Professional Documents
Culture Documents
Materi 4 Analisis Risk and Return
Materi 4 Analisis Risk and Return
Finance 311 1
PENDAHULUAN
Investor : kondisi yang tidak pasti (probabilistik).
Hukum dasar : “Semakin tinggi tingkat return suatu
investasi, maka semakin besar pula risikonya”.
Masalah investor : bagaimana mengukur risiko
suatu investasi atau himpunan investasi
(portofolio).
Ukuran risiko digunakan untuk menentukan return
yang seharusnya ada pada suatu investasi atau
portofolio (required rate of return on investment or
portfolio).
Finance 311 2
KONSEP RETURN DAN RISIKO
RETURN
Return : merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.
Return investasi terdiri :
1.Yield, aliran kas atau pendapatan yang diperoleh
secara periodik dari suatu investasi.
2.Capital gain (loss), merupakan kenaikan
(penurunan) harga suatu surat berharga (saham
atau obligasi), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
Finance 311 3
KONSEP RETURN DAN RISIKO
Return total dihitung :
Return total = yield + capital gain (loss)
Return realisasi (realized return)
Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung
berdasarkan data historis (ex post data). Return historis
ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa datang
(conditioning expected return)
Return Yang Diharapkan (Expected Return)
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa mendatang. Return yang diharapkan merupakan
hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante
data).
Finance 311 4
KONSEP RETURN DAN RISIKO
Return Yang Dipersyaratkan (Required Return)
Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return
minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif
investor terhadap risiko.
Risiko
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual
yang diterima dengan return yang diharapkan.
Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar
risiko investasi tersebut.
Sumber risiko :
1. Risiko suku bunga, 5. Risiko finansial,
2. Risiko pasar, 6. Risiko likuiditas,
3. Risiko inflasi, 7. Risiko nilai tukar mata uang,
4. Risiko bisnis, 8. Risiko negara (country risk)
Finance 311 5
KONSEP RETURN DAN RISIKO
RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS
Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang
Finance 311 6
Tiga kelompok individu terhadap tingkat risiko :
1. Risk seeker : menyukai resiko
2. Risk neutrality : bersikap netral terhadap risiko
3. Risk averter : menghindari risiko
Finance 311
7
Karena risiko timbul dari kondisi ketidakpastian, maka untuk
mengukur risiko harus dipahami konsep “Distribusi
probabilita”, yaitu sebagai himpunan hasil-hasil ( outcome)
yang mungkin terjadi dengan probabilita kemungkinannya
terjadinya.
Contoh :
Misalkan Mr. Z memiliki dana sebesar Rp 100 juta untuk
Finance 311 8
Dari distribusi probabilita tingkat keuntungan ini dapat dicari tingkat
keuntungan yang diharapkan atas kedua alternatif investasi ini sbb :
Kemungkinan E (R) Martin P terentang mulai dari -70% sampai +100% dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan 15%. Tingkat pengembalian US Electric juga 15%, tapi
rentangnya tidak begitu besar. 10
Distribusi Probabilitas Yang Kontinyu
Asumsi :
Probabilita Martin P untuk menghasilkan E (R) di bawah -70% dan di atas 100% dianggap = 0.
Begitu pula probabilita US Electric utk menghasilkan E(R) di bawah 10% dan di atas 20%
dianggap = 0. Dianggap probabilita berada diantaranya.
Finance 311 12
Distribusi probabilita alternatif investasi sbb :
Diminta :
• Hitung expected rate of return E (R) keempat alternatif tsb
• Gambar distribusi probabilitanya
Finance 311 13
MENGUKUR RISIKO
Untuk mengetahui besarnya risiko dapat diukur kadar
kerapatan (tighteness) distribusi probabilitas yaitu deviasi
standar.
Deviasi Standar (δ) adalah ukuran statistik mengenai
variabilitas dari serangkaian hasil observasi.
