You are on page 1of 22

MATERI

TUTORIAL
ONLINE 7

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All
“MANAJEMEN DAN FUNGSI
PENGAWASAN”
Target Pembelajaran

• Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa


mampu menjelaskan:
• manajemen dan fungsi pengawasan
• hubungan manajemen, ilmu administrasi, dan
fungsi pengawasan
A. MANAJEMEN & FUNGSI PENGAWASAN

Perencanaan

Fungsi Pengorganisasian / koordinasi


Manajemen
Pemimpinan

Pengawasan
B. PENGERTIAN PENGAWASAN

1. Pengawasan sebagai proses mengukur dan menilai tingkat efektivitas kerja


personel dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan
kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi (Nawawi, 2000)
2. Pengawasan merupakan proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan
dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana yaitu selaras dengan standar (George R Terry, 1977)
3. Pengawasan merupakan jaminan bahwa kinerja sesuai dengan rencana
(Newman, 1967)
4. Pengawasan terdiri atas tindakan meneliti apakah segala sesuatu telah tercapai
atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan berdasarkan
instruksi-instruksi yang telah dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan (Henry Fayol)
5. Pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Sondang Siagian, 1980)
A. PENGERTIAN PENGAWASAN (lanjutan)

6. Control can be defined as the process of monitoring activities to determine


wether individuals units and the organization it self are obtaining and utilizing
their resource effectively and efficiently so as to accomplish their objectives
and where this is not being achieved, implementing corrective action
(Stephen P Robbins, 1982)
7. Pengawasan adalah kegiatan pemimpin yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
dan/atau hasil yang dikehendaki (Ibrahim Lubis, 1988)
8. Pengawasan merupakan jaminan bahwa kinerja sesuai dengan rencana
(Newman, 1967)
9. Pengawasan adalah pengukuran dan perbaikan atas pelaksanaan kerja yang
dilakukan oleh bawahan untuk menjamin bahwa tujuan dan rencana-rencana
yang digunakan untuk mencapainya dilaksanakan (Koontz dan O’Donnel,
1989)
10. Pengawasan sebagai upaya agar sesuatu dilaksanakan sesuai denga
peraturan yang telah ditetapkan dan instruksi yang telah dikeluarkan (Lyndall
F Urwick dalam Inu Kencana, 1997)
A. PENGERTIAN PENGAWASAN (lanjutan)

11. Pengawasan sebagai proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk


mengetahui apak kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan
organisasional yang diharapkan (Bartol dan Martin, 1994)
12. Pengawasan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah
pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana
semula (LAN, 2003)
13. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan mengoreksi bila
perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula (Ayi Karyana, Enceng, Darmanto, 2014)
B. TUJUAN PENGAWASAN

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan-penyimpangan,


penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, pemborosan,
hambatan, dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang lebih baik
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas
organisasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah
pencapaian kinerja yang ada

Sumber: Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)


C. PENTINGNYA PENGAWASAN

1. Pengawasan menyediakan suatu kepercayaan kembali kepada pihak luar


bahwa suatu organisasi berjalan lancar
2. Pengawasan menyediakan jaminan kepada pemimpin bahwa organisasi yang
dipimpinnya berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan
3. Pengawasan memungkinkan pemimpin membimbing bawahannya
4. Pengawasan menyediakan bimbingan kepada pemimpin pada tingkat yang
lebih rendah oleh pemimpin yang lebih tinggi

Sumber: Anderson (1984) dalam Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)


D. PERBEDAAN PENGAWASAN DENGAN PENGENDALIAN

1. Pengawasan dan pengendalian pada dasarnya berbeda baik konspsi maupun


aplikasinya. Pengawasan mengacu pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan
untuk mengawasi kinerja organisasi, sedangkan pengendalian merupakan
mekanisme yang dilakukan organisasi untuk menjamin dilaksanakannya sistem
dan kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
(Mardiasmo, 2002).

2. Perbedaan pengawasan dan pengendalian adalah pada tindakan koreksi,


maksudnya pengawasan lebih menekankan pada pengukuran dan
perbandingan dengan standar, sedangkan pengendalian lebih menekankan
pada unsur turun tangan/tindakan koreksi (Koontz dan O’Donnel, 1976)

3. Perbedaan antara pengawasan dan pengendalian hanyalah terletak dalam


tindak lanjut setelah mengkonstatir adanya sesuatu yang dapat menyebabkan
tidak tercapainya tujuan yang direncanakan (Ghandi dalam Ibrahim Lubis, 1988)
E. HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN DENGAN
FUNGSI MANAJEMEN LAINNYA

Standar-Standar

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan

Penyempurnaan/ Feedback

Sumber: Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)


F. JENIS-JENIS PENGAWASAN

1. Pengawasan Berdasarkan Sifat


1.1. Pengawasan Preventif (preventive control)
1.2. Pengawasan Represif (repressive control)

2. Pengawasan Menurut Metode/ Cara Pelaksanaannya


2.1. Pengawasan Tidak Langsung (Hadari Nawawi, 2000)
2.2. Pengawasan Langsung (Hadari Nawawi, 2000)
2.3. Pengawasan Birokratik/ Mekanistik (Silalahi, 2002)
2.4. Pengawasan Organik (Silalahi, 2002)
2.5. Pengawasan Perilaku (Rue dan Byars, 1992)
2.6. Pengawasan Keluaran (Rue dan Byars, 1992)
F. JENIS-JENIS PENGAWASAN (lanjutan)

