You are on page 1of 12

PEMIKIRAN ABU UBAID

DAN ABU YUSUF

Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam

Desi Maghdalena (22420311441)


Mulyani Saleha (22420311451)
Riski Satriasa Dewi (22420311456)
Sindi Aulia Pratiwi (22420311463)
Tiara Beumarini (22420311466)
Tiara Rizki (22420311467)
Abu Ubaid
Pemikiran Ekonomi Islam
Biografi Abu Ubaid
Nama lengkap Abu Ubaid, yang dikenal sebagai bapak
ekonomi islam pertama adalah al-Qasim bin Sallam bin
Miskin bin Zaid al-Harawi al-Azadi al-Baghdadi. Dilahirkan
pada 154 H di Harrah, Khurasan (disebelah barat Laut
Afghanistan). setelah memperoleh ilmu yang memadai di
kota kelahirannya karena perkembangan mazhab hanafi,
pada usia 20 tahun, Abu Ubaid pergi untuk menuntut ilmu ke
berbagai kota, seperti kufah, basrah, dan Baghdad. Ilmu
ilmu yang dipelajarinya, antara lain mencakup ilmu tata
bahasa Arab, qira'ah, tafsir, hadis dan fiqih. Pada tahun 192
H, Thabit ibn Nasr ibn Malik, gubernur Thughur pada masa
pemerintahan khalifah Harun al Rasyid, mengangkat Abu
Ubaid sebagai qadi(hakim) di Tarsus hingga tahun 210 H.
Setelah itu, penulis Kitab Al Amwal ini tinggal di Baghdad
selama 10 tahun. Pada tahun 219 H setelah berhaji ia
menetap di Mekkah sampai wafatnya pada tahun 224 H.
Kitab
al-Nasikh wa al-Mansukh, fi
01 al-qur'an al-aziz wumafihi
min al-Qur’an was as
sunan,

Kitab
02 Gharib al-Qur'an, ma 'ani al-
Qur'an, gharib al-Hadits

Karya-Karya Kitab

Abu Ubaid 03 Al- Amwal 06


Pandangan Ekonomi Abu Ubaid
Shadaqah/Zakat Fa’i dan Kharaj Jizyah Khumus dan ‘Usyr

Fa’i adalah sesuatu yang diambil Jizyah adalah pajak tahunan Khumus menurut Abu Ubaid
zakat harta seperti zakat emas, adalah 1/5 ghanimah dari
dari harta dzimmah, yang sebab yang wajib dibayarkan oleh
Kebijakan perniagaan, unta, sapi, kambing,
biji-bijian dan buah-buahan.
itu jiwa mereka dilindungi dan seorang non-muslim khusunya ahli harbi, rikaz dan luqathah.
dihormati. ahli kitab,
Ekonomi Publik
Kharaj  yaitu penghasilan atau Al-‘usyr merupakan jama’ dari
tanah taklukan kaum muslimin kata ‘usyrun yaitu satu bagian
untuk jaminan perlindungan jiwa,
dengan jalan damai yang dari sepuluh.  ‘usyr adalah
kewajiban setiap harta apabila properti, ibadah dan harta
pemiliknya menawarkan untuk sesuatu yang diambil dari harta
telah mencapai nisab dan haul merdeka atau budak yang
mengolah tanah itu sebagai kafir dzimmi yang melintas untuk
untuk dikeluarkan zakatnya. tinggal di wilayah pemerintahan
pengganti sewa tanah dan perniagaan.
Islam.
bersedia memberikan sebagian
dari hasil produksinya. 

