You are on page 1of 28

Pengelolaan Barang Milik

Negara dan Daerah (BMN/D)

2021Gnp_MAP_9
1
2 4
Pejabat Penghapusan,
Pengelola Penatausahaan,
Barang Pemindahtanganan

Dasar Hukum Alur


Perencanaan,
dan Pengelolaan
Pemanfaatan
Pengertian BMN
1 3 5

22
Dasar Hukum

UU No. 17 / 2003: KEKUASAAN ATAS UU No. 1 / 2004: PEJABAT PERBENDAHARAAN


PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PENGELOLAAN BMN/D

PRESIDEN PEMERINTAH PEMERINTAH


PUSAT DAERAH

dikuasakan diserahkan GUBERNU


MENTERI MENTERI / R/
KEUANGAN PIMPINAN BUPATI/
(Bendahara LEMBAGA WALIKOTA
GUBERNUR/ (Pengguna
BUPATI/ umum)
barang)
MENTERI KEUANGAN MENTERI/ WALIKOTA
selaku pengelola fiskal PIMPINAN
dan Wakil Pemerintah LEMBAGA
dalam kepemilikan Selaku
kekayaan negara yang pengguna
dipisahkan
anggaran 3
Dasar Hukum

UU No. 17 / 2003: PP No. 27/2014: PEJABAT PENGELOLAAN DAN


KEKUASAAN ATAS PENGGUNA BMN/D
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA MENTERI MENTERI / PIMPINAN GUBERNUR/
KEUANGAN LEMBAGA BUPATI/WALIKOTA
 PMK 96/PMK.06/2007 tentang Tata (PENGELOLA BMN) (PENGGUNA BARANG)
(PEMEGANG
Cara Pelaksanaan Penggunaan, KEKUASANAN BMD)

Pemanfaatan, Penghapusan, dan KEPALA KANTOR


KUASA
Pemindah-tanganan BMN; (PENGGUNA BMN
DILINGKUNGANNYA)
 PMK 33/PMK.06/2012 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Sewa BMN

 PMK 120/PMK.06/2007 tentang SEKRETARIS KASATKER


DAERAH PERANGKAT
Penatausahaan BMN; (PENGELOLA DAERAH
BMD) (PENGGUNA)
• Peraturan Teknis Lainnya 4
Dasar Hukum

 PP no 27 tahun 2014 terkait dengan pengelolaanBarang


milik Negara/ Daerah Kemudian digantikan dengan PP
No 28 tahun 2020.

 Pada PP no 28 tahun 2020 terdapat penambahanklausul


yang telah disesuaikan dengan perkembangan dan
dinamika saat ini seperti pada Kerjasama terbatas untuk
pembiayaan infrastruktur dan lain lain

 Perubahan dan perbedaan antara PP 27 tahun 2014 ke


PP 28 tahun 2020 dapat dilihat pada lembar pengayaan
slide ini
1. Pengertian

P E N G E L O LAA N B M N / D

adalah keseluruhan proses pengendalian barang milik negara/daerah


melalui sistem penataan barang, dilaksanakan berdasarkan asas:
fungsional, kepastian hukum, transparansi & keterbukaan, efisiensi,
akuntabilitas, dan kepastian nilai.

6
Pengelolaan BMN/D meliputi…

Perencanaan kebutuhan dan Penilaian


penganggaran

Pemindahtanganan
Pengadaan

Pemusnahan
Penggunaan
Penghapusan

Pemanfaatan
Penatausahaan

Pengamanan dan Pembinaan, pengawasan, dan


pemeliharaan pengendalian.
7
1. Pengertian

BARANG MILIK PENGELOLA PENGGUNA KUASA PENGGUNA PERENCANAAN


NEGARA (BMN) BARANG BARANG BARANG KEBUTUHAN
meliputi semua adalah pejabat adalah pejabat Adalah kepala satuan kegiatan
barang yang dibeli yang berwenang pemegang kerja atau pejabat yang merumuskan rincian
atau diperoleh dan kewenangan ditunjuk oleh kebutuhan Barang Milik
atas beban APBN bertanggungjawab penggunaan Pengguna Barang Negara/Daerah untuk
atau berasal dari menetapkan BMN/D. untuk menggunakan menghubungkan
perolehan lainnya kebijaksanaan dan barang yang berada pengadaan
yang sah (hibah, pedoman, serta dalam penguasaannya barang yang telah lalu
sumbangan). melakukan dengan sebaik- dengan keadaan yang
pengelolaan baiknya. sedang
BMN/D. berjalan sebagai dasar
dalam melakukan
tindakan
yang akan datang. 8
1. Pengertian

