You are on page 1of 42

PENGOPERASIAN SISTEM

MANUFAKTUR
Sistem Produksi
•Sistem manufaktur setelah dikontruksi dilanjutkan dengan
pengoperasian pabrik secara produktif dan efisien melalui
system produksi.
•Sitem produksi adalah suatu aktivitas pengolahan atau
pengaturan penggunaan sumber daya (resources)
seperti bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, mesin,
peralatan dll yang digunakan dalam proses penciptaan
barang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan
optimasi terhadap tujuan perusahaan
•Masukan diubah oleh teknologi proses yaitu metode atau
cara yang digunakan untuk transformasi jadi barang/jasa.
Perubahan teknologi akan mengubah metode transformasi
Input Proses Output

Transformation Proceesss Produk Barang


• Man •Extraction Produk Jasa
• Material •Physical Limbah
• Machine •Psycological
• Energy •Informational
• Information

umpan balik

Sistem Produksi
• Umpan balik berupa informasi digunakan untuk
pengendalian proses atau masukan agar mencapai
keluaran yang diinginkan.
• Sistem transformasi selalu berinteraksi lingkungan
internal (di dalam perusahaan tetapi di luar fungsi
operasi) dan eksternal ( di luar perusahaan seperti
politik, ekonomi, kebijakan pemerintah, keinginan dan
tuntutan konsumen). Lingkungan dapat mengakibatkan
perubahan pada masukan, keluaran ataupun sistem
transformasi operasi.
• Persoalan utama dalam perencanaan produksi adalah
bagaimana memenuhi permintaan pasar yang
variative sesuai dengan sumber daya yang dimiliki
sehingga kinerjanya optimal ditinjau dari aspek kualitas
(quality), ongkos (cost) dan pelayanan (delivery).
Forcasting (Peramalan)

• Peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang


berusaha memperkirakan keadaan pada masa
yang akan datang dengan menggunakan data
masa lalu.

• Peramalan permintaan adalah perkiraan atau


estimasi tingkat permintaan suatu produk untuk
periode yang akan datang berdasarkan data
penjualan masa lampau yang dianalisis dengan
cara tertentu.
Kegunaan peramalan
1. Penjadwalan sumber daya yang ada.
2. Penyediaan sumber daya tambahan.
3. Penentuan sumber daya yang dibutuhkan.
Peramalan merupakan merupakan aktivitas manajemen produksi/ opera dalam Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Production
Planning and Control, PPC) yang bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material (bahan baku) yang masuk,
diproses dan keluar pabrik agar lancar, efektif dan efisien.
Fungsi peramalan adalah membuat perkiraan akan permintaan (demand) produk yang dinyatakan dalam kuantitas sebagai fungsi waktu
Peramalan merupakan merupakan aktivitas
manajemen produksi/ opera dalam Perencanaan dan
Pengendalian Produksi (Production Planning and
Control, PPC) yang bertujuan untuk merencanakan
dan mengendalikan aliran material (bahan baku) yang
masuk, diproses dan keluar pabrik agar lancar, efektif
dan efisien.
Fungsi peramalan adalah membuat perkiraan akan
permintaan (demand) produk yang dinyatakan dalam
kuantitas sebagai fungsi waktu
Klasikasi Peramalan Menurut Horizon Waktu

Peramalan jangka pendek. Peramalan waktu hingga 1 tahun,


tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Digunakan untuk
merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga
kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi.

Peramalan jangka menengah, hitungan waktunya bulanan


hingga 3 tahun. Digunakan untuk merencanakan penjualan,
perencanaan dan anggaran produksi, dan rencana operasi.

