You are on page 1of 20

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

LINEAR SEQUENTIAL
/ W ATERFALL
MODEL
DI SUSUN OLEH
• AKBAR
• SISKANAH
• AYUNISA RAHMA D
• NIDA AISYAH R
• M. WAHYU ADINATA
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

SEJ ARA
H
Felix Torres dan Herbert D. Benington memberikan
presentasi pertama tentang penggunaan fase-fase
ini dalam rekayasa perangkat lunak pada tanggal 29
Juni 1956, dalam Konferensi tentang Metode
Pemrograman Lanjutan untuk Kom puter Digita l.
Pem bua ta n progra m untuk SAGE ( Sem i- Automatic
Ground Environment) menjadi topik dalam
presentasi ini. Studi ini diterbitkan kembali pada
tahun 1983 dengan pengantar oleh Benington yang
menjelaskan bahwa fase-fase tersebut sengaja
disusun berdasarkan spesialisasi tugas dan
menekankan bahwa prosesnya sebenarnya tidak
dilakukan secara ketat dari atas ke bawah, tetapi
lebih bergantung pada prototipe.
Penelitian ini menunjukkan pengaturan fase-fase
dalam pengembangan perangkat lunak dan
pentingnya tugas- tugas yang terpisah dalam
proses tersebut. Hal ini juga menunjukkan adanya
kebergantungan pada penggunaan prototipe
dalam pelaksanaan proses tersebut.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

DEFINISI
Awalnya, model ini bernama “Linear Sequential
Model”. Metode ini juga disebut “siklus hidup
klasik” atau yang sekarang disebut model air
terjun. Metode ini adalah metode yang pertama
kali diangkat pada tahun 1970 sehingga sering
dianggap terlalu kuno, tetapi metode ini sering
digunakan oleh para teknisi di Rekayasa
Perangkat Lunak (SE). Metode ini mengambil
pendekatan yang sistematis dan tersusun rapi
seperti air terjun mulai dari tingkat kebutuhan
sistem kemudian berlanjut ke tahapan analisis,
desain, coding, pengujian / verifikasi, dan
pemeliharaan. Disebut air terjun karena seperti air
terjun yang jatuh satu demi satu sehingga
penyelesaian tahap sebelumnya kemudian dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya dan berjalan-urut.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

METOD
E
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

1.
REQUIREMENT
Requirement merupakan tahap pertama yang
harus dilakukan pada metode waterfall. Pada
tahap ini, pengembang akan mencari informasi
yang dibutuhkan untuk mengembangkan
perangkat lunak. Untuk mendapatkan informasi
tersebut, pengembang umumnya
mengumpulkan data melalui berbagai cara
mulai dari wawancara hingga diskusi atau survei
langsung.
Informasi yang didapatkan kemudian akan
dianalisis untuk mendapatkan datalengkap
tentang software yang dibutuhkan pengguna
yang kemudian akan dikembangkan.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

2.
DESIGN
Tahapan design adalah tahap selanjutnya
yang harus dilakukan setelah requirement
and analysis definition. Pa da ta ha p ini,
semua da ta da n informa si yang telah
didapatkan melalui wawancara atau survei
langsung akan diolah dan dipersiapkan.
Tahapan yang dilakukan sebelum proses
codingini sangat penting karena
keberadaannya akan sangat membantu
dalam menentukan persyaratan sistem dan
perangkat keras atau hardware.
Sela in itu, desa in sistem juga a ka n
memba ntu pengembang dalam
mendefinisikan bangunan sistem secara
keseluruhan.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

3.
IMPLEMENTASI
Setelah desain dan bangunan sistem
disiapkan pada tahap system and software
design, tahap selanjutnya yang harus
dilakukan adalah implementation and unit
testing.
Di ta ha p inila h desa in sistem da n softwa re
ya ng telah dibuat diimplementasikan atau
dikembangkan pada program kecil yang
disebut unit melalui coding. Tentunya, unit ini
terintegrasi dengan tahap selanjutnya.
Pa da ta ha p ini, setia p unit ya ng a da a ka n
dikembangkan kemudian diuji untuk
melihat sisi fungsionalitasnya, yang biasa
disebut sebagai unit testing.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

4.
INTEGRATION
Pada tahap implementation dan unit testing,
setiap unit yang ada akan diuji fungsinya
yang kemudian akan dilakukan integrasi di
tahap integration and system testing.
Proses integrasi unit ke dalam sistem ini
akan dilakukan setelah proses pengujian
setiap unit di tahap sebelumnya selesai.
Setelah diintegrasikan, seluruh sistem yang
datanya telah terkumpul akan diuji untuk
melihat setiap kesalahan maupun
kegagalan yang ada pada sistem tersebut.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

5.
MAINTENANCE
Operation dan maintenance merupakan tahap
terakhir dari proses pengembangan perangkat
lunak dengAan metode waterfall. Artinya, sistem
yang telah lulus tahap uji akan menghasilkan
perangkat lunak yang sudah jadi dan bisa
dijalankan.
Walau sudah dapat digunakan, perangkat
lunak yang sudah jadi ini tetap harus dilakukan
pemeliharaan. Proses pemeliharaan dapat
berupa perbaikan sistem apabila muncul suatu
kesalahan atau error yang tidak ditemukan
pada langkah sebelumnya.
Selain memperbaiki kesalahan, proses
pemeliharaan pada perangkat lunak juga dapat
berupa perbaikan implementasi unit sistem serta
peningkatan sistem sebagai kebutuhan baru
pengguna.
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