PENGADAAN PENGGUNAAN PEMANFAATAN PENATAUSAHAAN


Kegiatan Kegiatan yang Pendayagunaan Rangkaian kegiatan
pembelian BMN/D dilakukan oleh BMN/D yang tidak yang meliputi
menggunakan pengguna digunakan sesuai pembukuan,
anggaran yang barang dalam tupoksi kementerian inventarisasi, dan
tersedia melalui mengelola dan atau lembaga (dalam pelaporan hasil
proses menatausahakan bentuk sewa, pinjam pendataan BMN/D
pengadaan sesuai BMN/D sesuai pakai, kerjasama sesuai dengan
aturan yang dengan tupoksi pemanfaatan, dan ketentuan peraturan
berlaku instansi yang bangun serah perundang-
bersangkutan guna/bangun guna undangan.
serah) dengan tidak
mengubah status
kepemilikan
9
1. Pengertian

PENILAIAN PENGHAPUSAN DAFTAR BARANG DAFTAR BARANG


Proses kegiatan PENGGUNA (DBP) KUASA PENGGUNA
Kegiatan tindakan
yang dilakukan Daftar yang memuat (DBKP)
menghapus BMN/D
oleh penilai untuk dari daftar barang data barang yang Daftar yang memuat
memberikan suatu dengan menerbitkan digunakan oleh data barang yang
opini nilai atas SK dari pejabat yang masing-masing dimiliki oleh masing-
suatu obyek berwenang, untuk pengguna barang. masing kuasa
penilaian pada membebaskan pengguna barang.
saat tertentu pengguna/kuasa
dalam rangka pengguna barang
pengelolaan dari tanggung
barang milik jawab administrasi
negara/daerah dan fisik atas
barang yang berada
dalam 10
penguasaannya
2. Pejabat Pengelola Barang

Pengelola BMN Pengguna BMN Kuasa Pengguna BMN

• Menteri Keuangan selaku • Menteri/Pimpinan Lembaga, • Kepala Kantor dalam

Bendahara Umum Negara yang secara fungsional lingkungan kementerian /

(BUN). dilaksanakan oleh Sekretaris lembaga.

Jenderal / Sekretaris Pada unit pusat Kuasa


Pengguna BMN dijabat oleh
Kementerian / Sekretaris
Kepala Biro yang menangani
Utama. pengelolaan BMN pada
kesekretariatan.
Pada instansi BPS dijabat
oleh Kepala Biro
Umum
11
ALUR KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMN/D

Menteri Dalam Gubernur/Bupati/


Presiden Menteri Keuangan
Negeri Walikota

Kebijakan Umum
PP No. 27/2014
Pengelolaan
Sbg Pedoman Teknis
BMN/D
&Administrasi

Kebijakan Teknis
Pengelolaan
BMN
(Permenkeu)