Peramalan jangka panjang, untuk perencanaan masa 3 tahun


atau lebih. Digunakan untuk merencanakan produk baru,
pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas.
Pendekatan dalam Peramalan
Pendekatan kuantitatif, dan kualitatif.
Peramalan kualitatif (qualitative forecast)
menggabungkan faktor intuisi, emosi, pengalaman
pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk
meramal.
Peramalan kuantitatif (quantitative forecast)
menggunakan model matematis dengan data masa lalu.
Pada kenyataannya, kombinasi keduanya merupakan
yang paling efektif.
Model Peramalan Kuantitatif antara lain :
Regresi linear, Rata-rata bergerak, Penghalusan
eksponensial
Fluktuasi penjualan dipengaruhi oleh :
 Trend jangka panjang yang menunjukkan
perkembangan perusahaan dalam penjualannya,
positif (growth) atau negatif (decline).
 Musiman (seasonal), perubahan volume
penjualan atau permintaan yang dipengaruhi oleh
musim.
 Cyclies merupakan gejala fluktuasi perekonomian
jangka panjang dan sulit ditentukan
Components of Demand
Trend
component
Demand for product or service

Seasonal peaks

Actual
demand

Average
demand over
Random four years
variation
| | | |
1 2 3 4
Year Figure 4.1
Model Peramalan
Regresi Linear
Regresi linear merupakan metode statistik yang banyak digunakan
untuk peramalan, karena relatif mudah dan hasilnya cukup akurat.
Persamaan regresi linear dinyatakan sebagai berikut:

Y  a  bX

N  XY   X  Y
b
N  X 2   X 
2

a
 Y  b X
N
dimana:
Y = Besarnya nilai yang diramal/variabel tidak bebas
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal
x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar / variabel bebas
Contoh

Data penjualan produk "X" PT Sariayu seperti pada tabel


berikut, ramalkan penjualan pada periode ke 11, 12,13, dan 14.
Periode Penjualan
(X) (Y)
1 45
2 35
3 30
4 50
5 40
6 60
7 30
8 45
9 55
10 65
Perhitungan

  X Y X^2 XY
  1 45 1 45
  2 35 4 70
  3 30 9 90
  4 50 16 200
  5 40 25 200
  6 60 36 360
  7 30 49 210
  8 45 64 360
  9 55 81 495
  10 65 100 650
Jumlah 55 455 385 2680
Rata-rata Bergerak Tunggal
Tujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak adalah untuk
menghilangkan atau mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu..
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

t t 1
Ft 1   X i / t , Ft  2   X i / t ,
i 1 i 2

t 2
Ft  3   X i / t dan seterusnya
i 3

Dengan:
Ft+l = Peramalan pada periode t+1
Xi = Nilai aktual
t = periode rata-rata bergerak
Contoh
Bulan Data Rata2 Bergerak 3 Bulanan Rata2 Bergerak 5 Bulanan

1 386 - -
2 340 - -
3 390 - -
4 368 372 -
5 425 366 -
6 440 394,3 381,8
7 410 411 392,6
8 466 425 406,6
9 330 438,7 421,8
10 350 402 414,2
11 375 382 399,2
12 380 351,7 386,2
PERENCANAAN PRODUKSI

Perencanaan produksi/ operasi digunakan untuk


mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi
berdasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang
ada. Fungsi lain adalah:
•1. Menjamin rencana penjualan
•2. Menjamin kemampuan produksi
•3. Sebagai alat monitor hasil produksi aktual
•4. Mengatur persediaan produk jadi
•5. Mengarahkan penyusunan jadual induk produksi.
Strategi Perencanaan Produksi :
1. Dengan mengendalikan persediaan. Pengadaan
persediaan dapat dilakukan pada saat kapasitas produksi
di bawah permintaan (demand) dan digunakan pada saat
berada di atas kapasitas produksi.
2. Dengan mengendalikan jumlah tenaga kerja. Perubahan
jumlah tenaga kerja dapat dilakukan sesuai dengan laju
produksi yang diinginkan.
3. Mengadakan subkontrak. Untuk menaikkan kapasitas
per­usahaan jangka pendek pada saat permintaan tinggi
4. Mempengaruhi permintaan. Pada saat tertentu dapat
diadakan potongan harga atau pemberian hadiah atau
layanan-layanan khusus.
• Contoh. perencanaan operasi yang berawal dari hasil
peramalan untuk 12 periode.
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1] 12
Peramalan 103 117 115 121 123 109 89 74 71 73 81 98
Kumulatif 103 220 235 456 579 688 777 851 922 995 1.076 1.174

