You are on page 1of 38

Jual beli,

Sewa & Pemberian Kuasa


1

Prof Dr Jeane N Saly,SH.,MH.,APU., S., Med


2 I. Jual Beli

Jual Beli dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain :


1. Aspek Kebendaan
2. Aspek Manfaat/Nilai Guna
3. Aspek Harga
4. Aspek Pertukaran
5. Aspek Bisnis
6. Aspek Hukum (Hukum Perjanjian)
3 Aspek Kebendaan

 Objek Jual beli adalah benda yang dapat


dimiliki oleh pembeli dan dapat dinilai
dengan uang.
 Jual beli merupakan salah satu cara memperoleh/memiliki
benda/barang.
 Jual beli merupakan suatu Transaksi
Perdagangan Barang/Benda yang cakupannya
sangat luas didalam praktek/kegiatan bisnis.
4 Aspek Manfaat

- Benda yang diperjual-belikan memiliki Suatu


Nilai atas Manfaat yang didapatkan Pembeli
dari penggunaan benda tersebut baik bersifat
nyata maupun tidak nyata.
- Nilai Guna Benda, terkait dengan :
Kegunaan dasar, waktu, tempat, bentuk,
pelayanan, hak milik.
5 Aspek Harga

- Harga adalah suatu nilai tukar yang dapat


disamakan dengan sejumlah uang.
 Harga Benda/Barang yang menjadi objek
trasaksi jual beli terbentuk berdasarkan pada
hukum/kekuatan permintaan dan penawaran
6 Aspek Pertukaran

Benda yang menjadi objek jual beli/transaksi


dapat dipertukarkan dengan Uang atau
Barang/Benda lain yang dianggap memiliki nilai
dan harga yang sama yang disepakati
keduabelah pihak.
7 Aspek Bisnis

Jual beli, selain sarana pemenuhan


konsumsi, juga sebagai sarana transaki bisnis
untuk investasi, ataupun perdagangan
barang yang ditujukan untuk
memperoleh keuntungan
8 Aspek Hukum

Jual Beli didasarkan pada suatu perjanjian,


dalam mana Pihak Penjual menyanggupi akan
menyerahkan hak milik suatu benda/barang,
dan Pihak Pembeli menyanggupi
akan membayar sejumlah uang sesuai
Harga yang disepakati.
9 Jual Beli Menurut KUHPer

Suatu perjanjian dengan mana pihak yang


satu (Penjual) mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu benda dan pihak lain
(Pembeli) membayar harga yang telah
dijanjikan.
10 Jual beli Terjadi

 Jual beli dianggap telah terjadi antara pihak


pada saat mereka mencapai kata sepakat
tentang kebendaan tersebut dan harganya,
meskipun kebendaan belum diserahkan,
maupun harganya belum dibayar.

- Jual beli bersifat konsesuil artinya jual beli telah


lahir dan mengikat sejak Penjual dan Pembeli
mencapai kata sepakat mengenai kebendaan dan
harga yang harus dibayar Pembeli.
11 Perpindahan Hak Milik
Benda Bergerak

Penyerahan benda bergerak kecuali benda


tidak berwujud dilakukan dengan penyerahan
nyata benda tersebut oleh dan atas nama
pemiliknya, sehingga dengan sendirinya
penyerahan tersebut sekaligus menjadi
penyerahan yuridis.
12 Penyerahan
Benda Tidak Bergerak

 Jual beli tanah, dilakukan dengan sebuah Akte


Notaris selaku Pejabat Pembuat Akte Tanah
/PPAT (UU Pokok Agraria).
- Kepemilikan hak atas tanah dibuktikan
dengan adanya Sertifikat Tanah yang
diterbitkan Badan Pertanahan Nasional
- Hak milik atas tanah berpindah/beralih dari
Penjual kepada Pembeli ketika nama Penjual
diubah menjadi nama Pembeli dalam Sertifikat
Tanah tersebut yang didaftarkan oleh PPAT.
13 Tujuan Jual Beli

- Jual beli bertujuan untuk mengalihkan


hak milik dari Penjual kepada Pembeli
- Bagi pembeli, jual beli merupakan cara untuk
memperoleh hak milik dari Penjual.
14 Kewajiban Penjual

Penjual wajib
- memelihara dan merawat kebendaan yang
akan dijual kepada pembeli hingga saat
penyerahannya;
- menyerahkan kebendaan yang dijual pada
saat yang telah ditentukan;
- bertanggungjawab terhadap cacad-cacad yang
tersembunyi.
15 Kewajiban Si Pembeli

Pembeli wajib:
Membayar harga pada waktu dan di tempat
yang telah ditentukan.
16 Risiko

- Sejak ditutupnya Perjanjian, Risiko atas barang


beralih kepada Pembeli, artinya jika barang
tersebut mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat diserahkan kepada si Pembeli, maka Pembeli
tetap harus membayar harganya.