Makin keci δ , makin rapat distribusi probabilitas, maka
makin kecil risiko.
Deviasi Standar =
r rˆ p
n 2
j j
j 1
Finance 311 14
Perhitungan Deviasi Standar (δ) Martin Product
(ri - ṝ) (ri - ṝ)2 (ri - ṝ)2 Pi
(1) (2) (3)
100 - 15 = 85 7,225 (7,225) (0,3) = 2.167,5
15 - 15 = 0 0 (0) (0,4) = 0,0
-70 - 15 = -85 7,225 (7,225) (0,3) = 2.167,5
Varian = δ2 = 4,335
Deviasi standar = δ = δ2 = 4,335 = 65,84%
Finance 311 16
Ada dua cara untuk menghitung deviasi
standar dari probabilita keuntungan, yaitu
Ex-ante : memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa yang
akan datang tampa menggunakan data historis. Melalui cara ini,
ditentukan probabilita dari suatu kejadian yang akan terjadi dimasa
yang akan satang
Ex-Post : menghitung keuntungan yang diharapkan dan deviasi
standarnya menggunakan data historis. Melalui cara ini, keuntungan
yang diharapkan dihitung denganr merata-ratakan tingkat keuntungan
selama periode tertentu di masa lalu, dengan rumus :
n
rj
ṝ = j 1
n
r
n 2
j r
j 1
n 1 17
Koefisien Variasi (CV)
Ukuran risiko lainnya adalah koefisien variasi, yaitu deviasi
standar dibagi dengan E (R). Ukuran ini sangat bermanfaat
sebagai pembanding jika E (R) dari dua alternatif tidak sama.
Contoh :
Dua proyek : X dan Y dengan E (R) dan δ yang berbeda.
Proyek X dengan E (R) 45% dan δ = 15%.
Proyek Y dengan E (R) 8% dan δ = 4%.
Apakah Proyek X lebih riskan, karena δ lebih besar ? Belum
tentu
Bukti :
CV proyek X = 15/45 = 0,33 dan CV proyek Y = 4/8 = 0,50.
Karena CV proyek Y lebih besar, maka proyek Y lebih riskan.
Finance 311 18
Penghindaran Risiko dan Tingkat
Pengembalian yang Disyaratkan
Penghindaran resiko adalah keengganan untuk menghadapi risiko.
Investor yang menghindari risiko mensyaratkan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi atas sekuritas yang lebih riskan.
Premi risiko adalah selisih tingkat pengembalian yang diharapkan dari
dua jenis aktiva dengan tingkat risiko yang berbeda, jadi semacam
kompensasi atas tingkat risiko yang lebih tinggi.
Apa implikasi penghindaran risiko terhadap tingkat pengembalian ?
Bila hal-hal lain konstan, makin tinggi risiko sekuritas, makin rendah
Finance 311 20
Pengembalian Atas Portofolio
Pengembalian yang diharapkan dari suatu portofolio (r P)
adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang
diharapkan atas semua saham yang terdapat dalam portofolio,
dimana bobot peyimpangannya adalah bagian/persentase
setiap jenis saham yang diinvestasikan dalam total portofolio.
Rumus :
ṝP = W1ṝ1 + W2ṝ2 + ... + Wnṝn
n
= Σ Wiṝi
i=1
Dimana : ṝi = pengembalian yang diharapkan atas setiap
jenis saham i
Wi = proporsi nilai uang portofolio yang
diinvestasikan dalam saham i (Σ Wi = 1)
Finance 311 21
Contoh :
Pada bulan januari 2012, seorang analis sekuritas
memperkirakan bahwa tingkat pengembalian berikut yang
diharapkan dari 4 perusahan software komputer terkemuka
di AS :
Finance 311 23
Risiko Portofolio
Finance 311 24
Amati gambar 1 !
Perpaduan saham W dan M dapat menghasilkan portofolio tanpa risiko
(δP = 0) karena siklus pengembaliannya persis berlawanan.
