You are on page 1of 57

UPDATE ASUHAN

BBL, Bayi, Balita dan Anak Usia Pra


Sekolah

Bd. Syafyeni, S.SiT., MM.Kes


Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia
DESKRIPSI:
Bayi baru lahir (BBL), bayi, balita dan anak usia pra sekolah beresiko mengalami
masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Unt u k itu diperlukan upaya- upaya dalam pemberian asu h an yang
berkualitas unt uk meminimalisir masalah kesehatan. Sesi ini membahas tentang asuh an
bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak usia pra-sekolah

Tujuan Pembelajaran
Hasil Belajar Indikator Hasil Belajar

Setelah mengiku ti sesi ini,


peserta diharapkan mampu:
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan memahami dan ma mpu 1. Memberikan asu h an pada B B L
memberikan a su h an yang berkualitas pada 2. Memberikan asu h an pada bayi
B B L , bayi, balita dan anak usia pra-sekolah
3. Mem berikan asu h an pada balita
dan anak usia pra-sekolah
MATE
RI • Situasi kesehatan BBL, bayi dan balita di Indonesia
Materi Pokok 1. Asuhan • Persiapan penanganan BBL
pada BBL •

Penilaian awal pada BBL
Asuha

Materi Pokok 2. Asuhan • Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI)
pada bayi • Asuhan BBL di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)

Materi Pokok 3. Asuhan • Pemantauan tumbuh kembang


• Pemberian imunisasi sesuai program
pada balita dan anak • Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
usia pra-sekolah • Rujukan gangguan tumbuh kembang bayi, balita dan anak usia pra- sekolah
Asuhan pada BBL
S ituasi K esehatan BBL, Balita dan
Anak Usia Pra-Sekolah di
Indonesia
WHO
SDKI 2017
Fenomena 2/3

2/3 kematian bayi


(0-1 tahun) terjadi
AKB 24/1000KH pada masa
neonatal (0-28 hari

2/3 kematian masa


neonatal dan
AKN 19/100 KH terjadi pada
minggu pertama
Proporsi Penyebab
K ematian Tahun
2019
Neonatal (0-28 Hari) Anak Balita (12-59 Bulan)

Sumber: Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2020


Penilaian Awal pada BBL

2. Langkah-
1. Persiapan
Langkah
Penanganan BBL
Penilaian
BBL

Persiapan Persiapan
Persiapan diri Persiapan Alat Alur
Tempat Keluarga

keadaan siap
Hangat, tempat KIE persiapan
APD pakai, bersih dan
resusitasi laktasi
lengkap
Langkah- langkah penilaian B B L

• Bayi lahir C u ku p bulan dan BBLRdiberikan Vit


K1 (Phytomenadione) sebanyak 1 mg
• BBL SR (≤ 1500 gr) atau Usia ≤ 32 mg Vit K1
sebanyak 0.5 mg

Sumber: B u k u s a ku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Kemenkes, 2010


PERAWATAN RUTIN NEONATUS PADA 30 DETIK – 90 MENIT
Menjaga Bayi Tetap Hangat

Mekanisme Kehilangan Panas

Mekanisme pengaturan s u h u pada


B B L belum berfungsi sempurna
sehingga berisiko tinggi mengalami
hipotermia, dimana s u h u tubuh bayi <
36,5 derajat celcius. Hipotermia
dapat mengakibatkan hipoglikemia
(kadar gula darah dalam tubuh bayi
kurang dari 30 mg/dl), bahkan
kematian
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Sembilan Tahapan Selama Perilaku IMD

