You are on page 1of 14

DAFTAR MENU:

APPETIZERS : semoga mengundang


Sekedar breakfast nafsu makan
A. Belajar dari FIKSI
B. Membaca FAKTA “klise” PEMILU
C. Tantangan pasca PEMILU
LABORATORIUM PENGAWASAN TAHAPAN
MAIN COURSE : semoga mengenyangkan
PEMILU: D. Seputar Definisi: Pengawasan,
“Aktivitas Pengawasan Ilmiah atas Tahapan, Potensi Kerawanan dan Pencegahan, Penindakan, dan
Pelanggaran” Laboratorium Pengawasan
E. Langkah-langkah strategik
Laboratorium Pengawasan Tahapan
PEMILU
Oleh : Yosep Yusdiana F. Objek dan Fungsi Laboratorium
Direktur Eksekutif Komunitas NgaSo (Ngaji Sosial) Institute
Pengawasan
Disampaikan dalam acara Rapat Kerja Tekhnis Evaluasi Pengawasan COKLIT
dan Penyusunan Daftar Pemilih Pada PEMILU 2024 G. Hakikat Laboratorium Pengawasan;
BAWASLU Kabupaten INDRAMAYU, Kamis 23 Februari 2023 antisipasi strategik atas kerawanan
dan pelanggaran
H. Konsolidasi Pengawasan Partisipatif

DESSERT: cuci mulut dengan manisnya


APPETIZERS : belajar dari fiksi dan fakta
FIKSI :
A. Belajar dari FILM fiksi
APPETIZER :
“CONSTANTINE”; seorang John
Constantine dengan kemampuan
melihat iblis yang turun ke bumi, juga
mampu mengusirnya kembali ke
neraka. Lantas ketika iblis bersekutu
BELAJAR DARI FIKSI, dengan malaikat dalam upaya
melakukan penguasaan diatas muka
FAKTA, dan TANTANGAN bumi, apa yang dilakukan John
Constantine?
B. Imajinasi FIKSI buku Dibawah
Payung Agung

FAKTA “klise” PEMILU:


C. FAKTA Gangguan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa; virus EKSTRIM
politik identitas dengan perangkat
HOAX dan penyimpangan isu SARA
D. Massifikasi pelanggaran dan kejahatan
PEMILU; money politics dan netralitas
APPETIZER :
TANTANGAN :
A. PEMILU 2024 sejarah baru dari KM-
0; serentak dan segera, dengan sisa
polemik PEMILU sebelumnya
B. 5 agenda besar Indonesia Maju; 1).
BELAJAR DARI FIKSI, Hilirisasi dan industrialisasi SDA, 2).
FAKTA, dan TANTANGAN Optimalisasi sumber energi bersih dan
peningkatan ekonomi hijau, 3).
Penguatan perlindungan hukum,
sosial, politik, dan ekonomi untuk
rakyat, 4). Melanjutkan digitalisasi
ekonomi agar UMKM naik kelas, 5).
Keberlanjutan pembangunan IKN.
PENGAWASAN :

“Pemantauan Perilaku, Kegiatan, dan


Informasi”
MAKA Hakikat PENGAWASAN
adalah tindakan ANALITIK. Dan
segenap semesta PEMILU
MAIN COURSE : Seputar Definisi merupakan objek pengawasan
PEMILU.

Prinsip Pengawasan:
Pengawasan sebagai upaya
melakukan pencegahan dan
A. Pengawasan penindakan, seiring dengan hadirnya
pola hubungan dan paradigma baru
kelembagaan BAWASLU yang diatur
dalam perbawaslu No. 3 Tahun 2022,
menjadi tugas kelembagaan secara
keseluruhan. Artinya, pengawasan
sudah tidak lagi sekedar peran
kelembagaan, melainkan sebagai
fungsi yang melekat dari tugas dan
kewenangan kelembagaan
BAWASLU.
PENCEGAHAN :

Pencegahan adalah segala upaya


mencegah terjadinya pelanggaran
PEMILU dan pemilihan, dan
sengketa proses PEMILU dan
pemilihan melalui tugas pengawasan
MAIN COURSE : Seputar Definisi oleh pengawas PEMILU maupun
dengan melibatkan partisipasi
masyarakat serta publikasi media.
Dalam tugasnya BAWASLU harus
mencegah pelanggaran PEMILU dan
Sengketa PEMILU.
B. Pencegahan
Prinsip Pencegahan:
Kuatnya pencegahan harus
dibarengi dengan kuatnya
penindakan/penanganan atas dugaan
adanya pelanggaran dan potensi
sengketa. Pasal 93 huruf b UU No. 7
Tahun 2017 menjelaskan bahwa
pencegahan dan penindakan
dilakukan dalam satu tarikan nafas.
PENINDAKAN :

Penindakan adalah serangkaian proses


penanganan pelanggaran, yang
implementasinya didasari pada
temuan dan laporan untuk ditindak
MAIN COURSE : Seputar Definisi lanjuti oleh instansi yang berwenang.

