You are on page 1of 12

Perbandingan pola dan pemikiran

Pendidikan
Muhammadiyah dan NU
DISUSUN OLEH

Intan Risky Azkia


IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email:intanrisky62@gmail.com
Khoirul Anam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email:arulnew74@gmail.com
Pola Pendidikan Muhamaddiyah
Pandangan filosofis
Muhammadiyah tentang pendidikan
Islam, dikembangkan dari
pokokpokok pikiran KH. Ahmad
Dahlan. Menurut KH. Ahmad
Dahlan harus didasarkan pada
landasan yang
kokoh. Dalam pandangan Islam
menurut KH. Ahmad Dahlan
manusia, secara prinsipal
mempunyai
dua tugas utama yaitu sebagai Abd
Allah, dan sebagai Khalîfah fîl Arld.
Sedangkan dari perspektif
penciptaanya, manusia diberikan
oleh Allah potensi al-Rûh dan al-Aql
Pokok-pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bidang
pendidikan dapat dipetakan dalam beberapa terminology
yaitu sebagai berikut:
pendidikan Islam hendaknya diarahkan untuk membentuk manusia
muslim yang berbudi pekerti yang luhur, alim dalam agama, luas
pandangannya dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia
berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

pendidikan Islam hendaknya dapat mengakomodasi berbagai ilmu


pengetahuan, baik umum maupun agama, untuk mempertajam daya
intelektualitas dan daya spritualitas peserta didik

Proses pendidikan harus bersifat integral, karena proses pendidikan yang


demikian itu pada akhirnya akan mampu mencetak kader-kader ulama
yang intelektual dan para intelektual yang ulama
Pola Pendidikan Nahdlatul Ulama
Di samping Muhammadiyah, juga
terdapat ormas lain yang sangat besar
pengaruhnya di
Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Organisasi (Jami’yah) Nahdlatul Ulama
didirikan oleh KH. Para ulama tersebut pada mulanya
Hasyim Asy‟ari, pada tanggal 31 membahas tentang penujukkan
Januari 1926, di Kertopaten, Surabaya. delegasi Komite Hijazz, yakni
Nahdlatul Ulama berarti utusan Muslim Indonesia, yang
“Kebangkitan Ulama”, karena hampir hendak dikirim untuk
semua pemrakarsa berdirinya NU menyampaikan pesan kepada Raja
adalah para Kiai Jawa Abdul Azis ibnu
Saud penguasa baru Hijaz (Saudi
Arabia) yang berfaham Wahabi.
Kelebihan Dan Kekurangan
Pola Pendidikan Nahdlatul
Ulama
Kelebihan Pendidikan NU
Pondok Pesantren merupakan Nah,di Pondok Pesantren
lembaga pendidikan tertua di bumi dengan pengawasan penuh dari Kyai, Guru-
nusantara ini yang guru dan Pengurus Pondok Pesantren,
didirikan oleh para wali, kyai dan Santri sepenuhnya bisa dikontrol dan
penyebar Agama Islam yang dilindungi dari pengaruh negatif
melakukan tafaqquh fi
Al-Diin dengan Ikhlas Pondok Pesantren menekankan
Santri akan mampu mengintegrasikan pendidikan dengan basis
ilmu yang didapat melalui madrasah mengharusutamakan
formal dengan ilmu agama yang didapat kecerdasan spiritual (SQ)
melalui pendidikan pesantren dengan disamping kecerdasan intelektual
kitab kuningnya dalam kehidupan (IQ) dan emosional (EQ) bagi para
sehari-hari. Ilmu inilah yang akan santri
memudahkan para santri untuk Pondok Pesantren mampu
memahami makna hidup yang melakukan pembentukan karakter
sesungguhnya Muslim Nusantara yang sesuai
dengan ajaran Islam yang
berpadu dengan nilai- nilai tradisi,
budaya dan kearifan lokal pada
semua sisi kehidupan,
Kekurangan
Pendidikan NU
1. Faktor
Kepemimpinan 4. Lemahnya visi
kependidikan NU
2. Kelemahan dibidang
metodologi
5. Rendahnya
partisipasi warga
3. Disorientasi nahdhiyyin dalam
pengembangan
pendidikan
Kekurangan Dan Kelebihan Pola
Pendidikan Muhammadiyah
Kelebihan Pendidikan Muhammadiyah
Memiliki lembaga Tersedianya Sumber daya
pendidik yang mumpuni dari
pendidikan terbanyak se Tingkat kedisiplinan dalam lembaga
tingkat sarjana sampai guru
Indonesia jika besar seperti Prof. Dr. Ahmad
pendidikan muhammadiyah relative
dibandingkan dengan Syafi'i Maarif dan Prof. Dr. tinggi.
organisasi yang lain Amin Abdullah.

01 03 05

02 04 06

Memiliki sistem pendidikan Memiliki sarana dan Sistem menegemen pendidikan


yang kuat dan tersruktur dari prasarana pendidikan yang modern dan visioner
pusat sampai daerah yang cukup lengkap
kekurangan pendidikan di
muhammadiyah
1. kecenderungan pembelajaran yang
hanya menekankan pada aspek
pengetahuan dan 4. Kurikulum pendidikan dalam
pengembangan kecerdasan intelektual lembaga masih mendikotomi
peserta didik semata. antara ilmu Agama dan
umum.

2. Rendahnya kualitas pendidik


dalam mengajarkan ilmu 5. Muatan ilmu agama yang masih
keagamaan relativ minim jika dibandingkan
dengan lembaga
pendidikan yang lain.
3. Terlalu mahalnya biaya
pendidikan yang dikelola oleh
Muhammadiyah.
Thank you for listening

You might also like