You are on page 1of 38

Sifat-sifat gas dan cairan

hidrokarbon

D. SUBYAR MUJIHANDONO, ST
Sifat-sifat gas hidrokarbon
Gas Ideal, mempunyai ciri-ciri
1. Mempunyai volume yang dapat diabaikan jika
dibandingkan dengan volume fluida secara
keseluruhan
2. Tidak mempunyai tenaga tarik menarik maupun tolak
menolak antar sesama molekulnya ataupun antar
molekul dengan dinding wadahnya
3. Tumbukan antar molekul-molekulnya bersifat lenting
sempurna, sehingga tidak terjadi kehilangan tenaga
akibat tumbukan tersebut
HUKUM-HUKUM PADA GAS IDEAL
1. Hukum Boyle
V=1/P atau PV konstan
2. Hukum Charles
V/T konstan bila P konstan
3. Hukum Avogadro
Pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama, suatu volume
yang sama dari gas-gas ideal berisi molekul-molekul yang
jumlahnya sama pula
1 lbmol gas ideal = 2,73.1026 molekul
1 lbmol gas ideal = 379,4 cuft pada 600F dan 14,7 psi
Persamaan umum gas ideal
m Keterangan :
PV  R.T
M P = tekanan gas ideal
V = volume gas ideal
T = temperatur absolut
M= berat molekul gas ideal
PV  n.R.T m = massa gas
Z = faktor kompresibilitas
n = jumlah molekul gas ideal
R = konstanta gas
R = 82,06 atm, cc/gr-mol, 0K
PV  z.n.R.T R = 0,08206 atm,lt/gr-mol, 0K
R = 10,73 psi,cc/gr-mol, 0R
HUKUM-HUKUM CAMPURAN GAS
IDEAL
1. HUKUM DALTON
P = Σpi = Σyi.P
Keterangan :
P = tekanan gas total
Pi = tekanan parsial komponen gas ke-I
yi = fraksi mol komponen gas ke-i
2. HUKUM AMOGAT
V = ΣVi = Σyi.V
Keterangan :
V = volume campuran gas
Vi = volume parsial komponen gas ke-i
LANJUTAN………
Karena campuran gas terdiri dari beberapa gas murni yang
mempunyai berat molekul berbeda-beda, maka untuk campuran
gas berat molekulnya disebut berat molekul tampak (apparent
molecular weight) yang dapat dinyatakan dengan :
Ma = Σyi.Mi
Keterangan :
Ma = berat molekul tampak campuran gas
Mi = berat mol gas ke-I
yi = fraksi mol gas ke-I
1. Specific gravity gas
Perbandingan densitas gas/campuran gas yang bersangkutan
dengan densitas udara pada kondisi tekanan dan temperatur yang
sama.

Bila gas murni dan udara dianggap gas ideal, maka :


g
g 
u

Ma
 g 
Mu
Ma
 g 
29
LANJUTAN………………..
KOMPONEN Yj Mj YjMj

Nitrogen 0,78 28,01 21,85

Oxygen 0,21 32 6,72

Argon 0,01 39,94 0,40

Mu 28,97
contoh
Hitung besarnya specific gravity dari natural gas yang mempunyai
komposisi sebagai berikut :

KOMPONEN FRAKSI MOL


Metana 0,85
Etana 0,09
Propana 0,04
n butana 0,02
Total 1,00
2. Persamaan kompresibilitas
Persamaan umum gas ideal harus dikoreksi dengan suatu
faktor koreksi agar dapat berlaku bagi gas/campuran gas
nyata, faktor koreksi yang dimaksud disebut faktor
kompresibilitas yang diberi simbol z. Definisinya adalah
perbandingan antara volume yang sesungguhnya ditempati
oleh gas pada suatu tekanan dan temperatur dengan volume
yang akan ditempati oleh gas tersebut bila berkelakuan
sebagai gas ideal.