Proses Penanganan:
a. temuan/penerimaan laporan
b. pengumpulan alat bukti
c. klarifikasi;
C. Penindakan d. serta penerusan hasil kajian atas
temuan/laporan kepada instansi yang
berwenang;
e. pengkajian; dan/atau
f. pemberian rekomendasi

Dalam kaitannya dengan penanganan


sengketa PEMILU, dapat dilakukan
mediasi dan/atau adjudikasi
LABORATORIUM Pengawasan:

Laboratorium Pengawasan adalah


MAIN COURSE : Seputar Definisi tindakan penelitian dan tempat
dengan segenap alat kerja dan objek
kerja pengawasan demi segenap
upaya pencegahan dan penindakan.
Dalam prosesnya kerja laboratorium
pengawasan dilakukan dengan cara
D. Laboratorium Pengawasan ilmiah (metodis; terukur dan
terstruktur/sistematis, dan analitik).

Sebagai sebuah tempat, maka


seluruh kantor dan sekretariat
pengawasan PEMILU berfungsi pula
sebagai Laboratorium Pengawasan.
MAIN COURSE
STRATEGI :
Pemantauan eksplanatif dan eksploratif

LANGKAH-LANGKAH :
A. Simulasi regulatif dan tahapan
PEMILU
B. Riset tahapan PEMILU, IKP, dan
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIK potensi pelanggaran
LABORATORIUM PENGAWASAN C. Observasi dan verifikasi
TAHAPAN PEMILU D. Membangun deskripsi melalui
pemetaan dan identifikasi
E. Menakar prediksi atas pemetaan
dan identifikasi
F. Membuat preskripsi sebagai pokok-
pokok pikiran dan rekomendasi
demi kepentingan decision making
dan problem solving
OBJEK :
A. Regulasi Tahapan dan Tahapan
MAIN COURSE PEMILU
B. Potensi kerawanan dan pelanggaran
C. Penyelenggara PEMILU,
Penyelenggara Negara, Peserta
PEMILU, dan Kelompok Masyarakat

Artinya, objek laboratorium


pengawasan adalah segenap perilaku,
OBJEK DAN FUNGSI LABORATORIUM kegiatan, dan informasi semesta
PEMILU; ada perilaku dan pelaku,
PENGAWASAN ada kegiatan dan yang berkegiatan,
ada informasi dan pemberi penerima
informasi.

FUNGSI :
D. Capacity Building bagi adhock dan
BAWASLU dalam upaya
meningkatkan keterampilan dan
keahlian analitik
E. Sarana pembelajaran tentang sosial,
politik, dan kepemiluan
Bagan alur LABORATORIUM
PENGAWASAN