Kecendrungan kedua variabel untuk berubah terhadap satu sama lain
disebut korelasi dan koefisien korelasi (r) mengukur derajat hubungan
diantara dua variabel.
Hubungan pengembalian antara saham W dan M berkorelasi negatif
secara sempurna, dimana r = -1,0. 25
Amati gambar 2 !
Perpaduan saham M dan M berkorelasi positif secara
sempurna, dimana r = +1,0. karena siklus pengembaliannya
persis satu arah. Pada kondisi ini, diversifikasi tidak
mengurangi risiko sama sekali. Dimana risiko portofolio (δP
= 22,6) sama dengan risiko masing-masing kedua saham.
26
Amati gambar 3 !
Perpaduan saham W dan Y berkorelasi parsial, dimana r =
+0,65. Walaupun pengembalian portofolio sama dengan
rata-rata kedua saham tsb (15%), tapi risiko portofolio (δP =
20,6) lebih kecil daripada risiko masing-masing kedua
saham.
27
Jika dalam portofolio terdapat lebih dari dua
saham, risiko portofolio akan berkurang dengan
bertambahnya jumlah jenis saham dalam
portofolio tsb.
Ungkapan klasik : “Don’t put your eggs into one
basket”.
Lazimnya, korelasi diantara berbagai saham
adalah positif tapi kurang dari +1, sehingga
sebagian risiko dapat dihapus, tapi tidak bisa
semua.
Finance 311 28
Risiko Khusus Perusahaan Vs
Risiko Pasar
Risiko khusus perusahaan adalah bagian dari risiko
sekuritas yang bersangkut paut dengan peristiwa yang acak,
risiko ini dapat dieliminasi melalui diversifikasi yang baik.
Risiko saham yang dapat dieliminasi disebut risiko
terdifersifikasi / risiko khusus perusahaan / risiko yang tidak
sistematis. Contoh : gugatan hukum, pemogokan, kegagalan
pemasaran, kegagalan tender, dsb.
Risiko pasar adalah bagian dari risiko sekuritas yang tidak
dapat dieliminasi melalui diversifikasi.
Risiko saham yang tidak dapat dieliminasi disebut risiko yang
tidak terdifersifikasi / risiko pasar / risiko sistematis. Contoh :
perang, inflasi, resesi, suku bunga yang tinggi, dsb
Finance 311 29
Gambar Risiko Portofolio Saham
Finance 311 30
Risiko Pasar
Investor menginginkan premi karena menanggung risiko, : makin tinggi
risiko sekuritas, makin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan.
Jika investor lebih mengutamakan risiko portofolio daripada risiko masing-
masing saham, bagaimana risiko masing-masing saham dapat diukur ?
Hal ini dijawab oleh Model Penetapan Harga Aktiva-Modal (CAPM), sbb :
risiko yang relevan untuk diperhitungkan dalam suatu saham adalah
kontribusinya terhadap risiko poprtofolio yang terdiversfiikasi dg cukup baik .
Contoh sederhana diversifikasi : lemparan mata uang sekali lempar Vs 100
kali lempar, dengan taruhan jika muncul gambar menang $ 20.000, jika
muncul angka kalah $ 16.000. Risiko sekali lempar > risiko 100 kali lempar,
hal ini yang melatarbelakangi pembentukan portofolio.
Jadi, risiko yang masih ada setelah diversifikasi adalah risiko pasar, atau
risiko yang melekat pada pasar itu sendiri, dan hal itu dapat diukur
berdasarkan derajat kecendrungan naik turunnya saham dalam kaitannya
dengan pasar
Finance 311 31
CARA MENGUKUR RISIKO PASAR SAHAM
Konsep Beta ()
Koefisien beta () mengukur sejauhmana tingkat
33
Mengukur Koefisien Beta ()
Koefisien beta dapat dicari dengan meregresikan tingkat
keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan portofolio
pasar.
