You are on page 1of 52

PENGENALAN PENYAKIT

DEGENERATIF DAN
GANGGUAN PADA LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DASAR HUKUM
1. UU No 36 Th.2009 ttg Kesehatan,
Pemerintah wajib menjamin
ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Peraturan Menkes RI No :67 Th.2015
tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lansia di PKM
3. Peraturan Menkes RI No:25 Th 2016
tentang RAN Kesehatan Lansia.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PERMENKES NO 25 TAHUN 2016
TENTANG

GI
TE RAN KESEHATAN LANJUT USIA TAHUN 2016 - 2019
RA
ST

1.Memperkuat dasar hukum pelaksanaan Yankes Lansia


2. Meningkatkan jml & kualitas faskes tk pertama &
rujukan tk lanjutan yg melaksanakan Yankes santun lanjut
usia
3. Membangun & mengembangkan kemitraan &
jejaring pelaksanaan yankes lansia LP, LS, organisasi
profesi, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM,
dunia usaha, media & pihak terkait lainnya.
4. Meningkatkan ketersediaan data & informasi di
bidang kesehatan
5. Meningkatkan peran serta & pemberdayaan
keluarga, masyarakat & lansia
6. Meningkatkan peran serta Lansia dalam upaya
peningkatan kesga & masyarakat

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENGEMBANGAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
Melalui PROGRAM TERINTEGRASI
dengan melibatkan lintas program dan Lintas Sektor

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


MASALAH KESEHATAN
• Munculnya Penyakit Degeneratif
• Proses Penuaan
• Kemunduran fungsi sel-sel tubuh
(degeneratif)
• Malnutrisi ( gangguan Gizi)
• Penyakit Infeksi
• Masalah Kes Gigi & Mulut

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


TERJADINYA PENYAKIT PADA LANSIA

• Tua itu Pasti, proses menjadi


tua mengalami perubahan
fisik & mental, spiritual,
ekonomi &sosial.
• Membutuhkan Perhatian.
• Proses Kemunduran fungsi
Organ

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Jantung koroner
4. PPOK ( Penyakit Paru
Obstruktif Kronis)
5. Oesteoporosis
6. Oesteoartritis
7. Stroke
8. Kanker
9. Pnemonia
10.Infeksi Saluran Kemih
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
B. SINDROM GERIATRI (14i)

• Sindrom Geriatri : kumpulan


gejala / masalah kesehatan yg
sering dialami oleh seorang
pasien geriatri ( dikenal dg istilah
14 i)
• Sindrom Geriatri ini merupakan
tanda awal dari penyakit
• Nakes diPKM hrs mengenali,
menelusuri
penyebabnya,pencegahan dan
tatalaksananya.
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
SINDROM GERIATRI
(14 i)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


14 i
1. Imobilisasi (berkurangnya
kemampuan gerak)
2. Imsomnia ( gangguan tidur)
3. Isolasi ( menarik diri)
4. Instabilitas Postural (Jatuh & patah
tulang)
5. Inkontinensial urin (Mengompol)
6. Infektion ( Infeksi)
7. Intelektual Impairment (Gangguan
Fungsi Kognitif)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


8. Impairment of senses Gangguan

Panca Indra)
9. Inanition (Gangguan Gizi)
10.Immune deficiency (Gangguan
sistem imun)
11. Impaction (Konstipasi)
12.Iatrogenik (Masalah akibat
tindakan medis)
13.Berkurangnya kemampuan
keuangan
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUGAS
Jelaskan masing-masing 14 I,
untuk pengelolaan nya
Dikumpul 1 hari setelah
pertemuan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT HIPERTENSI

 Promotif
Penyuluhan :
a) Faktor risiko & komplikasinya.
b) PHBS ( diet sehat, aktivitas fisik teratur,
stop merokok, istirahat cukup, hindari stres).
c) Menjaga status kesehatan & kemandirian
 Preventif
- Identifikasi faktor risiko timbulnya hipertensi.
- Deteksi dini (pemeriksaan TD berkala)
- Evaluasi berkala

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


HIPERTENSI

 Kuratif
- Pengobatan (pengendalian TD senormal
mungkin).
- Menggunakan obat antihipertensi yg tersedia
di PKM.
- Pengobatan awal terhadap kondisi yg diduga
merupakan komplikasi kronik hipertensi.
- Melakukan rujukan kondisi tertentu;
hipertensi sulit terkendali.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


HIPERTENSI
 Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yg muncul akibat
komplikasi kronik hipertensI.
- Menentukan status fungsional & target status
fungsional yg ingin dicapai.
- Merancang program latihan yg sesuai.
- Menyediakan tempat latihan khusus
- Upaya preventif, promotif & kuratif sesuai dg
beratnya hipertensi & komplikasi yg sudah terjadi