Regulasi Deskrips Pemetaa


Tahapan & i n
Tahapan
PEMILU Observa
si

Potensi Bacaan arah


RISET Prediksi Hipotes
Kerawanan & peta &
a
Potensi potensi
Pelanggaran
Verifika Pencegaha
si n
Rekomendasi
Potensi Pelaku
Preskrip untuk
Kerawanan &
si decision
Pelanggaran Simulasi making &
problem Penindaka
solving n
Tahapan PEMILU yang selalu misterius :
a. Polemik pemutakhiran data pemilih
MAIN COURSE : b. Pendaftaran, verifikasi, penetapan peserta
HAKIKAT LABORATORIUM PENGAWASAN; PEMILU yang sulit terjamah; SIPOL;alat
bantu yang kurang membantu
antisipasi strategik atas kerawanan dan c. Daftar Calon dan kriteria kualitas produk
pelanggaran PEMILU
d. Masa Kampanye; antara fungsi parpol dan
Ruang Sempit Potensi Kerawanan dan produk instan PEMILU (2014 15 bulan,
Pelanggaran: 2019 6 bulan 3 minggu, 2024 2 bulan 2
minggu)
a) Tahapan PEMILU yang selalu Konstruksi IKP dan Jenis Pelanggaran :
Peta konstruksi IKP yang memuat dimensi
misterius bagi tugas pengawasan konteks sosial politik, penyelenggaraan
PEMILU, kontestasi, dan partisipasi, akan
b) Konstruksi IKP dan Jenis Pelanggaran mengandung potensi kerawanan 90%
c) Para Calon Tersangka Tindak Pidana dilakukan oleh peserta PEMILU,
penyelenggara Negara, dan penyelenggara
PEMILU PEMILU. Demikian pula halnya jika kita
kaji UU No. 7 Tahun 2017 terkait
d) Sengketa dan politik sebagai makhluk pelanggaran PEMILU yang terdiri dari
pelanggaran: administratif, kode etik,
omnivora pidana PEMILU, dan pelanggaran lainnya.
e) GAKKUMDU; antara potret pidana Para Calon Tersangka Tindak Pidana
PEMILU :
e. Peserta PEMILU
Sengketa dan Politik sebagai makhluk omnivora
MAIN COURSE : :
a) Politik adalah makhluk omnivora; politik
HAKIKAT LABORATORIUM PENGAWASAN; dapat memikirkan segalanya, dan dapat
antisipasi strategik atas kerawanan dan melakukan apa saja; akan tetapi
semestinya tidak pula memakan semuanya.
pelanggaran b) Kecenderungan omnivora yang mudah
Ruang Sempit Potensi Kerawanan dan tidak puas dan tidak kenyang adalah
potensi sengketa yang mendasar
Pelanggaran:
GAKKUMDU;
a) Tahapan PEMILU yang selalu antara potret tindakan pidana PEMILU dan
misterius bagi tugas pengawasan hambatan kerja :
c) Potret tindakan Pidana PEMILU yang
b) Konstruksi IKP dan Jenis Pelanggaran tergambar dalam pasal 488-554 UU No.7
Tahun 2017; hukum pemidanaan (over
c) Para Calon Tersangka Tindak Pidana criminalization) yang tidak menetapkan
pidana dan denda minimum.
PEMILU d) Hambatan krusial bagi kinerja
d) Sengketa dan politik sebagai makhluk GAKKUMDU terletak pada para calon
tersangka (termasuk unsur GAKKUMDU),
omnivora dan selubung kinerja (dilematika peran,
conflict of interest dalam temuan dan
e) GAKKUMDU; antara potret pidana laporan, penyidikan dan penyelidikan yang
tidak kompak, pleno yang tidak sepaham,
A. Mistifikasi PEMILU termasuk musuh
MAIN COURSE : Konsolidasi Pengawasan berat dalam PEMILU, adalah
Partisipatif; “Kedaulatan Rakyat VS Musuh- perilaku, kegiatan, dan informasi
musuh Rakyat dalam PEMILU” PEMILU yang ekstrim subjektif, tidak
ilmiah, dan tidak mengedepankan
diseminasi visi kerakyatan;
A. Inventarisasi dan sosialisasikan apa dan perdukunan politik, janji yang tidak
siapa saja musuh-musuh Rakyat dalam sesuai kewenangan dan regulasi,
bersandar semata pada logistik (uang)
PEMILU ketimbang agenda programatik;
B. Peran Strategis Panwascam dalam minimnya pakta integritas; partisipasi
pemilih yang apolitis; ekstrim politik
menggalang kekuatan Kader SKPP, identitas melalui penyimpangan isu
pemantau PEMILU, dan Stakeholders SARA, dll.
B. Kader SKPP, Pemantau PEMILU, dan
Civil Society Stakeholders Civil Society adalah
C. Perbanyak ruang publik (public space) penyerang
BAWASLU
utama,
dan adhock
ditengah
harus
sebagai sarana rembuk dan informasi; bertahan karena (hambatan) regulasi
C. Follow-up strategis BAWASLU dan
tempat nongkrong, sarana ibadat, desa- adhock dalam membangun gerakan
desa, sekretariat ormas dan OKP, dll konsolidasi pengawasan partisipatif
DESSERT : Misteri Soliter dan Kehadiran
JOKER dalam PEMILU Indonesia

A. Misteri Soliter dan Kedalaman Pemilu Indonesia;


perbincangan filosofis Pa dan Hans Thomas,
kepergian Ma (anita) demi hingar bingar popularitas,
dan setumpuk kartu remi; apa yang dipertanyakan?;
apa yang dicari?; apa yang ditemukan? DALAM PEMILU
B. 52 Kartu REMI dalam peran 4 simbol; keriting INDONESIA
menanam, wajik bercermin, hati berjuang untuk
kebutuhan dasar, sekop pembangun infrastruktur
SIAPAKAH JOKER?
C. JOKER sebagai kartu ke-53 dan simbol ke-5;
perpaduan kewarasan dengan ketidakwarasan yang
membangun sekaligus merusak dan merusak
sekaligus membangun, serta mengetahui lebih
banyak dan lebih dalam.

You might also like