Va
Z 
Vi
Langkah menentukan harga z
Penentuan berdasarkan harga z dapat dilakukan
dengan persamaan keadaan dan korelasi
Standing dan Katz
1. Menentukan Pc dan Tc (dari tabel)
2. Menentukan Ppc = Σyi.Pci dan Tpc =Σyi.Tci
3. Menentukan Pr & Tr, Pr = P/ Ppc, Tr = T/ Tpc
4. Menentukan z (dari grafik) berdasarkan harga Pr dan Tr
contoh
Tentukan besarnya harga z jika diketahui data
sebagai berikut :

Komponen Yi Tc Yi.Tc Pc Yi.Pc


C1 0,85 343.1 291,6 667,8 567,6
C2 0,09
C3 0,04
nC4 0,02
Tpc Ppc
a. Koreksi cara eliert, sage and lacey
1. Bila mengandung N2
Za = ZN2(YN2)+(1-YN2)Zg
Ztrue = C.Za
2. Bila mengandung CO2
Za = ZCO2(YCO2)+(1-YCO2)Zg
Ztrue = Za
3. Bila mengandung H2S
Za = ZH2S(YH2S)+(1-YH2S)Zg
Ztrue = Za
4. Bila mengandung N2, CO2 dan H2S
Za = (ZN2.YN2+ZCO2.YCO2+ZH2S.YH2S)+(1-YN2-YCO2-
YH2S)Zg
Ztrue = C.Za
b. Cara corr, kobayashi and burrows

IMPURITIES KOREKSI TC KOREKSI PC

CO2 -O,8 +4,4

H2S +1,3 +0,6

N2 -2,5 -1.7
Faktor volume formasi gas
VP ,T Z .n.R.T / P
Bg  
Vsc Z sc .n.R.T / Psc
Z .T 3
Bg  0,0283 ft / scf
P
atau
Z .T
Bg  0,00504 bbl / scf
P
VISCOSITAS GAS
1. Pada tekanan 1 atm
 Dapat dicari dengan menggunakan persamaan
g 
 g . yi.Mi 0.5

 yi.Mi 0.5

 Dapat dicari dengan menggunakan grafik


2. Pada tekanan tertentu
 Dicari dulu viscositas gas pada tekanan 1 atm
 Dicari viscositas ratio (µg/µg1) berdasarkan harga Ppr dan Tpr
 Viscositas gas pada tekanan tertentu dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan µg @ P 1 atm x µg/µg1
Densitas gas
Dengan menggunakan modifikasi persamaan
PV = z.n.R.T

P.M
g 
z.R.T
Sifat sifat cairan hidrokarbon
Specific gravity oil
Densitas oil
Viscositas oil
Faktor Volume Formasi Oil
Faktor Volume Formasi Total
Kelarutan Gas
Tekanan Gelembung
Specifik gravity oil
Perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air bila diukur
pada tekanan dan temperatur yang sama

Dalam  o perminyakan digunakan SG yang lain, yaitu API,


industri
o 
yaitu w

141,5
API   131,5
O
DENSITAS CAIRAN HIDROKARBON
Densitas Cairan Hidrokarbon di permukaan dihitung menggunakan
persamaan :

 osc   Xi.Mi
Mi

osci

Keterangan :
ρosc = densitas minyak pada 14,7 psi 60F
ρosci = densitas komp. Gas ke-i pada 14,7 psi 60F
xi = fraksi mol
Mi = berat mol
contoh
Hitung densitas dari cairan hidrokarbon pada
14,7 psi 60F dengan komposisi sebagai berikut :

KOMPONEN FRAKSI MOL

n-butana 0,27

n-pentana 0,31

n-heksana 0,42
JAWAB
DENSITAS VOLUME
CAIRAN CAIRAN
FRAKSI BERAT
KOMPONEN BERAT 14,7psi 60F pd 14,7psi
MOL MOL
lb/cuft 60F
Cuft

n-butana 0,27 58,1 15,69 36,43 0,4304


n-pentana 0,31 72,2 22,38 39,35 0,5688
n-heksana 0,42 86,2 36,20 41,41 0,8743
74,27 1,8735

74,27
O   39,64lb / cuft
1,8735
Lanjutan….
Ada beberapa metode penaksiran densitas cairan pada kondisi
reservoir berdasarkan data cairan dan gas yang diperoleh di
permukaan diantaranya metode Katz
a. Metode Katz
b. Metode Standing dan Katz
a. Metode katz
Metode ini memerlukan data gas dan minyak meliputi kelarutan gas di dalam minyak (Rs), spesifik
gravity gas, API gravity