Pemantauan bayi saat IMD


• Posisi: Bayi diposisikan dengan mulut dan
hidung yang terlihat dan tidak terhalang
• Warna kulit: Warna pink (kulit dan/atau
selaput lendir)
• Pernapasan: Napas normal (tidak ada retraksi
atau pernapasan cuping hidung) dan laju
pernapasan normal: 40-60 kali/menit
• S u h u tubuh: pada 60 dan 120 menit setelah
kelahiran (kisaran normal:36,5°C - 37,5°C)
• Ibu dan bayi tidak pernah ditinggal sendirian
• Sebaiknya pemantauan dilakukan setiap 15
menit sampai 2 jam post partum.
Sumber: B u k u saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Kemenkes, 2010
PERAWATAN RUTIN NEONATUS PADA 90 MENIT – 6 JAM
Pemeriksaan Fisik

• PRINSIP

• Pemeriksaan
dilakukan dalam
keadaan bayi
tenang dan kondisi
telanjang

• Pemeriksaan tidak
harus berurutan,
dahulukan menilai
pernafasan,
tarikan dinding
dada ke dalam,
denyut jantung
dan kondisi perut

Pemeriksaan Refreks
Sumber: B u k u sa ku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Kemenkes, 2010
Maturitas F isik

Tingkat
Maturitas

Sumber: B u k u saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Kemenkes, 2010


Menilai maturitas fisik bayi dengan Penilaian Skor New Ballard

Neuromuscular Maturity
Grafik Skor Maturitas

Sumber: B u k u sa ku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Kemenkes, 2010


Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI
Pemberian ASI Eksklusif

Sumber: B u k u KIA, Kementerian Kesehatan RI: J a k ar t a, 2020


Tahapan Pemberian MP- Pemberian PASI pada Bayi
ASI pada Anak
yang lahir dari Ibu penderita HIV positif,
A FAS S
• Acceptable (diterima)
• Feasible (terlaksanakan)
• Affordable (terjangkau)
• Sustainable (bersinambungan)
• Safe (aman, bersih berkualitas)

o Bila ibu memilih tetap memberikan ASI, maka ASI diberikan


hanya selama 6 bulan dan kemudian dihentikan. ASI
diperah dan dihangatkan 56 C selama 30 menit.
o Bila ibu memilih un tu k memberikan s u s u formula, maka
Sumber: IDAI, 2013
s u s u formula harus diberikan dengan memenuhi 5 kriteria
AFAS S
o Tidak boleh memberikan ASI secara bersamaan dengan s u s u
Asuhan BBL di era Adaptasi Kebiasaan Baru
Asuhan BBL di era Adaptasi Kebiasaan Baru
(AK B)
Alur Pemulangan B B L Tanpa Alur Pemulangan B B L dengan
Gejala dari Ibu Suspek, Probable Gejala dari Ibu Suspek,
dan Terkonfirmasi COVID-19 Probable dan Terkonfirmasi
COVID-19
Asuhan pada balita dan anak
usia pra-sekolah
Prinsip- prinsip Tumbuh Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Kembang: Kualitas Tumbuh
• Perkembangan merupakan hasil proses Kembang
kematangan dan belajar.

• Kematangan merupakan proses intrinsik


yang terjadi dengan sendirinya, sesuai Faktor Faktor
E ksternal Internal
dengan potensi yang ada pada individu.

• Belajar merupakan perkembangan yang


berasal dari latihan dan u s a h a .

• Pola perkembangan dapat diramalkan.


Faktor
• Perkembangan berlangsung dari tahapan Faktor
Paska
u m u m ke tahapan spesifik, dan terjadi Persalinan
Persalinan
berkesinambungan.
Potensi tinggi badan (genetik) pada umur
18 tahun

• Laki = (Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm ) +/-


8.5cm
2
• Perempuan =( Tinggi Ayah + ibu –13 cm)+/-
8.5cm
2
Aspek-aspek Periode
Perkembangan yang Tumbuh
dipantau Kembang
Masa
Anak
Masa intra uterin
prenatal

