Tamam Jauhar pendahuluan • Testis memiliki fungsi reproduksi dan fungsi endokrin • FSH menghasilkan LH dan FSH, LH merangsang Leydig untuk menghasilkan testosteron, FSH merangsang sertoli untuk menghasilkan ABP. • Sertoli mensintesis dan sekresi banyak protein didalam testis, termasuk juga faktor penghambat duktus mullerian, inhibni dan activin. • Sertoli mensintesis dan sekresi banyak androgen binding protein didalam testis, termasuk juga faktor penghambat duktus mullerian, inhibin (negative feedback) dan activin (stimulasi FSH). Testis • Testis menghasilkan testosteron 8mg/hari setiap harinya 95% oleh leydig dan 5% oleh adrenal, • Androgen lain yang dihasilkan testis adalah dihidrotestosterone, androstenedione dan dehydriepiandorsterone (androgen lemah), Pregnolone, progesterone dan derivat hidroksilasi 17. • Jumlah tesotosteron dalam plasma adalah 0,6mcg/dL. • Testosteron juga terdapat pada wanita dengan jumlah 0.03mcg/dL Metabolisme testosteron • 65% terikat SHBG, 2% bebas, 33% terikat albumin. • SHBG meningkat oleh estrogen, hormon tiroid dan pasien dengan cirrhosis. Menurun oleh androgen dan GH, obesitas • Testosteron diubah oleh 5α-reductase menjadi dihidrotestosterone • P450 aromatase merubah testosteron jadi estradiol (jaringan lemak, liver, hipotalamus) • Degradasi testosterone pada manusia di liver,diekskresikan di urine. Efek fisiologis testosteron • testosterone atau metabolit aktifnya 5α- dihydrotestosterone berperan dalam pubertas: pertumbuhan penis dan skrotum, perubahan pada kulit, rambut pbis, jenggot, dan bulu ketiak. Kelenjar minyak lebih aktif, kulit menebal dan berminyak, pertumbuhan laring, pita suara menebal sehingga suara menjadi lebih rendah, pertumbuhan tulang, penutupan epifise, pertumbuhan prostat dan vesikula seminalis, penggelapan kulit, dan peningkatan sirkulasi kulit. Efek Metabolik • Efek metabolik testosteron termasuk dalam ikatan hormon dan protein karier lainnya, peningkatan liver untuk sintesa liver dari faktor clotting, lipase TG, α1-antitrypsin, haptoglobin, and sialic acid, merangsang sekresi eritropoetin dan menurunan tingkat HDL • Testosteron sintetik peroral diserap dengan cepat, menjadi inaktif hanya 1/6 dari dosis yang diberikan, maka itu diberikan secara parenteral. Dan dengan tambahan bentuk ester enanthate, undecanoate, or cypionate, trestosteron bisa bertahan lebih lama Penggunaan dalam klinik 1. Terapi pengganti androgen pada pria • pada hipopituarisme, diberikan setelah pubertas. testosterone enanthate atau cypionate i.m 50mg tiap 5, 3 kemudian tiap 2 minggu sekali dengan interval 3 bulan tiap pemberian. Dosis dinaikkan bertahap kemudian 100mg tiap 2 minggu. Terakhir diberikan dosis replacement 200mg dalam interval 2 minggu interval. 2. Bidang obsgyn • Mengurangi pembengkakan payudara digunakan bersama Danazol, juga untuk kasus endometrial bleeding 3. Sebagai steroid anabolik • Digunakan untuk diet dan olahraga untuk mengembalikan protein setelah trauma, operasi , imobilisasi dalam jangka lama 4. anemia • Dipakai dalam dosis tinggi anemia refrakter seperti anemia aplastik, anemia fanconii, anemia sickle sel, myelofibrosis dan anemia hemolitik. Saat ini lebih menggunakan rekombinan epo
5. osteoporosis • agen anabolik dan androgen digunakan sebagai terapi osteoporosis baik sebagai terapi tunggal maupun kombinasi dengan hipogonad. Biphosponat sudah menggantikan androgen. Catatan khusus 6. Stimulan pertumbuhan diberikan pada anak laki2 dengan pubertas yang terlambat sebagai stimulan namun pemberian asal-asalan berdampak pada penutupan epifisial plate dengan cepat 7. Usia lanjut Studi menunjukkan pemberian androgen pada pria usia lanjut dengan level androgen yang rendah menunjukkan peningkatan massa tubuh tanpa lemak, peningkatan hematokrit dan penurunan pada turnover tulang. Adverse Effect dan kontraindikasi • Adverse effect :, Maskulinisasi ; 200-300mg testosteron perbulan dapat menyebabkan terjadi hirsusitsm, amenorrhae, pembesaran clitoris, dan suara yang memberat pada wanita, Pendarahan endometrium , meningkatkan keretanan terjadinya athersklerosis • Pada fetus dapat menyebabkan maskulinasis pada external genitalia pria dan wanita. • Retensi natrium dan edema jarang terjadi tapi pada pasien dengan penyakit jantung dan ginjal harus diawasi secara ketat • Reversible kolestatik jaundice bersifat reversible, BPH, acne, sulit tidur, eritrosis, ginekomasti dan azoospermia. • Alkylated androgen bisa menyebabkan peilosis hepatica, cholestasis dan gagal fungsi liver. • Gjala psikosis, secara psikis lebih merasa mandiri dan peningkatan perilaku agresif. Kontraindikasi: wanita hamil atau akan hamil, pria dengan ca prostat atau ca dada, bayi dan anak2 Antiandrogen • Mengatasi kondisi seperti pengobatan ca prostat, BPH, kerontokan rambut kepala, hiperseks, pubertas dini (pria) mengobati jerawat, pertumbuhan rambut berlebihan, PCOS (wanita) Antiandrogen . Inhibitor sintesis androgen: • Abiraterone Menghambat 17 hidroksilasi progesteron atau pregnelone • Finasteride: PO menurunkan dihidrotestosterone dalam 8 jam dan bertahan 24 jam karena menghambat 5 alfa reductase. Half life 8 jam. 40-50 % dimetabolisme, sisanya di eksresikan di feces, dgunakan untuk BPH di USA • Dutasteride OOA lebih lambat, halflife lebih pajang. Dosis 0,5mg/hari , tidak disarankan untuk wanita dan anak2 digunakan sebagai terapi hirsutism pada wanita dan kebotakan pada pria dengan dosis 1mg/hari Antiandrogen . Inhibitor reseptor • Flutamide,digunakan sebagai terapi ca prostat, dimetablisme dengan cepat dalam tubuh, menyebbkan ginekomasti rungan, toksisitas hepatis ringan, diberiksan pada pasien yang blm pernah dapt terapi endokrin sebelumnya. • Bicalutamide untuk menurunkan tumor flare kombinasi dengan analog GnRH , efek samping GI lebih sedikit ketimbang flutamide. Single terapi 150-200mg/ hari sudah dapat menurunkan PSA pada level castrasi, tapi kombinasi dg GnRH analog 50mg/hari juga adekuat. Nilutamide300mg/hati selama 30 hati diikuti 150mg/hari. Dosis enzalutamide 160mg/hari. • Spironolactone sebagai terapi hirsutisme (50-200mg/hari) sebagai inhibitor kompetitif. TERIMAKASIH