You are on page 1of 14

STATISTIKA

UNTUK

PENELITIAN

Dr. H. R. Gustaman, Ir, MSi, RFP-I


VARIABEL DAN DATA
PENELITIAN
VARIABEL & DATA
 Variabel : Faktor penting (dalam judul) yang akan diteliti,
yang bervariasi, dan mempunyai hubungan
dengan faktor lainnya
 Data : Unsur pembentuk variabel, yang dapat diukur,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif
Data inilah yang biasanya menjadi “indikator “ dari suatu variabel
 Contoh 1 Var. Kualitatif
Pengaruh Tingkat Pendidikan thd Kesejahteraan Guru SD X
Variabel : Kesejahteraan (Var. Kualitatif)
Data-nya : - Pendapatan/gaji (kuantitatif)
- Jml. Rumah (kuantitatif)
- Tipe Rumah (kualitatif) INDIKATOR
- Jml. Mobil (kuantitatif)
- Jenis Mobil (kualitatif)
- Kondisi badan (kualitatif)
- Kondisi pakaian (kualitatif)
OPERASIONALISASI VARIABEL
(Menjabarkan Variabel Kpd Indikator)
VARIABEL SUBVARIABEL INDIKATOR
Kepemimpinan - Kecenderungan Otoriter - Emosional & Temperamental
 
  - Egoistis
Kepemimpinan adalah kemampuan   - Individualistis
seseorang dalam mempengaruhi   - Ketidakperdulian pd bawahan
orang lain, dalam upaya mencapai   - Tidak Kooperatif
tujuannya. Kemampuan    
kepemimpinan seseorang - Kecenderungan Egaliter - Ramah
ditunjukkan dari dua faktor utama
dalam dirinya, yaitu kecenderungan   - Disiplin
untuk berperilaku otoriter, dan   - Teladan
kecenderungan berperilaku egaliter.   - Dekat dengan bawahan
Kekuatan kedua faktor tersebut akan - Menghargai bawahan
 
menentukan perilaku kepemimpinan  
seseorang (Gustaman; 2006; 42)  
Contoh 2 Var.CONTOH
Kuantitatif
1 : VARIABEL KUANTITATIF
Variabel yang bersifat kuantitatif, apalagi variabel yang
mempunyai
“Hubungan rumusan tertentu,
antara Usia subvariabelnya
Guru dengan dan
Gaji yang indikatornya
Diterimanya”
bisa diambil unsur-unsur rumusan tersebut.

Variabel : Pendapatan Bersih Petani (PB) (Var.Kuantitatif)


 
PB = TP - TB ,  Variabel PB, subvariabelnya: TP dan TB
TP = ƩY x Py  Subvariabel TP, indikatornya ƩY dan Py
TB = BTK + BP + BO + BL  Subvar TB, indikatornya BTK,BP,BO & BL
Subvariabel : - Total Penerimaan (TP)
- Total Biaya (TB)
 
Indikator Total Penerimaan :
- Jumlah hasil produksi (data dlm satuan ton) (ƩY)
- Harga jual per ton (data dlm satuan rupiah) (Py)
 
Indikator Total Biaya : - Biaya Tenaga Kerja (rupiah) (BTK)
- Biaya Pupuk (rupiah) (BP)
- Biaya Obat-obatan (rupiah) (BO)
- Biaya Lainnya (rupiah) (BL)
VARIABEL SUBVARIABEL INDIKATOR
Pendapatan Bersih  Total Penerimaan  Jumlah hasil produksi (ton)
Petani (TP) (ƩY)
(PB)    Harga jual per ton (Rp)
 
 
(Py)
    

 Total Biaya  Biaya tenaga kerja (Rp)


(TB) (BTK)
   Biaya pupuk (Rp)
  (BP)
   Biaya obat-obatan (Rp)
  (BO)
   Biaya lainnya (Rp)
(BL)
 
DATA KUALITATIF

VARIABEL
PENELITIAN KUANTITATIF

Perhatikan Judul Berikut :

Hubungan antara Usia Karyawan dengan Gaji yang Diperolehnya

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Pengaruh Sistem SKS dalam Meningkatkan IPK Mahasiswa

INSTRUMEN KUESIONER DIBUTUHKAN PADA VAR KUALITATIF


Sehingga perlu Operasionalisasi Variabel yang baik dan Instrumen
yang “Valid & Reliable”
- Bedakan antara Hipotesis Penelitian dgn Hipotesis Statistik
- Bedakan antara Metodologi Penelitian dgn Metode Penelitian
Pendekatan penelitian kuantitatif dipengaruhi tradisi ilmu alam dalam
metodenya, yang kental diwarnai aliran filsafat materialisme, realisme,
naturalisme, empirisisme, dan positivisme. Pemahaman terhadap objek
penelitiannya dilakukan melalui pengujian secara empiris, dan melalui
pengambilan data yang harus terukur sehingga relatif “dipaksakan”
bersifat kuantitatif (melalui proses kuantifisir). Oleh karenanya unsur
penggunaan ilmu statistika dalam pendekataan ini menjadi relatif
dominan.

