dipenuhinya syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan
perjanjian itu sendiri.
g. Diakhirinya perjanjian secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterimanya
pengakhiran itu oleh pihak lain.
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
B. Perjanjian Internasional (Traktat)
J.G. Starke membedakan Traktat menurut sifatnya, yakni:
1) Traktat yang membentuk Hukum dan menetapkan Hukum yang mengikat yang diakui
sebagai sumber Hukum Internasional, seperti perjanjian perdamaian yang diadakan di Paris
pada tahun 1856 dan 1907, Pakta Liga Bangsa-bangsa, Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa,
dsb. sebagainya.
2) Traktat kontrak :
bukan sumber langsung HI
membentuk HI melalui Hukum kebiasaan Hukum kebiasaan itu dikristalisasi dalam adat
istiadat atau praktik-praktik negara-negara melalui:
o hubungan diplomatik antara Negara;
o praktik-praktik organ-organ internasional, mengenai status kekuasaan dan
tanggungjawab organ-organ itu;
o undang-undang nasional, keputusan-keputusan pengadilan nasional, dan praktek-
praktek militer dan administratif Negara.
Namun, ada juga treaty-contracts yang membentuk Hukum seperti Paucefote Treaty (1901)
antara Amerika Serikat dan Inggris yang menetapkan bahwa terusan panama harus
terbuka untuk semua bangsa atas dasar kesederajatan mutlak.
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
C. Yurisprudensi Internasional & Doktrin (Pendapat Para
Sarjana) Tentang Hukum Internasional
Hanya merupakan subsidiary means for the determination of rules of law, artinya
penunjang/pembantu/tambahan dalam menentukan peraturan internasional.
Ketentuan ini menekankan nilai karya Hukum sebagai tanda pembuktian.
Fungsi pembuktian ini dilakukan dengan tepat oleh Hakim Gray dari Amerika Serikat dalam
perkara The Paquete Habana (1900).
SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
D. Keputusan-keputusan Pengadilan (Hakim) Atau Resolusi-resolusi Organisasi
Internasional (Ajaran-ajaran Publisis-publisis Yang Tercakap Dari Berbagai-
bagai Negara Sebagai Alat Tambahan Untuk Penentuan Hukum).
Dalam hubungan luar negeri, perwakilan umumnya dibagi menjadi dua golongan,
yakni:
1) Golongan diplomatik (tetap, sementara, khusus, intimewa), meliputi:
a) Duta besar.
b) Menteri berkuasa penuh dan perwakilan luar biasa.
c) Ministers resident.
d) Charges d’affairs, terdiri dari:
i. Charge d’affairs en pied.
ii. Charge d’affairs ad interim.
2) Perwakilan Konsuler
YURISDIKSI