Iqtha’ Ihya’ Al- Mawat Hima’

Kebijakan Yaitu tanah yang diberikan oleh Yaitu menghidupkan kembali tanah
Yaitu lahan yang tidak berpenduduk
yang dilindungi negara untuk tempat
kepala negara kepada seorang rakyat yang mati, tandus, tidak terurus, tidak
Pertanian untuk menguasai sebidang tanah ada pemiliknya dan tidak
mengembala hewan-hewan
ternak. Dimana tanah hima ini adalah
dengan mengabaikan yang dimanfaatkan dengan
tanah yang mendapat perlindungan
lainnya. Dalam kitab Al-Amwal, Abu membersihkannya, mengairi,
dari pemerintah, namun dapat
Ubaid menafsirkan tanah biasa yang mendirikan bangunan dan menanam
dimanfaatkan oleh seluruh umat hasil
bisa dijadikan iqtha’ dan yang tidak kembali benih-benih kehidupan pada
yang ada pada tanah tersebut seperti
bisa. tanah tersebut.
air, rumput dan tanaman.
Relevansi Pemikiran
Dari penjelasan yang telah dipaparkan oleh Abu Ubaid Abu Ubaid
dalam Kitab al-Amwal, tampak jelas bahwa doktrinnya adalah
pembelaan terhadap pelaksanaan distribusi kekayaan secara Di Indonesia Saat Ini
adil dan merata berdasarkan prinsip-prinsip keadilan fiskal
dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Dengan kata lain,
Abu Ubaid ingin menyatakan bahwa segala kebijakan yang
hanya menguntungkan sekelompok masyarakat dan
membebani sekelompok masyarakat lainnya harus dihindari
negara semaksimal mungkin. Pemerintah harus mengatur harta
kekayaan negara harus selalu dimanfaatkan demi kepentingan
bersama dan mengawasi hak kepemilikan pribadi agar
tidakdisalah gunakan sehingga mengganggu serta mengurangi
manfaat bagi masyarakat umum.
            Pandangan-pandangan Abu Ubaid juga merefleksikan
perlunya memelihara dan mempertahankan keseimbangan
antara hak dan kewajiban masyarakat serta menekankan rasa
persatuan dan tanggung jawab bersama. Di samping itu, Abu
Ubaid juga sacara tegas menyatakan bahwa pemerintah wajib
memberikan jaminan standar kehidupan yang layak bagi setiap
individu dalam sebuah masyarakat muslim.
Abu Yusuf
Pemikiran Ekonomi Islam

PPT Professional
Biografi Abu Yusuf
Ya’kub bin Ibrahim bin Habib bin Kunaish bin Sa’ad Al-
Anshari Al-Jalbi Al-Kufi Al-Baghdadi, atau biasa dipanggil
dengan Abu Yusuf lahir di Kufah pada tahun 113 H (738
M) dan Wafat Pada 173 H (798 M). Dari Nasab ibunya ia
masih memiliki hubungan darah dengan sahabat
Rasulullah SAW yaitu Sa’ad Al-Anshari. Abu Yusuf
menimba ilmu kepada ulama’ besar, seperti Abu
Muhammad Atha’ bin As-Sa’ib Al-Kufi, Sulaiman bin
Mahran Al-A’masy, Hisyam bin Urwah, Muhammad bin
Ishaq bin Yasar, Al-Hajaj bin Artah. Selama tujuh tahun
tidak henti-hentinya Abu Yusuf belajar kepada Abu
Hanifah. Ia pun terkenal sebagai salah satu murid
terkemuka Abu Hanifah. Sepeninggalan gurunya Abu
Yusuf bersama Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani
menjadi tokoh pelopor dalam menyebarkan dan
mengembangkan madzab Hanafi.
Karya-Karya Abu Yusuf
Ar-Radd Ala Siyar Al-Auza’i,
kitab ini memuat beberapa
pendapat dan pandangan Abu
Al-Jawami’, Yusuf tentang beberapa hukum
Islam yang merupakan
kitab ini banyak himpunan dari beberapa kritikan
memuattentang hal dan sanggahan-sanggahan
yang berkenaan beliau terhadap pendapat Al-
dengan pendidikan Auza’I seputar perang dan jihad.

