You are on page 1of 11

TANTANGAN dan HAMBATAN

dalam PEMBERANTASAN
KORUPSI
Oleh Kelompok 10
1. Eva Nila Yanti
2. Siti Dewi
3. Wina Febrika. P
4. Zulfitri Maryasni
5. Hanna Mulyani
PENGERTIAN
KORUPSI
• Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak resmi dari hak-hak pihak lain secara salah dengan
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan
untuk dirinya sendiri atau orang lain (Black’s Lawa Dictionary).
• Korupsi adalah sesuatu yang buruk, jahat, dan merusakkan (Dikti, 2011).
• Korupsi adalah Penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (Perusahaan,
Organisasi, Yayasan, dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain (KBBI)
• Korupsi adalah tindakan setiap orang dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri
atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau
sarana yang ada padanya, karena jabatan dan kedudukan yang dapat merugikan
keuangan atau negara (Pasal 3 UU No. 31)
Penyebab Korupsi
Penyebab korupsi diutarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
dalam bukunya berjudul “Strategi Pemberantasan Korupsi” antara lain :

01 02 03
Aspek Individu Pelaku Aspek Organisasi Aspek Tempat Individu
dan Organisasi berbeda
Aspek Individu Pelaku
01 Sifat Tamak Manusia 02 Moral yang kurang kuat

Kebutuhan hidup yang mendesak


03 Penghasilan yang kurang mencukupi 04

05 Gaya hidup yang konsumtif 06 Malas dan tidak mau kerja

07 Ajaran agama yang kurang


diterapkan
Aspek Organisasi
01 Kurang adanya sikap keteladanan 02 Tidak adanya kultur
pemimpin organisasi yang benar

Kelemahan sistem
03 Sitem akuntabilitas yang 04
pengendalian manajemen
benar di Instansi
Pemerintah yang kurang
memadai

05 Manajemen cenderung menutupi


korupsi di dalam organisasi
Aspek Tempat Individu dan Organisasi Berbeda
Nilai-nilai dimasyarakat kondusif untuk 02 Masyarakat kurang menyadari sebagai
01 korban utama korupsi.
terjadinya korupsi.

04 Masyarakat kurang menyadari


03 Masyarakat kurang menyadari bila dirinya
bahwa korupsi akan bisa dicegah
terlibat korupsi karena setiap korupsi pasti
dan bisa diberantas bila
melibatkan anggota masyarakat.
masyarakat ikut aktif dan pada
05 Aspek peraturan perundang-undangan umumnya masyarakat
korupsi mudah timbul berpandangan masalah korupsi itu
tanggung jawab pemerintah.
Strategi Pemberantasan Korupsi
Di dalam Rencana Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ada 6.
Strategi Nasional yang telah dirumuskan guna mewujudkan tata kepemerintahan yang
bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta
penanaman nilai budaya yang berintegrasi. Adapun Strategi tersebut, yakni :

01 02 03 04
Pencegahan Harmonisasi peraturan Kerja sama Internasional
Penegakan Hukum
perundang-undangan dan penyelamatan aset
hasil tindak pidana korupsi

05 06
Pendidikan budaya antikorupsi Mekanisme pelaporan pelaksanaan
pemberantasan korupsi
Tantangan dalam Pemberantasan Korupsi

Lemahnnya Penegak Hukum


merupakan aspek dominasi partai juga merembet ke lembaga
keuangan, kementerian dan serentetan institusi eksekutif sebagai
pelaksana kebijakan, sehingga nalar pragmatis dan kepentingan
menenggelamkan profesionalitas kepemimpinan bangsa.

Korupsi Yang Mendarah Daging


Banyak sekali perilaku yang justru memupuk sikap korupsi yang
dimungkinkan sangat sering dan sudah biasa orang Indonesia
lakukan. Sehingga nilai-nilai ini sudah masuk menjadi kepribadian
yang dimiliki sebagian orang Indonesia.

Rendahnya Sikap Jujur


Kejujuran yang kurang dirakyat Indonesia menjadi tantangan yang
merupakan resiko terjadinya kasus korupsi dan kriminal lainnya.
Hambatan Dalam Pemberantasan Korupsi

Hambatan Struktural Hambatan Kultural


yaitu hambatan yang bersumber dari praktik- yaitu hambatan yang bersumber dari
praktik penyelenggaraan negara dan kebiasaan negatif yang berkembang
pemerintahan yang membuat penanganan tindak di masyarakat.
pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana
mestinya

Hambatan Instrumental Hambatan Manajemen


yaitu hambatan yang bersumber dari
yaitu hambatan yang bersumber dari kurangnya
diabaikannya atau tidak diterapkannya prinsip-
instrumen pendukung dalam bentuk peraturan
prinsip manajemen yang baik (komitmen yang
perundangundangan yang membuat
tinggi dilaksanakan secara adil, transparan dan
penanganan tindak pidana korupsi tidak
akuntabel) yang membuat penanganan tindak
berjalan sebagaimana mestinya.
pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
KESIMPULAN

Banyak sekali tantangan dan hambatan bagi Indonesia untuk memberantas


korupsi karena sudah mendarah daging dan menjadi kebiasaan ditambah keadaan
dan lingkungan yang mendukung untuk melakukan korupsi. Meskipun pemberantasan
korupsi menghadapi berbagai kendala, namun upaya pemberantasan korupsi harus
terus-menerus dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan dan perbaikan.
Perbaikan dan perubahan tersebut antara lain terkait dengan lembaga yang
menangani korupsi agar selalu kompak dan tidak sektoral, upaya-upaya pencegahan
juga terus dilakukan, kualitas SDM perlu ditingkatkan, kesejahteraan para penegak
hukum menjadi prioritas. Meskipun tidak menjamin korupsi menjadi berkurang, perlu
dipikirkan untuk melakukan revisi secara komprehensif terhadap Undang-Undang
tentang Pemberantasan Korupsi
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

You might also like