You are on page 1of 12

PENGUKURAN

KINERJA
NAMA KELOMPOK :

- Annisyah Turahman - I Gusti Ayu Siwantrini Utari Putri

- Novita Sari
PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai monitoring dan pelaporan program


berjalan yang harus diselesaikan untuk mencapaia tujuan yang telah ditentukan.
Kinerja yang diukur dapat ditekankan pada jenis atau level program ynag dijalankan
(proses), produk atau layanan langsung yang dihasilkan (output), maupun hasil
ataupun dampak dari produk atau layanan (outcome).Pengukuran kinerja merupakan
suatu langkah yang harus dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.
Melalui pengukuran ini, tingkat capaian kinerja dapat diketahui.

Pengukuran kinerja membutuhkan penggunaan kriteria yang relevan yang


berfokus pada aspek paling penting dari pekerjaan karyawan. Sebagai contoh,
mengukur staf pelayanan pelanggan dalam pusat klaim asuransi pada “sikap” mereka
mungkin kurang relevan dibandingkan dengan mengukur jumlah panggilan telepon
yang ditangani dengan baik. Contoh ini menekankan bahwa kriteria pekerjaan yang
paling penting harus diidentifikasi dan dihubungkan pada deskripsi pekerjaan
karyawan.
Tujuan dan Manfaat Pengukuran
Kinerja
Secara umum,tujuan pengukuran kinerja adalah: (Arsenia,2011) :

Menetapkan target-target yang dapat diterima oleh mereka yang

01
kinerjanya akan diukur dan dilaksanakan dalam suasana yang
dikarakteristikkan oleh komunikasi terbuka antara atasan dan
bawahan dan mengusahakan kebersamaan dalam tindakan

Menggunakan ukuran-ukuran prestasi yang diandalkan, terbuka dan

02 objektif membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan yang


direncanakan, dan menyediakan umpan balik bagi orang yang
dinilai.

03
Membuat ketentuan untuk alokasi baik reward ekstrinsik yang
mengikuti proses penilaian.
Bila prestasi kurang optimal, setelah melalui beragai langkah
sebelumnya, timbul kebutuhan untuk menspesifikasikan dan setuju
04 dengan rencana pengembangan pribadi orang yang dinilai yang
dapat didasarkan pada penilaian kebutuhan pelatihan dan
pengembangan.

Menjanjikan hasil-hasil yang diinginkan dalam bentuk pemenuhan


karyawan, pemanfaatan penuh kapasitas individu, perubahan
05 budaya perusahaan dan pencapaian sasaran organisasi dalam
kondisi dimana ada keharmonisan antara sasaran individu dan
organisasi.
Menurut Yuwono dkk (2007),manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:

1.Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan


3.Mengidentifikasi berbagai pemborosan
sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat
sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan
pada pelanggannya dan membuat seluruh orang
terhadap pemborosan tersebut (reduction of
dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi
waste).
kepuasan kepada pelanggan.

4.Membuat suatu sasaran strategis yang


2.Memotivasi pegawai untuk melakukan
biasanya masih kabur menjadi lebih konkret
pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
sehingga mempercepat proses pembelajaran
pelanggan dan pemasok internal.
organisasi.

5.Membangun konsensus untuk melakukan


sesuatu perubahan dengan memberi reward atas
perilaku yang diharapkan tersebut.
Model-Model Sistem Pengukuran Kinerja
1. Balance Scorecard (BSC)
Balanced Scorecard (BSC) adalah metode manajemen kinerja terintegrasi yang
menghubungkan berbagai tujuan dan ukuran kinerja dan strategi organisasi. Balanced
scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional serta ukuran
kinerja dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Nugrahayu, 2015).

2. Sustainability Balance Scorecard (SBSC)


Sustainability Balance Scorecard (SBSC) adalah perluasan dari model Balance Scorecard
(BSC) dengan menambahkan perspektif lingkungan dan sosial pada empat perspektif dasar
dalam model Balanced Scorecard. model Sustainability Balance Scorecard memperlihatkan
hubungan kausal antara kinerja ekonomi dengan lingkungan dan sosial perusahaan (Mubin,
2005).

3. Cambridge model
Model Cambridge menggunakan product group sebagai dasar untuk mengidentifikasi KPI
dan dari pengelompokan produk tersebut dilakukan penentuan tujuan bisnis untuk product
group-nya (Mubin, 2005).
4. Performance Prism
Performance Prism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang menggambarkan
kinerja organisasi sebagai bangun 3 dimensi yang memiliki 5 bidang sisi, yaitu dari sisi
kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder (Vanany &
Tanukhidah, 2004).

5. Integrated Performance Measurement System (IPMS)


Integrated Performance Measurement System (IPMS) adalah model sistem pengukuran
kinerja yang dikembangkan di Center for Strategic Manufacturing (CSM) dari University of
Strathclyde, Glasgow. Tujuan dari model IPMS agar sistem pengukuran kinerja lebih robust,
terintegasi, efektif dan efisien.

6. Integrated Environmental Performance Measurement System (IEPMS)


Integrated Environment Performance Measurenment System (IEPMS) merupakan model
sistem pengukuran kinerja yang berkaitan dengan lingkungan. IEPMS menggunakan ukuran-
ukuran kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama (Mubin, 2005)
Tindak Lanjut Pengukuran Kinerja

Tindak lanjut pengukuran kinerja adalah proses menganalisis hasil


pengukuran kinerja dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi atau individu. Tindak lanjut pengukuran
kinerja yang efektif akan membantu organisasi untuk memperbaiki
kinerjanya, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mencapai tujuannya
dengan lebih baik.
Adapun beberapa langkah dalam tindak lanjut pengukuran kinerja :

● Evaluasi hasil pengukuran


● Identifikasi penyebab kelemahan
● Perbaiki kelemahan
● Tingkatkan kekuatan
● Tinjau dan evaluasi
Keberhasilan Pengukuran Kinerja

Tingkat keberhasilan harus diukur tidak semata-mata kepada input dari program
suatu organisasi tetapi lebih ditekankan kepada output, proses, manfaat, dan
dampak dari program organisasi tersebut bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui
suatu pengukuran kinerja, keberhasilan suatu organisasi akan lebih dilihat dari
kemampuan instansi tersebut berdasarkan sumber daya yang dikelolanya untuk
mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam perencanaan
tujuan organisasi.
Adapun elemen pokok suatu pengukuran kerja untuk mencapai keberhasilan yaitu :

• Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Strategi Organisasi


• Merumuskan Indikator dan Ukuran Kinerja
• Mengukur Tingkat Ketercapaian Tujuan dan Sasaran-Sasaran
Organisasi
• Evaluasi Kinerja  
TERIMA KASIH

Do you have any questions?

You might also like