- Jika Penjual lalai merawat barang sampai waktu


penyerahan yang ditetapkan belum menyerahkan
barang tersebut, maka mulai saat itu penjual
menanggung risiko atas barang tersebut dan dapat
dituntut ganti kerugian.
17

Ketentuan KUHPer, mengenai penyerahan


dan risiko, berlaku jika para pihak tidak
mengatur sendiri syarat-syarat yang
menyimpang dari ketentuan tersebut.
18 Transaksi Bisnis
skala Besar
Pada transaksi bisnis skala besar, dalam praktek
penyerahan barang dikenal ada 2 jenis:
1. Free on Board Shipping Point (Franco Gudang
Penjual).
Syarat:
Tempat penyerahan barang dan
tanggungjawab atas barang adalah digudang
penjual. Dalam hal ini, Risiko dalam perjalanan
menjadi tanggungjawab Pembeli.
19

2. Free on Board Distination Point (Franco


Gudang Pembeli).
Syarat:
Tempat penyerahan barang dan tanggung
jawab atas barang adalah digudang pembeli.
Peralihan kepemilikan atas barang
berpindah dari penjual kepada pembeli
setelah barang sampai digudang Pembeli.
20

Pada FOB Destination Point, biaya angkut


sudah termasuk pada harga barang yang
dibayar pembeli, sehingga risiko dalam
perjalanan menjadi tanggung jawab Penjual.
21 Jual beli on line

 Jual beli on line lahir/terjadi melalui sarana


elekronik yang tersambung melalui jaringan
dan sistim informasi berbasis Komputer /
internet
- Jual beli on line didasarkan pada Hukum
Pernjanjian.
- Jual beli elekronik atau on line sah sepanjang
dipenuhinya syarat sahnya perjanjian pada
KUHPer.
22 Perlindungan Hukum
Pada Pembeli & Pejual

- Penjual wajib menyerahkan hak milik barang


yang dijual kepada Pembeli;
- Menanggung kenikmatan serta cacad
tersembunyi;
- Memberi informasi tentang barang yang
dijual.
23 Perlindungan Konsumen
UU No. 8 th 1999

Penjual wajib memberikan ganti rugi


kepada pembeli atau konsumen
apabila barang yang diterima tidak sesuai
dengan yang diperjanjikan.
24

Penjual berhak:
- menentukan dan menerima harga barang
- perlindungan hukum dari pembeli beritikad
tidak baik
- Hak pembelaan diri sepatutnya
- Hak untuk rehabilitasi nama baik
25

Pembeli wajib:
- membaca informasi prosedur/petunjuk
penggunaan barang yang dibeli
- beritikad baik
- Membayar Harga barang
- Mengikuti upaya hukum secara patut.
26

Pembeli/Konsumen berhak, atas:


- kenyamanan, keamanan dan keselamatan
dalam mengkomsumsi barang yang dibeli
- memperoleh informasi secara benar, jujur dan
jelas mengenai barang yang dibeli
- mendapatkan pelayanan dan perlakuan secara
benar dan tidak diskriminatif
- didengar pendapatnya atau keluahannya atas
kondisi barang
27

Pembeli/Konsumen berhak, atas:


 mendapatkan perlindungan hukum secara
patut
- mendapatkan kompensasi atau ganti rugi
apabila barang yang dibeli tidak sesuai
dengan yang diperjanjikan
28 II. Sewa Menyewa

Seperti halnya Jual beli, Sewa menyewa juga


dapat dilihat dari berbagai aspek.
Beberapa aspek yang menonjol dari Sewa
Menyewa, yakni aspek manfaat,
bisnis dan hukum
29 Aspek Manfaat
Sewa Menyewa
- Barang/benda yang disewa memberi manfaat
untuk dinikmati/dipakai/digunakan penyewa
tanpa perlu harus memiliki benda tersebut
- Barang/benda yang disewa dapat digunakan
untuk keperluan sendiri Penyewa atau untuk
Usaha/Bisnis selama jangka waktu sewa.
30 Aspek Harga

Harga Sewa, dipengaruhi antara lain:


tujuan pemanfatan barang/kegunaan barang,
jenis barang, lokasi barang berada,
kualitas barang.
31 Aspek Bisnis

Barang/benda sewa digunakan untuk


menjalankan bisnis dengan tujuan
memperoleh keungtungan usaha (Investasi).
32 Aspek Hukum

Pemilik, menyanggupi untuk menyerahkan


suatu benda/barang untuk dipakai Penyewa
selama jangka waktu tertentu, dilain pihak
Penyewa menyanggupi untuk membayar
harga yang telah ditetapkan untuk
pemekaian benda tersebut dalam
waktu yang ditentukan.
33

- Perjanjian Sewa tidak memberikan Hak


Kebendaan kepada Penyewa.
- Perjanjian Sewa hanya memberikan Hak
Perseorangan kepada Penyewa.
- Penyewa wajib membayar uang sewa pada
waktunya.
- Penyewa wajib memelihara barang yang
disewa sebaik- baiknya.
34 III. Pemberian Kuasa

Pemberian Kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana


seseorang memberikan kekuasaan
kepada orang lain yang menerimanya untuk
dan atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan
( Ps 1792 KUHPer)
35 Sifat Pemberian Kuasa

1. bersifat konsensual:
berdasarkan persetujuan/kesepakatan lisan,
akta dibawah tangan ataupun akta autentik.
2. Bersifat terbatas / kontraktual:
tindakan hukum penerima kuasa hanya
terbatas pada apa yang dimandatkan
pemberi kuasa.
36 Surat Kuasa

Surat Kuasa Khusus:


- Hanya untuk sutu kepentingan tertentu atau
lebih.
- Tindakan-tindakan yang boleh dilakukan
Penerima Kuasa sudah ditentukan
37

Surat Kuasa Umum:


- Pemberian kuasa dirumuskan dengan kata-
kata umum yang meliputi perbuatan-
perbuatan pengurusan.
- kuasa umum tidak dapat digunakan untuk
memindahtangankan/mengalihkan suatu
benda yang hanya boleh dilakukan pemilik.
38 Rujukan

1. Prof. Subekti:
Pokok-Pokok Hukum Perdata
2. UU No. 8 Tahun 1999,
Tentang Perlindungan Konsumen.

You might also like