Masa bayi
Gerak Gerak Kemampu Sosialisasi (infancy) Umur 0-11 bulan
kasar atau halus atau an bicara dan
motorik motorik dan kemandiri
kasar halus Bahasa an
Masa anak
Anak balita, umur 12-59
dibawah bulan
lima tahun

Masa anak Anak umur 60-


72 bulan
prasekolah
Tahapan
Perkembangan
Anak Menurut
Umur

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Pelayanan Dasar,


Tingkat Kemenkes RI, 2019
Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Beberapa Gangguan Tumbuh-Kembang
yang Sering Ditemukan
Stunting

Perawakan Pendek

Sindrom Down

Retardasi Mental

Ga nggu an Autisme

Ga nggu an bicara dan bahasa

Ga nggu an Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)
IMUNISASI
Sistematika Skrining Pemberian Imunisasi

Sumber: PMK No 12, Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi


Jadwal Imunisasi
Imunisasi Lanjutan
Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Sasaran
Bawah Dua Tahun
Umu Jenis Interval Minimal Imunisasi Waktu
r Imunisa setelah Imunisasi Dasar Pelaksanaan
Kelas Campak Agustus
si
1 SD DT November
DPT-HB- 12 bulan dari DPT-HB-

18 Hib Hib 3
Kelas Td November
bula 2 SD
n Campak 6 bulan dari Campak Kelas Td November
dosis pertama 5 SD
Penyimpanan dan Pemeliharaan Keterpaparan Vaksin
Logistik terhadap Panas
Penyimpanan Vaksin
Indikator VVM Pada
Vaksin

Sumber: PMK No 12, Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi


S tim ulasi Deteksi Intervensi
• Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)

VIDIO SDIDTK
Prinsip Dasar S timulasi
Tumbang Anak
o Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.

o Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik

o Berikan stimulasi sesuai kelompok umur an ak.


Stimulasi o Lakukanlah stimulasi dengan cara mengajak anak bermain,
Deteksi bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada
Intervensi Dini h u ku m a n .
Tumbuh o Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan
Kembang
o G u n akan alat ban tu / alat perm ain an yang sederh an a, am an
(SDIDTK) ANAK
dan ada disekitar kita.
o Beri kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan

o Anak selalu diberi pujian , bila perlu diberi h adiah


atas keberhasilannya.
Periode dan kelompok Umur Tempat,Pelaksana dan Alat
Tingkat Pelaksana Alat dan Bahan yang Yang
Pelayanan digunakan dipantau

Keluarga/ - Orang tua - Buku KIA Berat badan


masyarakat - Kader - Timbangan Dacin
kesehatan - Timbangan Digital
- Pendidik (untuk anak > 5
PAUD tahun)
- Petugas - Alat ukur tinggi
BKB
- Petugas badan/Panjang
TPA dan badan
guru TK
Puskesmas Tenaga - Buku KIA - Panjang
kesehatan - Table/grafik BB/TB /tinggi
terlatih SDIDTK: - Table/Grafik TB/U
- Dokter - Grafik LK badan
- Bidan - Timbangan - Berat
- Perawat - Alat ukur tinggi badan
- Tenaga gizi badan/Panjang badan - Lingkar
- Tenaga - Pita pengukur lingkar kepala
kesehatan kepala
lainnya
J E NIS DE TE K S I TUMBUH K E MBANG ANAK

Deteksi dini Deteksi dini Deteksi dini


gangguan penyimpangan penyimpangan
pertumbuhan, mental emosional,
perkembanga
Menentukan status gizi n
Mengetahui gangguan
Mengetahui adanya
anak apakah gemuk, masalah mental
perkembangan anak
normal, kurus dan sangat emosional, autisme dan
(keterlambatan), gangguan
kurus, pendek, atau sangat gangguan pemusatan
daya lihat, gangguan daya
pendek, makrosefali atau perhatian dan
dengar.
mikrosefali. hiperaktivitas.
Jadw al Kegiatan dan J e n is Skrining