Al-Kharaj,
Al-Atsar,
kitab ini, ia menuangkan Ikhtilaf Abu Hanifah
sebuah kitab yang pemikiran fiqihnya dalam
menghimpun wa Ibn Abi Laila,
berbagai aspek, seperti
hadits-hadits yang keuangan Negara, pajak tanah, ini membahas tentang
diriwayatkan dari pemerintah dan musyawarah. perbandingan fiqih yang
para gurunya dan Kitab ini ditulis atas permintaan mengemukakan pendapat
juga ayahnya. Khalifah Harun AL-Rasyid untuk Imam Abu Hanifah dan Abi
pedoman dalam menghimpun Laila serta pendapat mereka.
pemasukan atau pendapatan
Negara dari Kharaj, Ushr, Zakat,
Jizyah. Kitab ini dapat
digolongkan sebagai “Public
Finance” dalam pengertian
ekonomi modern.
Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf
01 02 03 04 05

Usyr Kharaj Jizyah Tas’ir (Penetapan Harga) Wazifah dan Muqosomah


Usyr merupakan hak Dalam hal perpajakan, Abu Jizyah tidak Teori harga Abu Yusuf tersebut Wazifah memberikan arti bahwa
kaum muslim yang Yusuf telah meletakkan diberlakukan bagi memposisikan terbalik dari sistem pemungutan yang ditentukan
diambil dari harta prinsip-prinsip yang jelas perempuan, anak-anak, teori ekonomi konvensional berdasarkan nilai tetap, tanpa
perdaganagn ahl yang berabad-abad orang miskin dan yang menyatakan bahwa, naik membedakan ukuran tingkat
jimmah dan penduduk kemudian dikenal oleh kalangan tidak mampu. dan turunya harga ditentukan kemampuan wajib pajak atau
kaum harbi yang para ahli ekonomi sebagai Bagi yang tidak oleh permintaan permintaan mungkin dapat dibahasakan dengan
melewati perbatasan canons of taxaton, mampu membayar, dan penawaran komoditi, pajak yang dipungut dengan
Negara islam. kesanggupan membayar, mereka juga wajib (Teori Supply and Demand). ketentuan jumlah yang sama secara
pemmberian waktu yang dilindungi dan disantuni. Meskipun Abu Yusuf tidak keseluruhan, sedangkan
longgar bagi pembayaran secara tegas menolak Muqosomah merupakan sistem
pajak dan sentralisasi bagi keterkaitan supply dan pemungutan pajak yang
pembuatan keputusan demand, namun secara diberlakukan berdasarkan nilai yang
dalam administrasi pajak eksplisit memuat pemahaman tidak tetap (berubah) dengan
adalah beberapa prinsip bahwa tingkat naik dan mempertimbangkan tingkat
pajak yang ditekankannya. nurunnya produksi tidak akan kemampuan dan persentase
berpengaruh terhadap harga penghasilan atau pajak
proporsional, sehingga pajak diambil
dengan cara yang tidak membebani
kepada masyarakat.
Pemikiran ekonomi Abu Yusuf tertuang pada karangan terbesarnya yakni
kitab al-Kharaj. Al-Kharaj merupakan kitab pertama yang menghimpun semua
pemasukan daulah islamiyah dan pos-pos pengeluaran berdasarkan kitabullah dan
sunnah rasul saw. Dalam kitab ini dijelaskan bagaimana seharusnya sikap
penguasa dalam menghimpun pemasukan dari rakyat sehingga diharapkan paling
Relevansi tidak dalam proses penghimpunan pemasukan bebas dari kecacatan sehingga
hasil optimal dapat direalisasikan bagi kemaslahatan warga Negara.
Pemikiran Abu Yusuf Kitab al-Kharaj mencakup berbagai bidang, antara lain :
Pada Saat Ini 1. Tentang pemerintahan
2. Tentang keuangan
3. Tentang pertanahan
4. Tentang peradilan
THANK YOU
For Attention

You might also like