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


HIPERTENSI

Bila terjadi peningkatan tekanan darah yg mendadak


(sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg),
dengan / tanpa terjadi kerusakan organ target pada
penderita hipertensi, segera dirujuk ke Rumah Sakit.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DIABETES MELITUS

Terjadinya gangguan toleransi glukosa (kadar gula


dalam darah) pd lansia; mudah mengalami DM

DM yg diderita akan terus diderita seumur hidup,


namun kadar gula darah dpt dikendalikan.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DIABETES MELITUS

Beberapa faktor risiko timbulnya Diabetes


Melitus:
-Riwayat keluarga dg DM
-Diet tinggi kalori & lemak
-Aktivitas fisik kurang
-Kegemukan
-Penggunaan obat-obatan tertentu

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DIABETES MELITUS

 Promotif
Penyuluhan :
a) DM; gejala khas, faktor risiko, komplikasi.
b) PHBS; diet sehat, aktivitas fisik teratur, kurangi BB bagi yg
gemuk, berhenti / hindari merokok.
c) Penatalaksanaan DM yg menyeluruh
d) Menjaga status kesehatan & kemandirian
 Preventif
- Identifikasi faktor risiko timbulnya hipertensi.
- Deteksi dini (pemeriksaan TD berkala)
- Evaluasi berkala, komplikasi akibat hipertensi.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DIABETES MELITUS

 Kuratif
- Pengendalian gula darah senormal mungkin dg
menggunakan obat antidiabetik yg tersedia diPKM
- Pengobatan awal terhdp komplikasi kronik yg didapat.
- Melakukan rujukan; gula darah yg sulit terkendali,
komplikasi akut & kronik yg memerlukan pelayanan
kesehatan sekunder / tersier.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DIABETES MELITUS

 Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yg muncul akibat
komplikasi kronik
- Menentukan status fungsional & menentukan
target status fungsional
- Merancang program latihan yg sesuai.
- Menyediakan tempat latihan khusus
- Preventif, promotif & kuratif sesuai dg kondisi
pengendalian gula darah & komplikasi .

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit


penyempitan pembuluh darah koroner.

Seiring peningkatan usia terjadi pengerasan pembuluh


darah (aterosklerosis) yg diperberat oleh faktor risiko lain
(DM, dislipidemia, hipertensi) yg juga sering dijumpai pd
lansia.

Prevalensi & insidensi Pd Lansia lebih tinggi dibandingkan


usia muda.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Beberapa faktor risiko timbulnya PJK:


• Lansia
• Riwayat keluarga dg PJK / stroke
• Diabetes melitus
• Kadar lemak yg tinggi (dislipidemia)
• Hipertensi
• Merokok

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
 Promotif
Penyuluhan :
a) PJK, faktor risiko & pencegahan, gejala yg mungkin dirasakan.
b) PHBS : diet sehat, aktivitas fisik teratur, kurangi BB yg gemuk,
berhenti merokok.
c) Pentingnya pencegahan primer & sekunder serta
penatalaksanaan yg menyeluruh.
d) Upaya menjaga status kesehatan & kemandirian yg telah
mengalami berbagai komplikasi akibat PJK (nyeri dada dan
gagal jantung).

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Pengelolaan
 Preventif
- Mengidentifikasi faktor risiko timbulnya PJK.
- Memodifikasi faktor risiko; seperti perencanaan,
menurunkan BB, aktivitas fisik teratur.
- Deteksi dini timbulnya PJK, dg menanyakan
gejala yg khas.
- Melakukan evaluasi dari komplikasi akibat PJK
secara berkala.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Pengelolaan
 Kuratif
- Melanjutkan modifikasi faktor risiko.
- Pengobatan guna mencegah progresifitas
penyakit
- Pengobatan awal terhadap kondisi akibat
komplikasi kronik.
- Melakukan rujukan pd kondisi tertentu yg
memerlukan pelayanan kesehatan sekunder/
tersier.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
 Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yg muncul
- Menentukan target & status fungsional.
- Menyediakan tempat latihan khusus bagi Lansia yg
telah mengalami berbagai hendaya.
- Tetap melakukan upaya preventif, promotif & kuratif
sesuai kondisi pengendalian gula darah & komplikasi
yg sdh terjadi.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