Kebijakan Teknis
Pengelolaan
BMD
Kebijakan
Pengelolaan BMD
(Perda)
PP No 27/2014 PP No 27/2014
Pasal 49 ayat 6 UU No 1/04 PP 27/2014
PP 28/2020
12
2021Gnp_MAP_9 12
ASAL PEROLEHAN
Jenis belanja:
APBN
- - Belanja barang (52)
- - Belanja modal (53)
Perolehan
- - Belanja hibah (56)
Lain yang
- - Bantuan sosial (57)
sah
- - Belanja Lain-lain (58)
PERTANGGUNGJAWABAN
 Hibah/sumbangan
RUANG  Perjanjian/kontrak Termasuk : Aset Lancar
 Dana Dekonsentrasi/  Persediaan
LINGKUP  Peraturan perundang-
Tugas Pembantuan;
undangan
BMN  Putusan pengadilan  Bagian Anggaran Aset Tetap
Pembiayaan dan  Tanah
Perhitungan (999.06)  Peralatan dan Mesin
 BLU  Gedung dan Bangunan
 Jalan, Irigasi dan Jaringan
PENGELOLAAN  Aset Tetap Lainnya
PENGELOLAAN
 Penggunaan  Pemindahtanganan  Konstruksi Dalam
 Pemanfaatan - Penjualan Pengerjaan
- Sewa - Hibah
- Pinjam pakai - Tukar-menukar Aset Lain-lain
- KSP - PMP  Aset Tidak Berwujud
- BGS/BSG  Penghapusan  Kerjasama Pihak Ketiga
 Aset yang tidak digunakan
13
2021Gnp_MAP_9 13
3. Perencanaan Kebutuhan dan
Penganggaran
o Perencanaan kebutuhan dan penganggaran barang harus dapat
menghubungkan antara ketersediaan barang dari pengadaan sebelumnya
dengan keadaan yg sedang berjalan sebagai dasar tindakan yad., dalam
rangka pencapaian efisiensi dan efektifitas pengelolaan BMN/D.

o Hasil perencanaan kebutuhan akan menjadi dasar dalam penyusunan


perencanaan anggaran.

o Perencanaan anggaran akan mencerminkan kebutuhan riil pada


setiap kementerian/lembaga.

o Standarisasi barang sangat diperlukan dalam menyusun perencanaan


kebutuhan dan penganggaran, agar dapat dilakukan efisiensi dan
keseragaman.

2021Gnp_MAP_9 14 14
4. Pemanfaatan
• BMN dapat dimanfaatkan apabila tidak digunakan
untuk penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah.
• Dalam pemanfaatan tidak terjadi pemindahtanganan
kepemilikan dari pemerintah ke pihak lain.
• Bentuk pemanfaatan adalah : penyewaan, pinjam
pakai, penggunausahaan meliputi kerjasama
pemanfaatan, bangun guna serah (BGS) dan
bangun serah guna (BSG).
1. SEWA
Sewa adalah pemanfaatan BMN oleh pihak lain
dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan
uang tunai.

2. PINJAM PAKAI
Pinjam Pakai adalah penyerahan penggunaan BMN
antara Pem.Pusat dengan Pemda dan antar Pemda
dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima
imbalan.
2021Gnp_MAP_9 15 15
4. Pemanfaatan
3.KERJASAMA PEMANFAATAN(KSP)
KSP adalah pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu.

4.Bangun Guna Serah (BGS) / Bangun Serah Guna (BSG)


BGS adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah oleh pihak
lain dengan mendirikan bangunan dan atau sarana berikut
fasilitasnya, kemudian digunakan oleh pihak lain tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang telah disepakati, dan diserahkan
kembali ke pemerintah setelah berakhirnya jangka waktu.

BSG adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah oleh pihak


lain dengan mendirikan bangunan dan atau sarana berikut
fasilitasnya, setelah selesai pembangunannya diserahkan ke
pemerintah, untuk kemudian digunakan oleh pihak lain
tsb dalam jangka waktu tertentu yg disepakati.

2021Gnp_MAP_9 16 16
5. Penghapusan
o Barang yang dihapus harus memenuhi persyaratan baik teknis maupun
ekonomis .
o Persyaratan teknis untuk menghapus barang selain tanah dan atau
bangunan :

Secara Fisik Secara Teknis Secara Waktu Secara Spesifikasi

Barang tidak dapat Barang tidak Telah melampaui Barang mengalami


dipergunakan dapat batas waktu perubahan dalam
karena rusak, dan dipergunakan kegunaannya/ spesifikasi karena
tidak ekonomis lagi akibat kedaluwarsa penggunaan
kalau diperbaiki; modernisasi; seperti terkikis,
aus, susut.