3. Pengawasan Menurut Subyek/ Pelaksananya


3.1. Pengawasan Internal (Pearce dan Robinson, 1989)
3.2. Pengawasan Eksternal (Pearce dan Robinson, 1989)

4. Pengawasan Menurut Obyeknya


2.1. Kontrol Administratif (Beishline)
2.2. Kontrol Operatif (Beishline)

2.1. Pengawasan Masukan (Pearce dan Robinson, 1989)


2.2. Pengawasan Transformasi (Pearce dan Robinson, 1989)
2.3. Pengawasan Keluaran (Pearce dan Robinson, 1989)
F. JENIS-JENIS PENGAWASAN (lanjutan)

Sumber: Kreitner, 1992, 525


F. JENIS-JENIS PENGAWASAN (lanjutan)

TIPE PENGAWASAN MEKANISME


  PENGAWASAN
OUTPUT CONTROL • PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN 
• TUJUAN ORGANISASIONAL
• BUDGET OPERASIONAL 

BEHAVIOR CONTROL • SUPERVISI LANGSUNG


• MELALUI PERATURAN DAN SOP

ORGANIZATIONAL • NILAI-NILAI
CULTURE-CLEAN • NORMA-NORMA 
CONTROL • SOSIALISASI
G. PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN

Prinsip-prinsip pengawasan yaitu:


1. Adanya rencana tertentu
2. Adanya pemberian instruksi-instruksi serta wewenang-wewenang
kepada bawahan
Sumber: Manullang (1987) dalam Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)

Prinsip-prinsip pengawasan yaitu:


1. Dapat mencerminkan sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari
kegiatan-kegiatan yang harus diawasi
2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan
3. Fleksibel
4. Dapat mencerminkan pola organisasi
5. Ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif
Sumber: Koontz dan O’Donnel (1976) dalam Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)
H. SYARAT PENGAWASAN YANG BAIK

Syarat pengawasan yang baik


1. Pengawasan harus bersifat fact finding
2. Pengawasan harus bersifat preventif Syarat pengawasan yang baik
3. Pengawasan diarahkan pada masa sekarang
4. Pengawasan hanya sekedar alat untuk 1. Preventif
meningkatkan efisiensi dan tidak boleh 2. Represif
dipandang sebagai tujuan 3. Edukatif
5. Pelaksanaan pengawasan harus 4. Protektif
mempermudah pencapaian tujuan
6. Pengawasan tidak dimaksudkan untuk 5. Rekomendatif
menemukan apa yang tidak benar 6. Imperatif
7. Pengawasan harus bersifat membimbing
supaya para pelaksana meningkatkan Sumber: F.X. Soedjadi dalam Ayi Karyana, Enceng,
kemampuannya untuk melaksanakan tugas Darmanto (2014)

yang telah ditentukan bagi mereka


Sumber: Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)
I. NORMA-NORMA PENGAWASAN

1. Norma Umum. Pengawas adalah orang yang memiliki pendidikan teknis


pengawasan dan memiliki kompetensi pengawas, bersikap tidak memihak dalam
segala hal yang berhubungan dengan tugasnya, dan kesungguhan profesional dari
pengawas dalam melaksanakan pengawasan
2. Norma Pelaksanaan Pengawasan. Setiap pekerjaan pengawasan harus
direncanakan secara cermat, pengamatan dan evaluasi yang memadai terhadap
sistem pengawasan yang sedang dilakukan, dan bukti-bukti pengawasan yang
dapat dipercaya
3. Norma Pelaporan Hasil Pengawasan. Laporan hasil pengawasan harus dibuat
sesuai dengan prinsip pengawasan yang berlaku, laporan hasil pengawasan harus
menyatakan bahwa prinsip pengawasan ditetapkan secara berkesinambungan,
keterbukaan penjelasan terhadap laporan, dan dinyatakan pendapat mengenai
laporan secara keseluruhan
Sumber: Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)
J. PROSES PENGAWASAN

1. Menetapkan Alat Pengukur (Standar).


1.1. Standar dalam bentuk Fisik
1.2. Standar dalam bentuk Uang
1.3. Standar Intangible
2. Melakukan Penilaian/ Evaluasi
3. Mengadakan Tindakan Perbaikan (Corrective Action)
Sumber: Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)
J. PROSES PENGAWASAN

Pelaksanaan

Pemantauan Hasil
Perencanaan Tindakan Korektif

Standar Penilaian

Gambar Proses Pengawasan


Sumber : Ayi Karyana, Enceng, Darmanto (2014)
DAFTAR PUSTAKA

1. Karyana, Ali. Enceng, Darmanto. (2014). Pengantar Ilmu Administrasi. Tangerang


Selatan: Penerbit Universitas Terbuka
2. Kencana, Inu. (1997). Ilmu Administrasi Publik, Jakarta: Rineka Cipta
3. Koontz, Harols and O’Donnel. (19876). Management A System and Contingency Analysis
of Management Functions. Tokyo McGraw Hill
4. Lubis, Ibrahim. (1988). Pengawasan Pembangunan. Jakarta: Karunika UT
5. Manullang, M. (1987). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia
6. Nawawi, Hadari dan Martini. (1994). Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
7. Newman W.H. (1967). Administrative Action. Nyew York: Prentice Hall
8. Pearce, J.A., and R.B. Robinson. (1989). Management. Singapore:Mc Graw Hill
9. Rue, L.W. and Byars. (1992). Management: Skill and Application. Illinois: Richard D.
Irwin
10. Robbins, S.P. (1994). Teori Organisasi. Jakarta: Arcan
11. Siagian, Sondang P. (1980). Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung
12. Silalahi, Ulber. (2002). Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar
Madju
13. Terry, George R. (1977). Principles of Management. Illinois: Richard D. Irwin
Terima kasih

You might also like