Penyakit paru obstruksi kronik dapat


disebabkan oleh beberapa penyakit

Beberapa faktor risiko yg meningkatkan


kemungkinan eksaserbasi; bakteri banal, virus
influenza, gangguan menelan, tersedak,
higiene gigi mulut yg buruk akan meningkatkan
risiko masuknya kuman ke saluran nafas.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PPOK Pada Lansia
• Promotif:
– Edukasi mengenai penyakit, faktor risiko & komplikasi
– Edukasi mengenai gaya hidup sehat
• Preventif:
– Pencegahan primer (bila belum terjadi PPOK):
menghentikan merokok & mengatasi faktor risiko lain
– Pencegahan sekunder (bila PPOK sudah terjadi):
mencegah infeksi saluran napas dan paru
– Pencegahan tersier: jangan sampai terjadi disabilitas

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Tata Laksana PPOK pada Lansia
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah meningkatkan status fungsional dan kualitas hidup pasien

• Kuratif:
– Aktivitas fisik
– Diet
– Obat-obatan untuk mengontrol penyakit
• Rehabilitatif:
– Latihan pernapasan yg efektif
– Mengidentifikasi disabilitas yg terjadi &
mempertahankan/memperbaiki status
fungsional dg latihan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah suatu keadaan berkurangnya jaringan
pembentuk tulang yang menyebabkan rapuh dan mudah
patah.

Penyakit ini tidak bergejala, sering terabaikan dan baru


disadari ketika timbul komplikasi.

Perempuan lebih cepat mengalami osteoporosis; karena


pembentukan jaringan tulang dipengaruhi oleh hormon
estrogen, yang tidak lagi diproduksi setelah menopause.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS
Faktor risiko terjadinya, antara lain:
- Lansia
- Riwayat keluarga yg mengalami osteoporosis
/patah tulang yg disebabkan osteoporosis
- Diet rendah kalsium
- Kurang terpapar sinar matahari
- Malas/ tidak bisa bergerak (imobilisasi)
- Merokok & minum alkohol
- Penggunaan obat tertentu dlm jangka
panjang (seperti kortiko-steroid)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS

Pengelolaan
 Promotif
Penyuluhan :
a)Osteoporosis, faktor risiko & penyebab, komplikasi.
b)Upaya pencegahan terjadinya osteoporosis &
komplikasi akibat osteoporosis.
c)Pentingnya pencegahan terjadinya osteoporosis serta
upaya pemulihan.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS

Pengelolaan
 Kuratif
- Bila terdapat jatuh & timbul patah tulang,
penanganan khusus;
- penggunaan spalk / gips untuk imobilisasi
sebelum dirujuk ke RS kab/provinsi untuk
tindak lanjut
.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS
 Preventif
- Anjuran konsumsi bhn makanan tinggi kalsium
- latihan fisik & kebiasaan berjemur sinar matahari.
- Mencegah terjadinya patah tulang
- Jatuh pd lansia ; ketidakstabilan akibat cara
berjalan, perubahan tekanan darah pd perubahan
posisi, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan
- kondisi lingkungan (seperti jalan yg basah/licin,
jalan yg miring/ berundak-undak, tidak adanya
tempat berpegang)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOPOROSIS

 Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas/hendaya yg
muncul akibat osteoporosis.
- Menentukan status fungsional .
- Merancang program latihan yg sesuai.
memotivasi agar pasien mau menjalaninya
- Menyediakan tempat latihan khusus, agar
status fungsional dpt dicapai & dipertahankan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS

Penyakit degeneratif yg sering didapat pada lanjut usia


Osteoarthritis / pengapuran sendi merupakan penyakit
sendi akibat menipisnya jaringan tulang lunak sendi,
berkurangnya cairan sendi, serta menyempitnya celah
sendi, yg terjadi progresif & ireversibel.
Gejala yg paling sering pada osteorathritis adalah nyeri yg
dpt menimbulkan hendaya (disabilitas)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS

Faktor risiko terjadinya osteoarthritis, antara lain:


-Lansia
-Jenis kelamin perempuan
-Faktor genetik
-Trauma pada sendi
-Tekanan yg terjadi terus-menerus pada sendi, misalnya
sering naik-turun tangga
-Kegemukan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS

 Promotif
Penyuluhan terkait:
- Faktor risiko, penyebab, komplikasi
- Upaya pencegahan & komplikasi akibat
osteoartritis.
- upaya pemulihan bila sudah terdapat
hendaya akibat osteoartritis.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS
Pengelolaan

 Kuratif
- Mengurangi rasa nyeri; terlebih dahulu
tanpa menggunakan obat & melakukan
upaya preventif.
- Minum Obat anti nyeri yg paling ringan
(parasetamol) menghindari efek samping
nyeri lambung.
- Pada kasus yg berat, dilakukan upaya
rujukan ke fasyankes sekunder / tersier.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS

Pengelolaan
 Rehabilitatif
- Identifikasi disabilitas yg ada, seperti:
a)gangguan aktivitas sehari-hari & depresi yg
timbul akibat nyeri
b)ketidakmampuan untuk bergerak yg diakibatkan
nyeri & kelainan bentuk sendi
- Menentukan status fungsional yg masih dimiliki.
- Merancang prog. latihan yg sesuai & memotivasi
agar pasien mau menjalaninya

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS
Pengelolaan
 Preventif
- Melakukan pencegahan/ memperlambat terjadinya
osteoartritis; menghindari trauma & tekanan terus
menerus pd sendi tertentu, serta mengurangi BB
- Beberapa cara menghindari tekanan yg terus
menerus; berdiri terlalu lama, jongkok / duduk melipat
lutut terlalu lama
- Mencegah jatuh.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OSTEOARTRITIS

Komplikasi
 Paling bermakna: nyeri & kelainan bentuk sendi.
 Nyeri menyebabkan pasien tidak mampu
bergerak (imobilisasi),komplikasi lainnya &
berdampak bagi status kesehatan Lansia
 Nyeri menyebabkan dampak psikologis ; menjadi
depresi.
 Kelainan bentuk sendi memudahkan seorang
lansia jatuh dg berbagai dampak lainnya

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Gangguan Kognitif

• Gangguan kognitif bukan proses menua normal


• Gejala dan tanda antara lain: gangguan memori,
gangguan fungsi eksekusi, afasia, agnosia, apraksia,
dan lain – lain
• Pemeriksaan Status Kognitif , merupakan penapisan
Demensia (pikun)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Pelayanan Kesehatan
1. Latihan fisik (Senam Vitalisasi Otak,
Oesteoporosis, jantung sehat, dll)
2. Penyuluhan kesehatan ( PHBS)
3. Deteksi Dini gangguan aktifitas sehari-
hari & masalah kesehatan lainnya
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
5. Pemeriksaan Lab sederhana
6. Pengobatan Penyakit
7. Upaya Rehabilitasi ( Pemulihan)
berupa Medis, psikososial, edukasi

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PELAYANAN KESEHATAN BAGI LANSIA

1. Ruangan Khusus
2. Tdk harus mengantri dg pasien umum
3. Harus didahulukan jk, tdk ada ruang khusus
4. P3G ( Pengkajian Paripurna Paseien Geriatri)

Nakes melakukan penilaian menyeluruh (aspek

biologis, kognitif, psikologis, sosial)


Untuk menentukan permasalahan & rencana
penatalaksanaan
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Komponen Pemeriksaan
1. Tanda vital ( TD, denyut nadi)
2. Jasmani
3. Status Gizi
4. Status Fungsional
5. Psikososial
6. Status Sosial
7. Status Kognitif
8. Status Mental

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENCATATAN DITINGKAT PUSKESMAS

1. Rekam Medik / Status 2. Buku Kesehatan Lansia (dipegang


48

Pasien pasien)

3. Kohort Pra Lansia (usia 45-59 tahun) dan Lansia (usia ≥ 60 tahun)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Buku Kesehatan Lansia

Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun)
dan Lansia (60 tahun ke atas) yang berisi catatan kesehatan serta
berbagai informasi cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia,
sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.

MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA


MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA •Sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan
OUT LINE Lansia
• Sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan Lansia
•Sebagai dokumen pencatatan pelayanan
• Sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan
kesehatan Pra LansiaPra
danLansia
Lansia dan
Lansia •Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan
• Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Edukasi

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
DALAM PENGGUNAAN BUKU
KESEHATAN LANSIA
Koord & Fasilitasi Pemda untuk
penggandaan Buku Kesehatan
Perusahaan : Bagi pegawai Lansia
yang usia ≥ 45 tahun,
diharapkan di beri Buku
Kesehatan Lansia dalam • Memasukan salah satu
Medical Check up syarat PKH, supaya
Lansia menggunakan
Buku Kesehatan Lansia
• Penggunaan Buku
Kesehatan Lansia di
Promosi penggunaan Panti
Buku Kesehatan Lansia
Koord & Fasilitasi
Pemda untuk
Penggunaan Buku penggandaan
Kesehatan Lansia pada Buku Kesehatan
kegiatan Bina Keluarga Lansia
Lansia (BKL)
Partisipasi perempuan
untuk peningkatan
Mensyarakatkan untuk calon penggunaan Buku
jemaah Haji Pra Lansia dan Lansia Kesehatan Lansia
untuk memiliki Buku Kesehatan
Lansia dan membantu
penggandaan Buku tersebut

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri

You might also like