n ΣXY - (ΣX) (ΣY)
= -------------------------
n ΣX2 - (Σ X)2
Dimana :
X = tingkat keuntungan portofolio pasar
Y = tingkat keuntungan sekuritas
Sedangkan deviasi standar juga dapat dicari dg cara :
δ = ΣY/n - (Σ X/n)
34
Contoh Menghitung Beta ()
35
Mengukur Koefisien Beta ()
n ΣXY - (Σ X) (Σ Y)
Jadi beta, = -------------------------
n Σ X2 - (Σ X)2
12 (2.551,46) - (144,90) (203,70)
= ---------------------------------------------
12 (1.849,75) - (144,90)2
30.617.,40 - 29.516,13
= ---------------------------------
22.197,00 - 20.996,01
= 0,917
36
Mengukur Koefisien Beta Portofolio (p)
Beta dari sekumpulan saham sama dengan rata-rata
tertimbang dari beta masing-masing saham.
Sehingga :
P = Σ Wi i
dimana :
P = beta portofolio yang menunjukkan tingkat gejolak portofolio terhadap
gejolak pasar
Wi = faraksi dari portofolio yang diinvestasikan pada saham i
i = koefisien dari beta saham i
37
Contoh :
Jika Mr. X memiliki portofolio senilai $ 100.000 yang terdiri
dari 10 jenis saham masing-masing senilai $ 10.000, dan
masing-masing saham memiliki beta 0,7, maka beta portofolio
juga = 0,7.
Jika satu jenis saham diganti dengan saham lain yang
memiliki beta = 2,0, berapa beta portofolionya ?
Beta portofolio, P = Σ Wi I
= 0,9 (0,7) + 0,1 (2,0)
= 0,83
Jadi dengan memasukkan saham lain yang memiliki beta lebih
besar dari rata-rata, akan memperbesar beta portofolio, atau
sebaliknya.
38
HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN RETURN
Jika suatu saham memiliki beta tertentu, berapa return yang disyaratkan
investor atas saham tsb guna mengkompensasi risiko yang ditanggungnya ?
Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dipelajari konsep premi risiko :
RP = (R - R ), dan
M M RF
RRF = return yang bebas risiko, biasanya diukur berdasarkan return atas
obligasi pemerintah
RP = premi risiko pasar
M
39
HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN RETURN
Jika, obligasi pemerintah menghasilkan RRF = 9%, dan return yang
disyaratkan atas portofolio pasar RM = 13%, maka premi risiko pasar :
RPM = (RM - RRF) = 13% - 9% = 4%.
Selanjutnya, dengan mengukur beta suatu saham I, maka dapat dicari
premi risiko saham i (RPi ).
Jika, diketahui I =0,5 maka premi risiko saham i =
(RPi ) = (RPM ) I
= (4%) (0,5)
= 2%
Dengan adanya estimasi atas RM , RRF, dan I , kita dapat menggunakan
persamaan “garis pasar sekuritas” (SML), untuk menghitung return yang
disyaratkan atas saham I.
Persamaan SML = Ri = RRF + (RM - RRF) I
= RRF + (RPM ) I
= 9% + (13% -9%) (0,5)
= 9% + 4% (0,5) 40
HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN RETURN
Jika saham j mempunyai j = 2,0, sehingga lebih riskan
daripada saham i, maka return yang disyaratkan darinya akan
sebesar : Ri = 9% + 4% (2,0) = 17%.
Saham rata-rata, yang mempunyai j = 1,0 (risiko sedang),
dituntut untuk menghasilkan return yang sama dengan return
pasar, maka return yang disyaratkan darinya akan sebesar :
Ri = 9% + 4% (1,0) = 13% = RM.