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Penentuan status gizi Anak
• Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB) unt uk menentukan
status gizi a na k dibawah 5 tahun apakah normal, kurus , sangat kurus atau
gemuk.
• Pengukuran Panjang Badan terhadap umur atau Tinggi Badan terhadap Umur
(BB/U atau TB/U) unt uk menentukan status gizi anak apakah normal, pendek
atau sangat pendek.
• Pengukuran Indeks Masa Tubuh menurut Um ur (IMT/U) unt uk menentukan
status gizi anak usia 5-6 tahun apakah anak sangat kurus, kurus, normal,
gemuk atau obesitas.
PEMBULATAN UMUR ANAK PADA
SDIDTK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:
1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,
dibulatkan menjadi 1 bulan.

contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan


19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0

bulan Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan


19 bulan – 14 hari = 19 bulan
PRINSIP PENGHITUNGAN
USIA
• Untuk anak lahir prematur harus menggunakan Usia Koreksi,
syarat
dengan:
Usia kronologis < 2 tahun
DAN
Lama prematuritas > 2 minggu
(dihitung dari usia gestasi 40 minggu)
Usia (koreksi) = Usia (kronologis) – Lamanya prematur

• Berlaku universal: - 1 bulan : 30 hari - 1 minggu : 7 hari


- 1 bulan : 4 minggu - 1 tahun : 12 bulan
- > 15 hari = dibulatkan keatas (1 bulan)
- < 15 hari = dibulatkan kebawah (0 bulan)
CONTO
H 36 minggu
• Bayi lahir 5 juni 2020, usia kehamilan
• Usia kronologis: 30 mei 2021 - 5 juni 2020 = 11 Bulan 25 hari

DIKALI 4 MINGGU

Usia bayi 11 bulan 25 hari = 44 minggu + 3 minggu + 4 hari


= 47 minggu 4 hari
DI JADIKAN MINGGU

• Usia koreksi bayi 47 mg 4 hari - 4 minggu = 43 mg 4 hari , ( 10 bulan 25


hari )
DIKURANGI 4 MINGGU KARNA
USIA KEHAMILAN 36 MINGGU
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan

Pemeriksaan Status Gizi Anak Pengukuran Status Gizi Anak


berdasarkan Indeks BB/PB atau BB/TB berdasarkan IMT menurut Umur
untuk Anak Umur 0-60 Bulan (IMT/U)
Rumus IMT : BB/(TB)2

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Pemeriksaan Status Gizi Anak Pemeriksaan Staus Gizi Anak
berdasarkan Indeks PB/TB menurut Berdasarkan Lingkar kepala untuk anak
Umur untuk Anak Umur 0-60 Bulan usia 0-72 bulan

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

• Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner


Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
• Tes Daya Dengar (TDD)
• Tes Daya Lihat (TDL)
• Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional Kuesioner Masalah
Perilaku Emosional (KMPE) bagi anak umur 36 bulan sampai 72 bulan
• Deteksi dini autis pada anak pra sekolah, menggunakan M-CHAT
(Modified- Checklist for Autism in Toddlers)
• Deteksi Dini Gangg uan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH) Pada Anak menggunakan formulir deteksi dini Gang guan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas/GPPH (Abbreviated
Conners Ratting Scale).
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Deteksi Dini Penyimpangan Pendengaran

Deteksi Dini Penyimpangan Pengelihatan


Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku


dan Emosional Algoritme Pemeriksaan
KMPE

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Deteksi Dini Autis Pada Anak Algoritme
Pemeriksaan M-CHAT pada Anak diatas
18 Bulan
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GBPP)
Pada Anak Prasekolah
Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Contoh Tindakan Intervensi Perkembangan yang dilakukan pada beberapa a na k dengan
masalah perkembangan:

Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Anak di Tingkat Pelayanan Dasar, Kemenkes RI, 2019
Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
dilakukan secara berjenjang
Terima Kasih

You might also like