TUJUAN
01 02
Meningkatkan kualitas Mencapai tujuan proyek
perangkat lunak: Dalam Model dengan efisiensi: Model ini
Linier Sequential/Waterfall, dirancang untuk membantu
pengujian merupakan fase pengembang dalam mengatur
dan mengelola proyek
penting yang ditujukan untuk
dengan cara yang efisien.
mengidentifikasi dan
Dengan melalui tahap-tahap
memperbaiki bug atau
yang terstruktur dan
kesalahan dalam perangkat
berurutan, diharapkan bahwa
lunak yang dikembangkan.
proyek dapat diselesaikan
Tujuannya adalah untuk
sesuai dengan jadwal yang
memastikan bahwa perangkat
telah ditetapkan dan dengan
lunak berfungsi sesuai dengan alokasi sumber daya yang
kebutuhan yang ditetapkan dan tepat.
memiliki kualitas yang baik.
Kelebihan
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

Struktur ya ng jela s Dokum enta si ya ng rinci


01 02
Model ini memiliki struktur yang Setiap fase dalam model ini biasanya
terdefinisi dengan baik, dengan fase- memiliki dokumentasi yang rinci. Hal
fase yang berurutan dan terstruktur ini membantu dalam pemahaman
dengan baik. Hal ini memudahkan yang lebih baik tentang kebutuhan,
pengembang untuk mengikuti alur desain, implementasi, dan pengujian
kerja yang terorganisir. sistem.

Pengelola a n proyek Cocok untuk


03 ya ng mudah
04 kebutuha n yang stabil

Karena setiap fase harus diselesaikan Model Linier Sequentia l/W a terfa ll
sebelum melanjutkan ke fase cocok untuk proyek-proyek yang
berikutnya, model ini memberikan memiliki kebutuhan yang stabil dan
kerangka kerja yang jelas untuk terdefinisi dengan baik sejak awal. Jika
mengelola proyek perangkat lunak. Ini kebutuhan sudah jelas dan tidak
membantu dalam perencanaan dan banyak berubah, model ini dapat
penjadwalan yang lebih baik. memberikan hasil yang konsisten.
Kekurangan
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

Ketidakmampuan m ena nga ni Kura ngnya um pa n ba lik pengguna


01 peruba ha n
02
Model ini tida k memperhitungka n umpan
Model ini kurang fleksibel terhadap perubahan balik dari pengguna atau pelanggan hingga
kebutuhan atau perubahan lingkungan proyek. tahap akhir.
Karena setiap fase harus diselesaikan sebelum Keterlibatan pengguna dalam proses
melanjutkan ke fase berikutnya, sulit untuk pengembangan terbatas, sehingga ada risiko
memasukkan perubahan yang terjadi di tengah pengemba nga n produk ya ng tida k sesuai dengan
jalan. Jika ada perubahan signifikan, mungkin kebutuhan atau harapan pengguna.
perlu kembali ke fase sebelumnya atau
melakukan perubahan yang kompleks.

Risiko kesa la ha n ya ng tinggi


03
Jika ada kekurangan atau kesalahan dalam fase-fase awal, sulit untuk
melakukan perubahan di fase-fase selanjutnya. Jika masalah muncul di
akhir proses, mungkin diperlukan waktu dan biaya yang signifikan untuk
memperbaikinya.
KESIMPULAN
Linear Sequential Model / Waterfall model suatu proses pengembangan software yang
dimana proses yang dilakukan masih sederhana,proses yang dibuat pun memiliki aturan
dalam setiap tahap yang akan dilakukan telah ditentukan darimana proses awal yang akan
dilakukan dan proses selanjutnya.Model ini memiliki bentuk seperti air terjun yang biasa kita
lihat dimana bentuk itu sama dengan tahapan proses yang akan dilakukan pada linear
sequential model/waterfall model.Didalam model ini kesalahan yang muncul belum tentu
bisa ditemukan penyebabnya dengan cepat hal ini disebabkan karena pencarian penyebab
dilakukan secara bertahap dimana setiap tahap dilakukan evaluasi dengan teliti dan satu
persatu tahap dilakukan evaluasi hingga diketahui penyebabnya
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

DAFTAR
PUSTAKA
https://osf.io/q48v3/download

https://glints.com/id/lowongan/model-
waterfall-adalah/#pengertian-model- waterfall
https://www.researchgate.net/publication/
346397070_Analisis_Metode_Waterfall_Unt
72
% uk_Pengembangan_Sistem_Informasi
Metode Waterfall dalam Perancangan Sistem Informasi Aplikasi
Bantuan Sosial Berbasis Android
 Analisa Sistem Berjalan
 Use Case Diagram Sistem
 Rancangan Kebutuhan Database
 Contoh gambar website
Tabel
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

THANK
YOU

You might also like