You are on page 1of 17

OmeprazolE

Vs
Esomeprazole
Apt. Nidaul Hasanah,M.Clin.Pharm.
Anggota kelompok 6 :

1. Danniel Anugrah NIM : 10121019


2. Milauna NIM : 10121012
POKOK BAHASAN
1. Patofisiologi
2. Mekanisme Reaksi
3. Proses sintesis
4. Hubungan Struktur dengan Aktivitas
5. Perbedaan profil senyawa induk dan analog yang di hasilkan
(Potensi,indikasi,profil farmakokinetik, farmakodinamik,dst.)
PATOFISIOLOGI GERD
• Penyakit asam lambung yang satu ini kita kenal dengan GERD
(Gastroesophageal Reflux Disease) adalah penyakit kronis
pada system pencernaan lambung. Kondisi ini dapat terjadi
Ketika asam lambung naik Kembali ke esofagus
(kerongkongan). Hal ini terjadi akibat melemahnya sfingter
(katup)
PATOFISIOLOGI GERD
MEKANISME REAKSI
Mekanisme aksi esomeprazole
• Esomeprazole secara kovalen berikatan dengan residu cystien melalui jembatan disulfida
pada subunit α dari sistem enzim H+/K+ ATPase.
• menghambat pompa H+/K+ ATPase yang pada gilirannya menghambat sekresi asam
lambung atau pembentukan asam klorida dalam sel parietal.
Mekanisme reaksi omeprazole
• Omeprazole secara kovalen berikatan dengan residu cystien melalui jembatan disulfida
pada subunit α dari sistem enzim H+/K+ ATPase
• menghambat pompa H+/K+ ATPase yang pada gilirannya menghambat sekresi asam
lambung atau pembentukan asam klorida dalam sel parietal.
Proses sintesis
omeprazole
IUPAC nomenclature
5-Methoxy-2-[(4-methoxy-3,5-dimethylpyridin-2-yl)methanesulfinyl]-1H-benzimidazole

Klasikasi
Proton pump inhibitors
Metode sintesis
`Metode sintesis
1. 2,3,5-trimetil-piridinN-oksida direaksikan dengan HNO2/asam sulfat diikuti dengan
NaOH dalam etanol untuk mendapatkan 4-metoksi-2,3,5-trimetilpiridin N-oksida.
2. Terakhir direaksikan dengan anhidrida asetat untuk mendapatkan 4-metoksi-3,5-
dimetil-2-piridinmetanol asetat
3. Senyawa yang terbentuk di atas direaksikan dengan natrium hidroksida untuk
mendapatkan 2-(hidroksimetil)-3,5-dimetil-4-metoksi-piridin
4. Pada reaksi terakhir dengan tionil klorida menghasilkan 2-(klorometil)-3,5-dimetil-4-
metoksi-piridin.
5. Terakhir direaksikan dengan 5-methoxy2-mercaptobenzimidazole yang disintesis
dengan reaksi 4-methoxy-o-henylenedimine dan potassium ethylxanthogenate, dengan
adanya NaOH, dilanjutkan dengan reaksi dengan asam 3-chloroperbenoic untuk
mendapatkan omeprazole.
Hubungan struktur aktivitas (omeprazole)

• Dari 4-metoksi-3,5-dimetil-2-piridinmetanol asetat menuju 2-(hidroksimetil)-3,5-dimetil-4-


metoksi-piridin terjadi substitusi, yaitu rangkap 2 O putus lali dgantikan dengan OH
kelarutan dalam air meningkat
• 2-(hidroksimetil)-3,5-dimetil-4-metoksi-piridin ke 2-(klorometil)-3,5-dimetil-4-metoksi-
piridin. Terjadi substitusi dimana oh terputus lalu digantikan Cl ,kelarutan dlam lemak
meningkat
• 2-(klorometil)-3,5-dimetil-4-metoksi-piridin ke 5-methoxy2-mercaptobenzimidazole terjadi
substitusi dimana Cl digantikan dengan O dan penambahan cincin maka kelarutan dalam
air dan lemak sama
• Dari 5-methoxy2-mercaptobenzimidazole ke omeprazoleterjadi substitusi dimana H pada
Hs putus tergantikan dengan O rangkap 2 lalu penambahan cincin yang terhubung di s
Proses sintesis
Esomeprazole