17
o Persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi negara apabila
barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan barang lebih
besar dari pada manfaat.
o Barang hilang atau dalam kondisi kekurangan perbendaha-raan atau
kerugian karena kematian hewan atau tanaman.
Penghapusan

o Persyaratan penghapusan barang berupa tanah dan atau bangunan:

a. Barang b. Lokasi c. Sudah d. Penyatuan e. Pertimba-


barang tidak lokasi ngan
dalam menjadi memenuhi barang dalam
kondisi tidak sesuai kebutuhan dengan rangka
rusak berat dengan organisasi barang lain pelaksa-
karena rencana tata karena milik naan
ruang perkemban negara rencana
bencana karena gan tugas; dalam strategis
atau sebab adanya rangka pertahana
lain di luar perubahan efisiensi; n.
kemam- tata ruang;
puan
manusia
(force
majeure)
2021Gnp_MAP_9 18 18
5. Penghapusan

 Khusus kendaraan bermotor dinas,  Pemusnahan dapat dilakukan dalam hal:


penghapusan hanya bisa dilakukan bila:
a. tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan,
a. telah berusia minimal 10 tahun terhitung dan tidak dapat dipindahtangankan;
mulai tanggal/bulan/tahun perolehan b. alasan lain sesuai dengan peraturan
dalam kondisi baru, atau terhitung mulai perundangan.
tanggal/bulan/tahun pembuatan untuk
perolehan bukan baru;  Cara pemusnahan:
b. kendaraan bermotor hilang atau rusak
berat akibat kecelakaan dengan kondisi Dibakar Dihancurkan
maksimal tinggal 30% berdasarkan
keterangan dari instansi yang
berkompeten.
Ditenggelamkan
Ditimbun
dalam laut
19
6. Pemindahtanganan

Penjualan
1. Penjualan 2. Tukar Menukar
Pengalihan Pengalihan kepemilikan
Tukar menukar kepemilikan BMN BMN yang dilakukan
kepada pihak lain dg antara pemerintah
menerima pusat dengan
penggantian dlm pemerintah daerah,
Hibah bentuk uang. atau pemerintah pusat
dengan pihak lain,
dengan menerima
penggantian dlm bentuk
Penyertaan modal pemerintah
pusat/daerah barang sekurang-
kurangnya dengan nilai
seimbang.
20
6. Pemindahtanganan

Penjualan 4. Penyertaan Modal


3. Hibah
Pemerintah
Pengalihan Pengalihan kepemilikan
Tukar menukar kepemilikan barang BMN dan atau uang
dari satu pihak yang semula
kepada pihak lain merupakan kekayaan
tanpa memperoleh yang tidak dipisahkan
Hibah penggantian. menjadi kekayaan yang
Misalnya dari dipisahkan untuk
pemerintah daerah diperhitungkan sebagai
kepada pemerintah modal/saham negara
Penyertaan modal pemerintah
pusat/daerah
pusat atau antar pada BUMN, atau
pemerintah daerah badan hukum lainnya
yang dimiliki negara.
21
7. Penatausahaan

1. Pembukuan 2. Inventarisasi 3. Pelaporan


 Kuasa Pengguna Barang atau  Pengguna barang melakukan  Kuasa Pengguna Barang
Pengguna Barang harus inventarisasi BMN sekurang- harus menyusun Laporan
melakukan pendaftaran dan kurangnya sekali dalam 5 Barang Milik Negara (LBMN)
pencatatan BMN ke dalam Daftar (lima) tahun, kecuali barang Semesteran dan Tahunan
Barang Kuasa Pengguna (DBKP) persediaan dan konstruksi untuk disampaikan kepada
/ Daftar Barang Pengguna (DBP) dalam pengerjaan dilakukan Pengguna Barang.
menurut penggolongan dan inventarisasi setiap tahun.  Pengguna Barang harus
kodefikasi barang.  Pengguna barang melaporkan menyusun LBMN Semesteran
 Kuasa Pengguna Barang atau hasil inventarisasi kepada dan Tahunan untuk
Pengguna Barang harus Pengelola barang selambat- disampaikan kepada
menyimpan dokumen lambatnya 3 (tiga) bulan Pengelola Barang.
kepemilikan BMN selain tanah setelah selesainya
dan atau bangunan yang berada inventarisasi.
dalam penguasaannya.