41
Grafik Garis Pasar Sekuritas (SML=Security Market Line)
Perubahan garis pasar sekuritas (SML) maupun posisi perusahaan pada garis
tsb karena perubahan:
suku bunga
perubahan sikap investor
perubahan beta masing-masing perusahaan 42
Latihan menghitung Risk and Return Saham Individual
Closing Price Closing Price
Tanggal
TINS ANTM INDF
Tanggal
TINS ANTM INDF
Diminta :
4-Jan-99 5,325 1,600 4,075 18-Feb-99 5,075 1,500 4,975 1. Hitung Capital Gain (lose)
5-Jan-99 5,500 1,675 4,150 19-Feb-99 4,925 1,475 4,900 saham (dlm Rp) setiap
6-Jan-99 5,750 1,675 4,500 22-Feb-99 4,775 1,450 4,800 harinya ?
7-Jan-99 5,750 1,700 5,025 23-Feb-99 4,950 1,450 4,750 2. Hitung Return setiap hari dg
8-Jan-99 5,350 1,625 5,075 24-Feb-99 5,150 1,450 4,775
rumus (P2 – P1)/P1 x
11-Jan-99 5,300 1,625 5,750 25-Feb-99 5,025 1,450 4,750
12-Jan-99 5,400 1,625 5,650 26-Feb-99 4,950 1,450 4,725 100%
13-Jan-99 5,200 1,575 5,000 2-Mar-99 5,125 1,400 4,825 3.Hitung E(R) , Risk (SD)
14-Jan-99 4,875 1,525 4,900 3-Mar-99 5,225 1,475 4,700 dan Varian
15-Jan-99 4,725 1,525 4,800 4-Mar-99 5,300 1,500 4,800 Dg Rumus :
25-Jan-99 4,525 1,425 4,050 5-Mar-99 5,325 1,500 4,875
26-Jan-99 4,900 1,450 4,500 8-Mar-99 5,425 1,500 4,900 =AVERAGE(E5:E58)
27-Jan-99 4,925 1,425 4,675 9-Mar-99 5,350 1,475 4,825
=STDEV(E5:E58)
28-Jan-99 4,875 1,400 4,700 10-Mar-99 5,275 1,425 4,600
29-Jan-99 4,825 1,475 4,850 11-Mar-99 5,350 1,450 4,600 =VAR(E5:E58)
1-Feb-99 4,800 1,475 4,775 12-Mar-99 5,475 1,450 4,600
2-Feb-99 4,875 1,475 4,775 15-Mar-99 5,550 1,450 4,625
3-Feb-99 4,800 1,525 4,800 16-Mar-99 5,850 1,450 4,825
4-Feb-99 4,775 1,550 4,700 17-Mar-99 5,975 1,475 4,850
5-Feb-99 4,700 1,525 4,450 19-Mar-99 5,950 1,500 5,025
8-Feb-99 4,625 1,525 4,650 22-Mar-99 5,925 1,475 5,000
9-Feb-99 4,825 1,525 4,500 23-Mar-99 5,750 1,425 5,025
10-Feb-99 5,200 1,525 4,500 24-Mar-99 5,625 1,425 5,050
11-Feb-99 4,800 1,500 4,575 25-Mar-99 5,650 1,450 5,100
12-Feb-99 4,900 1,475 4,600 26-Mar-99 5,725 1,425 5,125
15-Feb-99 4,850 1,475 4,650 29-Mar-99 5,825 1,450 5,400
16-Feb-99 4,825 1,475 4,700 30-Mar-99 5,800 1,450 5,450
17-Feb-99 4,850 1,500 4,800
43
Latihan menghitung Risk and Return Saham Portofolio
A B C D E F
Tanggal ISAT GGRM INDF TINS ANTM IHSG
4-Jan-99 10,500 12,000 4,075 5,325 1,600 394.008 Diminta :
5-Jan-99 10,450 12,050 4,150 5,500 1,675 408.708 1. Hitung Return saham
6-Jan-99 10,800 12,200 4,500 5,750 1,675 427.080
7-Jan-99 11,650 13,275 5,025 5,750 1,700 457.940
