You are on page 1of 20

Distribusi Udara di Dalam Ruangan &

Pengaturan Tekanan Ruangan

Oleh: Prof. Ir. Sumeru, Ph.D


September 2021
Distribusi Udara di Dalam Ruangan

● Hukum Alam: Udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.


Serupa dengan benda pada maupun cair, bergerak dari tempat tinggi ke
tempat rendah.

● Tekanan tinggi pada udara dapat dihasilkan oleh fan ataupun blower. Bila
tidak ada fan atau blower, udara akan bergerak dari suhu tinggi ke suhu
rendah.

● Pola pergerakan udara di dalam ruangan dapat diatur dengan mengatur


posisi diffuser dan gril.

● Pergerakan udara antar ruangan dapat diatur dengan mengatur beda tekanan
antar ruangan.

2
Distribusi Udara di Dalam Ruangan

● Distribusi udara di dalam ruangan sangat ditentukan dengan posisi


difuser (suplai) dan grille (return).
● Pergerakan udara disemburkan ke dalam ruangan melalui difuser.
● Udara ruangan dihisap oleh grille untuk dikeluarkan dari dalam
ruangan.
● Sebagian udara (70% - 90%) di dalam ruangan (return air) digunakan
kembali. 3
Distribusi Udara di Dalam Ruangan
● Distribusi udara di dalam ruangan sangat ditentukan dengan posisi difuser
(suplai) dan grille (return).

(a) Perforated diffuser di atas lantai


(b) Diffuser putar di bawah lantai

4
Distribusi Udara di Dalam Ruangan
Distribusi udara di dalam ruangan sangat ditentukan dengan posisi
difuser (suplai) dan grille (return).

(c) Diffuser standard di bawah lantai


(d) Perforated diffuser di bawah lantai
5
Konsep Baru Distribusi Udara Di Dalam Ruangan
Alat Monitor Perbedaan Ruangan
Pengetesan tekanan ruangan dengan mudah
Pengaturan Tekanan Positif dan Negatif Ruangan
● Tujuan Tekanan Positif:
- Udara luar tidak masuk ke dalam ruangan (ruangan clean).
- Menjaga kebersihan ruangan dan menjaga kualitas udara di dalam
ruangan.
- Masuknya udara ke dalam ruangan hanya melalui saluran yang telah
disediakan.
- Perbedaan tekanan antara indoor dan outdoor = 10 Pa – 25 Pa.
- Supply air lebih banyak dari return air.

Tujuan Tekanan Negatif:


- Udara di dalam ruangan tidak keluar ruangan (ruangan dirty).
- Di dalam ruangan terdapat zat-zat berbahaya atau pasien dengan
penyakit menular secara airborn.
- Udara di luar ruangan cenderung terhisap ke dalam ruangan.
- Keluarnya udara di dalam ruangan hanya melalui saluran udara yang
telah disediakan.
- Perbedaan tekanan antara indoor dan outdoor = 10 Pa – 25 Pa.
- Return air lebih banyak dari supply air.
9
Pengaturan Tekanan Positif dan Negatif Ruangan

● Tekanan Positif:
Debit supply air > Debit exhaust Air

QSA > QEA


● Tekanan Negatif:
Debit exhaust air > Debit supply air
QEA > QSA
Proom tergantung pada beda tekanan yang diinginkan.
10
Arah Aliran Udara Pada Ruangan

● Pergerakan udara untuk tekanan positif dan negatif pada bangunan.

11
Tekanan Negatif Ruangan

● Tekanan di dalam ruangan lebih rendah dari sekelilingnya.


● Udara sekelilingnya cenderung terhisap menuju ruangan melalui
celah-celah (Passive Air Flow).
● Udara yang keluar dari ruangan tersebut hanya melalui saluran udara
yang disediakan yang dilengkapi dengan fan/blower (Air Forced
Out)..
12
Tekanan Negatif dan Posistif Ruangan

● Pergerakan udara pada suatu ruangan saat tekanan positif dan


negatif saat pintu dibuka. 13
Tekanan Negatif Ruangan

● Hasil pernafasan dari penghuni tidak ada yang keluar ke sekelilingnya.