IUPAC nomenclature
(S)-(−)-5-Methoxy-2-[(4-methoxy-3,5-dimethylpyridin-2-yl)methylsulfinyl]-3H-benzoimidazole

Classification
• Penghambat pompa proton
METODE SINTESIS
Metode sintesis
1. Suspensi pirmeprazol dalam toluena ditambahkan ke dalam larutan air (S, S)-dietil
tartrat dan titanium tetraisopropoida.
2. N, N-diisopropilehilamin dan kumena hidroperoksida ditambahkan.
3. Garam natrium diperoleh dengan menggunakan natrium hidroksida dan asetonitril

Aktivitas Struktur (esomeprazole)


4. Peningkatan nilai hidrofilik meningkatkan aktivitas.
5. Penambahan gugus basa,membuat sifat hidrofilnya meningkat dan kelarutan dalam
lemak menurun
Parameter omeprazole esomeprazole
indikasi

Efek samping obat

absorbsi Omeprazole memiliki waktu Esomeprazole diabsorpsi


kerja yang cepat dengan dengan cepat di gastrointestinal.
bioavaibilitas 30-40 % jika Cmax terjadi dalam 1-2 jam
diberikan secara oral. Efek setelah administrasi obat. Cmax
penghambatan asam terjadi meningkat secara proporsional
dalam waktu 1 jam setelah dengan penambahan dosis.
pemberian, kemudian diikuti Bioavailabilitas esomeprazole
dengan aktivitas basal kembali sebesar 64% pada dosis tunggal
dalam waktu 3 sampai 5 hari (single dose) dan 89% pada
dosis berulang
Parameter omeprazole esomeprazole
Distribusi Omeprazole memiliki ikatan Esomeprazole terikat pada
protein yang besar, yaitu sekitar protein plasma sebesar 97%,
95% dengan volume distribusi dengan volume distribusi
sekitar 0,39 L/kg. Omeprazole sebesar 16 L. Ikatan protein
terdistribusi ke jaringan terutama plasma ini konstan pada
sel parietal lambung. konsentrasi 2-20 µmol/L
Metabolisme Omeprazole dimetabolisme Esomeprazole dimetabolisme di
secara cepat oleh enzim hati oleh enzim cytochrome
sitokrom P45 hepar terutama P450 (CYP) menjadi metabolit
melalui CYP2C19 dengan hasil inaktif yang tidak memiliki efek
metabolitnya lagi terhadap sekresi asam
hidroksiomeprazole. lambung..
Eliminasi Ekskresi metabolit omeprazole Esomeprazole dieliminasi
terutama melalui urine dan sebagai metabolit inaktif ke
sisanya melalui feces (bile). dalam urine (80%) dan feses
Omeprazole memiliki waktu (20%). Hanya kurang dari 1%
paruh yang pendek, sekitar 30 dieliminasi sebagai senyawa
menit sampai 1 jam pada pasien obat yang tidak berubah ke
tanpa gangguan fungsi organ. dalam urine. Waktu paruh
eliminasi esomeprazole sekitar 1
hingga 1,5 jam
Sifat fisikokimia esomeprazol omeprazole
Berat molekul 345.4 g/mol 345,4 g/mol

Penampilan fisik padat Bubuk kristal putih hingga


putih pudar
Titik lebur 155 ºc 155 ºc

kelarutan Sangat larut dalam air Sangat sedikit larut dalam


air; larut bebas dalam
etanol; sedikit larut dalam
aseton
Koefisien partisi etanol/air 0.6 2,23
Ada nya cincin Imidazole, pyridine Imidazole, pyridine
Ada nya pusat kiral - -
THANKS
Click here to add words Click here to add words Click here to add wordsClick here to add words

You might also like