( Co ( P  Pb )
 o   ob e
Keterangan :
ρob = densitas minyak pada tekanan gelembung
Co = kompresibilitas cairan
P = tekanan
Pb = tekanan gelembung
e = 2,718282
b. Metode standing dan katz
Bila komposisi total fluida diketahui, maka dapat digunakan cara
“Standing dan Katz” untuk menghitung densitas cairan pada
kondisi reservoir
Pada cara Standing dan Katz, densitas semu (pseudodensity) dicari
dengan menggunakan grafik
Namun sebelumnya perlu dihitung dulu densitas propana dan
komponen yang lebih berat (propana plus)
% berat metana di dalam sistem, % berat etana dalam etana plus
Mencari densitas semu dari grafik
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
Volume gas (dalam kondisi standar) yang terbebaskan dari
cairan (minyak) sewaktu cairan berubah dari kondisi reservoir
ke kondisi permukaan, dengan satuan scf/stb
Harga kelarutan gas dipengaruhi oleh tekanan, temperatur,
komposisi total fluida dan proses pembebasan gas.
PROSES PEMBEBASAN GAS
Pembebasan kilat : tekanan sistem diturunkan sehingga harga
tertentu, kemudian setelah kondisi kesetimbangan dicapai, gas
dipisahkan dari cairannya dan dijaga tekanan sistem konstan =
tekanan akhir proses
Pembebasan diferential : penuruan tekanan sistem diikuti
dengan keluarnya gas dari sistem secara terus menerus,
sehingga pada kondisi akhir di dalam sistem hanya berisi
cairan. Hal ini berarti komposisi fluida di dalam sistem
berubah terus menerus selama proses berlangsung
PENENTUAN HARGA KELARUTAN
GAS
Korelasi Beal
Korelasi Beal mendasarkan hubungan empiris antara kelarutan
gas dengan spesifik gravity minyak di stock tank. Cara ini
sangat sederhana tetapi bisa menghasilkan kesalahan yang
cukup besar.
Korelasi Lasater
Korelasi Lasater menunjukkan hubungan tekanan, temperatur
reservoir, SG gas dan SG minyak dengan kelarutan gas.
Korelasi ini lebih teliti dibanding dengan Korelasi Beal karena
parameter yang diperhitungkan lebih banyak.
FAKTOR VOLUME FORMASI
MINYAK
Perubahan volume cairan (minyak) dinyatakan sebagai faktor
volume formasi minyak, yang didefinisikan sebagai volume
cairan pada kondisi reservoir yang diperlukan untuk
menghasilkan minyak 1 STB karena cairan pada kondisi
reservoir mengandung gas yang terlarut di dalamnya
Perubahan volume cairan dari kondisi tekanan dan temperatur
reservoir ke kondisi permukaan ini disebabkan oleh 3 faktor :
keluarnya gas dari cairan karena P dan T turun, pemuaian
cairan akibat P turun, penyusutan volume cairan sebagai akibat
T turun
Penentuan harga b O dengan korelasi
Prinsip Larutan Ideal
Persamaan yang digunakan :
(  STO  0,0136.Rs. g )
Bo 
 OR

Keterangan :
ρSTO = densitas minyak pada kondisi stock tank
ρOR = densitas minyak pada kondisi reservoir
Rs = kelarutan gas dalam minyak
γg = spesifik gravity gas
LANJUTAN….
Korelasi standing
Standing membuat persamaan yang digunakan untuk
memperkirakan faktor volume formasi pada kondisi tekanan
gelembung berdasarkan data GOR produksi, SG gas di permukaan,
SG minyak di stock tank dan temperatur titik gelembung.
Bo = 0,9759+12.10-5F1.2
F = Rs(γg/γo)0,5+1,25.T
LANJUTAN….
Metode Katz
Untuk memperkirakan harga Bo di atas tekanan gelembung, maka
harus ditentukan dulu harga Bo pada tekanan gelembung,
kemudian baru menggunakan persamaan berikut :
Bo = Bob.e-Co(P-Pb)
Bo = Bo pada tekanan > tekanan gelembung
Bob = Bo pada tekanan gelembung
Co = koefisien kompresibilitas minyak pada kondisi
reservoir
Pb = tekanan gelembung minyak
Faktor volume formasi total
Jumlah barrel fluida (minyak+gas bebas) reservoir yang dapat
menghasilkan minyak (cairan) sebanyak 1 STB di permukaan
merupakan harga dari faktor volume formasi total (Bt)
Bt = Bo+Bg(Rsb-Rs)
Viscositas cairan hidrokarbon
Faktor yang mempengaruhi viscositas cairan hidrokarbon
adalah :
1. Temperatur
2. Tekanan
3. Jumlah gas terlarut
Viscositas cairan hidrokarbon pada tekanan atmosfer dan
temperatur reservoir dapat diperkirakan dengan menggunakan
grafik. Adapun data yang diperlukan antara lain : API gravity
minyak di stock tank, temperatur dan tekanan reservoir, dan
harga kelarutan gas.

You might also like