Berdasarkan hasil peramalan dilakukan rencana produksi


untuk 12 periode.
Pada rencana 1 tingkat produksi ada­lah 70 unit tiap bulan
dengan menganggap persediaan awal ada­lah 340 unit.
Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit per bulan untuk 6
bulan pertama dan 60 unit per bulan untuk 6 bulan ter­akhir,
dengan persediaan awal 100 unit sehingga hasil akhir per­
sediaan seperti pada tebel berikut.
Tabel Rencana Produksi

  Rencana produksi 1 Rencana produksi 2


Persediaan Persediaan Persediaan Persediaan
Bulan Peramalan Kumulatif awal Produksi akhir awal Produksi akhir

1 103 103 340 70 307 100 120 117


2 117 220 307 70 260 117 120 120
3 115 335 260 70 215 120 120 125
4 127 456 275 70 164 125 120 124
5 123 579 164 70 111 124 120 121
6 109 688 111 70 72 121 720 132
7 89 777 72 70 53 132 60 103
8 74 851 53 70 49 103 60 89
9 71 922 49 70 48 89 60 78
10 73 995 48 70 45 78 60 65
11 81 1.076 45 70 34 65 60 44
12 98 1.174 34 70 6 44 60 6
 Dari dua rencana tersebut akan dipilih salah satu.
 Untuk menentukan rencana yang terbaik harus
dipertimbangkan biaya yang terjadi, biaya yang terkecil
yang dipilih sebagai rencana produksi.
 Biaya-biaya yang dipertimbangkan mencakup :
o Biaya penanganan persediaan
o Biaya subkontrak
o Tingkat upah rata-rata
o Upah lembur
o Biaya untuk meningkatkan tingkat produksi harian
(perekrutan dan pelatihan)
o Biaya untuk menurunkan tingkat produksi harian
(Pemutusan Hubungan Kerja)
PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN
Persediaan meliputi bahan, parts-parts dan barang jadi.
Fungsi utama persediaan yaitu :
1. Persediaan cadangan. untuk menghilangkan risiko
ketidakpastian dalam pemasokan, permintaan, dan
tenggang waktu.
2. Persediaan dalam lot-size atau dalam jumlah besar
memungkinkan produksi dan pembelian lebih ekonomis,
karena biaya pembelian akan lebih murah sehingga biaya
produksi akan lebih rendah.
3. Persediaan antisipasi, Untuk menjaga kontinuitas
pengiriman produk ke konsumen, memelihara persediaan
dalam rangka liburan tenaga kerja atau antisipasi
terjadinya pemogokan tenaga kerja atau motif spekulasi
untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga
barang
Pemasok Pelanggan