22
Alur Pengelolaan BMN
Menteri/Pimp Lembaga Menteri Keuangan Pengguna Barang Pihak Lain (Selain
Selaku Pengguna Barang Selaku Lainnya Kementerian/Lembaga)
Pengelola Barang
Perolehan
Penetapan Penggunaan sebatas
BMN Pemanfaatan:
Status Penggunaan utk penyelenggaraan
Sewa
Tupoksi
BMN KSP
Penyelesaian BSG/BGS
Dok. Kepemilikan Pinjam pakai

Penggunaan sebatas
untuk penyelenggaraan Fungsi
Tupoksi Tanah / bangunan Pelayanan Pemindahtanganan:
yg telah diserahkan Jual
Tukar menukar
Hibah
Barang Milik Negara: PMPP
• Tidak sesuai Tupoksi Tindak Lanjut:
• Pengalihan Status
• Berlebih
Penggunaan
• Pemanfaatan
• Pemindahtanganan
Tanah/bang idle wajib
diserahkan kpd Pengelola
Barang

Persetujuan pemanfaatan Fungsi


Non tanah dan bangunan dan pemindahtanganan Budgeter

23
Pengelolaan BMN Dalam
Siklus Keuangan Negara
Perencanaan
Perencanaan & penganggaran efektif atas belanja
BMN, pendapatan yang berasal dari BMN, dan
pembiayaan yang menggunakan jaminan BMN)

Pemeriksaan
Pengelolaan Penganggaran
Audit akuntabilitas
BMN BMN

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran (Perbendaharaan)


Akuntansi & Pelaporan BMN Pengadaan, penggunaan, pemeliharaan,
di dalam LK K/L & LKPP pemanfaatan, & pemindahtanganan BMN

24
PERAN PENGELOLAAN BMN
Dalam Mewujudkan APBN yang
Efektif & Optimal
Penerimaan
Peningkatan PNBP melalui
Pembiayaan Optimalisasi Kekayaan Negara
Peningkatan pembiayaan dalam (highest & best use asset)
negeri melalui:
- PMN & Privatisasi Pengeluaran
- Instrumen SUKUK dengan
aset negara sbg underlying asset Penghematan Belanja
Modal dan Belanja
Kontribusi Pemeliharan Aset
DJKN Negara
(dalam
Penilaian aset yang dijadikan meningkatkan
underlying asset untuk SUKUK APBN yang
Efektif dan
Optimal )

Dukungan Database Aset Negara yang terintegrasi dengan


Sistem Informasi yang andal dan up-to-date 25
3T

1 Tertib Administrasi 2 Tertib Hukum 3 Tertib Fisik


Koreksi jumlah & nilai BMN dengan dokumen Penggunaan & pemanfaatan
BMN sesudah kepemilikan yang sah oleh authorized user 
inventarisasi dan Penyelesaian permasalahan
Penyelesaian atas
revaluasi aset idle asset
aset hilang/tidak
Implementasi penuh Penghapusan atas aset
ditemukan
SIMAK BMN rusak berat

Lap. BMN lengkap &


andal

26
Pengelolaan BMN aturan di 2013 adalah :

Diterapkannya modul penyusutan aset tetap pada aplikasi SIMAK BMN 2013
(sebelumnya tidak diperhitungkan penyusutan)

Adanya kewajiban melakukan dan melaporkan kegiatan pengawasan &


pengendalian (wasdal)
Adanya KMK 218-KM.6-2013 tentang pelimpahan sebagian kewenangan Menteri
Keuangan dan kita jabarkan melalui pelimpahan wewenang Kepala BPS kepada BPS
Prov/Kab/Kota melalui Perka BPS No. 61 th 2013

Beberapa aturan turunan untuk pengelolaan BMN di BPS antara lain Kepka BPS no
766 tahun 2015 tentang pelimpahan wewenang penandatanganan surat dan/atau
keputusan pengelolaan BMN di lingkungan BPS serta Perka BPS no 28 tahun 2017
berisi standar barang dan kebutuhan BMN berupa alat angkut kendaraan dinas.

27
TERIMA KASIH

28

You might also like