individual dan potofolio
8-Jan-99 11,600 12,300 5,075 5,350 1,625 439.494 setiap hari
11-Jan-99 12,000 11,600 5,750 5,300 1,625 437.296 2. Hitung Risk individual dan
12-Jan-99 12,300 11,650 5,650 5,400 1,625 436.190
13-Jan-99 11,950 10,575 5,000 5,200 1,575 419.104 Pottfolio
14-Jan-99 10,825 10,200 4,900 4,875 1,525 408.554
15-Jan-99 10,600 9,875 4,800 4,725 1,525 402.402
25-Jan-99 9,600 10,300 4,050 4,525 1,425 382.152 Jika menghitung
26-Jan-99 9,850 11,000 4,500 4,900 1,450 398.152 menggunakan excel :
27-Jan-99 10,250 10,900 4,675 4,925 1,425 410.250
28-Jan-99 10,375 10,800 4,700 4,875 1,400 407.271 E(Ri) = AVERAGE(M4:M37)
Risk (SD) = STDEV(M4:M37)
29-Jan-99 11,150 10,800 4,850 4,825 1,475 411.932
Varian = VAR(M4:M37)
1-Feb-99 11,000 10,800 4,775 4,800 1,475 409.112
Alpa (α) = INTERCEPT(M4:M37,$H$4:$H$37)
2-Feb-99 11,200 10,900 4,775 4,875 1,475 405.164
Beta (ß) = SLOPE(M4:M37,$H$4:$H$37)
3-Feb-99 11,725 11,500 4,800 4,800 1,525 410.556
4-Feb-99 11,600 11,550 4,700 4,775 1,550 409.022
5-Feb-99 11,650 11,450 4,450 4,700 1,525 405.553
8-Feb-99 12,100 11,325 4,650 4,625 1,525 399.600
9-Feb-99 12,500 11,400 4,500 4,825 1,525 402.826
10-Feb-99 12,000 11,500 4,500 5,200 1,525 398.681
11-Feb-99 11,975 11,450 4,575 4,800 1,500 404.653
12-Feb-99 11,950 11,475 4,600 4,900 1,475 402.908
15-Feb-99 11,625 11,500 4,650 4,850 1,475 396.924
16-Feb-99 11,850 11,700 4,700 4,825 1,475 398.848
17-Feb-99 11,725 12,000 4,800 4,850 1,500 397.975
18-Feb-99 12,125 12,400 4,975 5,075 1,500 403.414
19-Feb-99 12,150 12,200 4,900 4,925 1,475 404.018
22-Feb-99 11,950 1,800 4,800 4,775 1,450 398.670
23-Feb-99 11,975 12,250 4,750 4,950 1,450 397.935
24-Feb-99 11,975 12,250 4,775 5,150 1,450 401.998
25-Feb-99 11,950 12,300 4,750 5,025 1,450 397.803
26-Feb-99 12,200 12,600 4,725 4,950 1,450 396.098
Finance 311 44
Kerjakan di Buku PR
Cari data harga saham 3 perusahaan
selama 3 bulan terakhir
Data IHSG juga 3 bulan terakhir
Diminta :
1. Hitung Capital Gain (loss) Diminta :
saham (dlm Rp) setiap 1. Hitung Return saham
harinya ? individual dan potofolio
2. Hitung Return setiap hari dg setiap hari
rumus (P2 – P1)/P1 x 2. Hitung Risk individual dan
100% Portofolio
3.Hitung E(R) , Risk (SD)
dan Varian Jika menghitung
Dg Rumus : menggunakan excel :
E(Ri) = AVERAGE(M4:M37)
=AVERAGE(E5:E58) Risk (SD) = STDEV(M4:M37)
=STDEV(E5:E58) Varian = VAR(M4:M37)
Finance 311 Alpa (α) = INTERCEPT(M4:M37,$H$4:$H$37) 45
=VAR(E5:E58) Beta (ß) = SLOPE(M4:M37,$H$4:$H$37)