Persediaan Pemasok Pelanggan

Persediaan
Pemasok Produsen Pelanggan
Persediaan

Persediaan

Distributor

Aliran Persediaan
Tujuan Persediaan

Tujuan utama persediaan adalah untuk


melepaskan berbagai fase operasi.
o Sediaan bahan baku melepaskan usaha
manufaktur dari pemasok;
o Sediaan barang dalam proses melepaskan
berbagai tahap pabrikasi satu sama lain;
o Sediaan barang jadi melepaskan usaha
manufaktur dari pelanggan
Jenis Persediaan
Persediaan bahan baku (raw material inventory) dibeli
tetapi belum diproses. Persediaan ini dapat
digunakan untuk men-decouple (memisahkan) para
pemasok dari proses produksi.
Persediaan barang setengah jadi (working-in
process-WIP inventory) adalah bahan baku atau
komponen yang sudah mengalami beberapa
perubahan tetapi belum selesai. Adanya WIP
disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk
membuat sebuah produk (disebut siklus waktu).
Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
adalah produk yang sudah selesai dan menunggu
pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpan karena
permintaan pelanggan di masa depan tidak diketahui.
Masalah persediaan berkaitan dengan:
a. Berapa banyak jumlah barang yang
akan dipesan.
b. Kapan pemesanan barang harus
dilakukan.
c. Berapa jumlah persediaan pengaman.
d. Metode pengendalian persediaan mana
yang paling tepat.
Unsur-unsur biaya dalam persediaan :
1. Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli barang. Biaya pembelian tergantung pada jumlah
barang yang dibeli. Jumlah besar ada potongan harga.
2. Biaya pengadaan
a. Biaya pemesanan (ordering cost) jika barang yang
diperlukan diperoleh dari pihak luar (supplier), seperti biaya
administrasi pemesanan, pengiriman pesanan, biaya
pengangkutan, biaya penerimaan, dan sebagainya.
b. Biaya persiapan (set up costs) adalah biaya yang
dipergunakan untuk mempersiapkan produksi suatu barang.
3. Biaya penyimpanan adalah biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan satuan barang untuk satu periode waktu
tertentu. Meliputi : biaya modal, pergudangan, asuransi,
keusangan, kehilangan, kehabisan stok
Economic Order Quantity (EOQ)
Penentuan jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic
Order Quantity), karena persediaan menimbulkan biaya.

Asumsi Model EOQ :


1. Tingkat permintaan adalah konstan, berulang-ulang, dan
diketahui.
2. Tenggang waktu pesanan, sejak pesanan ditempatkan
sampai pengiriman pesanan tetap.
3. Bahan dipesan atau diproduksi dalam suatu partai dan
ditempatkan ke dalam persediaan pada suatu waktu.
4. Biaya satuan unit adalah konstan, dan tidak ada potongan
untuk pembelian yang banyak.
5. Satuan barang merupakan produk tunggal, tidak ada interaksi
dengan produk lain.
Model persediaan (EOQ) digambarkan sebagai berikut

t1 t2 t3
Gambar menyatakan bahwa pada periode ke 0 jumlah
persediaan sebesar Q, kemudian berkurang secara
linear sesuai penggunaan. Pada saat mencapai titik R,
yaitu pada t1, dilakukan pemesanan sejumlah Q unit,
material dikirim dari agen selama L hari. L adalah lead
time (waktu tenggang) yaitu waktu pada saat dilakukan
pemesanan sampai barang datang digudang. Barang
sejumlah Q akan datang di gudang pada saat t2.
Tingkat Rata2
Order pemakaian
quantity = Q Persediaan
Inventory level

(maximum yg dimiliki
inventory Q
level) 2

Minimum
inventory

Time

Figure 12.3
Minimizing Costs
Objective is to minimize total costs
Curve for total
cost of holding
and setup

Minimum
total cost
Holding cost
curve (biaya
Annual cost

penyimpanan)
Setup (or order)
cost curve (set
up atau
biaya pesanan

Optimal Order quantity


Table 11.5 order
quantity
Rumus persediaan model EOQ didapat dari persamaan :

Total Biaya = Biaya pemesanan + Biaya simpan + Biaya


pembelian material

Jika :
• P = Biaya pesan setiap kali pesan
• A = Permintaan per periode
• Q = Jumlah pemesanan optimal
• H = Biaya simpan/unit/periode
• M = Harga barang
Maka
Total Biaya = Biaya pemesanan + Biaya simpan + Biaya material

Pemodelan

Biaya pemesanan= Biaya pesan setiap kali pesan (P )* Frekuensi


pesan/periode (
Frekuensi pesan/periode = Permintaan per periode (A)/ Jumlah
pemesanan optimal (Q )
Biaya simpan =Biaya simpan/unit/periode (H)/ rata-rata Jumlah
penyimpanan per periode (Q/2)
Biaya pembelian material = Harga barang (M)* Permintaan per
periode (A)
Total Biaya (TC) = Biaya pemesanan + Biaya simpan + Biaya
material