Pendekatan penelitian kualitatif dalam ilmu sosial memandang manusia


sebagai mahluk rohaniah dan mahluk sosial yang penuh dengan
dinamika realitas sosial yang serba abstrak, sehingga mahzab ini kental
diwarnai aliran filsafat idealisme, rasionalisme, humanisme,
fenomenologisme, dan interpretivisme. Pemahaman terhadap objek
penelitiannya tidak harus dilakukan melalui pengujian secara empiris,
tetapi kepada pemahaman fenomena sosial, yang mencari alasan-alasan
yang tersembunyi di balik tindakan para pelaku sosial (makna sosial).
Dengan demikian metodenya melalui cara penghayatan sosial-kultural-
psikologis yang mendalam. Beberapa jenis penelitian yang
menggunakan pendekatan ini antara lain : Studi fenomenologi, Studi
Observasi Partisipatif, Studi Etnometodologi, Studi Etnografi, Studi
Grounded, Studi Life History, & Studi Hermeneutika
SKALA UKUR DATA
Pada umumnya data terbagai dalam dua jenis, yaitu :
Data kuantitatif, dengan ciri umumnya merupakan bilangan/angka
Data kualitatif, dengan ciri umumnya bukan merupakan bilangan/
angka, tetapi bisa berupa hurup, kata, kalimat, atau symbol-simbol
lainnya

Ilmu statistika telah membagi data ke dalam empat jenis,


berdasarkan skala ukur datanya. Ke-empat jenis skala
ukur data tersebut menunjukkan “derajat“ dari data
tersebut. Ke-empat skala ukur data tersebut dilihat dari
derajat terendah hingga derajat tertinggi adalah sebagai
berikut :
Nominal KUALITATIF

Ordinal
Interval KUANTITATIF


CONTOH DATA & SKALA UKURNYA
No (1) (2) (3) (4) (5) (6)
NAMA Jenis Golongan Gol. Ekonomi Nilai MK UMUR
Mahasiswa Kelamin Darah Ortu Metematika (Tahun)
Status Skor
(4.a) (4.b)

1 EMEN L O Atas 3 25 23
2 OTONG L AB Menengah 2 34 22
3 ICIH P O Bawah 1 0 19
4 EMOD L B Menengah 2 60 23
5 JUNED L B Atas 3 75 25
6 IYEM P A Bawah 1 94 19
7 OCIN L O Menengah 2 0 26
8 ONET P O Atas 3 33 21
9 IYOH P A Menengah 2 86 20
10 IJUN L AB Bawah 1 78 22
NOMINAL
Ciri umum data berskala ukur Nominal :
 Bersifat kualitatif
 Jumlah klasifikasinya bisa 2 buah (nominal dikotomi),
bisa 3 buah atau lebih (nominal polikotomi)
 Klasifikasinya hanya berfungsi sebagai “pembeda”, dan
tidak ada fungsi : jenjang, tingkatan, atau derajat (yang
relatif bersifat kontinu).
 Contoh nominal dikotomi : pada kolom (2)
 Contoh nominal polikotomi : pada kolom (1) dan (3)
ORDINAL
Ciri umum data berskala ukur Ordinal :
 Bersifat kualitatif, yang bisa dikuantifisir menjadi
kuantitatif (mll pemberian skor)
 Jumlah klasifikasinya biasanya 3 buah atau lebih
 Klasifikasinya selain berfungsi sebagai “pembeda”, juga
menunjukkan adanya : jenjang, tingkatan, atau derajat
(yang relatif bersifat kontinu).
 Contoh ordinal kualitatif : pada kolom (4.a)
 Contoh ordinal kuantitatif : pada kolom (4.b)
Catatan :
Contoh proses kuantifisir, diantaranya mll “Skala Likert”
-Sangat Setuju -Setuju -Ragu-ragu -Tdk Setuju -Sangat Tdk Setuju
Skor: (5) (4) (3) (2) (1)
INTERVAL
Ciri umum data berskala ukur Interval :
 Bersifat kuantitatif
 Klasifikasinya bersifat kontinu
 Umumnya tidak mempunyai satuan ukur
 Mempunyai nilai nol yang “tidak mutlak” (bila bernilai
nol, tidak berarti “ mutlak tidak ada sama sekali”)
 Contoh yang tidak mempunyai satuan ukur : pada kolom
(5)
 Contoh yang mempunyai satuan ukur : Data suhu
ruangan dengan satuan 0C
RASIO
Ciri umum data berskala ukur Rasio :
 Bersifat kuantitatif
 Klasifikasinya bersifat kontinu
 Mempunyai satuan ukur
 Mempunyai nilai nol yang “mutlak” (bila bernilai nol,
berarti “ mutlak tidak ada sama sekali”)
 Contoh: pada kolom (6)

Bila data penelitian bersifat nominal & ordinal harus diolah


dengan Statistika Nonparametrik
Bila data penelitian bersifat interval & rasio biasanya diolah
dengan Statistika Parametrik
Melalui Method of Succesive Interval (MSI) bisa mengubah
data Ordinal ke Interval

You might also like