You are on page 1of 12

Penguatan Manajemen Risiko

Bank Syariah Dalam


Menghadapi Ancaman Cyber
Security

Hendra Ramadan
Auratul Atifah Harbit
Siti Aisyah

MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM


Pendahuluan

Sistem teknologi informasi telah sederhana dan menguntungkan berbagai strata sosial. Kemajuan zaman memainkan
peran penting dalam perubahan ini. sektor Pendidikan dan ekonomi global juga mendapat manfaat dari kemajuan teknologi
dan kecepatan pengumpulan informasi. Selain itu, perkembangan teknologi telah menghasilkan solusi untuk kebutuhan
pembayaran elektronik yang cepat, akurat, dan aman (Yusuf, 2022).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, pengguna ponsel meningkat menjadi 63,53%, sementara penggunaan
internet meningkat dari 21,98% pada tahun 2015 menjadi 47,69% pada tahun 2019. Perkembangan alat pembayaran telah
mengalami transformasi dari bentuk logam dan uang kertas tradisional menjadi metode pembayaran elektronik. Media
layanan digital seperti internet banking, mobile banking, dan financial technology telah memberikan manfaat besar bagi
masyarakat
Pemanfaatan layanan digital dalam lembaga keuangan memberikan manfaat besar, tetapi juga memiliki
risiko kejahatan digital. Pada awal tahun 2020, terjadi kasus pembobolan m-banking seorang wartawan senior
dengan kerugian sebesar 1,12 milyar dan pada tahun 2019, terjadi kasus pembobolan kartu kredit terkoneksi
dengan internet banking dengan kerugian sebesar 1,11 milyar. Kasus pembobolan m-banking dan pembobolan
kartu kredit yang terkoneksi dengan internet banking merupakan contoh nyata dari ancaman cyber security yang 2
mengancam keamanan sistem, data, jaringan, dan program dalam layanan digital. Ancaman keamanan digital
atau cyber security harus dihadapi dengan serius.
Literatur Review
Cyber Security
Cyber security dalam makna yang luas terutama
untuk beberapa perangkat-perangkat teknologi
informasi. Pemanfaatannya sangat diperlukan dalam hal
untuk mencegah terjadinya tindak pidana yang saat ini
menjadi viral di media massa serta sebagai dasar hukum
terhadap proses penegakan hukum terhadap tindakan
kejahatan yang digunakan melalui sarana elektronik,
komputer hingga terorisme (Ahmed, S., & Ali, 2020).
Menurut Alghfeli (2020) perlu diperhatikan tentang Cyber
security ini, yang dibagi atas beberapa kelompok yaitu:
3
 Cyberspace  Cyber Attack  Cyber Crime  Cyber Law
 Cyber threat  Cyber Security  Cyber War
Literatur Review

Bank Digital Manajemen Risiko

Bank Digital menurut Peraturan OJK No. 12 Transformasi perbankan menjadi perbankan
/POJK.03 / 2021. Bab I Ketentuan umum Pasal 1, digital pada dasarnya merupakan kombinasi
ialah bank yang berbadan hukum Indonesia (BHI) layanan perbankan online dan mobile banking
yang menyediakan dan menjalankan kegiatan dalam satu platform aplikasi yang semuanya
usaha terutama melalui saluran elektronik tanpa diakses melalui smartphone (Fikri Al-Haq
kantor fisik selain kantor pusat atau menggunakan Fachryana, 2020).
kantor fisik terbatas. Bank bisa merupakan bank
baru maupun bank lama yang bertransformasi
menjadi bank digital (Ojk, 2023). 4
Proses Manajemen Risiko Perbankan Syariah

IDENTIFIKASI PENGUKURAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN

5
Landasan Hukum
Hukum Positif Indonesia
Hukum positif Indonesia adalah hukum yang saat ini berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis, yang merupakan
campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama dan hukum adat. Hukum positif yang dimaksud dalam penelitian
mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2016 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE).
Hukum Syariah
Hukum Ekonomi syariah adalah hukum yang menjadi landasan pemikiran dan penentuan konsep ekonomi dalam Islam
yang sumbernya dapat diambil dari Al-Qur’an, Hadits, Ijtihad maupun kaidah Fiqh (Tangerang, 2018).
Salah satu firman Allah SWT dalam Qur’an Surah Al-Baqarah/2: 283. 6

“.......jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah”.
METODE PENELITIAN

Kualitatif deskriptif ini menggunakan untuk mengetahui apa dan


bagaimana fenomena-fenomena yang terjadi diantara variabel-variabel
penelitian dengan pengumpulan data melalui studi pustaka. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Metode kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena dilakukan pada kondisi objek yang alamiah, berkembang apa
adanya, tidak dimanipulasi dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika kondisi objek tersebut. Sedangkan, pendekatan deskriptif
bersifat memaparkan hasil akurat yang diperolehsehingga informasi
yang didapatkan lengkap (Sugiono, 2019).
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknologi Digital Mobile Banking dan Kasus Ancaman
Cyber Security Pada Bank Syariah

 Kasus peretasan dengan modus Infringements of Privacy yang dilakukan oleh cracker pada Tahun 2020 pada Bank
BPR Bintara Pratama Syariah.
 Ancaman cyber security yang terkait dengan usaha hacking yang dilakukan oleh para hacker untuk menembus
server yang dimiliki oleh Bank-Bank Syariah yang di dalamnya menyimpan keseluruhan informasi lengkap data
anggota maupun nasabah.

8
Penerapan Manajemen Risiko dalam Menghadapi
Ancaman Cyber Security Pada Credit Card Nasabah

manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Bank-Bank Syariah dalam


mengantisipasi ancaman cyber security, penerapan manajemen risiko di
Bank-Bank Syariah Syariah terkait dengan ancaman cyber security minimal
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
 Pengawasan aktif oleh pimpinan
 Kecukupan kebijakan dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi.
 Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pengendalian, dan
pemantauan risiko teknologi informasi.
 Sistem pengendalian internal atas penggunaan teknologi informasi.
Kebijakan Penggunaan IT
Identifikasi Risiko harus dibakukan dalam
bentuk SOP
Perencanaan jangka Panjang
Pengukuran Risiko membangun penyimpanan
server mandiri

Penguatan Manajemen Pemantauan Risiko


Membangun keamanan
berlapis dalam transaksi ABS
Risiko Bank Syariah Mobile
Pengendalian dan
dalam Menghadapi Pengendalian Risiko
pengawasan alur kinerja IT
Ancaman Cyber Security mayoritas berada di tangan
General Manager

10
KESIMPULAN

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan manajemen risiko di Bank-Bank Syariah di
Indonesia terkait dengan ancaman cyber security dilakukan melalui pengawasan aktif oleh pimpinan,
kecukupan kebijakan dan prosedur penggunaan teknologi informasi, kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pengendalian, dan pemantauan risiko teknologi informasi, dan sistem pengendalian internal
atas penggunaan teknologi informasi. Penguatan manajemen risiko dalam mengantisipasi ancaman cyber
security diupayakan melalui kebijakan penggunaan IT dengan SOP, pengendalian dan pengawasan alur
kinerja IT, perencanaan jangka panjang membangun penyimpanan server mandiri, dan membangun
keamanan berlapis dalam transaksi ABS Mobile.

11
THANK YOU

12

You might also like