Pemodelan
Biaya pemesanan= Biaya pesan setiap kali pesan (P )*
Frekuensi pesan/periode (A/Q)
Frekuensi pesan/periode = Permintaan per periode (A)/
Jumlah pemesanan optimal (Q )

Biaya simpan =Biaya simpan/unit/periode (H)/ rata-rata


Jumlah penyimpanan per periode (Q/2)

Biaya pembelian material = Harga barang (M)* Permintaan


per periode (A)

Jadi :(TC)= P* A/Q + H*Q/2+M*A


Rumus persediaan model Q (EOQ) didapat dari
persamaan berikut.
Total Biaya = Biaya pemesanan + Biaya simpan + Biaya
pembelian material
A Q
TC  P  H  MA
Q 2
 (TC ) A H
 P 2 
dQ Q 2

A H
P 2  0
Q 2
2 PA
Q
H
Kelemahan Rumus Q :

l. Permintaan diasumsikan konstan, sedangkan dalam


situasi nyata, permintaan bervariasi.
2. Biaya unit diasumsikan konstan, kenyataanya sering
terdapat potongan untuk pembelian partai besar.
3. Bahan diterima sekaligus dalam partai, beberapa
kasus, bahan ditempatkan selama diproduksi secara
kontinyu
4. Produk diasumsikan produk tunggal, di dalam
praktiknya barang yang dipesan dari satu pemasuk
dikirim secara bersamaan.
5. Biaya persiapan diasumsikan tetap, ternyata sering
dapat dikurangi.
Contoh
Diketahui permintaan tiap tahun adalah 2.000 unit, biaya
simpan = Rp. 3.000/unit, biaya pesan Rp 30.000 setiap
kali pesan dan harga material Rp. 10.000/ unit. Tentukan
jumlah pemesanan optimal.
2 PA
Q
H

dan Frekuensi pemesanan = A/Q


Jika :
• P = Biaya pesan setiap kali pesan
• A = Permintaan per periode
• Q = Jumlah pemesanan optimal
• H = Biaya simpan/unit/periode
• M = Harga barang
2(30.000) 2.000
Q  200unit
3.000

Frekuensi pemesanan = A/Q = 2000/200 = 10 kali/periode


Economic Production Quantity (EPQ)
• Economic Production Quantity adalah pengembangan model
persediaan di mana tingkat produksi (P) bersifat tetap dan konstan.
Tujuan dari model EPQ adalah menentukan jumlah bahan baku
yang harus diproduksi, sehingga meminimalisasi biaya persediaan ,
yang terdiri dari biaya set up produksi dan biaya penyimpanan.

• Model matematis EPQ adalah

2 SA
QO 
H (1  D / P)
Dengan:
S = Set Up Cost
A = Kebutuhan/tahun
H = Biaya simpan/tahun/unit
V = Total Biaya Variabel/tahun
Q = Jumlah produksi
D = Tingkat kebutuhan/hari
P = Tingkat produksi/hari
Contoh
Suatu perusahaan memproduksi velg mobil. Permintaan
velg ber­sifat tetap dan diketahui sebesar 6500
unit/tahun. Velg dapat diproduksi dengan kecepatan
produksi 120 unit/hari. Biaya set up setiap siklus
produksi Rp 200.000 dan biaya simpan Rp 30.000
/unit/tahun. Bila diketahui dalam satu tahun perusahaan
ber­operasi selama 250 hari, maka tentukan
kebijaksanaan perusahaan untuk persediaan velg
tersebut.

2SA
QO 
H (1  D / P)
Contoh

A = 6500 unit/ tahun D = 6500 unit/250 hari = 26 unit/ hari


P =120 unit/hari S = RP 200.000
H = Rp 30.000/unit/tahun

2SA
QO 
H (1  D / P)

2.200000.6500
QO   333unit
30000(1  26 / 120)
TERIMA KASIH

You might also like