● Mengurangi potensi penularan penyakit ke ruangan sekelilingnya.
● Untuk ruangan penderita Covid-19, sangat diharuskan bertekanan
negatif, minimal -15 Pa.
14
Cara Menghasilkan Tekanan Negatif Di Dalam Ruangan
Perhitungan Debit Udara Untuk Pengaturan Tekanan Negatif di
Dalam Ruangan

• Prosedur perhitungan:
1. Tentukan ACH = 12 – 15
2. QS (debit) = Air flow (m3/h) = ACH x Volume ruangan
Volume ruangan (m3) = Luas lantai x Tinggi
Tentukan selisih tekanan yang diinginkan. Umumnya -15 Pa untuk ruang
isolasi, -10 Pa untuk ruang antara dan -5 Pa untuk koridor.

3. Hitung debit kebocoran.


Q (m3/s) = A (m2) x  (P)1/2
dimana,
P = Pa
 = 0.85
Hitung luas kebocoran (AB). Umumnya: 0.01 – 0.05 m2 (ASHRAE Fundamental).

4. Hitung debit Exhaust System (QE) = QS + Q

16
Perhitungan Debit Udara Untuk Pengaturan Tekanan Negatif di
Dalam Ruangan

Contoh Soal:
Diketahui ruangan dengan lebar 5 m, panjang 4 m dengan tinggi 3 m. Akan
diranncang dengan tekanan negafif -15 Pa. Tentukan debit udara suplai dan
exhaust!
• Jawab
1. Tentukan ACH (Air Change per Hour), biasanya antar 12 s/d 15. Kita pilih 12.
Artinga dalam satu jam terjadi 12 kali pergantian udara, atau setiap 5 menit sekali
terjadi pergantian udara.
2. Hitung debit udara suplai dengan persamaan:
QS (m3h) = Air flow (m3/h) = ACH x Volume ruangan
= 12 x (5x4x3) = 720 m3/h = 423,8 CFM  500 CFM
3. Hitung debit kebocoran ruangan.
Q (m3/s) = A (m2) x  ; dimana P = -15 Pa,  = 0.85

Luas kebocoran umumnya: 0.01 – 0.05 m2 (ASHRAE Fundamental). Miasl kita ambil =
0.02 m2. Maka,
= (0,02) x (0.85) x = 0,07 m3/s = 273 m3/h = 160,9 CFM  200 CFM
17
Perhitungan Debit Udara Untuk Pengaturan Tekanan Negatif di
Dalam Ruangan

4. Hitung debit Exhaust System:


(QE) = QS + Q = 720 + 273 = 993 m3/h = 584,5 CFM  600 CFM

Dari perhitungan terlihat bahwa debit udara exhaust lebih besar dari suplai air.

QS = 423,8 CFM
QE = 584,5 CFM

LATIHAN SOAL: Hitung bila ACH =15, luas lantai 20 m2 dengan tinggi 3 m, dan
kebocoran (AB) adalah 0,01 m2, agar tekanan negatif ruangan -20 Pa.

18
Perhitungan Debit Udara Untuk Pengaturan Tekanan Negatif di
Dalam Ruangan

• Prosedur perhitungan:
1. Tentukan ACH = 12 – 15
2. QS (debit) = Air flow (m3/h) = ACH x Volume ruangan
3. Volume ruangan (m3) = Luas lantai x Tinggi
4. Tentukan selisih tekanan yang diinginkan. Umumnya -15 Pa untuk ruang isolasi, -
10 Pa untuk ruang antara dan -5 Pa untuk koridor.
5. Hitung luas kebocoran (AB). Umumnya: 0.01 – 0.05 m2 (ASHRAE Fundamental).
6. Hitung perbedaan debit supply air dan exhaust air.
Q (m3/s) = A (m2) x  (P)1/2

P = Pa
 = 0.85
7. Hitung debit Exhaust System (QE) = QS + Q

LATIHAN SOAL: Hitung bila ACH =15, luas lantai 20 m2 dengan tinggi 3 m, dan
kebocoran (AB) adalah 0,01 m2, agar tekanan negatif ruangan -15Pa.
19
Terima Kasih

You might also like