You are on page 1of 27

Mendengar Aktif – Kontak Mata

Ikatan Konselor Adiksi Indonesia


Komunikasi membutuhkan Proses dua arah:
 Berbicara
 Mendengar
Tindakan mendengarkan orang lain
dengan tujuan memahami sepenuhnya
apa yang dia katakan
 Mendengar adalah kapasitas untuk mendengar
suara.
 Mendengar Aktif adalah kemampuan
mendengar apa yang dikatakan oleh klien
(Verbal maupun Non – Verbal)
mengkomunikasikan pemahaman kita dengan
menunjukan empati kita kepada klien

Merupakan pusat ketrampilan dan prilaku konselor di


dalam konseling
 Mendengarkan Attentif
 Mendengarkan Pasif
 Mendengarkan Aktif
Menerima Informasi

Memberikan Tanggapan Memproses Informasi


 Tempatkan diri pada posisi pembicara
 Singkirkan semua halangan
 Ulangi pernyataan dengan empati
 Jangan potong percakapan
 Ajukan pertanyaan
 Buat kelompok @3 orang anggota.
 Masing2 berperan sebagai pendengar,
pembicara & pengamat secara bergantian.
 Tentukan siapa pendengar 1, pembicara 1,
pengamat 1, pendengar 2, . . . , dst.
 Briefing utk tiap2 pendengar
Reward listening:
Membangun & mempertahankan rapor.
Membantu klien merasa lebih dekat.
Membantu klien mengekspresikan perasaan.
Menciptakan pengetahuan yang saling
mendukung antara klien dengan konselor
1. Hadir :
• Suatu ekspresi kesadaran dan ketertarikan apa
yang dikomunikasikan oleh klien baik verbal
maupun non verbal..
• Merujuk pada perhatian konselor dengan segala
bentuk dan aspek komunikasi (termasuk
mendengarkan komunikasi verbal,
mengobservasi tanda-tanda non verbal dan
kemudian mengkomunikasikan kembali kepada
klien apa yang menjadi perhatian klien).
Hadir membantu klien untuk :
• Menjadi relaks dan nyaman.
• Klien merasa bebas mengekspresikan ide - ide dan
perasaannya dengan caranya sendiri.
• Mempercayai konselor.
• Membuat peran klien lebih aktif selama sesi.

Hadir meliputi beberapa dibawah ini :


• Kontak mata dan ekspresi wajah yang sesuai.
• Mempertahankan postur yang relaks dengan menggunakan
gerakan tangan dan bahu.
• Secara verbal mengikuti klien dengan menggunakan
beberapa dukungan singkat sperti “um-hm atau Ya “ atau
dengan mengulangi kata kunci.
• Mengobservasi bahasa tubuh klien.
2.Parafrase
 Parafrase adalah bilamana konselor
mengucapkan kembali isi dari pernyataan
klien sebelumnya.
 Parafrase menggunakan kata-kata yang
‘mirip’ dengan klien tetapi hanya beberapa.
 Tujuan dari parafrase adalah untuk
mengkonfirmasi kepada klien bahwa konselor
memahami apa yang dikatakan oleh klien.
Membantu konselor untuk :
▫ Memperjelas persepsi tentang pernyataan klien.
▫ Menggaris bawahi isu penting.
•Parafrase membantu klien untuk :
▫ Meyakinkan bahwa konselor memahami apa yang
dikatakan klien.
▫ Mengklarifikasi pernyataan klien.
▫ Fokus pada apa yang penting dan berkaitan.
• Adalah ekspresi konselor terhadap perasaan klien,
baik pernyataan atau sesuatu yang tersirat.
• Mencoba untuk mengetahui emosi klien dan
merespons dengan caranya untuk
mendemonstrasikan pemahaman tentang kondisi
emosi klien.
• Teknik merefleksikan perasaan, utk
mengekspresikan intisari dari perasaan klien.
• Fokus utama pada elemen emosi yang
dikomunikasikan klien.
• Membuat klien mengetahui bahwa konselor
paham
• Memberi kesempatan klien untuk memahami dan
menerima perasaan mereka.
Rangkuman adalah penting untuk konselor
menyatukan bersama-sama apa yang sudah
dibicarakan, meyakinkan klien sudah
memahami isi sesi secara benar, dan
menyiapkan klien untuk berpindah dari suatu
tahapan perubahan ke tahapan perubahan
selanjutnya.
Rangkuman membantu konselor/pendamping
untuk :
• Focus pada isi sesi.
• Konfirmasi persepsi klien.
• Fokus pada satu isu sambil meningkatkan
pemahaman masalah lainnya.

Rangkuman membantu klien untuk :


• Klarifikasi apa yang mereka maksud.
• Menyatakan bahwa konselor bisa memahami klien.
• Mempunyai keinginan berpindah dan ada
kemajuan.
 Belajar mendengar di dua tingkat
 Bersikap penuh perhatian
 Fokus pada pesan
 Perhatikan pembicara
 Jangan menghakimi
 Reaksi yang stereotype
 Pura-pura memahami
 Over-reaching
 Under-reaching
 Penjelasan yang panjang lebar
 Tidak peduli pada komunikasi non verbal
 Menghalangi harapan pembicara
 Faktor lingkungan  Merencanakan
 Bias tanggapan
 Rentang perhatian  Melamun
yang pendek  Kata-kata panas
 Menyaring
 Sering berlatih
 Perhatikan komunikasi non verbal
 Jangan berasumsi, mengkritik atau menyerang
perasaan
 Klarifikasikan
 Tunjukkan minat
 Hindari pernyataan yang memancing timbulnya
resistensi
Kontak mata
Kontak mata adalah kejadian ketika dua orang
melihat mata satu sama lain pada saat yang sama
 Kontak mata formal
 Kontak mata informal
 Kontak mata personal
 Menyampaikan informasi
 Menunjukkan minat
 Mengundang atau membatasi interaksi
 Mendominasi, mengancam
 Memberikan umpan balik
 Menunjukkan sikap
 Lakukan secara rileks
 Perhatikan dan dengarkan bersamaan
 Bila memandang pada segitiga imajiner, pastikan
mata anda tidak menjelajah wajah
 Edarkan pandangan ke sekeliling ruangan
 Dalam kelompok
 Berbicara pada individu
 Mendengarkan seseorang
 Berargumentasi
 Menarik perhatian seseorang
"Prayer in action is love, and love in action is service"

01/24/12

You might also like